Kelas : X MIA 1
BAB 1
RUANG LINGKUP FISIKA, BESARAN, DAN
PENGUKURAN
a. Ruang Lingkup Fisika
1.Ruang lingkup antara aktivitas makhluk hidup dan makhluk tak hidup
Mempelajari kejadian antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Contoh
pada makhluk hidup seperti perpindahan posisi seseorang ketika melakukan
perjalanan, contoh pada makhluk tak hidup seperti menentukan kecepatan bola
pada gerak parabola saat ketinggian maksimum.
2.Ruang lingkup kondisi fisik makhluk hidup dan makhluk tak hidup
Mempelajari kondisi fisik pada makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Contoh
pada makhluk tak hidup seperti peristiwa meletusnya ban sepeda yang terkena
sinar matahari, contoh pada makhluk hidup seperti perlombaan tarik tambang.
PENERAPAN FISIKA
a. Hakikat Fisika
Hakikat fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kejadian alam berdasarkan
fakta,konsep,prinsip, dan hukum yang telah teruji kebenarannya melalui pendekatan ilmiah.
b. Ciri-ciri Fisika
1 Objek yang dikaji merupakan benda konkret (nyata dan ada)
2 Pengamatan dan penelitiannya dilakukan secara sengaja
3 Penelitiannya dikerjakan secara sistematis
4 Menggunakan cara berpikir logis dan konsisten
5 Hasil kajiannya bersifat objektif
6 Hukum-hukum fisika yang dihasilkan dari berbagai percobaan berlaku umum namun
dengan beberapa ketentuan yang mendukung.
c. Cabang-cabang fisika
Cabang-cabang fisika meliputi : mekanika, mekanika fluida, fisika
kuantum, elektronika, elektrostatis, elektrodinamis,
bioelektromagnetik, termodinamika, fisika atom, fisika inti,fisika
nuklir, fisika modern, fisika plasma, fisika gelombang, fisika optik,
astronomi, fisika medis, fisika radiasi, fisika lingkungan, geofisika,
ekonomifisika, fisika komputasi, fisika akustik, dan fisika zat padat.
d. Manfaat Fisika
- Bidang kedokteran dan kesehatan : 1.sinar rontgen untuk mendeteksi patah tulang
2.sinar leser untuk memecahkan batu ginjal
3.USG untuk mendeteksi kondisi bayi dalam rahim
4.sinar gamma untuk proses sterilisasi alat bedah
- Bidang pertanian : 1.penemuan bibit unggul dari proses rekayasa genetika
2.penciptaan peralatan pertanian yang membantu kerja petani
- Bidang transportasi : 1.pembuatan kereta maglev menggunakan superkonduktor
2.pembuatan kapal selam yang menerapkan hukum Archimedes
- Bidang industri : 1.penggunaan sonar dalam industri kelautan
2.penggunaan gelombang akustik untuk mendeteksi kandungan gas/minyak bumi
3.penggunaan scanning ultrasonik untuk mendeteksi retak struktur logam
- Bidang komunikasi : 1.penggunaan gelombang elektromagnetik pada telepon genggam
2.penggunaan fiber optik untuk jaringan internet
3.prinsip pengiriman data melalui satelit
- Bidang energi : 1.penggunaan generator sebagai penghasil energi listrik
2.penggunaan unsur radioaktif sebagai reaktor nuklir
2. METODE ILMIAH
Metode ilmiah adalah langkah kerja yang dilakukan para peneliti dalam manjawab masalah.
a.Kriteria metode ilmiah
1.berdasarkan fakta dan bersifat objektif
2.bebas dari prasangka
3.berdasarkan prinsip-prinsip analisis
4.melalui proses hipotesis
5.berdasarkan teknik kuantitatif
b.Langkah-langkah metode ilmiah
1.identifikasi masalah/studi pendahuluan
2.perumusan masalah
3.pengumpulan informasi
4.pengajuan hipotesis
5.melakukan eksperimen
6.analisis data
7.pengambilan kesimpulan
B. BESARAN,SATUAN,DIMENSI,DAN PENGUKURAN
Besaran
Merupakan sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dalam bentuk angka.
a.Besaran berdasarkan satuannya
1.Besaran Pokok
besaran yang tidak tersusun oleh besaran lain dengan satuan tertentu.
