Anda di halaman 1dari 4

Proses pembuatan tapai

kelompok : 1.Melani putri

2.Valencia maret p

3.Elsa salsa ika bela

4.Cecha dena amelia

5.Ezalita afrila

6.Dina tri nurwanti

7.Haniq dwi p

8.Sofia nirmala

Tapai/tape

Tapai adalah kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan berkarbohidrat
sebagai substrat oleh ragi.

Manfaat tapai/tape

-Menghangatkan tubuh.

-Menjaga kesehatan pencernaan.

-Mencegah konstipasi.

-Menjaga daya tahan tubuh.

-Sebagai camilan sehat.

-Meningkatkan energi.

-Mengatasi anemia.

Jenis jenis tapai/tape

1.Tapai singkong, yakni tape yang terbuat dari bahan dasar singkong. Jenis tapai ini biasanya
dibuat untuk dijual, kebanyakan berupa industri rumah tangga. Tapai singkong yang populer
berasal dari daerah Bandung (banyak dijajakan di Jalan Raya Padalarang di wilayah Cipatat), dan
jika di Jawa Timur, dari daerah Bondowoso dan Jember, jika di Jawa Tengah, dari daerah Blora.

2.Tapai ketan atau tapai pulut, yakni yang terbuat dari beras ketan (beras pulut), baik dari ketan
putih maupun ketan hitam. Di banyak daerah di Jawa, tapai ini biasa dibuat sendiri di rumah-
rumah, terutama sebagai persediaan penganan di saat Lebaran. Namun, tapai ini pun acap
dijajakan oleh pedagang keliling di Jawa Barat (tapai ketan hitam, dalam kombinasi dengan uli
sebagai tape uli); atau dalam kemasan kecil-kecil, tapai ketan putih terbungkus daun (jambu air
atau waru) di pasar lokal di Kuningan dan Pangandaran. Tapai ketan dari Kuningan bahkan telah
dikemas secara modern dengan kardus.

3.Tapai Pisang, yakni tape yang terbuat dari bahan buah pisang. tidak semua jenis pisang dapat
digunakan sebagai bahan dasar tape. Syarat pisang yang digunakan harus mempunyai kadar pati
yang sangat tinggi. Saat ini pisang kepok dipilih sebagai bahan dasar tape, dikarenakan kandungan
pati yang terkandung lebih besar dibandingkan dengan jenis pisang plantain lainnya.

Pembuatan tapai/tape

Alat dan bahan : 1.beras ketan putih

2.ragi tape

3.gula pasir

4.wadah

5.tusuk gigi

6.tempat penyajian

cara pembuatan:

1.Cuci beras ketan dengan air sampai benar-benar bersih. Cuci bersih beras ketan yang sudah
direndam dengan air selama delapan jam.

2.Bilas beras ketan dengan air bersih, kukus beras ketan hingga setengah matang. Angkat dan
masukkan ke dalam baskom

3.Tuang sekitar 400 ml air panas. Kukus selama 30 menit atau sampai matang. Angkat dan
tumpahkan di atas nampan plastik.

4.Haluskan ragi
5.Setelah dingin, taburi ragi dan gula pasir. Ambil beberapa sendok makan dan bungkus dalam
daun pisang. Tunggu selama tiga hari untuk proses fermentasi

6.Setelah tiga hari tape melalui proses fermentasi, aduk tape secara merata

7.tuang ke wadah/tempat penyajian tape

8.tape siap di sajikan


fermentasi tapai/tape

Pada tahap proses pembuatan tapai singkong, singkong yang sebelum difermentasikan
masih berbentuk awal (belum ada perubahan, teksturnya masih keras). Tetapi setelah
difermentasikan selama 2-3 hari, keadaan atau tekstur pada singkong berubah menjadi
lunak atau empuk.
Proses yang terjadi :
- Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh
jamurSaccharomyces cerivisiae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam mengubah
karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida.
- Suhu lingkungan sangat mempengaruhi banyaknya kadar amilum, glukosa, alkohol,
dan asam cuka yang dihasilkan dari proses fermentasi.
- Fermentasi yang terjadi pada tape ketan dan singkong terjadi selama 3-4 hari. Selain
itu, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya
proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi
tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang
tertutup rapat lebih cepat dibandingkan dengan ketan/singkong yang diletakkan di
tempat terbuka.
- Lamanya proses fermentasi mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan. Semakin
lama, semain banyak kadar alkoholnya.
Rasa manis pada tape ketan ini karena terjadi perubahan dari karbohidrat yaitu berupa
pati dihidrolisis oleh mikroorganisme dalam ragi dipecah menjadi glukosa. Glukosa
menimbulkan rasa manis pada tape ketan. Semakin banyak glukosa yang dihasilkan
maka semakin tinggi rasa manis yang ditimbulkan. Pembentukkan glukosa merupakan
tahapan suatu rangkaian proses yang panjang. Dalam pemanfaatan proses fermentasi
ini agar mendapatkan rasa tape yang manis harus dikonsumsi pada waktu yang tepat
yaitu sekitar 2-3 hari setelah pemeraman.

sekian dari kelompok kami...

Anda mungkin juga menyukai