Anda di halaman 1dari 7

HILAL QOUMY RAMADHAN

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4 F 221 19 011

GEDUNG PERTUNJUKAN
Latar Belakang Jenis
Timbulnya hasrat dan keinginan manusia untuk menyaksikan pertunjukan yang dipergelarkan oleh orang lain, Ada beberapa pembagian jenis gedung pertunjukan. Menurut Neufert (2002:136), gedung pertunjukan dibagi
serta keinginan dari para seniman untuk disaksikan dan dipergelarkan hasil karya mereka, telah dirasakan sebagai sebuah menjadi beberapa macam, yaitu:
kebutuhan bagi masyarakat yang beradab dan berbudaya. Oleh adanya tuntutan tersebut, maka diperlukan suatu wadah 1. Teater
untuk menampung kegiatan–kegiatan tersebut yaitu berupa gedung petunjukan untuk masyarakat. Ciri khas gedung teater adalah dengan adanya bentuk tempat duduk dilantai bawah (yaitu penonton duduk pada
Secara umum seperti diketahui bahwa karya seni dilakukan manusia untuk mengekspresikan diri terhadap bidang besar berbentuk kurva yang menanjak/naik) dan melalui sebuah depan panggung yang tampak jelas, depan
lingkungan, baik secara individu maupun secara kolektif agar didapatkan keseimbangan lahir dan batin. Seni sendiri panggung yang dapat dicontoh (bidang pertunjukan sebelum pintu gerbang di ruang penonton) (Neufert, 2002:137).
merupakan proses yang berkembang terus menerus dari waktu ke waktu yang pada akhirnya dapat menghasilkan 2. Opera
kreativitas para seniman. Melalui seni, manusia dapat memperoleh keleluasaan mengekspresikan pengalaman rasa serta
Opera berarti bentuk drama panggung yang seluruhnya atau sebagian dinyanyikan dengan iringan orkes atau
ide yang mencerdaskan batin.
musik instrumental (KBBI online). Menurut Neufert (2002:137) gedung opera mempunyai karakter adanya sebuah
Pengertian pemisahan ruang yang jelas secara arsitektur antara ruang penonton dan panggung melalui musik orkestra dan banyaknya
Menurut Poerwadarminta (1976) Gedung berarti bangunan (rumah) untuk kantor, rapat/tempat mempertunjukan tempat duduk (1000 sampai hampir 4000 tempat duduk) dan sistem yang sesuai dengan tempat duduk tidak terikat
hasil-hasil kesenian. Sedangkan pertunjukan adalah tontonan (seperti bioskop, wayang, wayang orang, dsb), pameran, (lepas) atau balkon, penting untuk jumlah penonton yang banyak.
demonstrasi. Gedung opera mempunyai karakter adanya sebuah pemisahan ruang yang jelas secara arsitektur antara 3. Bioskop (Cinema)
ruang penonton dan panggung melalui musik orkestra dan banyaknya tempat duduk (1000 sampaihampir 4000 tempat Bioskop merupakan Pertunjukan yang diperlihatkan dengan gambar (film) yang disorot menggunakan lampu
duduk) dan sistem yang sesuai dengan tempat duduk tidak terikat (lepas) atau balkon, penting untuk jumlah penonton yang sehingga dapat bergerak (berbicara) (KBBI, 2006:125). Sedangkan menurut Poerwadarminta (1976:303), gedung berarti
banyak (Neufert, 2002). Menurut Surya (2010) gedung adalah segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam bangunan (rumah) untuk kantor, rapat/tempat mempertunjukan hasil-hasil kesenian, sehingga bisa disimpulkan bahwa
kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya. Pertunjukan adalah sebuah peristiwa dimana gedung bioskop merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat untuk menampilkan pertunjukan film.
sekelompok orang (para pemain atau artis) berperilaku dalam acara tertentu bagi sekelompok orang lain (penonton).
Permasalahan
