Skripsi
oleh:
Kholisotul Mahmudah
1113013000069
JAKARTA
2019
ABSTRAK
i
ABSTRACT
This skripsi research is about the use of word tree techniques in poetry
writing skills in eighth-grade students of Bina Insani Junior High School. The
purpose of this study was to describe poetry writing skills with word tree
techniques in eighth-grade students of Bina Insani Junior High School, Neroktog
Village, Pinang District, Tangerang City and describe the results of research for
use in learning to write poetry. The method used in this study is a qualitative
descriptive method and data collection techniques using the assignment technique.
Students are first observed and then explained material about poetry and then
given an assignment.
The results showed that there was an increase in interest in writing poetry
in students by using word tree techniques. The first and fourth groups scored 19,
the second, third, fifth, and sixth groups scored 20. It can be concluded that the
use of word tree techniques in poetry writing skills in class VIII received
good/successful categories with a score range of 05-25.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Swt, karena nikmat yang telah diberikan-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir kuliah ini. Selawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw yang telah mengubah dunia
dari zaman kebodohan menjadi zaman ilmu pengetahuan.
iii
menyelesaikan skripsi tapi juga untuk menghadapi dunia yang penuh
teka-teki dengan sikap sabar, ikhlas dan semangat yang tinggi.
9. Bapak H. Mardani (alm) dan Ibu Hj. Sairoh selaku mertua dari penulis,
terima kasih karena telah melahirkan lelaki yang saleh, baik dan
berhati lembut yang bersedia menemani penulis untuk melewati hari
demi hari seiring bergantinya musim dengan penuh suka cita dan
senantiasa membimbing serta memberi motivasi kepada penulis untuk
menjadi pribadi yang lebih baik.
10. Ns. Alfian, S.Kep selaku suami penulis yang sangat dicintai, yang
bersedia mendengar segala keluh kesah penulis. Suami yang selalu
bersedia menyediakan punggung untuk sandaran penulis ketika sedih
dan menjadi orang pertama yang ikut bahagia ketika penulis merasa
bahagia. Berkatnya, penulis mendapat banyak motivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini, ia orang yang tak pernah lelah membantu
penulis dalam segala hal termasuk dalam proses penulisan skripsi ini.
Terima kasih sayang.
11. Fawwaz Alif Raufa anak Bunda tersayang. Meskipun kamu sudah
terlebih dahulu menghadap Maha Pencipta tapi kasih sayang serta cinta
Bunda tetap mengalir kepadamu, Nak. Berkatmu, Bunda memiliki
semangat kembali untuk menyelesaikan tugas ini karena kamu adalah
motivasi terbesar Bunda. Semoga kita bisa bertemu kembali di syurga
kelak, Sayang.
12. Kakak-kakakku tersayang, Muhammad Istikhori, Ahmad Sathibi,
Ahmad Ghomrowi, Hikmatul Awaliyah dan Asrorul Mufidah yang
terlebih dahulu merasakan indahnya menjadi seorang sarjana. Terima
kasih atas motivasi yang diberikan penulis juga bantuan-bantuan yang
diberikan penulis sehingga penulisan skripsi ini bisa diselsaikan
dengan baik.
13. Kakak-kakak ipar, adik-adik ipar juga keponakan-keponakan yang
Ateu sayang, terima kasih sudah banyak menghibur penulis dikala
duka dan turut bahagia di kala suka.
iv
14. Terima kasih yang besar pun diucapkan untuk sahabat-sahabat PBSI
angkatan 2013 terutama untuk Mar’atun Solihah, Maulida Rahma,
Pipit Maharanita, Siti Sayyidah Umayyah, Khufaifatul Fikri, Nurijah,
Siti Fatimah, Faridah Safitri, Maimunah yang banyak berbagi suka
juga duka serta banyak memotivasi bahkan memberi bantuan kepada
penulis untuk menyelesaikan skripsi.
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
vi
2) Struktur Batin Puisi ........................................................ 12
3. Pengertian Media ....................................................................... 14
4. Pengertian Pohon Kata ............................................................... 15
B. Penelitian yang Relevan ................................................................... 16
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................................... 47
B. Saran ................................................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
RIWAYAT PENULIS
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
VIII
Lampiran 4 : RPP
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2015), Cet. Ke-9,hlm.
2
Henry Guntur. T, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Penerbit
Angkasa, 2008), hlm. 9
1
2
dengan mengikuti berbagai seminar atau workshop tentang menulis yang baik
dan benar juga bisa dijadikan bahan acuan agar memperoleh tulisan yang
bagus. Berlatih dengan rajin dalam menulis seperti rajin membuat pantun,
puisi atau bahkan cerita pendek juga dapat mengasah keterampilan menulis
seseorang karena dengan sering berlatih menulis dan diimbangi dengan
membaca seseorang akan dengan mudah mendapatkan kosa kata baru.
Berdasarkan pengalaman penulis, menulis puisi adalah hal yang sulit
karena terkadang sulit untuk menuangkan pikiran dalam bentuk sebuah
tulisan. Sulitnya memilih kosakata atau bahasa-bahasa yang indah utuk
menulis puisi, juga imajinasi yang sulit didapat sehingga untuk menciptakan
sebuah puisi yang indah terasa tidak mudah. Kurangnya kosakata yang
didapat pada kelas VIII mungkin saja bisa terjadi karena usia yang baru
beranjak remaja sehingga butuh pemikiran yang ekstra dalam membuat puisi.
Karena pengalaman tersebut penulis merasa perlu untuk menumbuhkan
kembali minat menulis puisi pada siswa.
Terdapat beberapa alasan atau faktor yang membuat pelajaran menulis
puisi menjadi kurang menyenangkan. Mengajarkan menulis puisi juga tidak
hanya soal teori, walaupun banyak teori yang guru berikan kepada anak didik
mengenai menulis puisi namun bila tidak disertakan dengan praktik maka
hasilnya akan kurang sempurna.
