Anda di halaman 1dari 6

Bedah QS Ali Imran:191

Oleh kelompok 2
•‫ق‬ ِ ْ
‫ل‬ ‫خ‬َ ‫ى‬ِ ‫ف‬ ‫ُون‬
َ ‫ر‬ َّ
‫ك‬ َ ‫ف‬َ ‫ت‬ َ ‫ي‬ ‫و‬َ ِِ ‫م‬
ْ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫و‬ ُ ‫ن‬ ‫ج‬
ُ ‫ى‬
ٰ َ ‫ل‬‫ع‬ َ ‫و‬ ‫ا‬ ً
‫د‬
َ ۭ َ ًۭ َ ‫ُو‬ ‫ع‬ُ ‫ق‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫م‬ َ ٰ
‫ي‬ ِ ‫ق‬ ‫هَّلل‬‫ٱ‬ ‫ُون‬
َ ‫ر‬ ‫ك‬ُ ْ
‫ذ‬ َ ‫ي‬ ‫ين‬
َ ‫ذ‬ ِ َّ ‫ٱل‬
‫ار‬
ِ َّ ‫ن‬ ‫ٱل‬ ‫اب‬
َ َ
‫ذ‬ ‫ع‬
َ ‫ا‬َ ‫ن‬ِ ‫ق‬ َ ‫ف‬>
‫ك‬ َ َ ‫ن‬‫ح‬ َ ٰ ْ
‫ب‬ ‫س‬
ُ ‫اًۭل‬ ‫ط‬ ِ َ ٰ
‫ب‬ ‫ا‬ ‫ذ‬َ َ ٰ
‫ه‬ ‫ت‬َ ْ
‫ق‬ َ ‫ل‬‫خ‬َ ‫ا‬ ‫م‬
َ ‫ا‬ َ ‫ن‬َّ ‫ب‬ ‫ر‬ َ ‫ض‬ ْ
‫ر‬ َ ‫أْل‬ ‫ٱ‬ ‫و‬
َ ‫ت‬
ِ ‫و‬
َ ٰ ‫م‬
َ ٰ ‫ٱل َّس‬
ِ
۱۹۱﴿﴾

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka (QS Ali Imran:191)
Analisa Tajwid Beserta arti kata
Lafadz Hukum Tajwid Alasan Arti Kata
َ ‫ٱل َّ ِذ‬
‫ين‬ Mad Tabi’i (yaitu) orang-orang.

‫ون ٱلل ّ َ َه‬


َ ‫يَ ْذك ُُر‬ Lam jalalah Tafkhim mengingat Allah

‫ُجنُو ِب ِه ْم َو‬ Ikhfa Syafawi keadaan berbaring dan

‫ٱلس َٰم َٰو ِت‬


َّ Alif Lam Syamsiah langit
Asbabun Nuzul
orang-orang Quraisy mendatangi orang-orang Yahudi dan bertanya kepada mereka,
"Apa tanda-tanda yang dibawa Musa kepada kalian?". Orang-orang Yahudi itu
menjawab, "Tongkat dan tangannya yang putih bersinar bagi orang-orang yang
melihatnya."
Kemudian orang-orang Quraisy itu mendatangi orang-orang Nasrani, lalu bertanya
kepada mereka "Apa tanda-tanda yang diperlihatkan Isa?" Mereka menjawab,
"Dia dulu menyembuhkan orang yang buta, orang yang sakit kusta dan menghidupkan
orang mati".
Selanjutnya mereka mendatangi Nabi Muhammad SAW. lalu mereka berkata kepada
beliau, "Berdoalah kepada Tuhanmu untuk mengubah bukit Shafa dan Marwah
menjadi emas untuk kami" Lalu beliau berdoa, maka turunlah firman Allah :
Q.S Ali Imran : 190-191.
Isi Kandungan Surah Ali Imran 191
Telah diterangkan pada ayat 190 bahwa orang-orang yang bisa
memaknai tanda-tanda kekuasaan Allah adalah Ulul Albab (orang-orang
yang berfikir). Pada ayat ini Allah menerangkan karakteristik Ulul Albab
tersebut yaitu, pertama, orang yang senantiasa berdzikir kepada Allah
SWT, bagaimanapun keadaannya, berdiri, duduk, atau berbaring.
Kedua, mereka senantiasa berfikir, bertafakur, bertadabur, atas ayat-
ayat Allah SWT. Selain itu, mereka juga adalah yang selalu
menghambakan diri kepada Allah dengan doa munajat, seperti terlukis
di penggalan ayat ini. Mereka memohon agar dipelihara dari siksa api
neraka.

Anda mungkin juga menyukai