Pada tanggal 28 September 2018 silam, sebuah gedung pertunjukan GOLNI di Kota Palu hancur akibat bencana
tsunami yang terjadi. Tsunami menghantam bangunan hingga hancur. Hal ini berdampak pada kegiatan pertunjukan seni
tidak memiliki tempat untuk tampil. Gedung ini juga dikenal sebagai tempat untuk komunitas-komunitas melakukan
TEMA PERANCANGAN
penampilan seni teater sebagai bentuk pelestarian seni dan budaya lokal masyarakat.
Tujuan
Saat ini, maraknya pelestarian seni tradisional setempat yang dilakukan oleh beberapa komunitas lokal yang beramai-
ramai ingin melakukan pelestarian seni mereka. Melakukan berbagai pertunjukan berupa seni teater dan tari, galeri seni rupa,
dan konser musik, dengan tujuan untuk melestarikan seni dan budaya tradisional di masing-masing daerah. Seni merupakan
Arsitektur
Neo-Vernakular
sebuah minat yang tumbuh di masyarakat dan dikembangkan hingga mengikuti zaman yang ada. Seni lahir dari budaya
masyarakat akan keindahan yang diminati oleh masyarakat. Dengan kata lain, seni tradisional merupakan sebuah budaya
masyarakat yang lahir dari masa lampau dan diminati oleh masyarakat pada zaman tersebut.
Klasifikasi Pada batasan tema perancangan, prinsip-prinsip pada
Penggolongan jenis gedung pertunjukan atau teater dapat berdasarkan bentuk maupun sistem pertunjukannya. Arsitektur Neo-Vernakular diterapkan pada desain yang akan
1. Teater berdasarkan bentuknya (Roderick, 1972) dibuat. Berikut prinsip-prinsip Arsitektur Neo-Vernakular :
- Teater terbuka : pertunjukan seni dilakukan pada ruangan terbuka. - Hubungan langsung, merupakan pembangunan yang kreatif
- Teater tertutup : pertunjukan seni dilakukan pada ruangan tertutup. dan adaptif terhadap arsitektur setempat disesuaikan
dengan nilai-nilai atau fungsi dari bangunan sekarang.
2. Teater berdasarkan hubungan antara pertunjukan dengan penontonnya (Roderick, 1972) Kata “Vernakular ” berarti bahasa
setempat, sedangkan kata “Neo” berasal dari - Hubungan abstrak, meliputi interpretasi ke dalam bentuk
- Tipe Arena : dimana penonton mengelilingi pertunjukan, tidak memerlukan penghayatan yang serius.
bahasa yunani yang berarti baru. Sehingga neo bangunan yang dapat dipakai melalui analisa tradisi budaya
- Tipe Transverse : merupakan perkembangan dan variasi dari tipe arena. dan peninggalan arsitektur.
- Tipe ¾ Arena : merupakan variasi dari tipe arena. vernakular dapat diartikan sebagai bahasa
setempat yang diucapkan dengan cara baru. Tema - Hubungan lansekap, mencerminkan dan
- Tipe ¼ Arena : dimana penonton menyaksikan pertunjukan dalam satu arah. menginterpretasikan lingkungan seperti kondisi fisik
perancangan yang digunakan pada perancangan
3. Teater berdasarkan kapasitas (Ham, 1987) kali ini, mengusung tema Arsitektur Neo- termasuk topografi dan iklim.
- Sangat besar, Teater yang memiliki 1500 kursi penonton atau lebih. Vernakular. Tema ini dipilih karena mengikuti - Hubungan kontemporer, meliputi pemilihan penggunaan
- Besar, Teater yang memiliki 900 – 1500 kursi penonton. perkembangan kebudayaan masyarakat dan teknologi, bentuk ide yang relevan dengan program konsep
- Sedang, Teater yang memiliki 500 – 900 kursi penonton. perkembangan teknologi yang semakin maju. arsitektur.
- Kecil, Teater yang memiliki kurang dari 500 kursi penonton. Sehingga, hal ini menjadi sesuatu yang menarik - Hubungan masa depan, merupakan pertimbangan
sebagai sebuah tema dari projek ini. mengantisipasi kondisi yang akan datang.
HILAL QOUMY RAMADHAN
KONSEP PERANCANGAN F 221 19 011