Siswa bukan hanya butuh contoh puisi yang ada di buku panduan belajar
tetapi juga membutuhkan contoh langsung dari guru yang mengajarkannya
sehingga siswa tidak hanya terpaku pada buku panduan belajar tapi juga
memperoleh semangat baru dalam menulis puisi karena guru yang
mengajarkan puisi tersebut juga bisa membuat puisi.
Kreativitas juga amat sangat dibutuhkan dalam menulis puisi untuk
mendukung siswa dalam menumbuhkan imajinasi mereka sehingga guru juga
dituntut untuk kreatif dalam mengajarkan materi tersebut. Menulis puisi juga
berkaitan dengan kreativitas seseorang maka perlu adanya teknik atau media
sebagai alat bantu untuk terbentuknya kreativitas itu. Salah satu cara agar
memudahkan siswa memperoleh kosakata atau mempermudah siswa dalam
3
menulis puisi yaitu dengan menulis puisi menggunakan teknik pohon kata
seperti yang penulis lakukan sebagai bentuk penelitiannya pada skripsi ini.
Berdasarkan alasan-alasan di atas penulis membuat judul skripsi
“Penggunaan Keterampilan Menulis Puisi dengan Teknik Pohon Kata di
Kelas VIII SMP Bina Insani, Kelurahan Neroktog, Kecamatan Pinang, Kota
Tangerang Tahun Pelajaran 2017/2018”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi
masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Pembelajaran sastra di sekolah khususnya puisi masih belum maksimal.
2. Guru memakai metode pembelajaran yang kurang tepat.
3. Sulit memperoleh imajinasi dan menuangkannya dalam bentuk kata-kata
menjadi sebuah puisi.
4. Pembelajaran menulis masih belum maksimal.
5. Guru belum pernah menggunakan media pohon kata pada
pembelajaran menulis puisi.
C. Pembatasan Masalah
Keterampilan menulis sangat luas dan kompleks. Penulis membatasi
masalah pada keterampilan menulis puisi sebanyak dua bait menggunakan
teknik pohon kata di kelas VIII A SMP Bina Insani, Kelurahan Neroktog,
Kecamatan Pinang, Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2017/2018.
D. Rumusan Masalah
Penulis memfokuskan rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut :
1. Apa hambatan-hambatan yang dialami siswa pada pembelajaran menulis
puisi?
2. Bagaimana bentuk perencanaan pembelajaran menulis puisi pada guru
menggunakan teknik pohon kata?
4
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang bisa diharapkan pada penelitian ini terbagi dua,
yakni manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat bagi
perkembangan teori khususnya teori mengenai teori metode dan teknik
pembelajaran puisi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Semoga dengan adanya penelitian ini menjadi pengetahuan baru bagi
guru dalam mengajarkan pembelajaran menulis puisi. Menjadi lebih
kreatif dan inovatif dalam mengajarkan pembelajaran menulis puisi
sehingga bisa meminimalisir hambatan-hambatan yang dilami siswa
dalam belajar menulis puisi.
b. Bagi siswa
5
c. Bagi penulis
Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap mendapatkan
pengalaman serta wawasan baru dalam mengajar khususnya
mengajarkan pembelajaran menulis puisi pada siswa.
BAB II
LANDASAN TEORETIS DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
A. Landasan Teoretis
1. Pengertian Menulis
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, menulis bermakna
melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat)
dengan tulisan1. Menulis berarti menuangkan isi hati si penulis ke dalam
bentuk tulisan, sehingga maksud hati penulis bisa diketahui banyak orang
melalui tulisan yang dituliskan. Morsey menjelaskan bahwa menulis
merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif karena
penulis harus terampil menggunakan grofologi, struktur bahasa, dan
memiliki pengetahuan bahasa yang memadai.2 Kemampuan seseorang
dalam menuangkan isi hatinya ke dalam sebuah tulisan sangatlah berbeda,
dipengaruhi oleh latar belakang penulis. Dengan demikian, mutu atau
kualitas tulisan setiap penulis berbeda pula satu sama lain. Namun, satu hal
yang penting bahwa terkait dengan aktivitas menulis, seorang penulis
harus memperhatikan kemampuan dan kebutuhan pembacanya.
You should think of writing as an activity that clarifies issues for
yourself as well as for you audience. For most writers, that activity takes
time. Remember, clear, well-organized thoughts do not flow out of a
writer’s mind onto paper as quickly and easily as they flow from the page
into the reader’s mind.3
William berpendapat bahwa kegiatan menulis dapat dilakukan melalui
proses atau tahapan-tahapan sebelumnya. Menulis merupakan suatu
kegiatan yang dapat menjelaskan masalah untuk diri sendiri maupun
pembaca. Seorang penulis memerlukan waktu yang tidak cepat dan mudah
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2015), Cet. Ke-9,hlm.1497
2
Puji Santosa, Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2009), hlm.3.21
3
William Vesterman, Reading and Writing Short Arguments, (New York: McGraw Hill,
2005), hlm.24
6
7
a. Manfaat menulis
Salah satu kegiatan yang memiliki manfaat adalah menulis,
menulis hal-hal yang berisi nilai positif juga dapat memberikan
pengaruh baik kepada pembacanya, berikut manfaat menulis :
1) Mengenali kemampuan dan potensi diri sendiri;
2) Mengembangkan berbagai gagasan;
3) Memperluas wawasan teoritis dan praktis;
4) Memperjelas permasalahan yang samar-samar;
5) Menilai gagasan sendiri secara objektif;
6) Memecahkan masalah;
7) Mendorong belajar secara aktif; dan
8) Membiasakan diri untuk berpikir dan berbahasa secara tertib.6
4
Yeti Mulyati, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi, (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2007), hlm.2.44
5
Alek dan Achmad, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2010), Cet.2, hlm.101
6
Budinuryanta Y, Pengajaran Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008),
hlm. 12.2-12.3
8
b. Tujuan Menulis
Menulis adalah aktivitas yang mempunyai tujuan. Tujuan menulis
dapat bermacam-macam, bergantung pada ragam tulisan. Secara umum,
tujuan menulis dapat dikategorikan sebagai berikut:
1) Memberitahukan atau mengajar;
2) Meyakinkan atau mendesak;
3) Menghibur atau menyenangkan;
4) Mengutarakan atau mengekspresikan perasaan dan emosi yang
berapi-api.7
Peneliti menyimpulkan dari uraian di atas bahwa tujuan menulis
yaitu untuk memberitahukan, meyakinkan, menghibur dan
mengutarakan perasaan seseorang melalui sebuah tulisan.
