Anda di halaman 1dari 4

Pelaksanaan Ibadah Haji Tamattu

Pada materi Proses Perjalanan Ibadah haji telah kami bahas pelaksanaan ibadah
haji secara keseluruhan. KAli ini ikita akan menguraikan secara lebih detil
pelaksanaan ibadah haji dengan cara Tamattu'. Di materi manasik haji telah
dibahas pula tentang macam-macam haji untuk sekedar mengingatnya kembali
bahwa pelaksanaan ibadah haji ada tiga cara yaitu: Haji Tamattu', Haji Ifrad dan
Haji Qiran. Nah kali ini akan dibahas dahulu Haji Tamatt' dan
Haji Tamattu'
Haji Tamattu' ialah mengerjakan umrah lebih dahulu, baru kemudian
mengerjakan haji. Cara ini wajib membayar Dam Nusuk. Pelaksanaan ibadah
haji dengan cara tamattu' ini disunnahkan bagi jamaah haji yang datang ke
Makkah tidak membawa hewan ternak/ hadyu. Cara tamattu' ini juga banyak
dilaksanakan oleh jamaah haji Indonesia.
1. Pelaksanaan umrah
Pelaksanaan ihram umrah untuk jamaah haji gelombang I, miqot umrahnya di
Bir Ali/ Dzulhulaifah di Madinah. Sedangkan bagi jamaah haji gelombang II,
miqot umrahnya bisa di atas pesawat saat melintasi Yalamlam. Hal-hal yang
perlu dipersiapkan sebelum melaksanakan ihram umrah yaitu:
a. Bersuci yaitu mandi dan wudhu *
b. Berpakaian ihram
c. Sholat Sunah Ihram 2 rakaat
d. Niat umrah (lihat Niat Umrah)
(* bagi jamaah haji gelombang I, mandi dilakukan di Hotel sebelum berangkat
ke Bir Ali. Sedangkan jamaah haji gelombang II, mandinya bisa dilakukan di
Asrama Haji Embarkasi)
Ketika kita sudah meniatkan umrah maka detik itu pula larangan-larangan ihram
berlaku bagi jamaah haji pelasanaan umrahnya selesai. Karena itu jagalah
larangan ihram ini jangan sampai melanggarnya.
Setelah miqot umarah selesai maka jamaah haji akan diberangkatkan menuju
Makkah. Selama dalam perjalanan perbanyaklah bertalbiyak dan berdzikir.
Sesampai di Makkah (berdoalah dengan Doa Masuk Makkah), jamaah haji akan
mempersiapkan pelaksanaan thawaf. Jamaah haji bisa beristrahat dahulu
sebelum melaksanaan thawaf agar rasa capeknya hilang dan badan jadi segar.
Sesampai di Masjidil Haram:
• Masuk Masjid dan berdoa dengan Doa Masuk Masjidil Haram
• Melihat Ka.bah dan berdoa dengan Doa Melihat Ka'bah
• Melaksanakan Thawaf Qudum (lihat masalah Thawaf) dan berdoa dengan Doa
Thawaf
• Selesai Thawaf, laksanakan Sai dan berdoa dengan Doa Sa'i .
• Tahallul dengan mencukur rambut minimal 3 helai rambut dan berdoa Doa
Mencukur Rambut
• Selesailah pelaksanaan ibadah umrah.
Setelah pelaksanaan ibadah umrahnya selesai maka baju ihramnya bisa dilepas.
Jamaah haji akan menunggu beberapa hari sampai Tanggal 8 Dzulhijjah untuk
pelaksanaan Ibadah Haji.
2. Pelaksanaan Ibadah Haji
Persiapan Berangkat ke Arofah untuk Wukuf Tanggal 8 Dzulhijjah
Membawa pakaian secukupnya untuk 4 hari selama di Mina, buku doa, sajadah,
senter kecil, tikar lipat (perlak), obat-obatan dan peralatan mandi.
Pagi hari tanggal 8 Dzulhijjah sebelum berangkat ke Arofah:
1. Mandi Wajib
2. Berpakaian Ihram
3. Sholat Sunnah Ihram 2 rakaat
4. Niat Haji (lihat Niat Haji)
Menjelang siang hari jamaah haji akan diberangkatkan ke Arofah oleh Maktab
dengan bis secara bergilir biasanya sesuai urutan hasil qur'ah Ketua Kloter
dengan Maktab. Tiba di Arofah (berdoa dengan Doa masuk Arofah) secara
bergelombang biasanya sampai malam hari. Jamaah haji sebaiknya banyak
istirahat untuk persiapan wukuf esok hari.
Pagi hari tanggal 9 Dzulhijjah setelah makan pagi sebaiknya jamaah haji
beristirahat (1-2 jam) mungkin semalam tidak bisa tidur agar tubuh segar dan
tidak mengantuk selama wukuf.
Waktu wukuf mulai tergelincir matahari sampai terbenam matahari. Saat wukuf
merupakan waktu mustajabah untuk berdoa jangan disia-siakan hanya dengan
tidur. Kegiatan selama wukuf: Mendengarka Khubat Wukuf
Sholat Dhuhur Dijamak dan Qoshar
Berdzikir, Membaca Al Quran, Berdoa, Tafakur dan Taqarrub ke hadirat Allah
SWT.
Sebaiknya tetap berada di kemah selama wukuf untuk menghindari sengatan
matahari. Bila ke kamar mandi, carilah waktu-waktu senggang/ lengang agar
tidak terlalu lama antri.
Jagalah larangan-larangan ihram jangan sampai Anda melanggarnya.