KONSEP MIKRO
INPUT
Tujuan Dasar Pertimbangan
Untuk mendapatkan kebutuhan fasilitas pengunjung dalam - Pelaku & Aktivitas - Persyaratan Ruang - Besaran Ruang
beraktivitas di dalam bangunan. - Kebutuhan Ruang - Hubungan Ruang

ANALISIS
Analisis Pelaku & Aktifitas
No. Pelaku Aktifitas Aktifitas Pelaku Kebutuhan Ruang No. Pelaku Aktifitas Aktifitas Pelaku Kebutuhan Ruang No. Pelaku Aktifitas Aktifitas Pelaku Kebutuhan Ruang
Pertunjukan Datang Parkir Datang Parkir
Reservasi dengan Ruang Meeting Mengisi Absensi Resepsionis
Datang Parkir
pengelola
Menunggu Lobby Bersiap-siap Janitor
Dekorasi dan penataan Galeri Seni
Membeli Tiket Ticket Box Galeri Seni, Ruang
ruang
Loading/Unloading Karya Loading Dock, Gudang Teater, Ruang Pengelola,
Menonton Pertunjukan Galeri Seni, Ruang 4 Seniman Membersihkan ruangan
Seni Karya Seni 2 Karyawan Kebersihan Ruang Konser Musik,
1 Pengunjung Teater, Ruang Konser Lobby, dll.
Memberi Informasi Ruang Informasi, Lobby
Musik Istirahat Mushola
Istirahat Lounge, Mushola
Makan & Minum Kantin/Food Court Makan & Minum Kantin/Food Court Makan & Minum Kantin/Food Court
Toilet Lavatory Toilet Lavatory Toilet Lavatory
Pulang Parkir Pulang Parkir Pulang Parkir
Datang Parkir Kepengelolaan Datang Parkir
Latihan Pra-tampil Ruang Latihan/Studio Datang Parkir Mengisi Absensi Resepsionis
Bekerja Ruang Direktur
Ganti pakaian Ruang Ganti Patroli -
Meeting dengan vendor Ruang Meeting
Make up Ruang Rias 1 Direktur Istirahat Mushola
3 Satpam Istirahat Mushola
Menampilkan Ruang Teater, Ruang Makan & Minum Kantin/Food Court Makan & Minum Kantin/Food Court
2 Penampil Toilet Lavatory
Pertunjukan Konser Musik Toilet Lavatory
Istirahat Lounge, Mushola Pulang Parkir Pulang Parkir
Datang Parkir Datang Parkir
Makan & Minum Kantin/Food Court
Mengisi Absensi Resepsionis Mengisi Absensi Resepsionis
Toilet Lavatory Bekerja Ruang Kepala Staff Bersiap-siap Ticket Box
Pulang Parkir Meeting dengan vendor Ruang Meeting
2 Kepala Staf Divisi Melayani Pengunjung Ticket Box
Datang Parkir Istirahat Mushola 4 Karyawan Tiket
Istirahat Mushola
Reservasi dengan Ruang Meeting Makan & Minum Kantin/Food Court
Makan & Minum Kantin/Food Court
pengelola Toilet Lavatory
Pulang Parkir
Toilet Lavatory
Menyelenggarakan Ruang Teater, Ruang Pulang Parkir
Datang Parkir
Pertunjukan Konser Musik Mengisi Absensi Resepsionis Servis
Dekorasi dan penataan Ruang Teater, Ruang Bekerja Ruang Staf Divisi Karyawan Utilitas Datang Parkir
ruang Konser Musik 3 Staf Divisi Istirahat Mushola Bersiap-siap Lobby
Loading/Unloading Loading Dock, Gudang Makan & Minum Kantin/Food Court Ruang AHU, Ruang
Barang Alat Toilet Lavatory Mekanikal & Elektrikal,
3 Penyelenggara Pulang Parkir Quality Control Utilitas
Ganti pakaian Ruang Ganti Ruang Plumbing, Ruang
Penunjang CCTV
Mengelola jalan acara Ruang Kontrol Datang Parkir
Ruang AHU, Ruang
Memberi informasi Ruang Informasi, Lobby Mengisi Absensi Resepsionis 1
Memperbaiki Kerusakan Mekanikal & Elektrikal,
Mengawasi acara Ruang Observasi Bersiap-siap Kantin/Food Court
Utilitas Ruang Plumbing, Ruang
Dokumentasi Recording Spot Memasak Dapur
1 Karyawan Kantin Melayani Kustomer Kantin/Food Court
CCTV
Istirahat Lounge, Mushola Istirahat Mushola
Istirahat Mushola
Makan & Minum Kantin/Food Court Bersih-bersih Gudang Makan & Minum Kantin/Food Court
Toilet Lavatory Toilet Lavatory Toilet Lavatory
Pulang Parkir Pulang Parkir Pulang Parkir
HILAL QOUMY RAMADHAN
KONSEP PERANCANGAN F 221 19 011

