https://bit.ly/2Wdyg1w
Produksi Sediaan Steril di RS
1. Produk CSSD
2. Preparasi sediaan obat steril
a. Rekonstitusi Injeksi dan dosis terbagi
b. Rekonstitusi electrolit konsentrat
c. Preparasi sediaan obat steril non injeksi (tetes mata)
d. Total Parenteral Nutrition (TPN)
3. Handling sitostatika
Regulasi
1. UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit : Rumah Sakit harus memenuhi
persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia,
kefarmasian, dan peralatan
2. PMK No 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
RSDispensing sediaan steril harus dilakukan di Instalasi Farmasi dengan
teknik aseptik untuk menjamin sterilitas dan stabilitas produk dan
melindungi petugas dari paparan zat berbahaya serta menghindari
terjadinya kesalahan pemberian Obat
PMK No 72 Tahun 2016
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada pencampuran obat suntik :
1) ruangan khusus;
2) lemari pencampuran Biological Safety Cabinet;
3) HEPA Filter.
3. Pengeringan
Setelah bersih dikeringkan dengan cara diangin-
anginkan atau di keringkan dengan lap bersih
Prosedur / Proses Sterilisasi
4. Pengemasan
a. Alat di masukan kedalam bak instrument setelah kering.
b. Gunting dan klem harus dalam keadaan terbuka dan bak instrumendiganjal
dengan kasa sebelum ditutup agar bisa disentuh dengan uap luar.
c. Beri internal indikator kimiawi dalam setiap kemasan. Indikator internal kimiawi
adalah alat untuk mengetahui paparan gas sterilan ke alat yang disterilisasi. Jika
sudah terpapar gas sterilian indikator internal kimiawi akan berubah menjadi
warna hitam.
d. Bak instrument dibungkus dengan kain berlapis dua.
e. Beri identitas (nama ruangan, jumlah alat, tanggal penyeterilan, dan
tanggal expire date).
f. Memasang indikator steril pada pembungkus alat.
g. Alat siap untuk disterilkan
Ruang kemas / pengepakan
Indikator / Compli indicated
FUNGSI PENGEMASAN :
1. Menjaga sterilitas alat yang
dikemas sampai dipergunakan
2. Menjaga mikroorganisme masuk
kedalam kemasan
No Elemen Penilaian R D O W
3
4
Tanggalkan
WASHYOUR
HAND
S
Kenakan
Area kerja dalam LFC
• Area A
Clean Area, merupakan 6 inch
HEPA
pertama dari HEPA filter. Ampul, vial dan
plabot infuse diletakkan pada area ini.
• Area B
Working Area, area ini tepat berada
ditengah-tengah LFC. Merupakan area
bekerja untuk melakukan pencampuran
sediaan steril.
• Area C
Sterile Packed Area,merupakan 6 inch
diujung LFC
HEPA
WORKING
AREA
Aseptic Technique - Syringes
NEVER TOUCH
Tip or Plunger
Aseptic Technique - Syringes
1.5ml measured
Aseptic Technique - Needles
need l e
Pemasangan
pa d a
syringe
Melepas
tutup
jarum
Memasang kembali
tutup
jarum
B E
ca reful
Bentuk ampul !!
Bagian - bagian
Ampoule
DO NOT TAP THE TIP OF THE AMPOULE WITH YOUR FINGER AS THE HEAD OF THE AMPOULE CAN
BREAK OFF AT THE NECK
leher
ampoule
Pematahan
Usap Leher ampul
Dengan alkohol 70% Atau
alkohol swab
Masukkan jarum
kedalam bagian
shoulder ampul
ambil larutan
WORK
WITH VIAL
BAGIAN-BAGIAN
VIAL
Memasukkan cairan ke dalam vial
Mengambil cairan dari vial
Hal yang perlu diperhatikan dalam
preparasi sediaan steril:
• Ketepatan penggunaan obat (7 benar : Pasien, indikasi, obat,
dosis, Cara, waktu pemberian, dan dokumentasi)
• Aseptik teknik Sterilitas
• Kompatibilitas Kelarutan
• Stabilitas BUD, pH, Suhu, Solven
• Volume akhir komposisi
Kontrol kualitas
• Selalu gunakan LAF atau BSC untuk preparasi sediaan steril
• Selalu gunakan APD
• Bekerja sesuai SOP
• Petugas memenuhi kriteria dan terlatih
Cleaning and Disinfecting
• Sterile Water
• Sterile 70% IPA
• Germicidal detergent
• Hazardous drugs require additional steps prior to
cleaning:
– Deactivation
– Decontamination
Perlu diperhatikan
• SOP
• metode,
• alat bahan,
• jadwal (rutin)
Rekomendasi Hindari