Anda di halaman 1dari 5

Kerajaan kalingga

Sejarah
Kerajaan Kalingga adalah sebuah kerajaan kuno yang berdiri di wilayah Jawa Tengah pada abad
ke-6 hingga abad ke-7. Kerajaan ini memiliki wilayah kekuasaan yang luas dan menjadi pusat
perdagangan dan kebudayaan di Jawa pada masa itu.

Menurut catatan sejarah, Kerajaan Kalingga didirikan oleh seorang raja bernama Sanjaya pada
sekitar abad ke-6. Sanjaya memerintah selama kurang lebih 30 tahun dan mampu memperluas
wilayah kekuasaan Kerajaan Kalingga.

Pada masa pemerintahan raja Panangkaran, Kerajaan Kalingga mencapai puncak kejayaannya.
Kerajaan ini berhasil menguasai sebagian besar wilayah Jawa Tengah dan menjadi pusat
perdagangan yang penting di Asia Tenggara. Selama masa ini, Kerajaan Kalingga juga
mengembangkan seni dan budaya, seperti seni arca dan arsitektur candi.

Namun, pada abad ke-7, Kerajaan Kalingga mengalami kemunduran dan akhirnya digantikan
oleh Kerajaan Srivijaya yang berpusat di Sumatera. Sebab kemunduran ini masih menjadi
perdebatan, namun beberapa faktor yang mungkin mempengaruhinya antara lain persaingan
dengan Kerajaan Tarumanagara dan kemungkinan adanya konflik internal di Kerajaan Kalingga
sendiri.

Meskipun telah lama berakhir, Kerajaan Kalingga tetap meninggalkan warisan penting dalam
sejarah dan kebudayaan Jawa Tengah. Beberapa peninggalan arkeologi dari Kerajaan Kalingga
masih bisa ditemukan hingga saat ini, seperti Candi Gunung Wukir dan Candi Kalasan.

Pemerintahan
Pemerintahan Kerajaan Kalingga pada masa lalu didasarkan pada sistem monarki atau
kepemimpinan yang dipegang oleh seorang raja atau ratu yang dianggap sebagai penguasa
tertinggi. Berikut ini adalah beberapa informasi tentang pemerintahan Kerajaan Kalingga:

1. Raja sebagai kepala negara Raja Kalingga dianggap sebagai kepala negara yang
memegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan. Raja Kalingga juga memegang
kekuasaan dalam pengambilan keputusan penting seperti dalam perang, ekonomi, dan
politik. Raja juga bertanggung jawab atas keamanan dan kesejahteraan rakyatnya.
2. Pembagian kekuasaan Di bawah raja, ada sejumlah pejabat yang membantu
pemerintahan dan memegang kekuasaan di tingkat lokal. Pejabat-pejabat ini termasuk
dalam kelas bangsawan dan bertanggung jawab atas pengumpulan pajak, keamanan
wilayah, dan menjalankan undang-undang. Beberapa pejabat yang terkenal adalah Patih,
Senapati, dan Laksamana.
3. Sistem pemerintahan feodal Sistem pemerintahan di Kerajaan Kalingga didasarkan pada
sistem feodalisme di mana wilayah kekuasaan kerajaan dibagi menjadi beberapa wilayah
kecil yang dikuasai oleh sejumlah bangsawan. Bangsawan ini diangkat oleh raja dan
diberi wewenang atas wilayah kekuasaan mereka sendiri.
4. Hukum adat Sistem hukum di Kerajaan Kalingga didasarkan pada hukum adat yang
ditetapkan oleh bangsawan atau raja. Hukum adat di Kerajaan Kalingga berfokus pada
perlindungan hak-hak individu dan keadilan dalam masyarakat.
5. Perdagangan Kerajaan Kalingga dikenal sebagai pusat perdagangan penting di Asia
Tenggara pada masa itu. Pemerintah Kalingga juga memegang peranan penting dalam
mengatur perdagangan dan melakukan kerja sama dengan negara-negara lain di Asia
Tenggara.

. Meskipun sudah berakhir, Kerajaan Kalingga tetap meninggalkan sejarah dan warisan penting
yang menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia hingga saat ini.

Agama

Agama yang dianut oleh Kerajaan Kalingga pada masa lalu masih menjadi perdebatan di
kalangan sejarawan dan arkeolog. Tidak ada catatan yang pasti mengenai agama resmi yang
dianut oleh Kerajaan Kalingga. Namun, beberapa sumber sejarah dan penemuan arkeologi
mengindikasikan bahwa Kerajaan Kalingga menganut agama Hindu-Buddha.

Salah satu bukti arkeologi yang mengindikasikan adanya pengaruh agama Hindu-Buddha di
Kerajaan Kalingga adalah adanya peninggalan-peninggalan berupa arca dan candi yang terdapat
di wilayah Jawa Tengah, seperti Candi Kalasan, Candi Gunung Wukir, dan Candi Plaosan.