KONSEP MIKRO
INPUT
Tujuan Dasar Pertimbangan
Untuk mendapatkan kebutuhan fasilitas pengunjung dalam - Pelaku & Aktivitas - Persyaratan Ruang - Besaran Ruang
beraktivitas di dalam bangunan. - Kebutuhan Ruang - Hubungan Ruang

ANALISIS
Analisis Kebutuhan Ruang Analisis Persyaratan Ruang
No. Nama Ruang Fungsi Sifat Ruang Pencahayaan Penghawaan
Nama Ruang Aksesibilitas Akustik
1 Galeri Seni Utama Publik Alami Buatan Alami Buatan
2 Ruang Konser Musik Utama Publik Galeri Seni v О v О v О Keterangan
3 Ruang Teater Utama Publik Ruang Konser Musik v × v × v v
√ : Sangat Diperlukan
4 Backstage Pendukung Private Ruang Teater v × v × v v
Backstage × О О О v × О : Cukup Diperlukan
5 Ruang Rias Pendukung Private
Ruang Rias × О О О v × × : Tidak Diperlukan
6 Ruang Tunggu Pendukung Private
Ruang Tunggu × О О О v ×
7 Ruang Ganti Pendukung Private
Ruang Ganti × О О О v ×
8 Ruang Persiapan Pendukung Private
Ruang Persiapan × О О О v ×
9 Pos Tiket Pendukung Publik
Pos Tiket v О О О v ×
10 Kantin/Kafetaria Pendukung Publik
Kantin/Kafetaria v О v v О ×
11 Gudang Alat Pendukung Servis
Gudang Alat × О О О × ×
12 Gudang Karya Pendukung Servis
Gudang Karya × О О О × ×
13 Lobby Pendukung Publik
Lobby v v v v О ×
14 ATM Center Pendukung Publik
ATM Center v О О × v ×
15 Ruang Direktur Pendukung Private
Ruang Direktur × v О О v О
16 Ruang Kepala Div. Pemasaran Pendukung Private
Ruang Kepala Div. Pemasaran × v О О v О
17 Ruang Staff Div. Pemasaran Pendukung Private Ruang Staff Div. Pemasaran × v О О v ×
18 Ruang Kepala Div. Tata Usaha Pendukung Private Ruang Kepala Div. Tata Usaha × v О О v О
19 Ruang Staff Div. Tata Usaha Pendukung Private Ruang Staff Div. Tata Usaha × v О О v ×
20 Ruang Kepala Div. Artistik Pendukung Private Ruang Kepala Div. Artistik × v О О v О
21 Ruang Staff Div. Artistik Pendukung Private Ruang Staff Div. Artistik × v О О v ×
22 Ruang Kepala Div. Sar -Pras Pendukung Private Ruang Kepala Div. Sar -Pras × v О О v О
23 Ruang Staff Div. Sar -Pras Pendukung Private Ruang Staff Div. Sar -Pras × v О О v ×
24 Ruang Kepala Div. Pelaksanaan Pertunjukan Pendukung Private Ruang Kepala Div. Pelaksanaan Pertunjukan × v О О v О