Besaran pokok
satuan
Lambang satuan
Panjang
Massa
Waktu
Suhu
Kuat arus
Intensitas cahaya
Jumlah zat
Meter
Kilogram
Sekon
Kelvin
Ampere
Kandela
Mol
M
Kg
S
K
A
Cd
Mol
Besaran turunan
Besaran turunan adalah Besaran yang diturunkan dari satu atau lebih
besaran pokok
Besaran pokok
Besaran penyusun
Lambang satuan
Luas
Panjang x lebar
kecepatan
Perpindahan : waktu
m/s
Percepatan
Kecepatan : waktu
m/s
Beart
Massa x percepatan
Kgm/s
Volume
Gaya
Massa x percepatan
Kgm/s
Usaha
Gaya x perpindahan
kgm/s
Daya
Energi : waktu
kgm/s
Massa jenis
Massa : volume
Kg/m
Momentum
Massa x kecepatan
Kgm/s
Impuls
Kgm/s
DIMENSI
Dimensi adalah lambang dari sifat fisika suatu besaran, selain itu dimensi
menunjukan cara penyusunan besaran.
Dimensi Besaran Pokok
Panjang Kg [M]
Massa
[L]
Waktu
[T]
Suhu
[]
Kuat Arus
[I]
Intensitas Cahaya cd
Jumlah Zat
mol [N]
[J]
Dimensi
besaran
turunan
Besaran Turunan
Satuan Intenasional
Dimensi
Luas
[L]
Volume
[L]
Percepatan
m/s
[L][T]
Debit
m/s
[L][T]
Usaha
kgm/s
[M][L][T]
PENGUKURAN
Pengukuran adalah kegiatan mengukur suatu benda dengan
menbandingkan antara nilai besaran pada benda dan nilai besaran
pada alat ukur.
Setiap alat pengukuran memiliki ketelitian yang berbeda beda .
Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda yang memiliki panjang
maksimum 25 mm. Mikrometer mempunyai dua skala yaitu skala tetap dan skala nonius. Skala
nonius pada mikrometer sekrup berbentuk selubung yang dapat diputar maju atau
mundur.
KESALAHAN-KESALAHAN DALAM
PENGUKURAN
Dalam melakukan pengukuran adakalanya hasil yang diperoleh tidak sama karena adanya
ketidakpastian hasil pengukuran. Ketidakpastian tersebut disebabkan oleh kesalahan kesalahan
seperti kesalahan umum, kesalahan sistematik, dan kesalahan acak.
a. Kesalahan umum
Kesalahan umum merupakan kesalahan akibat kurang terampilnya pengukuran menggunakan
alat ukur.
b. Kesalahan Sistematik
Kesalahan sistematik yaitu kesalahan disebabkan ketidaktepatan alat ukur.
Adapun jenis jenis kesalahan sistematik sebagai berikut.
1. Kesalahan Kalibrasi yaitu kesalahan yang yang terdapat pada alat ukur akibat
pembubuhan nilai garis pada skala tidak tepat.
2. Kesalahan titik nol yaitu kesalahan yang disebabkan jarum penujuk letak titik nol
bergeser
3. Kesalahan Komponen Alat Ukur yaitu kesalahan yang disebabkan melemahnya kondisi
alat ukur seperti kondisi peralatan yang sudah tua atau lama
4. Kesalahan Paralaks yaitu kesalahan pembacaan akibar kurang tepatnya mata melihat
hasil pengukuran. Kesalahan paralaks disebabkan pengamat tidak melakukan
pembacaan secara tegak lurus terhadap hasil pengukuran
5. Kesalahan karena kondisi lingkungan yaitu kesalahan yang disebabkan adanya
perbedaan kondisi lingkungna misalnya keadaan suhu, tekanan, dan kelembapan udara
C. Kesalahan Acak
Kesalahan acak adalah kesalahan yang disebabkan oleh gerak Brown
molekul udara, fluktuasi, tegangan listrik, getaran bumi, kebisingan,
dan radiasi.