2. Pengertian Puisi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia puisi bermakna ragam
sastra yang bahasannya terikat oleh irama, matra, rima serta penyusunan
larik dan bait.8 Puisi adalah bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan
perasaan penyair dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima,
penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna. Puisi mengungkapkan
pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan
mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur
batinnya. Puisi mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang ingin
disampaikan yang mana makna sebagai bukti puisi baik jika terdapat
makna yang mendalam dengan memadatkan segala unsur bahasa.
Puisi sebagai salah sebuah karya seni sastra dapat dikaji dari
bermacam-macam aspeknya. Puisi dapat dikaji struktur dan unsur-
unsurnya, mengingat bahwa puisi itu adalah struktur yang tersusun dari
bermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan.”9 Puisi merupakan
7
Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 2008), hlm.24
8
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2015), Cet. Ke-9,hlm.1112
9
Rachmat Djoko P, Pengkajian Puisi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014),
Cet Ke 12, hlm. 3
9
yang spontan dari perasaan yang penuh daya yang berpangkal pada emosi
yang berpadu kembali dalam kedamaian.13
Sederhananya, puisi adalah karya sastra yang padat akan makna yang
memiliki keindahan dalam bahasanya dan memiliki gaya pengucapan
tersendiri dengan beragam emosional.
a. Unsur-unsur Puisi
Unsur-unsur puisi terdiri dari struktur fisik dan struktur batin puisi
antara lain sebagai berikut:
13
Ibid, hlm. 23
11
14
Sigit Mangun Wardoyo, Teknik Menulis Puisi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hlm.32-33
15
Sukino, Menulis itu Mudah, (Yogyakarta: Pustaka Populer LKiS, 2010), hlm. 120-126.
12
16
Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, (Jakarta: PT Grasindo, 2008), hlm.119
17
Ibid, hlm. 122
13
18
Herman J. Waluyo, Apresiasi Puisi, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm. 17
19
Ibid, hlm. 39
20
Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, (Jakarta: PT Grasindo, 2008), hlm. 125
14
d) Amanat/tujuan
“Amanat, pesan atau nasihat merupakan kesan yang
ditangkap pembaca setelah membaca puisi.”21Maksud dari amanat
atau tujuan adalah pesan yang akan disampaikan penyair kepada
pembaca yang terdapat dalam puisi tersebut.
3. Pengertian Media
Kata ”media” berasal dari bahasa Latin yaitu bentuk jamak dari kata
“medium”, yang secara harfiah berarti “pengantar atau perantara”.
Dengan demikian, media adalah alat penyalur informasi belajar atau
penyalur pesan.22
Media memiliki banyak makna salah satunya sebagai sarana
komunikasi dengan bebeapa bentuk seperti koran, majalah, radio,
televisi, film, poster dan spanduk. Media juga memiliki makna berbagai
jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk belajar.23 Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan
media memiliki makna komponen untuk merangsang siswa untuk
belajar melalui beberapa sarana seperti koran, majalah, radio, televisi,
fil, poster, dan spanduk.
Manfaat media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton dalam
Suwarna, sebagai berikut:
a. Penyampaian materi pembelajaran dalam diseragamkan.
b. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
d. Jika dipilih dan dirancang dengan benar, maka media dapat
membantu guru dan peserta didik melakukan komunikasi dua
arah secara aktif.
21
Hermah J. Waluyo, Op Cit, hlm. 40
22
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Asdi
Mahasatya, 2006), hlm. 120.
23
Arief S.Sadiman, dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003). hlm 6
15
24
Suwarna, Pengajaran Mikro, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006), Cet. II, hlm. 118.
25
Ahmad Rohani, Media Intruksional Edukatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), hlm. 72-74
16
Hasil dari pohon kata merupakan buah yang manis berupa puisi.
Dikatakan berbuah manis karena penulis dapat menulis dengan cara
berbeda, dengan cara yang cukup menarik minat dan memudahkan penulis
dalam proses penulisan puisi.
Pohon Pintar PPKn adalah media visualisasi 3 (tiga) dimensi dari
materi pembelajaran PPKn yang berbentuk pohon, dimana antara akar,
batang, dan cabang-cabangnya merupakan materi yang berkembang dan
berhubungan.26 Pengertian di atas merupakan pengertian Pohon Pintar
dalam pembelajaran PPKn, penulis memakai pengertian tersebut sebagai
rujukan dari pengertian Pohon Kata yang digunakan penulis sebagai teknik
pada pengambilan data. Pohon kata merupakan teknik yang bertujuan
untuk membantu siswa dalam merangkai kata dalam penulisan puisi.
Teknik ini membantu siswa mengembangkan imajinasinya melalui
kata-kata yang mereka temui. Pohon kata merupakan gambaran pohon
yang berisikan kata di dalam daunnya. Pembelajaran menggunakan teknik
ini diharapkan agar siswa merasa tidak bosan dalam menulis puisi.
Berdasarkan pada praktiknya membuat pohon kata memiliki beberapa
tahapan, berikut tahapan menulis puisi menggunakan teknik pohon kata :
a. Penulis mengetahui tema puisi yang akan ditulis
b. Penulis menggambar pohon pada umumnya
c. Tiap dahan atau daun diisi dengan kata-kata yang berhubungan dengan
tema puisi
d. Rangkai kata-kata yang ada di dahan atau daun menjadi sebuah puisi
yang indah.