25 Ruang Staff Div. Pelaksaan Pertunjukan Pendukung Private Ruang Staff Div. Pelaksaan Pertunjukan × v О О v ×
26 Ruang Meeting Pendukung Private Ruang Meeting × v О О v О
27 Mushola Pendukung Publik Mushola v v О v О ×
28 Parkir Kendaraan Pengunjung Pelengkap Publik Parkir Kendaraan Pengunjung v v О × × ×
29 Parkir Kendaraan Pengelola Pelengkap Publik Parkir Kendaraan Pengelola v v О × × ×
30 Pos Keamanan/Satpam Pelengkap Publik Pos Keamanan/Satpam v v О v × ×
31 Lavatory Pria Pelengkap Publik Lavatory Pria О О О × О ×
32 Lavatory Wanita Pelengkap Publik Lavatory Wanita О О О × О ×
33 Lavatory Pengelola Pelengkap Private Lavatory Pengelola О О О × О ×
34 Ruang AHU Pelengkap Servis Ruang AHU × О О × × ×
35 Ruang Mekanikal & Elektrikal Pelengkap Servis Ruang Mekanikal & Elektrikal × О О × × ×
36 Ruang Plumbing Pelengkap Servis Ruang Plumbing × О О О × ×
37 Ruang CCTV Pelengkap Servis Ruang CCTV × О О О О ×
38 Janitor Pelengkap Servis Janitor × v О О × ×
HILAL QOUMY RAMADHAN
KONSEP PERANCANGAN F 221 19 011

KONSEP MIKRO
INPUT
Tujuan Dasar Pertimbangan
Untuk mendapatkan kebutuhan fasilitas pengunjung dalam - Pelaku & Aktivitas - Persyaratan Ruang - Besaran Ruang
beraktivitas di dalam bangunan. - Kebutuhan Ruang - Hubungan Ruang

ANALISIS
Analisis Hubungan Ruang

Gudang
Ruang Ruang Karya
Backstage Keterangan
Persiapan Rias
: Hubungan Langsung
: Hubungan Tidak Langsung
Ruang Ruang Ruang
Tunggu Ganti Kepala
Ruang Divisi
Lavatory Galeri Seni
Direktur
Ruang Ruang Konser Ruang
Ganti Musik Meeting
Gudang Lavatory
Alat
Ruang Pos
Rias Tiket Ruang
Staf
Backstage Pos Divisi
Tiket Resepsionis Parkir
Pengelola
Ruang Lobby Side
Persiapan Ruang Teater Entrance
Ruang
Tunggu
Janitor
Lavatory Kafetaria
Lavatory Gudang Pos
Alat Tiket Utility
Center Ruang
CCTV
ATM Mushola
Center
Ruang Ruang
AHU Plumbing
Main Ruang
Entrance MEE
Parkir Pos
Pengunjung Satpam
HILAL QOUMY RAMADHAN
KONSEP PERANCANGAN F 221 19 011

KONSEP MIKRO
INPUT
Tujuan Dasar Pertimbangan
Untuk mendapatkan kebutuhan fasilitas pengunjung dalam - Pelaku & Aktivitas - Persyaratan Ruang - Besaran Ruang
beraktivitas di dalam bangunan. - Kebutuhan Ruang - Hubungan Ruang