Selain itu, terdapat juga catatan sejarah dari negara-negara lain di Asia Tenggara yang
menyebutkan bahwa Kerajaan Kalingga memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Sriwijaya di
Sumatera, yang dikenal sebagai pusat agama Buddha pada masa itu. Hal ini mengindikasikan
bahwa Kerajaan Kalingga mungkin memiliki pengaruh agama Buddha.

Namun, masih ada juga pendapat bahwa Kerajaan Kalingga menganut agama Hindu, seperti
yang terlihat dari sejumlah penemuan arkeologi yang menggambarkan dewa-dewa Hindu.

Meskipun demikian, tidak dapat dipastikan dengan pasti agama apa yang dianut oleh Kerajaan
Kalingga karena kurangnya sumber-sumber sejarah yang tercatat secara lengkap dan jelas
mengenai hal tersebut.
Ekonomi

Kerajaan Kalingga memiliki perekonomian yang maju pada masanya dan dikenal sebagai pusat
perdagangan di Asia Tenggara. Perekonomian Kerajaan Kalingga terutama didasarkan pada
perdagangan dan pertanian. Berikut adalah beberapa informasi tentang ekonomi Kerajaan
Kalingga:

1. Pertanian Pertanian merupakan sektor ekonomi utama di Kerajaan Kalingga. Berbagai


jenis tanaman, seperti padi, jagung, kacang-kacangan, dan sayuran, ditanam di wilayah
Kalingga yang subur. Hasil panen yang melimpah digunakan untuk memenuhi kebutuhan
makanan rakyat dan juga diperdagangkan ke negara-negara lain di Asia Tenggara.
2. Perdagangan Kerajaan Kalingga dikenal sebagai pusat perdagangan penting di Asia
Tenggara pada masa itu. Kalingga memiliki pelabuhan yang ramai dan dianggap sebagai
pusat perdagangan rempah-rempah, kain, dan barang-barang mewah lainnya. Kerajaan
Kalingga juga melakukan perdagangan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara,
seperti Tiongkok, India, dan Arab.
3. Kerajinan Kerajinan juga menjadi sumber ekonomi yang penting di Kerajaan Kalingga.
Berbagai kerajinan tangan, seperti ukiran kayu, anyaman, dan pembuatan kain, diproduksi
dan diperdagangkan di Kalingga.
4. Sistem Pajak Pemerintahan Kerajaan Kalingga mengenakan pajak pada rakyatnya,
terutama pada sektor pertanian dan perdagangan. Pajak yang diberikan oleh rakyat
digunakan untuk membiayai kebutuhan pemerintahan dan pembangunan di Kalingga.
5. Sistem Mata Uang Kerajaan Kalingga memiliki sistem mata uang sendiri, yaitu uang
logam dan uang kertas. Uang logam Kalingga berbentuk koin dengan berbagai ukuran
dan bentuk, sedangkan uang kertas Kalingga terbuat dari daun kelapa yang dipotong-
potong dan dicat dengan berbagai warna.

Itulah beberapa informasi tentang ekonomi Kerajaan Kalingga. Meskipun sudah berakhir,
Kerajaan Kalingga tetap meninggalkan sejarah dan warisan penting yang menjadi bagian dari
kebudayaan Indonesia hingga saat ini.

Kebudayaan
Kerajaan Kalingga adalah salah satu kerajaan yang memiliki kebudayaan yang sangat kaya dan
beragam di Indonesia. Beberapa ciri-ciri kebudayaan Kerajaan Kalingga antara lain:

1. Arsitektur Kerajaan Kalingga memiliki arsitektur yang khas dan membangun banyak
candi-candi yang indah. Candi-candi tersebut dibangun menggunakan teknik arsitektur
Hindu dan Buddha yang sangat rumit. Contoh candi-candi yang dibangun oleh Kerajaan
Kalingga adalah Candi Kalasan, Candi Sari, dan Candi Plaosan.
2. Seni dan Kerajinan Tangan Seni dan kerajinan tangan juga menjadi salah satu
kebudayaan Kerajaan Kalingga yang terkenal. Orang-orang Kalingga terampil dalam
membuat ukiran kayu, anyaman, kain songket, dan berbagai kerajinan lainnya. Beberapa
hasil seni dan kerajinan tangan dari Kerajaan Kalingga bahkan masih dapat ditemukan
hingga saat ini.
3. Musik dan Tari Kerajaan Kalingga juga dikenal memiliki tradisi musik dan tari yang sangat
indah. Beberapa jenis musik dan tari yang terkenal di Kerajaan Kalingga antara lain Tari
Bedhaya, Tari Serimpi, dan Tari Srimpi.
4. Sastra Kerajaan Kalingga juga menjadi pusat kebudayaan sastra pada masa itu. Banyak
karya sastra yang dibuat oleh para sastrawan Kalingga, seperti Kakawin Ramayana Kawi,
Kakawin Bhomakawya, dan Kakawin Smaradahana.
5. Agama Agama Hindu-Buddha menjadi agama utama di Kerajaan Kalingga. Kedua agama
tersebut mempengaruhi kebudayaan Kalingga dalam banyak hal, seperti dalam
pembangunan candi, seni dan sastra.
6. Bahasa Bahasa Kawi merupakan bahasa yang digunakan di Kerajaan Kalingga. Bahasa
Kawi merupakan bahasa yang dipakai dalam tulisan-tulisan kuno yang ditemukan di
wilayah Kalingga.