26
Nodi Herhana, “Keefektifan Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Pohon Pintar Ppkn
dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di SMK N 2 Magelang”, Skripsi, (Semarang:
Universitas Negeri Semarang, 2015), hlm. 8
17
27
Vera Aditia Susanti,“Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi melalui Media Lagu Ada
Band Surga Cinta pada Siswa Kelas VIII MTS Nur Asy-syafi’iyah (YASPINA) Ciputat,
Tangerang”, Skripsi, (Tangerang Selatan:UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), hlm. i
28
Nur Afianti,”Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Peningkatan
Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas IX MTS Jabal Nur Cipondoh Tangerang Tahun
18
C. Metode Penelitian
“Metode penelitian adalah suatu cara bertindak menurut sistem aturan
atau tatanan yang bertujun agar kegiatan terlaksana secara rasional dan
terarah sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dan optimal.”1 Karena
itu tercapai atau tidaknya tujuan yang dicari atau diinginkan bergantung pada
metode yang digunakan. Tanpa adanya metode, maka tujuan penelitian tidak
dapat dicapai dengan baik.
Penulis menggunakan metode deskriptif-kualitatif yang menurut Nadzir
memiliki pengertian metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti
status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.2 Sedangkan menurut Arikunto
1
Anton Bakker, Metode-metode Filsafat, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1989), hlm.45
2
Moh. Nadzir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hlm.54
19
20
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm.3
4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009),
hlm.9
5
Imam Gunawan, Metode Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013),
hlm. 85
21
1. Observasi
Untuk mengetahui sesuatu hal yang paling dasar adalah dengan
melakukan observasi. “Observasi ialah studi yang disengaja dan
sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan
pengamatan dan pencatatan. Selanjutnya dikemukakan tujuan observasi
adalah mengerti ciri-ciri dan luasnya signifikansi dari interelasinya
elemen-elemen tingkah laku manusia pada fenomena sosial serba
kompleks dalam pola-pola kultur tertentu”.6
Observasi dilakukan pada saat siswa melakukan proses pembelajaran
oleh penulis selaku peneliti kepada siswa. Penulis juga meneliti puisi
siswa yang menggunakan teknik pohon kata maupun puisi siswa yang
tidak menggunakan teknik pohon kata pada penulisan puisi tersebut
sehingga penulis dapat mengetahui perbedaan pada tulisan keduanya.
Penulis melakukan observasi terlebih dahulu sebelum melakukan
penelitian lebih lanjut dalam proses pengambilan data di sekolah. Penulis
mengamati penguasaan materi siswa mengenai puisi dengan cara
membahas ulang materi puisi dan mengadakan sedikit tanya jawab untuk
mengetahui penguasaan materi siswa kemudian penulis mengamati
kemampuan siswa sebelum dan sesudah menggunakan teknik pohon kata
pada penulisan puisi.
2. Wawancara
Demi mendapatkan hasil penelitian yang lebih bagus setiap peneliti
akan melakukan penelitiannya semaksimal mungkin. Salah satu cara
untuk mendapatkan hasil pada sebuah penelitian yaitu dengan
wawancara. Wawancara adalah cara yang tepat untuk mendapatkan
informasi yang akurat. Wawancara atau interview dilakukan oleh dua
pihak, pihak pertama sebagai penanya atau interviewer dan pihak kedua
sebagai informan atau pemberi informasi.
6
Ibid, 143
22
3. Tes/Penugasan
Tes adalah rangkaian pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.7
7
H. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm.185
23
Pada tahapan ini siswa diberikan tugas untuk menulis puisi dengan
menggunakan teknik pohon kata sebagai bentuk tes sehingga diperoleh
hasil dari penugasan tersebut untuk mengetahui kemampuan
keterampilan menulis puisi siswa.
4. Dokumentasi
Menurut Sugiono, dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari
seseorang.8 Untuk memperjelas hasil penelitian yang dilakukan maka
perlu adanya dokumen sebagai bentuk bukti kalau penelitian itu nyata
adanya. Dokumen yang akan dijadikan dokumentasi oleh penulis adalah
karya siswa berupa puisi yang ditulis ketika penugasan dan foto ketika
melaksanakan tugas. Puisi siswa juga merupakan bahan yang akan
dianalisis oleh penulis.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan
dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana
adanya.9 Penulis sendiri sebagai instrumen utama, dibutuhkan pula instrumen
penilaian lain sebagai instrumen pendukung. Agar proses penelitian menjadi
mudah maka instrumen penelitian sangat dibutuhkan dalam pengumpulan
data. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa tes/penugasan.
Tabel 2.1
Pedoman penilaian keterampilan menulis puisi10
8
Imam Gunawan, Metode Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013),
hlm. 176
9
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2010), hlm. 155
10
Burhan Nurgiantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Komputer, (Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta, 2014), hlm.487
24
1 Tema
2 Judul
3 Isi
4 Imaji (citraan)
5 Diksi
Jumlah skor
11
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 234.
25
Bab ini merupakan uraian hasil analisis yang peneliti lakukan pada siswa
mengenai pengetahuan dan keterampilan menulis siswa menggunakan teknik
pohon kata.
A. Profil Sekolah
Tempat yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian adalah SMP Bina
Insani. SMP Bina Insani merupakan sekolah Nasional di bawah naungan YAPBI
(Yayasan Pendidikan Bina Insani) yang beralamat Jl. H. Mansyur No. 03
(prapatan gondrong), Kelurahan Neroktog, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang,
Provinsi Banten, Kode Pos 15145, Telpon. (021) 5549066 – 5549067, Akta
Notaris Ny. Nanny Wahyudi, SH. No. 45, register No. HT.01.04 183. 1996/PN-
TNG. Sekolah ini berakreditasi B dan menggunakan kurikulum 2013, pada
pelaksanaannya kegiatan belajar mengajar SMP Bina Insani berlangsung pada
siang hari pukul 13:00 – 17:00 WIB. Yayasan ini dipimpin oleh bapak Drs. H.
Burhanuddin, MM dan SMP Bina Insani di bawah pimpinan bapak Syahroni,
S.Pd.MM.
