Anda di halaman 1dari 7

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR IV

Disusun Oleh
Hilal Qoumy Ramadhan
F 221 19 011

Kelas : B

Dosen Pembimbing
Dr. Ir. H. Zaenal Siradjuddin, M.T.
Dr. Zulfitriah Masiming, S.T., M.T.
Ir. Iwan Setiawan Basri, S.T., M.Si.
Ardiansyah Winarta, S.T., M.Si.

Prodi S-1 Arsitektur


Jurusan Teknik Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Tadulako
2021/2022
HILAL QOUMY RAMADHAN
KONSEP PERANCANGAN F 221 19 011

KONSEP BENTUK
INPUT
Tujuan Dasar Pertimbangan
Untuk mendapatkan bentuk bangunan yang sesuai dengan - Fungsi - Estetika
fungsi dan tema perancangan yang ditentukan. - Tema - Tapak

ANALISIS
Bentuk Tapak Bentuk Awal Transformasi Bentuk

Bentuk Awal berupa kurva sebagai bidang fasade


bangunan. Pemilihan kurva berdasar pada sifat kesenian yang Penambahan bidang pada sisi kiri dan Ketiga kurva dihubungkan dan
Tapak memiliki bentuk persegi panjang. fleksibel dari berbagai perspektif. kanan sebagai keseimbangan bentuk. membentuk bidang yang mengikuti
Bentuk bangunan akan mengikuti bentuk tapak, kurva.
sehingga memberikan keseimbangan visual dan juga
pemanfaatan ruang yang efisien.

KONSEP
Hasil Bentuk

Penambahan bidang di bagian sisi kiri Bidang dipertebal untuk memberikan


dan kanan sebagai pembatas ruang kekuatan struktur pada bidang.
dalam dengan ruang luar.

Konfigurasi bentuk terhadap tapak Hasil bentuk dari proses transformasi bentuk.
HILAL QOUMY RAMADHAN
KONSEP PERANCANGAN F 221 19 011

KONSEP STRUKTUR
INPUT
Tujuan Dasar Pertimbangan Kriteria
Untuk mendapatkan struktur bangunan - Bentuk Sub-Struktur: Upper-Struktur (Rangka): Upper-Struktur (Atap):
yang sesuai dengan bentuk dan kuat terhadap - Kondisi Tanah - Harus menyesuaikan dengan kondisi - Mampu mengikuti bentuk denah - Struktur atap harus menyesuaikan dengan
berbagai faktor-faktor. - Beban yang bekerja dimana bangunan akan dibangun. - Bisa menyesuaikan dengan modul struktur bentuk
- Bentang Lebar - Mampu menahan total yang besar. - Antisipasi gaya segala arah - Mampu menahan beban sendiri
- Pengaruh Luar - Tahan terhadap gaya geser. - Mudah dikerjakan - Tahan terhadap pengaruh luar

ANALISIS
SUB-STRUKTUR

Berdasarkan jenisnya, pondasi terbagi menjadi 2 menurut kedalamannya yaitu:


- Pondasi Dangkal - Pondasi Dalam
Pondasi dangkal adalah pondasi yang mendukung beban secara langsung. Pondasi dangkal disebut pondasi Pondasi dalam adalah pondasi meneruskan beban bangunan ke tanah keras atau batu yang terletak jauh dari
langsung. Pondasi ini digunakan apabila lapisan tanah pada dasar pondasi yang mampu mendukung beban yang permukaan. Jenis-jenis pondasi dangkal sebagai berikut:
dilimpahkan terletak tidak dalam (berada relative dekat dengan permukaan tanah). Jenis-jenis pondasi dangkal > Pondasi Bore Pile
sebagai berikut:
> Pondasi Foot Plat

Pondasi Bore Pile merupakan sebuah pondasi dalam yang berbentuk layaknya tabung panjang dan
ditancapkan ke dalam tanah. Penggunaan pondasi ini difungsikan untuk mengalirkan beban berat konstruksi ke
Pondasi Foot Plat merupakan jenis pondasi yang sangat populer di Indonesia khususnya untuk pondasi dalam lapisan tanah yang lebih keras. Memiliki karakteristik:
bangunan bertingkat rendah. Memiliki karakteristik: 1. Tidak berpengaruh akan kondisi tanah lempung dan cenderung stabil.
1. Mendukung untuk bangunan berlantai rendah. 2. Metode pemasangan yang rumit.
2. Cocok untuk jenis tanah keras yang tidak terlalu dalam. > Pondasi Tiang Pancang
> Pondasi Menerus
Pondasi menerus biasa digunakan untuk pondasi dinding, terutama digunakan pada bangunan tidak
bertingkat. Seluruh beban atap/beban bangunan umumnya dipikul oleh dinding dan diteruskan ke tanah melalui
pondasi menerus sepanjang dinding bangunan.