ANALISIS
Analisis Besaran Ruang
Nama Ruang Standar Luas Luas Total Pos Tiket NDA Luas : Luas : Mushola AS Kapasitas : 60 org Luas :
0.65 x 1.4 = 0.91 2m 54.6 m2 + 10.92 Keterangan
Galeri Seni SB Kapasitas : 200 org Luas : 2.94 m2 2.94 m2 +
Luas : 800 m2 + 240
Luas : m2 + 2.25 m2 = NDA :
Sirkulasi : 0.588 m2 = 0.91 m2 x 60 org = 54.6 2m 6 7 .7 7 m2
2 m2 x 200 org = 800 m2` m2 = 1,040 m 2 20% x 2.94 m 2 = 0.588 m 2 3.528 m 2 Sirkulasi : Neufer t , Data
Sirkulasi : Kantin/Kafetaria NDA Luas : Luas : 54.6 m2 x 20% = 10.92 2m Arsitek
800 m2 x 30% = 240 m 2 Toilet : 6 unit
SB :
72 m2 72 m2 + 21.6 1.5 x 1.5 = 2.25 2m
Ruang Konser Musik NDA Panggung : Area Tonton :
Sirkulasi : m2 = 93.6 m 2 Parkir Kendaraan Pengunjung NDA Kapasitas : 250 Mobil Luas Area : Studi Banding
15 x 13.5 = 202.5 m 2 77.4 m2 + 258
72 m2 x 30% = 21.6 m2 Luas Mobil : 3,300 m2 + AS :
Area Penonton : m2 = 335.4 m 2 2.4 x 5.5 = 13.2 2m 270 m2 =
500 x 0.516 = 258 m2 Panggung : Gudang Alat NDA Luas : Luas : Asumsi
Luas : 3 ,5 7 0 m2
Sirkulasi : 202.5 m 2 8.24 m 2 8.24 m 2 + 13.2 m2 x 250 m obil =
30% x 258 m2 = 77.4 m2 Luas Total : Sirkulasi : 2.472 m 2 = 3,300 m2
335.4 m 2 + 8.24 m 2 x 30% = 2.472 m 2 10.712 m 2 Kapasitas : 250 Motor
Luas Motor :
202.5 m 2 = Gudang Karya NDA Luas : Luas : 0.60 x 1.8 = 1.08 2m
537.9 m 2 8.24 m 2 8.24 m 2 + Luas :
Ruang Teater NDA Panggung : Area Tonton : Sirkulasi : 2.472 m 2 = 1.08 m2 x 250 m otor =
15 x 13.5 = 202.5 m 2 77.4 m2 + 258 8.24 m 2 x 30% = 2.472 m 2 10.712 m 2 270 m2
Area Penonton : m2 = 335.4 m 2 Parkir Kendaraan Pengelola NDA Kapasitas : 50 Mobil Luas Area :
Lobby NDA Luas : Luas : Luas Mobil : 660 m2 + 108
500 x 0.516 = 258 m2 Panggung : ½ x 500 org x 0.36 m 2 = 90 m2 + 54 m2 2.4 x 5.5 = 13.2 2m m2 = 7 6 8 m2
Sirkulasi : 202.5 m 2
90 m2 = 144 m 2 Luas :
30% x 258 m2 = 77.4 m2 Luas Total : 13.2 m2 x 50 m obil =