Angka penting
Angka Penting merupakan semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran
yang tediri dari angka pasti dan satu angka di bagian akhir yang dinamakan dengan
angka taksiran
Adapun aturan-aturan yang dimiliki angka penting
1. Semua angka bukan angka nol termasuk angka penting.
Contoh ; 425,358 (6 angka penting)
2. Angka nol yang terletak diantara angka bukan nol angka penting.
Contoh ; 250,024 (6 angka penting)
3.
Pada angka desimal kurang dari satu, angka nol sebelum dan sesudah koma bukan angka
penting
Contoh ; 0,045 (2 angka penting)
0,35 (2 angka penting)
4. Pada angka desimal lebih dari atau sama dengan satu, angka nol sesudah koma
termasuk angka penting.
Contoh ; 2,000 (4 angka penting)
2,000 (4 angka penting)
5. Angka nol yang terletak dibelakang angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh ; 1,00 (3 angka penting)
0,0200 (3 angka penting)
(4 angka penting)
12,3
= 301,473
(3 angka penting)
b) Pembagian, 12,5
(3 angka penting)
2,5
=5
(2 angka penting)
Oprasi
dalam bentuk akar
Contoh ;
a) (1,2 m) = 1,728 m = 1,7 m
Bilangan yang dipangkatkan memiliki 2 angka penting
sehingga hasilnya memiliki 2 angka penting. Bilangan 1,728
memiliki 4 angka penting. Supaya menghasilkan 2 angka
penting, hasil dari pangkat tiga adalah bilangan 1,7.
b) 125 = 5 = 5,00
Bilangan 125 memiliki 3 angka penting. Hasil dari 125
adalah 5. Angka 5 memiliki 1 angka penting. Hasilnya akan
memiliki jumlah angka penting yang sama dengan bilangan
c.Notasi Ilmiah
Notasi ilmiah adalah cara penulisan bilangan secara ilmiah dalam
bentuk bilangan sepuluh berpangkat. Adapun penulisannya sebagai
berikut. sebagai orde. Nilai a sebesar 1 a lebih kecil 10 dan n
merupakan bilangan bulat.
a x 10n
Dengan a menunjukkan bilangan real atau angka penting dan 10n sebagai
orde. Nilai a sebesar 1 a < 10 dan n merupakan bilangan bulat.
Contoh ;
Jarak bumi ke matahari adalah 150.000.000.000 m. Apabila dituliskan
dalam bentuk notasi ilmiah dituliskan dengan notasi 1,5 x 10 11m.
VEKTOR
PENGERIAN
VEKTOR
Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Besaranbesaran pada fisika banyak yang termasuk besaran vector.
Contohnya gaya, kecepatan, percepatan, perpindahan, momen gaya
dan moementum. Pada besaran vector memiliki penjumlahan yang
berbeda dengan besaran scalar.
F=200 N ke
kanan
Titik Pangkal
(titik tangkap)
ujung
Dua vektor di katakan sama jika nilai dan arah kedua vektor sama.
Dua vektor di katakan berlawanan arah jika kedua vektor memiliki
nilai sama tetapi arahnya berlawanan.
Nilai vektor di sebut juga dengan norma, modulus, atau magnitude
yang di peroleh dengan memberikan tanda mutlak pada vektor.
Contoh : F = F
PENGURAIAN VEKTOR
Rumus perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku OAB
diperoleh :
vx
cos =v
atau vx cos
Sin
vY
VY
atau vY sin
VY
atau tan VX=
VX
VEKTOR
SATUN
Vektor satuan adalah vektor yang di urai ke sumbu x(i), y(j), z(k)
yang nilainya satu satuan. Vektor satuan di gunakan untuk
menentukan arah vektor pada koordinat dimensi dua atau koordinat
dimensi tiga.
R
y
Rx
R = Rx + Ry + Rz
Vektor dimensi
2
Ry
Rz
Z
Vektor dimensi 3
Rx
TERIMA KASIH