1. IDENTITAS SEKOLAH
NPSN : 20606880
Status : Swasta
Bentuk pendidikan : SMP
Status kepemilikan : Yayasan
SK pendirian sekolah : 3307/102.1/kep/OT/1999
Tanggal SK pendirian : 1997-08-01
SK izin operasional : 3307/102.1/kep/OT/1999
Tanggal SK izin operasional : 1997-08-01
26
27
2. DATA PELENGKAP
3. DATA RINCI
Tabel 4.1
Ruang kelas
Ruang
Kondisi Jumlah
Milik Bukan Milik
Rusak Berat 0 0 0
Baik 1 0 1
Rusak Ringan 17 0 17
Rusak Sedang 0 0 0
Total 18 0 18
28
Tabel 4.2
Laboratorium dan Perpustakaan
Kondisi
Ruangan Rusak Rusak Rusak Jumlah
Baik
Ringan Sedang Berat
Komputer 0 0 0 0 0
IPA 0 0 0 0 0
Biologi 0 0 0 0 0
Laboratorium Kimia 0 0 0 0 0
Fisika 0 0 0 0 0
Bahasa 0 0 0 0 0
IPS 0 0 0 0 0
Perpustakaan 0 1 0 0 0
Total 0 2 0 0 1
Tabel 4.3
Sanitasi
Kondisi
Sanitasi Jumlah
Rusak Rusak
Baik Rusak Berat
Ringan Sedang
Guru 0 0 0 0 0
Siswa 0 2 0 0 2
Total 0 2 0 0 2
29
Tabel 4.4
Prasarana lainnya
Ruang Guru
Ruang TU
Ruang UKS
Tabel 4.5
Rombongan belajar
Tingkat Jumlah
7 4
8 5
9 5
Total 14
5. VISI
Membina insan unggul yang berkesimbangan IPTEK dan IMTAQ, cerdas,
terampil, mandiri dengan menekankan pembiasaan pengalaman ibadah serta
akhlakul karimah.
6. MISI
a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan potensi yang bermakna
untuk bekal hidup yang direflesikan dengan pembiasaan.
b. Mengembangkan potensi, prestasi dan kreativitas peserta didik.
c. Menegakkan disiplin yang kuat demi berkembangnnya budaya disiplin
warga sekolah.
30
Tabel 4.6
DAFTAR NAMA GURU SMP BINA INSANI
Status Jenis
No Nama Guru NUPTK JK
Kepegawaian PTK
C. Analisis data
Penelitian ini menggunakan teknik Pohon Kata pada tahap penulisan
puisi yang dilakukan oleh siswa, anggota pada tiap kelompok diambil
secara urut dari absen. Seperti pembelajaran pada umumnya penulis
menjelaskan terlebih dahulu materi yang akan diajarkan yaitu materi
tentang menulis puisi hanya saja dalam penugasan menulis puisi berbeda.
Penulis membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, penulis
memberikan sebuah gambar berbentuk pohon besar yang memiliki beberapa
dahan. Kemudian penulis hanya memberikan tema puisi kepada siswa
selanjutnya siswa yang akan mengisi seluruh dahan dengan kata-kata yang
berhubungan dengan tema yang diberikan oleh penulis. Bila semua dahan
telah terisi dengan kata-kata maka siswa akan merangkai kata-kata tersebut
menjadi sebuah puisi, sehingga proses penulisan puisi menjadi lebih mudah
karena siswa telah mengumpulkan terlebih dahulu kata-kata yang
berhubungan dengan puisi yang akan mereka tulis.
Kelompok pertama
Nama-nama siswa:
1. Ahmad Firdaus Ulfadri
2. Ahmad Ibnu Rosyid Algipari
3. Ahmad Iqbal Fauzi
4. Ahmad Maulana Amarudin
5. Ahmad Rifai
Pegunungan
Tabel 4.7
Penilaian Puisi Posttest Kelompok Pertama
1 Tema √
2 Judul √
3 Isi √
4 Diksi √
34
5 Imaji (citraan) √
Jumlah skor 19
Analisis Puisi
Tema yang digunakan sesuai dengan yang diberikan oleh penulis yakni
mengenai keindahan pegunungan, puisi tersebut termasuk dalam kategori baik.
Judul puisi juga baik karena sesuai dengan tema yang ditentukan. Isi puisi
menggambarkan keindahan gunung beserta isinya. Penyair juga mencantumkan
unsur keindahan lainnya yang ada di gunung, menceritakan keadaan pegunungan
yang di dalamnya terdapat sungai yang jernih dan indah dipandang mata serta
memberikan kesejukan, bebatuan besar, pohon yang rindang, buah-buahan yang
segar serta tanah yang subur juga turut menambah keindahan alam ciptaan tuhan.
Diksi yang terdapat dalam puisi tersebut antara lain “Bebatuan besar di tepi
sungai” seakan-akan penyair melihat bebatuan yang besar di tepi sungai,
“Menambah keelokan alam pegunungan” penyair merasa alam pegunungan
semakin indah dengan adanya bebatuan di tepi sungai, “Sungguh besar nikmat
Tuhan berikan” penyair menyadari bahwa nikmat yang Tuhan berikan amatlah
besar, “Pada kita makhluk ciptaan” penyair juga memperjelas nikmat tersebut
diberikan untuk seluruh makhluk ciptaan Tuhan, “Pepohonan yang indah dan
menjulang tinggi” penyair seakan-akan melihat pepohonan yang menjulang
tinggi, “Mengantarkan kesejukan dan kebahagiaan” penyair merasakan
pepohonan yang menjulang tinggi itu memberikannya kesejukan dan kebahagiaan,
“Buah-buahan yang segar di antara pepohonan yang rindang” penyair seakan-
akan melihat banyaknya buah-buahan di antara rindangnya pepohonan, “Membuat
alam pegunungan semakin indah dipandang” penyair merasakan sejuknya
pepohonan yang menjulang tinggi dan segarnya buah-buahan diantara rindangnya
pepohonan turut serta untuk memperindah alam sekitar pegunungan sehingga
indah dipandang. Imaji yang digunakan pada puisi tersebut adalah imaji visual
“Bebatuan besar di tepi sungai”, “Menambah keelokan alam pegunungan”,
“Sungguh besar nikmat Tuhan berikan”, “Pepohonan yang indah dan menjulang
35
Kelompok kedua
Nama-nama siswa:
1. Ahmad Sofiyan Hadi
2. Ahmad Sugeng Prayogi
3. Aini Amalia
4. Aji Saputra
5. Al Fattah Rizky Zidane
Tabel 4.8
Penilaian Puisi Posttest Kelompok Kedua
1 Tema √
36
2 Judul √
3 Isi √
4 Diksi √
5 Imaji (citraan) √
Jumlah skor 20
Analisis
Tema yang digunakan sesuai dengan tema yang ditentukan oleh penulis,
puisi tersebut termasuk dalam kategori baik. Judul puisi juga masuk dalam
kategori baik karena sesuai dengan tema yang ditentukan. Isi puisi
menggambarkan kesejukan alam di pegunungan yang dapat melupakan rasa
sepi sang penyair, penyair juga menuliskan paginya seindah alam pegunungan.