Pondasi Tiang Pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, beton, dan/atau baja, yang
digunakan untuk meneruskan beban-beban permukaan ke tingkat-tingkat permukaan yang lebih rendah di dalam massa
tanah. Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang pancang adalah untuk memindahkan atau mentransfer beban-beban dari
konstruksi di atasnya ke lapisan tanah keras yang letaknya sangat dalam. Memiliki karakteristik:
1. Pondasi digunakan untuk bangunan berlantai rendah. 1. Pondasi yang tepat untuk berlantai banyak.
2. Cocok untuk beban bangunan yang tidak terlalu besar. 2. Cocok untuk tanah keras yang dalam.
HILAL QOUMY RAMADHAN
KONSEP PERANCANGAN F 221 19 011

KONSEP STRUKTUR
INPUT
Tujuan Dasar Pertimbangan Kriteria
Untuk mendapatkan struktur bangunan - Bentuk Sub-Struktur: Upper-Struktur (Rangka): Upper-Struktur (Atap):
yang sesuai dengan bentuk dan kuat terhadap - Kondisi Tanah - Harus menyesuaikan dengan kondisi - Mampu mengikuti bentuk denah - Struktur atap harus menyesuaikan dengan
berbagai faktor-faktor. - Beban yang bekerja dimana bangunan akan dibangun. - Bisa menyesuaikan dengan modul struktur bentuk
- Bentang Lebar - Mampu menahan total yang besar. - Antisipasi gaya segala arah - Mampu menahan beban sendiri
- Pengaruh Luar - Tahan terhadap gaya geser. - Mudah dikerjakan - Tahan terhadap pengaruh luar

ANALISIS
UPPER STRUKTUR

Berdasarkan jenis konstruksinya, rangka bangunan terbagi menjadi dua yaitu: Berdasarkan jenis sistem strukturnya, struktur atap bentang lebar terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya:
- Struktur Rangka Beton Bertulang - Struktur Cangkang (Shell)

Beton bertulang merupakan material yang digunakan pada sebagian besar konstruksi bangunan, baik besar Struktur cangkang adalah struktur tipis dan berupa pelat lengkung yang dibuat dari beton bertulang. Cangkang
maupun kecil, misalnya gedung, bendungan, jembatan, perkerasan jalan, dan bangunan lainnya. Struktur beton bertulang dibentuk untuk menyalurkan gaya yang diaplikasikan oleh tegangan membran – tegangan tekan, tarik dan geser pada
lebih sering digunakan dalam sebuah pekerjaan konstruksi dibandingkan dengan jenis struktur lainnya. Salah satu bidang permukaannya. Cangkang mampu menahan gaya yang relatif cukup besar jika aplikasi gaya merata. Memiliki
alasannya dikarenakan jenis beton yang satu ini dapat bekerja dengan baik dalam suatu sistem struktur, khususnya dalam karakteristik:
mengemban tugas menahan gaya tarik. Memiliki karakteristik: 1. Memiliki ketahanan tekuk yang rendah.
1. Memungkinkan sistem struktur lebih ringan. 2. Dapat menerima beban merata dan dapat menutup ruangan besar.
2. Struktur lebih fleksibel.
- Struktur Rangka Ruang (Space Frame)
- Struktur Rangka Baja

