Dalam bukunya Image of The City, Kevin Lynch mengungkapkan ada 5 (lima) elemen pembentuk image
kota secara fisik yakni; Paths, edgs, distrik, nodes dan landmark. Bangunan Museum ini, menjadi
pembentuk dan mempengaruhi bentuk kota. Adapun Ada lima elemen penguat terbentuknya citra kota
pada Museum Seni dapat diketahui sebagai, berikut :
1. Path
Path adalah jalur-jalur dimana pengamat biasanya bergerak dan melaluinya. Pada kawasan
Museum Tower Kyobashi, pengaturan kelebaran jalan yang proporsi dengan ketinggian gedung,
dan pemberlakuan trotoar juga pengaturan aksesoris jalan seperti, tanaman dan facad
bangunan memeperkuat citra path.
2. Edges
Edges adalah batas-batas atau pemutus linear antara dua wilayah. Menurut Kevin Lynch (1960)
Edges juga merupakan elemen linier yang dikenali orang pada saat dia berjalan. Pada Museum
Tower Kyobashi, Edges memberikan batasan terhadap suatu area kota dalam menjaga privasi
dan identitas kawasan berupa garisa tepian bangunan.
3. Distrik
Distrik Merupakan suatu elemen kawasan yang bersidat dua dimensi dan memiliki sekala-sekala
tertentu, pada Museum Seni ini, pengunjung di direct pola pikirnya seakan-akan merasakan
“masuk” atau dari kawasan tersebut yang dikarnakan perbedaan karakteristik kawasan secara
umum.
4. Nodes
Pada bangunan ini, letaknya sangat strategis karena terletak di nodes karna terletak di
persimpangan jalan, dan menjadi perbedaan dari suatu bangunan ke bangunan lain.
5. Landmark
Museum ini dapat menjadi penanda pada kawasan karena paling menonjol pada kawasan
tersebut sehingga sering dijadikan patokan dalam mengenali suatu tempat. Museum ini juga
memiliki bentuk visual yang khas sehingga dapat memudahkan identifikasi melalui pengindraan.
Ciri khas Museum Tower Kyobashi, dengan atap melengkung khasnya yang dipotong menjadi bentuk
bola radius 63 meter.
Bangunan tinggi yang muncul tiba-tiba di area yang tampaknya membeku dalam waktu ini telah
dirancang untuk beradaptasi dengan lanskap kota yang ada dengan perubahan material di lantai atas dan
bawah sejalan dengan skala bangunan di sekitarnya.
Bangunan ini terletak di blok yang disebut Kyobashi Saiku yang bertujuan untuk menciptakan area
dengan seni dan budaya di jantungnya bersama dengan gedung TODA Baru (nama sementara), yang saat
ini sedang dibangun di blok yang berdekatan. Terjepit di antara dua blok, sebuah alun-alun yang disebut
"Art Square" (dijadwalkan selesai pada 2024) juga direncanakan selain museum dan fasilitas budaya
untuk menciptakan ruang ikonik.
Museum Artizon yang baru saja berganti nama, terletak di lantai pertama hingga keenam gedung, adalah
museum seni yang didedikasikan untuk sejarah seni yang dibangun di atas koleksi Shojiro Ishibashi.
Interior museum telah dirancang dalam struktur dengan ruang-ruang dengan lebar, kedalaman, dan tinggi
yang beragam yang telah diatur dengan diskontinuitas struktural, menciptakan ruang yang mirip dengan
gang tiga dimensi. Pengunjung dapat dengan santai berjalan ke museum saat mereka berjalan-jalan di
sekitar Kyobashi, secara alami menemukan seni saat mereka berbelok di sekitar lingkungan.
Pintu-pintu ke kafe museum di lantai pertama adalah serangkaian sembilan pintu putar yang saling
mengunci setinggi 8 meter. Setelah Art Square dibuka untuk umum, pintu-pintu ini akan membuka ke
plaza, mengintegrasikan museum dengan alun-alun dan menciptakan koneksi yang mulus dengan area
tersebut.