Diksi yang terdapat dalam puisi tersebut antara lain “Kala pagi datang
menyapaku, dunia seakan berbicara” penyair merasakan pagi di pegunungan
yang sejuk menyambut awal harinya di pagi hari sehingga penyair seakan-
akan merasakan pagi menyapanya dan seakan dunia berbicara tentang
keindahan yang dimilikinya, “Berbicara tentang kedamaian” penyair
merasakan dunia berbicara tentang kedamaian karena suasana pagi hari yang
ia rasakan amat sejuk dan tenang, “Berbicara tentang keindahan alam
pegunungan ini” penyair seakan-akan merasa gunung telah berbicara
kepadanya melalui kesejukan yang diberikan ke padanya, “Kesejukan yang ku
rasa disetiap hembusan nafasku” penyair seakan-akan merasakan kesejukan
yang amat berarti sehingga ia menggambarkan dengan kesejukan yang ia
rasakan di setiap hembusan nafasnya, “Tak ku sangkal terkadang sepi datang
menghampiri” kesejukan yang penyair rasakan tiap detiknya bukan berarti
penyair tidak pernah merasakan kesepian, dalam puisinya penyair seolah-olah
menggambarkan perasaannya yang terkadang merasa kesepian meski ia
sedang berada di pegunungan, “Namun sepi seperti tamu ketika ku lihat indah
tarian daun cemara itu” namun, penyair juga menyatakan bahwa sepi bukan
37
Kelompok ketiga
Nama-nama siswa:
1. Al Zahra Amelia
2. Aldy Ramadan
3. Alfi Misbahuddin
4. Alfredo Yehezkiel Purba
5. Ali Imron
Tabel 4.9
Penilaian Puisi Posttest Kelompok Ketiga
1 Tema √
2 Judul √
3 Isi √
4 Diksi √
5 Imaji (citraan) √
Jumlah skor 20
Analisis
Tema yang digunakan pada puisi tersebut sesuai dengan tema yang
ditentukan penulis. Judul puisi tersebut masuk dalam kategori cukup baik. Isi
puisi termasuk dalam kategori baik karena sesuai dengan tema dan judul, isi puisi
menggambarkan tentang keindahan pegunungan yang dihiasi dengan berbagai
macam tumbuhan, kesejukan mengajak penyair untuk terus berada di pegunungan,
gunung juga diibaratkan sebagai paru-paru dunia.
Diksi yang terdapat dalam puisi tersebut antara lain “Gunung adalah paru-
paru dunia” penyair seakan-akan menggambarkan gunung adalah paru-paru dunia
sebagai organ vital dunia, “Gunung diwarnai oleh hijaunya dedaunan” penyair
seolah-olah merasakan keindahan pegunungan yang dihiasi oleh warna hijau
39
Kelompok keempat
Nama-nama siswa:
1. Alicya Marcelika Putri
2. Alissa Rachma Octavianti
3. Allya Zahra Defitri
4. Alya Anggraini
5. Amelia Putri
40
BERKAH ALAM
Tabel 4.10
Penilaian Puisi Posttest Kelompok Keempat
1 Tema √
2 Judul √
3 Isi √
4 Diksi √
5 Imaji (citraan) √
Jumlah skor 19
Analisis
Tema pada puisi tersebut sesuai dengan tema yang diberikan oleh penulis
yakni mengenai keindahan pegunungan, judul puisi tersebut sesuai dengan tema
dan termasuk dalam kategori cukup baik. Isi puisi termasuk dalam kategori baik
karena sesuai dengan tema yang diberikan penulis dan judul yang ditulis penyair.
41
Isi puisi menggambarkan keindahan alam seperti sungai dan kesuburan tanah
pegunungan yang menggambarkan keberkahan alam semesta yang diberikan
Tuhan dengan hasil panen yang berlimpah.
Diksi yang terdapat dalam puisi tersebut antara lain “Rumah penduduk dekat
dengan sungai” penyair seakan-akan melihat rumah penduduk yang berada di
dekat sungai, “Sungai yang melintang indah di desa itu” penyair seakan-akan
melihat sungai yang membentang indah di desa itu, “Air pegunungan mengairi
sungai-sungai” penyair menyatakan bahwa air-air yang mengalir di sungai adalah
air yang berada di pegunungan kemudian mengairi semua sungai-sungai yang ada
di area pegunungan tersebut, “Membuat hati ini merasa senang” penyair merasa
senang ketika melihat air yang jernih di sungai, “Tanah di gunung itu berwarna
merah” selain sungai penyair juga menceritakan mengenai tanah yang ada di
pegunungan tersebut yang berwarna merah, “Tanaman tumbuh subur dan indah”
penyair juga menceritakan, selain tanah itu berwarna merah tapi juga subur
sehingga tanaman tumbuh indah dan subur, “Para petani tersenyum merekah”
penyair juga menceritakan bahwa para petani di pegunungan tersebut merasa
senang yang ditandai dengan senyum petani yang merekah, “Karena hasil
panennya berlimpah” penyair juga menjelaskan alasan para petani tersenyum
karena hasil panen mereka berlimpah-ruah. Imaji yang digunakan pada puisi
tersebut adalah imaji visual “Air mengalir jernih”, “Sungai yang melintang indah
di desa itu”, “Sungai yang melintang indah di desa itu”, “Tanah di gunung itu
berwarna merah”, “Tanaman tumbuh subur dan indah”, “Para petani tersenyum
merekah”, dan imaji perasa “Membuat hati ini merasa senang”.
Kelompok kelima
Nama-nama siswa:
1. Amelia Putri Nurrohmah
2. Amirul Akbar
3. Ananda Al Iqlima
4. Andhika Pratama Sutisno
5. Andika Pratama
42
Tabel 4.11
Penilaian Puisi Posttest Kelompok Kelima
1 Tema √
2 Judul √
3 Isi √
4 Diksi √
5 Imaji (citraan) √
Jumlah skor 20
Analisis
Tema pada puisi tersebut sesuai dengan tema yang diberikan oleh penulis
yakni mengenai keindahan pegunungan, judul puisi tersebut sesuai dengan tema
dan termasuk dalam kategori cukup baik. Isi puisi termasuk dalam kategori baik
karena sesuai dengan tema yang diberikan penulis dan judul yang ditulis penyair.
43
Kelompok keenam
Nama-nama siswa:
1. Andreas Setiana
2. Andriansyah
3. Andry Iryadi
4. Angga
5. Angga Bagus Dwi Atmoko
Tabel 4.12
Penilaian Puisi Posttest Kelompok Keenam
1 Tema √
2 Judul √
3 Isi √
4 Diksi √
45
5 Imaji (citraan) √
Jumlah skor 20
Analisis
Tema pada puisi tersebut sesuai dengan tema yang diberikan oleh penulis
yakni mengenai keindahan pegunungan, judul puisi tersebut sesuai dengan tema
dan termasuk dalam kategori cukup baik. Isi puisi termasuk dalam kategori baik
karena sesuai dengan tema yang diberikan penulis dan judul yang ditulis penyair.
Isi puisi menceritakan keindahan alam pegunungan yang dihiasi oleh indahnya air
terjun, suburnya tanah dan pepohonan, jernihnya sungai-sungai yang diisi oleh
berbagai macam jenis ikan, terdapat pula jurang yang dalam dan penyair yang
mempunyai keinginan untuk menanam pepohonan di sana karena tergoda dengan
tanah yang subur itu.
Diksi yang terdapat dalam puisi tersebut antara lain “Air terjun di
pegunungan yang sangat indah” penyair seakan-akan melihat air terjun yang
indah di area pegunungan, “Pohon di sana sangat indah dan subur” penyair juga
melihat pepohonan di pegunungan itu sangat indah dan tumbuh subur, “Sungainya
pun sangat deras dan jernih” penyair juga menjelaskan air di sungai tersebut
turun deras dan jernih, “Ikan-ikan berenang di sungai itu” penyair menjelaskan
banyak ikan yang hidup di sungai itu, “Jurang yang sangat seram dan dalam”
jurang yang seram dan dalam pun tak luput diceritakan penyair, “Banyak rumah
penduduk di area pegunungan” meskipun gunung tersebut memiliki jurang yang
seram, namun tetap ada kehidupan yang ditandai banyaknya rumah penduduk di
area pegunungan yang dipenuhi dengan keindahan alam tersebut, “Tanah di
pedesaan yang sangat subur” penyair juga menceritakan tanah di pegunungan
tersebut yang sangat subur, “Ingin rasanya segala tumbuhan ku tanam di sana”
karena dirasa sangat subur, penyair mengutarakan keinginannya untuk menanam
berbagai macam tumbuhan di sana. Imaji yang digunakan pada puisi tersebut
adalah imaji visual “Air terjun di pegunungan yang sangat indah”, “Pohon di
sana sangat indah dan subur”, “Sungainya pun sangat deras dan jernih”,”Ikan-
46
ikan berenang di sungai itu”, “Jurang yang sangat seram dan dalam”, “ Banyak
rumah penduduk di area pegunungan”, “Tanah pedesaan yang sangat subur”,
dan imaji perasa “Ingin rasanya segala tumbuhan ku tanam di sana”.
D. Hasil penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut penggunaan teknik pohon kata
dalam menulis puisi dapat meningkatkan minat menulis puisi pada siswa. Hal
demikian dapat dilihat dari nilai hasil menulis puisi siswa dari keenam kelompok.
Terdapat dua kelompok yang mendapat skor 19 yaitu kelompok 1 dan 2
sedangkan empat kelompok lainnya mendapat skor 20 yakni kelompok 2, 3, 5 dan
6. Berdasarkan pedoman penilaian yang digunakan penulis, skor 19 dan 20 berada
dalam kategori baik (berhasil) dari rentang skor 05 sampai 25.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis ditemukan hambatan-
hambatan yang dirasakan oleh siswa dalam proses menulis puisi. Siswa
merasa kesulitan dalam memilih kata untuk dirangkai menjadi sebuah puisi
karena kurangnya imajinasi, penggunaan media pembelajaran yang kurang
sehingga siswa merasa menulis puisi merupakan kegiatan yang menjenuhkan.
Hasil dari penelitian, dengan menggunakan teknik pohon kata siswa
menjadi lebih bersemangat dalam menulis puisi dan merasa tidak sulit dalam
menemukan kata-kata yang akan mereka rangkai menjadi sebuah puisi.
Terdapat dua kelompok yang mendapat skor 19 yaitu kelompok 1 dan 2
sedangkan empat kelompok lainnya mendapat skor 20 yakni kelompok 2, 3, 5
dan 6. Berdasarkan pedoman penilaian yang digunakan penulis, skor 19 dan
20 berada dalam kategori baik (berhasil) dari rentang skor 05 sampai 25.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan, kesimpulan dan implikasi tersebut maka
dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Siswa hendaknya memiliki rasa semangat dan senang untuk belajar sehingga
metode pembelajaran apapun yang digunakan oleh guru dapat diterima dengan
baik.