Beton bertulang merupakan material yang digunakan pada sebagian besar konstruksi bangunan, baik besar Struktur tiga demensi yang mencakup sistem diikat dalam dua arah di mana anggota berada dalam ketegangan
maupun kecil, misalnya gedung, bendungan, jembatan, perkerasan jalan, dan bangunan lainnya. Struktur beton bertulang atau kompresi saja. Istilah space-frame meliputi koneksi terjepit dan kaku. Sistem konstruksi berupa komposisi dari
lebih sering digunakan dalam sebuah pekerjaan konstruksi dibandingkan dengan jenis struktur lainnya. Salah satu batang-batang yang masing-masing berdiri sendiri, memikul gaya tekan dan gaya tarik yang sentris dan dikaitkan satu
alasannya dikarenakan jenis beton yang satu ini dapat bekerja dengan baik dalam suatu sistem struktur, khususnya dalam sama lain dengan system keruangan / tiga dimensi. Model struktur ini sering digunakan pada atap bentang panjang.
mengemban tugas menahan gaya tarik. Memiliki karakteristik: Memiliki karakteristik:
1. Memungkinkan sistem struktur lebih ringan. 1. Fleksibel dalam mengikuti bentuk.
2. Struktur lebih fleksibel. 2. Kuat dan efektif dalam penyaluran beban.
HILAL QOUMY RAMADHAN
KONSEP PERANCANGAN F 221 19 011

KONSEP STRUKTUR
OUTPUT

Pemilihan struktur rangka


ruang/space frame sebagai
struktur atap dari bangunan
ini. Menggunakan sistem
space frame dengan jenis
Penggunaan bearing wall double layer untuk
sebagai penyangga dari memberikan perlindungan
struktur space frame, sehingga berupa atap yang kokoh dan
struktur space frame menjadi mampu membentang ke
lebih stabil dan kuat. seluruh ruangan.

Pemilihan struktur shear wall


Penggunaan pondasi menerus sebagai pembentuk dari core
berupa pondasi batu kali yang bangunan yang menjadi
berfungsi sebagai penyalur tempat untuk lift, tangga
gaya secara merata menuju darurat, dan beberapa sistem
tanah. utilitas lainnya. Ketahanan
shear wall terhadap faktor
Penggunaan pondasi titik gaya dan pengaruh luar yang
berupa pondasi foot plat menjadikan struktur ini cocok
sebagai pondasi dengan untuk core bangunan.
penyaluran beban secara titik.

Plat lantai dengan ketebalan 12


cm yang menampung berbagai
aktivitas manusia di atasnya.

Penggunaan pondasi tiang


pancang sebagai media Penggunaan struktur rangka
penyalur gaya menuju ke tanah bangunan berupa beton
terkeras dengan tujuan untuk bertulang dengan bentangan
penguatan struktur. modul 8 x 8 meter. Digunakan
kolom dengan dimensi 80 x 80
cm dan balok dengan dimensi
40 x 80 cm. Terdapat pula
penggunaan kolom praktis
sebagai pengikat dinding
dengan bentangan pendek.
HILAL QOUMY RAMADHAN
KONSEP PERANCANGAN F 221 19 011

KONSEP UTILITAS
INPUT
Tujuan Dasar Pertimbangan
Untuk merencanakan sistem utilitas sebagai pendukung dan sarana dari - Mudah dalam pelaksanaan - Ramah terhadap lingkungan
aktifitas pengguna juga sebagai strategi dalam desain untuk kenyamanan pengguna. - Menunjang aktifitas pengguna - Mendukung fungsi bangunan

ANALISIS
Sistem Air Bersih Sistem Air Kotor Sistem Proteksi Kebakaran Sistem Transportasi Vertikal
Diperlukan sebuah sistem distribusi air bersih yang Diperlukan sebuah sistem penyaluran limbah Diperlukan sistem penanggulangan kebakaran di Diperlukan sistem transportasi vertikal untuk
bisa maksimal masuk ke seluruh bangunan. Diperlukan padat dan cair dari aktifitas bangunan yang baik dalam dalam dan di luar bangunan. Untuk mencegah terjadinya memberikan akses bagi semua kalangan masyarakat
sebuah penyimpanan air yang dapat mencukupi penyalurannya, aman, dan tidak mencemari lingkungan. banyak korban, diperlukan alarm kebakaran sebagai untuk mengakses ruang publik yang dibuat secara
pemakaian pengguna dalam bangunan. tanda terjadinya kebakaran. vertikal.