Interior museum telah dirancang dalam struktur dengan ruang-ruang dengan lebar, kedalaman, dan tinggi
yang beragam yang telah diatur dengan diskontinuitas struktural, menciptakan ruang yang mirip dengan
gang tiga dimensi. Pengunjung dapat dengan santai berjalan ke museum saat mereka berjalan-jalan di
sekitar Kyobashi, secara alami menemukan seni saat mereka berbelok di sekitar kawasan.
Kafe museum, yang membuka ke arah alun-alun, dan toko museum yang dihubungkan oleh tangga yang
terletak setengah lantai di atas dapat dilihat di lantai pertama pintu masuk museum. Ruang khusus ini
dicirikan oleh sembilan pintu putar yang digerakkan oleh mesin. setinggi 8 meter dan lebar 2,5 meter
yang dilengkapi dengan kaca yang sangat transparan.
Fasad bangunan bertingkat tinggi ini ditutupi dengan kisi-kisi yang terdiri dari enam bingkai aluminium
dengan profil yang sama. Kisi-kisi ini adalah cara yang cerdik untuk mengurangi dampak cahaya yang
dipantulkan pada bangunan dari area sekitarnya dan untuk mengontrol cahaya yang masuk dengan
mengubah kombinasi enam bingkai aluminium untuk masing-masing dari empat sisi bangunan untuk
memastikan bahwa jumlah cahaya yang sesuai memenuhi gedung jika dilihat dari dalam. Kombinasi
bingkai aluminium dioptimalkan dengan menggunakan analisis desain komputasi.
Fasad bangunan bertingkat tinggi ini ditutupi dengan kisi-kisi yang terdiri dari enam bingkai aluminium
dengan profil yang sama. Kisi-kisi ini adalah cara yang cerdik untuk mengurangi dampak cahaya yang
dipantulkan pada bangunan dari area sekitarnya dan untuk mengontrol cahaya yang masuk dengan
mengubah kombinasi enam bingkai aluminium untuk masing-masing dari empat sisi bangunan untuk
memastikan bahwa jumlah cahaya yang sesuai memenuhi gedung jika dilihat dari dalam. Kombinasi
bingkai aluminium dioptimalkan dengan menggunakan analisis desain komputasi.
Arsitektur modern
Berbeda dari bangunan tradisional yang menggunakan banyak ornamen, motif dan dekorasi, justru
arsitektur modern menggunakan sedikit ornamen saja. Arsitektur ini menganggap bahwa ornamen bukan
bagian yang penting dalam desain modernis.
Desain arsitektur bergaya modern memiliki ciri khas, yaitu banyaknya penggunaan garis vertikal dan
horizontal, serta model bangunan yang didominasi bentuk kotak.
Sudah lebih berkembang, ciri khas lainnya dari arsitektur modern adalah penggunaan sistem modern dari
teknologi seperti smart building dan material yang diciptakan dengan teknologi konstruksi modern.
Memaksimalkan fungsi menjadi bagian penting dari arsitektur ini. Dengan menggunakan cahaya natural
(matahari) dan jendela kaca yang besar akan menyatukan rumah dengan alam secara langsung. Orang
yang berada didalam bangunan atau rumah bisa tetap mendapatkan sinar matahari alami meskipun berada
di dalam.
Dalam rancangan arsitektur modern selalu ada ruang terbuka dalam bangunan tersebut. Tujuannya agar
rumah tetap bisa merasakan suasana yang nyaman, tenang, dan alami. Selain itu juga ruang terbuka dapat
memberikan sirkulasi udara yang baik di dalam.
f. Desain Asimetris
Ada yang berbeda dari model bangunan modernis. Tidak memiliki model aturan tertentu, justru bangunan
ini memiliki bentuk asimetris yang menjadi ciri khas dari arsitektur modern. Dikarenakan yang terpenting
bukan desain bangunannya namun fungsi dari bangunan itu sendiri.
Utillitas