Itulah beberapa ciri kebudayaan Kerajaan Kalingga. Kebudayaan tersebut menunjukkan bahwa
Kerajaan Kalingga memiliki peradaban yang maju dan berkembang pesat pada masa lalu,
sehingga meninggalkan warisan kebudayaan yang sangat penting hingga saat ini.

Penguasa yang terkenal


Ratu Sima adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Kerajaan Kalingga. Ia merupakan
seorang ratu yang memerintah pada abad ke-7 Masehi. Tidak banyak informasi yang diketahui
tentang kehidupan Ratu Sima, namun ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang berani dan
tegas.

Menurut prasasti Mantyasih yang ditemukan di Jawa Tengah, Ratu Sima memimpin pasukan
Kalingga dalam perang melawan kerajaan Maritime pada tahun 674 Masehi. Pasukan Kalingga
berhasil memenangkan pertempuran tersebut dan menaklukkan kerajaan Maritime. Kemenangan
ini menjadikan Kerajaan Kalingga semakin kuat dan terkenal di wilayah Nusantara.

Selain itu, Ratu Sima juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang mengutamakan kepentingan
rakyatnya. Ia membangun infrastruktur dan memperbaiki sistem pemerintahan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Konon, ia juga membangun jalan yang menghubungkan
kota-kota di Kerajaan Kalingga untuk memudahkan transportasi dan perdagangan.

Ratu Sima dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Kerajaan Kalingga karena
kontribusinya dalam memperkuat kekuasaan Kerajaan Kalingga dan memajukan rakyatnya.
Meskipun tidak banyak informasi yang diketahui tentang kehidupannya, namun keberadaannya
tetap diabadikan melalui berbagai sumber sejarah, termasuk prasasti-prasasti yang ditemukan di
wilayah Kalingga.
Fakta menarik

Berikut adalah beberapa fakta menarik seputar Kerajaan Kalingga:

1. Lokasi ibu kota Kerajaan Kalingga tidak pasti Meskipun Kerajaan Kalingga pernah menjadi
kerajaan besar dan terkenal di masa lalu, namun lokasi ibu kota Kerajaan Kalingga tidak
diketahui dengan pasti. Ada beberapa tempat yang dianggap sebagai bekas lokasi ibu
kota Kerajaan Kalingga, seperti Mantyasih, Medang Kamulan, dan Mentaok.
2. Dikenal sebagai "Kerajaan Berjuta Umat" Kerajaan Kalingga dikenal sebagai "Kerajaan
Berjuta Umat" karena pada masa pemerintahannya, agama Hindu-Buddha berkembang
pesat di wilayah Kalingga. Banyak orang dari berbagai wilayah datang ke Kerajaan
Kalingga untuk beribadah dan belajar agama.
3. Berhasil menaklukkan Kerajaan Maritime Kerajaan Maritime merupakan kerajaan yang
sangat kuat pada masa itu. Namun, pada tahun 674 Masehi, pasukan Kalingga yang
dipimpin oleh Ratu Sima berhasil menaklukkan Kerajaan Maritime dan memperluas
wilayah kekuasaannya.
4. Pusat kebudayaan sastra Kerajaan Kalingga menjadi pusat kebudayaan sastra pada masa
itu. Banyak karya sastra yang dibuat oleh para sastrawan Kalingga, seperti Kakawin
Ramayana Kawi, Kakawin Bhomakawya, dan Kakawin Smaradahana.
5. Teknik irigasi yang canggih Kerajaan Kalingga memiliki teknik irigasi yang canggih pada
masa itu. Mereka menggunakan sistem saluran air yang terkoneksi dengan sungai-sungai
dan danau-danau di sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan air bagi pertanian dan
masyarakat.
6. Pengaruh kebudayaan India yang kuat Kerajaan Kalingga dipengaruhi oleh kebudayaan
India dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam agama, seni, dan sastra. Pengaruh
kebudayaan India ini terlihat dalam arsitektur candi-candi Kalingga yang mirip dengan
arsitektur candi di India, serta penggunaan bahasa Kawi yang merupakan bahasa turunan
dari bahasa Sanskerta.

Itulah beberapa fakta menarik seputar Kerajaan Kalingga yang menunjukkan kebesaran dan
kecanggihan peradaban pada masa lalu.

Anda mungkin juga menyukai