Anda di halaman 1dari 3

PROSES PEMBUATAN TAPE

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Sehingga
terselesainya makalah yang mengenai fermentasi pada tape singkong. Melalui
makalah ini saya ingin menjelaskan secara sederhana tentang proses
pembuatan tape khususnya bagi generasi muda. Makalah ini membantu untuk
lebih jauh mengetahui tentang bagaimana proses pembuatan tape singkong
dan manfaat yang ada di balik tape singkong sebagai proses fermentasi
makanan. “ Tak ada gading yang tak retak ” itulah kata pepatah, demikian
pula dengan makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan
kesalahan, karena itu kepada para pembaca khususnya guru mata pelajaran
ini dimohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi bertambahnya
wawasan saya di bidang ini.
Diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu,
hingga selasai makalah ini. Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat.

*Pengertian
Singkong atau ubi kayu memiliki potensi yang besar di
Indonesia. Singkong termasuk umbi akar yang mengandung
cadangan energi dalam bentuk karbohidrat (amilum). Tanaman
singkong dapat dikonsumsi umbinya dan daunnya.

Singkong umumnya dapat diolah atau diawetkan menjadi berbagai


macam produk untuk sasaran pemasaran dalam negeri maupun luar
negeri. Ubi pohon ini biasanya diolah menjadi gaplek, tepung tapioka,
keripik, opak, perkedel, lemet, bacem, puding, kolak, dan tape.
Tape ini makanan yang sangat populer dan masih banyak dikonsumsi
hingga sekarang. Tape bisa dimakan secara langsung, namun juga
bisa menjadi tambahan dalam es campur maupun es buah.

1. Alat-alat dan Bahan Pembuatan Tape :


- Singkong Rebus
- Daun Pisang
- Ragi (Kamir Jenis Saccharomyces cereviciae)
- Baskom
- Tampah

2. Cara Kerja Proses Pembuatan Tape :

1. Kupas singkong dan cuci bersih, potong-potong sesuai selera.


2. Kukus singkong hingga matang. Biarkan hingga benar-benar dingin.

3. Tumbuk ragi tape hingga halus.

4. Pindahkan dan tata singkong di wadah plastik yang memiliki penutup. Taburi
dengan ragi hingga merata dan tutup wadah.

5. Simpan di dalam lemari makan yang gelap dan suhu ruangan. Diamkan selama 2-3
hari. Tape sudah siap dinikmati.

Pastikan tidak menyentuh singkong yang sudah matang dengan tangan agar tidak
tekontaminasi bakteri karena dapat merusak singkong sehingga tak bisa jadi tape.
 Jika ingin memastikan singkong sudah matang atau belum saat sudah dikukus,
gunakan tusuk sate atau garpu.

 Gunakan pencapit makanan untuk menata singkong di dalam wadah agar tak perlu
menyentuh singkong.

 Bisa menggunakan alas daun pisang jika suka sebelum ditaruh di wadah. Setelah
daun pisang dibersihkan dan dipanaskan agar layu.

 Setelah tape mencapai kematangan yang diinginkan, simpan di kulkas.

3. Kesimpulan :

Dalam pembuatan tape berlangsung proses fermentasi yang melibatkan


mikroorganisme tertentu, seperti Saccharomyces cerevisiae. Saccharomyces
cerevisiae dalam keadaan anaerob akan mengubah gula menjadi senyawa
etanol dan karbondioksida. Rasa manis pada tape dikarenakan pada hari 1
sebagian pati diubah menjadi gula, hari alkohol diubah menjadi asam
sehingga berasa masam. Mula-mula Amylomyces rouxii akan merombak
pati menjadi gula kemudian Saccharomyces cerevisiae akan mengubah
gula menjadi alkohol dan Hansenullan membentuk aroma. Jika ada alkohol
maka bakteri asam asetat akan muncul dan menjadikan tape berasa
masam.

Anda mungkin juga menyukai