Anda di halaman 1dari 2

Buku De Architectura : Vitruvius

Arsitek harus dilengkapi dengan pengetahuan tentang banyak cabang studi dan berbagai jenis
pembelajaran, karena menurut penilaiannya semua pekerjaan yang dilakukan oleh seni lain diuji.
Pengetahuan ini adalah anak dari praktik dan teori. Praktek adalah latihan ketenagakerjaan yang
berkesinambungan dan rutin di mana pekerjaan manual dilakukan dengan bahan yang diperlukan
sesuai dengan desain gambar. Teori, di sisi lain, adalah kemampuan untuk menunjukkan dan
menjelaskan produksi ketangkasan pada prinsip-prinsip proporsi.

Ilmu pengetahuan secara etimologi dapat diartikan sebagai suatu bidang kajian atau pengetahuan
yang sistematik yang dapat menerangkan sebuah fenomena dengan berdasarkan fisik atau materi,
tentunya melalui metode ilmiah. Selain itu dalam mengkaji fenomena, juga terdapat tuntutan
agar dia berlaku universal, tentunya selaras dengan teori ilmu. Keabsahan dari ilmu pengetahuan
parameternya terletak pada kadar “kebenaran”.

Arsitektur pada dasarnya terbentuk dari rangkaian teori dan pernyataan yang berada pada
lingkungan penalaran tersendiri. Dalam pengertian ini berarti bahwa nilai kebenaran teori dalam
arsitektur sifatnya tidaklah mutlak, misalnya jika dibandingkan dengan Ilmu Pengetahuan Alam
dan Matematika. Meskipun demikian, konteks arsitektur dalam pandangan Ilmu Pengetahuan
dapat dibawa menjadi Paradigma. Yakni karena “teori arsitektur” dan “teori-teori tentang
arsitektur” merupakan rangkaian yang terkadang berhubungan ataupun dilandaskan pada bidang
keilmuan lain. Yang jelas bahwa arsitektur sendiri tersusun dari kesepakatan-kesepakatan
diantara para ilmuwannya atas teori-teori perangkainya.

Teori-teori arsitektur mengacu pada : indrawi/fenomenologi, general semantic,


struktural/linguistik, adaptasi dan analogi-analogi. Sedangkan dalam ilmu murni, terdapat
prinsip-prinsip yaitu: tanpa keinginan atau kepentingan pribadi (dis-interestedness), dengan cara
yang sama dapat dibuktikan atau diulangi lagi proses dan hasilnya (reproducible/repeatable),
berdasarkan informasi dan analisa yang dilakukan dan dapat memprediksi keadaan di masa
depan (prediction) Pemaknaan teori arsitektur pada umumnya lebih merupakan kegiatan
merumuskan dari pada kegiatan menguraikan. Teori dalam arsitektur tidak memilahkan bagian,
ia mencernakan setelah memadukan bermacam unsur ramuan dalam metode-metode baru dan
situasi terbaru sehingga bermuara pada output makro yang tidak diramalkan sebelumnya. Teori
dalam arsitektur mengemukakan arah, tetapi tidak dapat menjamin hasilnya. Teori dalam
arsitektur adalah hipotesa, harapan dan dugaan-dugaan tentang apa yang akan terjadi bila semua
unsur yang mejadikan output tadi dikumpulkan dalam satu metode berpikir tertentu. Dalam teori
arsitektur tidak terdapat cara untuk meramalkan bagaimana nasib output-nya (Snyder dan
Catanese, 1985)

Anda mungkin juga menyukai