Anda di halaman 1dari 4

PENGOLAHAN TEMPE

Bahan yang digunakan :

 Biji kedelai 2 kg
 Ragi Tempe 1 sdt

Prose Pembuatan Tempe :

1. Pertama, kedelai dicuci dengan air mengalir hingga bersih, kemudian


rendam kedelai selama 5 jam.
2. Setelah selesai direndam, lalu cuci kembali rendaman kedelai sampai
bersih.
3. Selanjutnya, rebus rendaman kedelai yang telah dicuci bersih selama
30 – 45 menit, setelah itu rendam selama satu malam.
4. Langkah berikutnya, kupas kulit ari kedelai yang telah direndam
semalam dengan menggunakan tangan atau memanfaatkan mesin,
setelah itu cuci hingga bersih.
5. Kukus selama 20 menit, kemudian angkat dan dinginkan sejenak lalu
taburi ragi temped an aduk hingga rata.
6. Setelah itu, bungkus kedelai dengan menggunakan daun pisang
maupun plastik, sesuai yang diinginkan.
7. Proses fermentasi pun akan membutuhkan waktu 2 hari dengan suhu
ruangan normal. Jika kacang kedelai sudah tertutup oleh jamur secara
merata, maka tempe sudah matang dan siap diolah menjadiberbagai
hidangan.
Setelah mengetahui proses pembuatn tempe, selanjutnya penting bagi
Anda untuk memahami cara pembuatan ragi tempe itu sendiri. Selain dapat
dibeli secara langsung, ragi tempe ternyata juga bisa dibuat sendiri. Berikut
adalah beberapa cara membuat ragi tempe yang bisa Anda coba.

Bahan yang digunakan :

 Beras 300 gr
 Tepung tempe 3 gr
 Tepung beras yang digoreng sangrai

Peralatan :

Alat pengukus
Tampah bamboo
Pengaduk kayu
Daun pisang atau lembaran plastic
Alat penumbuk atau penggiling
Alat untuk mengayak tepung
Wajan
Kantong Plastik

Cara membuat ragi tempe :

1. Langkah pertama cuci beras hingga bersih, kemudian beras dimasak


hingga menjadi nasi. Jika sudah matang, letakkan nasi di atas tampah
bamboo untuk didinginkan.
2. Setelah nasi dingin, taburkan tepung tempe di atasnya dan aduk
sampai rata, lalu tutup dengan menggunakan daun pisang atau
lembaran plastik.
3. Simpan tampah yang berisi nasi di tempat pemeraman atau tempat
proses peragian. Pastikan tempat yang digunakan dalam keadaan
bersih agar proses penumbuhan jamur tempe dapat menghasilkan
spora yang baik. Biasanya ketika nasi sudah berubah warna menjadi
hitam, maka jamur tempe sudah tampak.
4. Nasi yang sudah berubah warna menjadi kehitaman, bisa diambil dan
segera dijemur di bawah terik sinar matahari. Pastikan nasi dapat
kering secara merata, jika belum dapat dijemur kembali keesokan
harinya.
5. Setelah kering, selanjutnya haluskan nasi dengan alat penumbuk atau
bisa juga menggunakan mesin giling. Haluskan bahan hingga
sempurna, kemudian ayak hasil penggilingan dan simpan di dalam
wadah.
6. Hasil ayakan tersebut disebut dengan starter tempe, kemudian bisa
diencerkan dengan tepung beras yang telah disangrai, yaitu dengan
perbandingan 10 gr starter tempe dan 50 – 100 gr tepung beras
sangrai.
7. Setelah selesai, simpan ragi tempe dalam kantong plastik dan
letakkan pada wadah yang kedap udara.

Sejarah tempe di Indonesia

1. Kata Tempe ditemukan pada manuskrip Serat Centhini jilid 3 yang


menggambarkan perjalanan Mas Cebolang dari Candi Prambanan
menuju Pajang dan mampir di dusun Tembayat Kabupaten Klaten,
dijamu makan siang oleh Pangeran Bayat salah satu lauknya adalah
Brambang Jae Santen Tempe.
2. Kata tempe berasal dari bahasa Jawa kuno yaitu Tumpi yang berarti
makanan yang berwarna putih. Tempe pada awalnya  dibuat dari
kedelai hitam.
3. Tempe dikembangkan di Jawa sebelum abad ke-16 dan dikenal di
masyarakat ada Tempe Jogja, Tempe Banyumas, Tempe Malang dan
Tempe Pekalongan.
4. Tekonologi pengolahan Tempe merupakan teknologi yang berasal
dari rakyat secara turun-temurun.
5. Cara pengolahan Tempe sangat bervariasi, namun pada prinsip
dasarnya sama, yaitu menciptakan kondisi yang cocok untuk
perkembangan kapang (jamur tempe).

Anda mungkin juga menyukai