Sirkulasi :
335.4 m 2 + 660 m2
202.5 m 2 =
60% x 90 m2 = 54 m2 Kapasitas : 100 Motor
537.9 m 2 ATM Center NDA Mesin ATM : 6 bh Luas : Luas Motor :
0.73 x 0.45 = 0.328 m 2 1.971 m2 + 0.60 x 1.8 = 1.08 2m
Backstage AS Kapasitas : 24 org Luas Total : Luas :
1 org = 1 m 2 1 m2 x 24 org = Luas : 1.1826 m 2 = 1.08 m2 x 100 m otor =
24 m 2 0.328 m 2 x 6 bh = 1.971 m2 3.1536 m 2 108 m2
Ruang Rias NDA Luas : Luas : Sirkulasi : Pos Keam anan/Satpam AS Luas : Luas :
8 m2 + 3.6 m2 = 11.6 m2 11.6 m2 + 3.48 1.971 m2 x 60 % = 1.1826 16 m2 16 m2
Lavatory Pria NDA Luas : Luas :
Sirkulasi : m2 = 15.08 m 2 m2 16.64 m2 16.64 m2 +
30% x 11.6 m2 = 3.48 m 2 Ruang Direktur NDA Luas : Luas : Sirkulasi : 4.992 m2 =
Ruang Tunggu NDA Luas : Luas : 4.51 m2 (2 org) 4.51 m2 + 1.804 30% x 16.64 m 2 = 4.992 m
2 2 1.6 3 2 m2
4.50 m2 x 5.90 m2 = 26.55 26.55 m2 x 3 rg Sirkulasi : m2 = 6.314 m 2 Lavatory W anita NDA Luas : Luas :
m2 = 79.65 m 2 18.64 m2 18.64 m2 +
4.51 m2 x 40 % = 1.804 m2 Sirkulasi : 5.592 m2 =
Kebutuhan : 3 Rg
Ruang Kepala Divisi NDA Luas : Luas : 30% x 18.64 m 2 = 5.592 m
2 2 4 .2 3 2 m2
Ruang Ganti NDA Luas : Luas :
4.51 m2 (2 org) 4.51 m2 + 1.804
8 m2 + 3.6 m2 = 11.6 m2 11.6 m2 + 3.48 Lavatory Pengelola NDA Luas (Pria) : Luas (Pria) :
Sirkulasi : m2 = 15.08 m 2 Sirkulasi : m2 = 6.314 m 2
8.32 m2 8.32 m2 +
30% x 11.6 m2 = 3.48 m 2 4.51 m2 x 40 % = 1.804 m2 Sirkulasi : 2.496 m2 =
Ruang Persiapan NDA Luas : Luas : Ruang Staf Divisi NDA Luas : Luas : 30% x 8.32 m 2 = 2.496 m2 10 .8 16 m2
9.94 m 2 (8 org) 9.94 m 2 + Luas (W anita) : Luas (W anita) :
8 m2 + 3.6 m2 = 11.6 m2 11.6 m2 + 3.48 10.32 m2 10.32 m2 +
Sirkulasi : m2 = 15.08 m 2 Sirkulasi : 3.976 m 2 = Sirkulasi : 3.096 m2 =
30% x 11.6 m2 = 3.48 m 2 9.94 m 2 x 40 % = 3.976 m 2 13.916 m 2 30% x 10.32 m 2 = 3.096 m 2 13 .4 16 m2
HILAL QOUMY RAMADHAN
KONSEP PERANCANGAN F 221 19 011

