Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 10

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

IAD, IBD, ISD


Dosen Pembimbing: Yuli Choirul Ummah, M.Pd.

Nama Kelompok:

1. Annida Nur Kholidah

2. Wahyuni Triatma Saka Wulan


Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Budaya

• Manusia adalah salah satu makhluk Tuhan. Makhluk Tuhan di dunia ini ada empat yaitu, manusia,
binatang, tumbuhan, dan alam.

Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan memiliki peran yang penting untuk manusia.
Peran kebudayaan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai identitas diri yang mengontrol bagaimana baiknya berperilaku.
2. Sarana untuk menyalurkan ekspresi perasaan.
3. Pembeda utama antara manusia sebagai makhluk berbudi luhur dengan hewan yang tidak
mempunyai akal.
4. Perwujudan nilai dan norma sosial.
5. Pembentuk kontrol sosial dan tata tertib di masyarakat.
Hakikat Manusia Dalam Kajian Islam

Dalam Islam, ada enam peranan yang merupakan hakikat diciptakannnya manusia. Berikut adalah
dimensi hakikat manusia berdasarkan pandangan Islam:

1. Sebagai Hamba Allah

Hakikat manusia yang utama adalah sebagai hamba atau abdi Allah SWT. Sebagai seorang hamba
maka manusia wajib mengabdi kepada Allah SWT dengan cara menjalani segala perintahnya dan
menjauhi segala larangannya.

2. Sebagai al- Nas

Kata al nas dalam Alquran cenderung mengacu pada hakikat manusia dalam hubungannya dengan
manusia lain atau dalam masyarakat. Manusia sebagaimana disebutkan dalam ilmu pengetahuan,
adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa keberadaan manusia lainnya
3. Sebagai khalifah Allah

Kalifah adalah pemimipin dimuka bumi.

4. Sebagai Bani Adam

Bani Adam adalah keturunan Nabi Adam. Dalam Alqur’an Allah SWT berfirman

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu
dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu
adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, semoga mereka selalu ingat. Hai anak Adam
janganlah kamu ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari
surga” (QS : Al araf 26-27).
5. Sebagai al- Insan

Al insan merujuk pada kemampuannya dalam menguasai ilmu dan pengetahuan serta

kemampuannya untuk berbicara dan melakukan hal lainnya.

6. Sebagai Makhluk Biologis

Manusia memiliki raga atau fisik yang dapat melakukan aktifitas fisik, tumbuh, memerlukan
makanan, berkembang biak dan lain sebagainya sebagaimana ciri-ciri makhluk hidup pada
umumnya.
Apresiasi Terhadap Kemanusiaan Dan Kebudayaan

Apresiasi kemanusiaan bisa saja didefinisikan sebagai penilaian terhadap kemanusiaan yang dalam
hal ini adalah nilai-nilainya.
Apresiasi kemanusiaan atau penilaian dan terhadap kemanusiaan mencakup nilai-nilai kemanusiaan
yang bersifat universal. Nilai-nilai yang universal pada manusia itu di antaranya adalah cinta kasih,
keindahan, penderitaan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab, pengabdian, kegelisahan, dan
harapan.
Sedangkan Kebudayaan itu yang bisa diapresiasi adalah wujud ketiga, wujud kebudayaan fisik,
karena sebagai produk dari sebuah ide / gagasan yang dilakukan dengan aktivitas fisik menghasilkan
sebuah karya kebudayaan yang siap diapresiasi.
Etika Dan Ekstetika Berbudaya

Etika adalah ajaran tentang baik buruk, yang diterima umum tentang sikap, perbuatan,
kewajiban, dan sebagainya.

Sedangkan Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau seni. Estetika berkaitan
dengan nilai indah-jelek (tidak indah).
Memanusiakan Manusia

• Memanusiakan manusia berarti perilaku manusia untuk senantiasa menghargai dan menghormati
harkat dan derajat manusia lainya. Memanusiakan manusia adalah tidak menindas sesama, tidak
menghardik, tidak bersifat kasar, tidak menyakiti, dan perilaku-perilaku buruk lainnya.

• Memanusiakan manusia berarti pula perilaku memanusiawikan antar sesama. Memanusiakan


manusia memberikan keuntungan bagi diri sendiri maupun orang lain. Bagi diri sendiri akan
menunjukkan harga diri dan nilai luhur pribadinya sebagai manusia. Sedangkan bagi orang lain
akan memberikan rasa percaya, rasa hormat, kedamaian, dan kesejahteraan hidup.
Problematika Kebudayaan Di Indonesia

Jenis- Jenis Problematika Kebudayaan sebagai berikut:


1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut pandang.
3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.
5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.
6.  Sikap etnosentrisme.
7. Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan.
8. Pewarisan kebudayaan.
9. Perubahan kebudayaan.
10. Penyebaran kebudayaan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai