KERAJAAN
TARUMANEGARA
DISUSUN OLEH :
ANNISA RAHMAWATI
P
O
E
N
T
S
A
T
A
R
U
M
A
N
E
G
A
R
A
BERDIRINYA
KERAJAAN
TARUMANEGARA
KEJAYAAN
KERAJAAN
TARUMANEGARA
KERUNTUHAN
KERAJAAN
TARUMANEGARA
PENINGGALAN
KERAJAAN
TARUMANEGARA
BERDIRINYA KERAJAAN
TARUMANEGARA
KERAJAAN TARUMANEGARA
LETAK KERAJAAN
SUMBER BERITA
1. Berita Fa Hien
pada tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul
Fa Kao Chi menceritakan bahwa di Ye-po-ti hanya
sedikit dijumpai orang-orang yang beragama
Buddha, yang banyak adalah orang-orang yang
beragama Hindu dan animisme.
2. Berita Dinasti Sui
menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah
datang utusan dari Taruma yang terletak di sebelah
selatan.
3. Berita Dinasti Tang
menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah
datang utusan dari To-lo-mo. Istilah To-lo-mo secara
fonetis penyesuaian kata-katanya sama dengan
Tarumanegara.
Wisnuwarman (434-455 M)
Indrawarman (455-515 M)
Candrawarman (515-535 M)
Suryawarman (535-561 M)
Suryawarman menggantikan ayahnya yang
meninggal pada tahun 535 M dan memerintah
selama 26 tahun.
Suryawarman
tidak
hanya
melanjutkan
kebijakkan politik ayahnya yang memberikan
kepercayaan lebih banyak kepada raja daerah
untuk
mengurus
pemerintahan
sendiri,
melainkan juga mengalihkan perhatiannya ke
daerah
bagian
timur.
Kertawarman (561-628 M)
Sudhawarman (628-639 M)
Hariwangsawarman (639-640 M)
Nagajayawarman (640-666 M)
Linggawarman (666-669 M)
Linggawarman
mempunyai dua orang
puteri, yang sulung bernama Manasih menjadi
isteri Tarusbawa dan yang kedua bernama
Sobakancana menjadi isteri Dapunta Hyang Sri
Jayanasa pendiri Kerajaan Sriwijaya.
Tarusbawa (669-723 M)
Tarusbawa berasal dari Kerajaan Sunda
Sambawa
menggantikan
mertuanya
menjadi penguasa Tarumanegara yang ke13. Karena pamor Tarumanegara pada
zamannya sudah sangat menurun, ia ingin
mengembalikan
keharuan
zaman
Purnawarman
yang
berkeduduksn
di
Purasaba.
Dalam tahun 670 ia mengganti nama
Tarumanegara menjadi Kerajaan Sunda
A. KEHIDUPAN POLITIK
Raja Purnawarman adalah raja besar yang
telah
berhasil
meningkatkan
kehidupan
rakyatnya. Hal ini dibuktikan dari prasasti Tugu
yang menyatakan raja purnawarman telah
memerintah untuk menggali sebuah kali.
Penggalian sebuah kali ini sangat besar artinya,
karena
pembuatan
kali
ini
merupakan
pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar
pengairan sawah-sawah pertanian rakyat.
B. KEHIDUPAN EKONOMI
Prasasti
Tugu
menyatakan
bahwa
raja
purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk
membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak.
Pembangunan
terusan
ini
mempunyai
arti
ekonomis yang besar bagi masyarakat, karena
dapat dipergunakan sebagai sarana untuk
mencegah banjir serta sarana lalu lintas palayaran
perdagangan
antar
daerah
di
Kerajaan
Tarumanegara dengan dunia luar. Akibatnya
kehidupan perekonomian berjalan teratur.
C. KEHIDUPAN SOSIAL
Kehidupan sosial sudah teratur rapi, hal ini
terlihat dari upaya raja purnawarman yang
terus
berusaha
untuk
meningkatkan
kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja
purnawarman juga sangat memperhatikan
kedudukan kaum brahmana yang dianggap
penting dalam melaksanakan setiap upacara,
korban yang dilaksanakan di Kerajaan sebagai
tanda penghormatan kepada para dewa.
D. KEHIDUPAN BUDAYA
Dilihat dari teknik dan cara penulisan
huruf-huruf dari prasasti yang ditemukan
sebagai
bukti
kebesaran
Kerajaan
Tarumanegara, dapat diketahui bahwa
tingkat kebudayaan masyarakat pada saat
itu sudah tinggi. Keberadaan prasasti
tersebut menunjukan telah berkembangnya
kebudayaan tulis menulis di Kerajaan
Tarumanegara.
Prasasti Tugu
ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu,
Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Kec.
Cilincing, Jakarta Utara. Dan sekarang disimpan di
museum di Jakarta. Prasasti tersebut isinya
menerangkan penggalian Sungai Candabraga oleh
Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati
oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa
pemerintahannya.
Penggalian
sungai
tersebut
merupakan
gagasan untuk menghindari bencana alam berupa
banjir
yang
sering
terjadi
pada
masa
pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang
terjadi pada musim kemarau.
Prasasti Cidahiyang
Ditemukan di aliran Sungai Cidanghiang yang
mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul,
Kabupaten Pandeglang, Banten tahun 1947
berbahasa sanskerta, berisi pujian kepada Raja
Purnawarman.
Prasasti Ciaruteun
Ditemukan pada aliran Ci Aruteun, seratus
meter dari pertemuan sungai tersebut dengan Ci
Sadane, namun pada tahun 1981 diangkat dan
diletakkan di dalam cungkup. Prasasti ini
peninggalan Purnawarman, beraksara Palawa,
berbahasa Sanskerta.
PRASASTI
CIDANGHIYANG
PRASATI
KEBON KOPI
PRASASTI
CIARUTEUN
PRASASTI MUARA
CIANTEN
PRASASTI JAMBU
PRASASTI TUGU
Raja
Purnawarman
juga
membagun
berbagai
infrastruktur
yang
mendukung
perekonomian kerajaan. Adapun salah satunya
adalah Sungai Gomati dan Candrabaga.
Masa kepemimpinan Raja Purnawarman
dianggap
sebagai
masa
kejayaan
Tarumanegara. Selain itu, karena kemampuan
kerajaan yang mampu berkurban 1000 ekor
sapi saat pembangunan kedua sungai itu.