KONSEP
Sistem Air Bersih Sistem Air Bersih Sistem Air Bersih Sistem Air Bersih
Penggunaan sistem Up-feed sebagai penyaluran Penggunaan sistem septic tank dengan teknologi Penyediaan sprinkler pada langit-langit ruangan untuk Pemilihan lift sebagai transportasi vertikal
air secara vertikal dari pompa air untuk memberikan suplai biotech untuk mengurangi kerusakan dampak negatif bagi memberikan pemadaman api secara tanggap untuk mengurangi untuk kemudahan bagi penyandang disabilitas
air ke seluruh bangunan. Penyaluran secara up-feed lingkungan yang disebabkan oleh bangunan ini. Biotech kobaran api yang semakin besar. Selain itu, penyediaan APAR untuk menikmati fasilitas di setiap lantai yang dibuka
dibutuhkan untuk bangunan ini karena tidak memiliki diyakini dapat mengurai kotoran menjadi limbah cair yang memadamkan api kecil. Untuk mendeteksi api yang muncul, untuk publik.
rooftop atau area atap yang luas. Air ditampung melalui aman bagi lingkungan. Limbah cair akan dibuang ke riol digunakan smoke detector dan fire detector sebagai pendeteksi
ground tank dan dipompa ke seluruh bangunan. kota. api. Dibuat tangga darurat sebagai mitigasi bencana pada
bangunan.

Fire Detector Tangga Darurat APAR


Sprinkler
HILAL QOUMY RAMADHAN
KONSEP PERANCANGAN F 221 19 011

KONSEP UTILITAS
INPUT
Tujuan Dasar Pertimbangan
Untuk merencanakan sistem utilitas sebagai pendukung dan sarana dari - Mudah dalam pelaksanaan - Ramah terhadap lingkungan
aktifitas pengguna juga sebagai strategi dalam desain untuk kenyamanan pengguna. - Menunjang aktifitas pengguna - Mendukung fungsi bangunan

ANALISIS
Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Persampahan
Diperlukan sistem pencahayaan secara alami dan Diperlukan sistem penghawaan buatan bagi Diperlukan sebuah penampungan sampah dengan
buatan untuk mendukung aktivitas pengguna gedung bangunan untuk mendapatkan kenyamana dalam prinsip pemisahan sampah berdasarkan jenisnya untuk
pertunjukan dan kegiatan lainnya. ruangan melalui penyaluran udara dingin ke seluruh menjadi upaya pengunjung dalam menghargai sampah
ruangan. melalui tindakan kecil. Diperlukan sistem pengangkut
sampah dalam mengurangi penumpukan sampah di
sekitar bangunan.

KONSEP
Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Persampahan
Penggunaan sistem pencahayaan dengan alat Penggunaan kaca dengan material low emissive Penggunaan sistem penghawaan buatan dengan Peletakan tempat sampah di setiap titik untuk
lampu sorot pada area pertunjukan dan galeri seni sebagai untuk mereduksi radiasi matahari yang masuk melalui alat bantu berupa Heating Ventilating Air Conditioning memberikan akses pada pengunjung dalam membuang
pencahayaan pada ruangan tersebut. kaca pada bangunan. Sehingga, cahaya dapat masuk (HVAC) untuk memberikan pengkondisian udara pada sampah pada tempatnya tanpa beralasan bahwa fasilitas
Sumber listrik yang digunakan berasal dari PLN secara maksimal tanpa memberikan radiasi penuh pada ruangan menjadi lebih baik dan nyaman bagi pengguna tersebut kurang pada bangunan gedung. Pengangkut
sebagai pemasok energi listrik negara yang dapat ruangan. ruang. Menerapkan prinsip sentral dengan satu titik sampah yang digunakan adalah pengangkut sampah yang
digunakan oleh berbagai kalangan. Dialirkan menuju ke kontrol sebagai pengendali dari suhu dan kelembaban disediakan oleh kota dengan mengangkut sampah pada
travo dan disalurkan ke dalam bangunan. Penggunaan yang diinginkan oleh tiap ruangan melalui ruang AHU. satu titik penampungan sampah sementara.
generator sebagai sistem energi listrik cadangan untuk
keadaan darurat pada gedung.

Diangkut

Bak TPS Mobil Truk Sampah

Anda mungkin juga menyukai