KONSEP UTILITAS
INPUT
Tujuan Dasar Pertimbangan
Untuk merencanakan sistem utilitas sebagai pendukung dan sarana dari aktifitas - Mudah dalam pelaksanaan - Ramah terhadap lingkungan
pengguna juga sebagai strategi dalam desain untuk kenyamanan pengguna. - Menunjang aktifitas pengguna - Mendukung fungsi bangunan

ANALISIS
Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan
Pencegahan terhadap padam dan penghematan listrik Penggunaan bahan kaca sebagai alat untuk Diperlukan sistem penghawaan buatan pada ruang agar
bangunan ini memanfaatkan sinar matahari sebagai mengoptimalkan pencahayaan alami. Pencahayaan pada lebih maksimal. Untuk mencegah padam listrik, sistem
pencahayaan alami melalui bukaan pada dinding bangunan. bangunan ini menggunakan pencahayaan buatan yakni penghawaan pada bangunan ini juga memanfaatkan angin
penataan lampu pada setiap ruang yang membutuhkan masuk ke tapak sebagai penghawaan alami.
cahaya.

OUTPUT
Sistem Pencahayaan Skema pembangkit listrik Sistem Penghawaan Skema penghawaan buatan
Penggunaan pencahayaan buatan yakni lampu yang Penerapan sistem ventilasi silang (cross ventilation)
bersumber dari PLN. Penempatan titik lampu disesuaikan untuk mengoptimalkan aliran angin yang masuk. Proses
dengan fungsi ruang dengan penempatan sistem sky light dan pengoptimalan udara yang masuk ke dalam ruangan.
downlight pada ruangan.

Gardu PLN Ruang AHU

Power

Pipa HVAC
Gardu PLN Ruang Elektrikal

Lampu

HVAC Fan
Generator
HILAL QOUMY RAMADHAN
KONSEP PERANCANGAN F 221 19 011

KONSEP UTILITAS
INPUT
Tujuan Dasar Pertimbangan
Untuk merencanakan sistem utilitas sebagai pendukung dan sarana dari aktifitas - Mudah dalam pelaksanaan - Ramah terhadap lingkungan
pengguna juga sebagai strategi dalam desain untuk kenyamanan pengguna. - Menunjang aktifitas pengguna - Mendukung fungsi bangunan

ANALISIS
Sistem Air Bersih Sistem Air Limbah Sistem Proteksi Kebakaran
Diperlukan sebuah sistem distribusi air bersih yang bisa Diperlukan sebuah sistem penyaluran limbah padat Diperlukan sebuah sistem distribusi air bersih yang bisa maksimal masuk ke seluruh bangunan. Diperlukan sebuah
maksimal masuk ke seluruh bangunan. Diperlukan sebuah dan cair dari aktivitas bangunan yang baik dalam penyimpanan air yang dapat mencukupi pemakaian pengguna dalam bangunan. Diperlukan dua sistem sumber air bersih pada
penyimpanan air yang dapat mencukupi pemakaian pengguna penyalurannnya, aman, dan tidak mencemari lingkungan. bangunan sebagai alternatif jika terjadi masalah.
dalam bangunan. Diperlukan dua sistem sumber air bersih pada
bangunan sebagai alternatif jika terjadi masalah.

OUTPUT
Sistem Air Bersih Sistem Air Limbah Sistem Proteksi Kebakaran
Sistem air bersih menggunakan air PDAM dan sumur Air limbah padat berasal dari water closet lalu Fire Hydrant untuk memadamkan api di luar ruangan, dan tempat-tempat yang mudah dicapai di bagian bangunan.
suntik sebagai alternatif jika terjadi masalah pada PDAM yang disalurkan langsung ke septic tank bio dan diolah dengan Membuat tangga darurat yang tahan terhadap api sebagai arah evakuasi keluar bangunan. APAR digunakan untuk
kemudian disalurkan ke bak penampungan bawah kemudian menggunakan media cell dan bakteri menjadi limbah cair dan memeadamkan api pada ruangan bangunan, diletakkan di koridor dan tempat yang mudah dicapai. Water sprinkler diletakkan
disalurkan pada bak penampungan atas dengan penggunaan limbah cair tersebut di arahkan langsung ke riol kota. di langit-langit ruangan untuk menanggulangi kebakaran tingkat awal yang bekerja secara otomatis. Fire alarm yang akan
pompa air, setelah itu disalurkan ke seluruh unit bangunan. berbunyi ketika mendeteksi adanya kebakaran di dalam bangunan.

Skema Sistem Air Bersih Skema Sistem Air Limbah

Water Sprinkler
Evakuasi

Pompa PDAM Shower WC Septic Tank

APAR

Tangki Air Riol Kota

Sumur Suntik Bathub Floor Drain


Hydrant Fire Alarm

Anda mungkin juga menyukai