2. Bagi guru
Guru hendaknya memiliki kreativitas dan menguasai materi dengan baik
sehingga proses belajar mengajar tidak menjenuhkan dan siswa merasa lebih
mudah menerima pelajaran yang diberikan. Cara berkomunikasi kepada siswa
pun perlu diperhatikan agar siswa tidak merasa cangung bila ingin
menanyakan pelajaran kepada guru.
46
47
3. Bagi sekolah
Sekolah hendaknya memberikan pelatihan-pelatihan kepada guru agar guru
tidak kehabisan ide dalam mengajar dan terciptanya keharmonisan antara guru
dengan guru juga guru dengan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad dan Alek. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup. 2010.
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.
Budinuryanta Y. Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas
Terbuka. 2008.
Booth, Alison, dkk. Literature. New York, London: W.W.Norton & Company.
2006.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2015.
Djamarah, Syaiful B dkk, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya. 2006.
Djoko P, Rachmat. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
2014.
Guntur T, Henry. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Penerbit Angkasa. 2008.
Gunawan, Imam. Metode Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
2013.
Leitch, Vincent B. The Norton Antology Of Theory and Criticism. London: W.W.
Norton & Company. 1973.
Margono. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2010.
Mahmud H. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Purtaka Setia. 2011.
Mangun W, Sigit. Teknik Menulis Puisi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013.
Mulyati, Yeti. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta:
Universitas Terbuka. 2007.
Rohani, Ahmad. Media Intruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997.
Sadiman, Arief S dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2003.
Santosa, Puji. Materi dan Pembelajaran Indonesia SD. Jakarta: Universitas
Terbuka. 2009.
Siswanto, Wahyudi. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo. 2008.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta. 2009.
Sukino. Mennulis Itu Mudah. Yogyakarta: Pustaka Populer LKS. 2010.
Suwarna. Pengajaran Mikro. Yogyakarta: Tiara Wacana. 2006.
Vesterman, William. Reading and Writing Short Arguments. New York: McGraw
Hill. 2005
Waluyo, Herman J. Apresiai Puisi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2005.
___________ Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Gelora Aksara Pratama. 1995.
Teks Wawancara Penulis dengan Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII
ِ ّ ِبسْ ِم
ِ َّّللا الرَّ حْ َم ِن الر
حي ِْم
Sekolah : SMP Bina Insani
A. Kompetensi Inti
4.8 Menyajikan gagasan, perasaan, pendapat dalam teks puisi secara tulis/lisan
dengan memperhatika nunsur-unsur pembangunnya. Dengan indikator di
bawah ini:
C. Tujuan Pembelajaran
1. Pendekatan scientific.
2. Model pembelajaran inkuiri.
3. Metode penugasan.
F. Materi Pembelajaran
1. Pengertian puisi
2. Unsur-unsur pembangun dalam puisi yaitu unsur fisik dan unsur batin.
3. Unsur fisik puisi meliputi diksi, kata konkret, pengimajian, majas, rima
dan ritma, serta tipografi.
4. Unsur batin puisi meliputi tema, perasaan, nada dan suasana, serta amanat.
5. Periodisasi puisi Indonesia dibagi menjadi dua: puisi lama dan puisi baru.
b. Penilaian keterampilan
Indikator
Teknik Bentuk
No Pencapaian Instrumen
Penilaian Penilaian
Kompetensi
1. Menulis teks Tes Uraian Berdasarkan
puisi tertulis pengalaman yang
berdasarkan didapat siswa mengenai
unsur pemandangan alam
pembangunn yang ada di
ya pegunungan kemudian
dituangkan dalam
bentuk puisi yang
dibantu menggunakan
teknik pohon kata.
c. Rubrik penilaian
No Aspek-aspek Penilaian Tingkat Pencapaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Tema
2. Judul
3. Isi
4. Pilihan Kata (Diksi)
5. Pengimajian (Citraan)
Skor
Skala Penilaian:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup baik
2 = kurang baik
1 = tidak baik
ِ ّ ِبسْ ِم
ِ َّّللا الرَّ حْ َم ِن الر
حي ِْم
Sekolah : SMP Bina Insani
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
4.8 Menyajikan gagasan, perasaan, pendapat dalam teks puisi secara tulis/lisan
dengan memperhatika nunsur-unsur pembangunnya. Dengan indikator di
bawah ini:
C. Tujuan Pembelajaran
1. Pendekatan scientific.
3. Metode penugasan.
F. Materi Pembelajaran
1. Pengertian puisi
2. Unsur-unsur pembangun dalam puisi yaitu unsur fisik dan unsur batin.
3. Unsur fisik puisi meliputi diksi, kata konkret, pengimajian, majas, rima
dan ritma, serta tipografi.
4. Unsur batin puisi meliputi tema, perasaan, nada dan suasana, serta amanat.
5. Periodisasi puisi Indonesia dibagi menjadi dua: puisi lama dan puisi baru.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
a. Kompetensi keterampilan: Portofolio
2. Instrumen penilaian
a. Penilaian Sikap
Lembar pengamatan sikap
Perilaku yang diamati dalam proses belajar mengajar
Nama Percaya Tanggung
No Kerjasama Disiplin Santun
Siswa diri jawab
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
b. Penilaian keterampilan
Indikator
Teknik Bentuk
No Pencapaian Instrumen
Penilaian Penilaian
Kompetensi
1. Menulis teks Tes Uraian Berdasarkan
puisi tertulis pengalaman yang
berdasarkan didapat siswa
unsur mengenai
pembangunnya pemandangan alam
yang ada di
pegunungan
kemudian siswa
membuat puisi.
c. Rubrik penilaian
Tingkat Pencapaian Kinerja
No Aspek-aspek Penilaian
1 2 3 4 5
1. Tema
2. Judul
3. Isi
4. Pilihan Kata (Diksi)
5. Pengimajian (Citraan)
Skor
Skala Penilaian:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup baik
2 = kurang baik
1 = tidak baik