Sore hari setelah maghrib jamaah haji akan diberangkatkan menuju Muzdalifah
untuk mabit disana. Pemberangkatan secara bergelombang sesuai urutan.
Janganlah berebut dan ingatlah kita masih dalam kondisi ihram.
Di Muzdalifah
Sesampai di Muzdalifah (berdoa dengan Doa Ketika Sampai di Muzdalifah),
jamaah haji akan ditempatkan dalam suatu area terbuka dimana area tersebut
berpagar dan hanya diberi tanda dengan Nomor Maktab. Pintu masuk berbeda
dengan pintu keluar. Sebaiknya Anda tidak perlu berjalan-jalan, bisa kesasar
atau kesingsal ke maktab lain, akibatnya Anda akan diberangkatkan ke kemah
di Mina yang berbeda dengan maktab Anda.
Selama mabit di Muzdalifah, jamaah haji bisa mencari kerikil untuk melontar
jamrah Aqobah sebanyak 7-10 butir. Jika melontar jamrah sampai tanggal 13
Dzulhijjah maka jumlah kerikil yang dikumpulkan sebanyak 70 butir kerikil.
Jamaah haji bisa mencari kerikil di sekitar toilet karena disana sudah disediakan
kerikil dalam jumlah yang banyak.
Lewat tengah malam jamaah haji akan diberangkatkan lagi menuju ke kemah di
Mina untuk melaksanakan melontar jamrah. Berhati-hatilah biasanya di pintu
keluar, jamaah haji pada berebut naik bis bahkan tak jarang saling dorong dan
salin caci maki, berbuat jidal (berbantah-bantahan) padahal masih dalam kondisi
ihram.
Selama mabit perbanyaklah dzikir dan berdoa jika lelah Anda bisa istirahat/
tidur jika memungkinkan.
Di Mina Tanggal 10 Dzulhijjah
Sesampai di Mina (berdoa dengan Doa Sampai di Mina), masuklah ke kemah-
kemah yang telah disediakan oleh Maktab. Beristirahatlah secukupnya untuk
persiapan melontar jamrah Aqobah.
Bersegeralah melaksanakan melontar jamrah aqobah agar Anda bisa segera
melaksanakan Tahallul Awal sehingga bisa terbebas dari larangan ihram.
Sebaiknya Anda minta mutawwif untuk memandu jalan ke jamarat. Sebelum
melontar jamrah sebaiknya carilah tempat untuk "janjian ketemu" jika ada yang
tersesat atau terlepas dari rombongan. Laksanakan melontar jamarot secara
berombongan disertai Pembimbing Anda agar Anda tidak tersesat. Di Mina
banyak terjadi kasus orang yang tersesat karena arah jalannya satu jalur jika
salah ambil jalan maka akan memutar yang jauh padahal ditempuh dengan jalan
kaki.
Bila ingin melontar jamrah lihatlah situasi dan kondisi yang ada. Jika terlalu
padat dan bersesakan sebaiknya tunda dulu melontar jamrahnya. Carilah waktu-
waktu yang longgar. Ingat keselamatan jamaah haji adalah prioritas utama!
Jangan cari afdhal tapi dengan mengorbankan diri sendiri.
Setelah melontar jamrah Aqobah carilah tempat yang sepi di pinggir jamarot
untuk melaksanakan Tahallul Awal dengan mencukur rambut minimal 3 helai
rambut. Setelah itu pulang kembali ke tempat kemah. Jika Anda telah
melaksanakan Tahallul Awal maka pakaian ihram bisa dilepas dan bisa
berpakaian biasa. Anda sudah terbebas dari larangan-larangan ihram kecuali
hubungan suami istri. Berisirahatlah dengan cukup di kemah guna
mempersiapkan diri untuk melontar jamrah Ula, Wustha dan aqobah pada
tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
Setelah selesai melaksanakan melontar jamrah baik mengambil nafar awal
ataupun nafar tsani. jamaah haji akan pulang ke pondokan/ hotel di makkah.
Kembali ke Pondokan Di Makkah
Setelah pulang dari Mina, sebaiknya beristirahatlah dahulu untuk memulihkan
tenaga. Jika kondisi badan sehat dan memungkinkan bersegeralah
menyempuranakan Rukun Haji yaitu melaksanakan Thawaf Ifadhah dan Sa'i di
Masjidil Haram (tanpa mencukur rambut lagi!)
Jika ada ibu-ibu usia subur yang haid atau jamaah yang sakit, tunda dahulu
pelaksanaan thawaf ifadhahnya. Bila haidnya sudah selesai atau sakitnya sudah
sembuh bersegeralah melaksanakan thawaf ifadhah dan sa'i. Jika telah
melaksanakan thawaf ifadhah dan sa'i berarti jamaah haji telah terbebas dari
seluruh larangan-larangan ihram termasuk melakukan hubungan suami istri bagi
suami istri tentunya.
Selesailah ibadah haji kita. Tinggal menunggu pelaksanaan thawaf wada'
sebelum ke Madinah bagi gelombang II dan pulang ke Tanah Air bagi
gelombang I.

Anda mungkin juga menyukai