Anda di halaman 1dari 5

Proses Produksi: Pengertian,

Jenis, Tahapan dan


Karakteristiknya
Kata produksi merupakan kata yang cukup familiar bukan dalam kehidupan sehari-hari? Baik dalam
lingkungan rumah, lembaga pendidikan hingga kerja. Namun sebenarnya apa itu pengertian, jenis,
tahapan dan karakteristik dari proses produksi yang banyak didengar di berbagai kalangan itu,
terutama dalam bisnis?

Nah dalam artikel ini akan dibahas mengenai pokok bahasan produksi yang cenderung bersinggungan
dengan dunia kerja, konsumen serta pemenuhan kebutuhan. Pemahaman mengenai pengertian, jenis
serta karakteristik dari proses produksi sendiri akan memudahkan para pebisnis khususnya dalam
melakoni kinerjanya. 

Hal ini dikarenakan dalam berbisnis khususnya penjualan produk maka akan identik dan dekat dengan
suatu kegiatan produksi barang. Oleh sebab itu yuk bagi para pebisnis, pekerja atau khalayak umum
agar mampu menambah khasanah pengetahuan soal produksi, simak uraian berikut ini!

Contents
1 Apa Itu Proses Produksi?
2 Jenis-jenis Kegiatan Proses Produksi yang Ada di Indonesia
2.1 1. Jenis Produksi Berjangka Pendek
2.2 2. Produksi Untuk Jangka Panjang
2.3 3. Jenis Produksi Terus Menerus atau Berkelanjutan
2.4 4. Produksi Berselingan
3 Tahapan dalam Proses Produksi
3.1 1. Konsep Produk
3.2 2. Penelitian
3.3 3. Pengembangan Desain Produk
3.4 4. Penelitian dan pengembangan desain akhir
3.5 5. CAD
3.6 6. CAM
3.7 7. Pengujian Prototipe
3.8 8. Manufaktur
3.9 9. Perakitan
3.10 10. Umpan Balik dan Pengujian
3.11 11. Pengembangan Produk
3.12 12. Produk Akhir
4 Karakteristik yang Nampak Dari Proses Produksi
4.1 1. Karakteristik Berdasarkan Proses
4.2 2. Karakteristik Berdasarkan Sifat Prosesnya
4.3 3. Karakteristik yang Nampak dari Jangka Waktu Produksinya
5 Kesimpulan

Apa Itu Proses Produksi? 


Nah agar semakin memahami apa itu sebuah pemrosesan dalam produksi kerja maka akan lebih baik
untuk mengenali lewat pengertiannya. Jadi yang disebut sebagai sebuah kegiatan proses produksi
adalah sebuah kegiatan penggabungan berbagai elemen produksi dalam satu kesatuan. 
Dimana penggabungan ini sendiri ditujukan untuk membuat sebuah produk yang menguntungkan dan
membantu kebutuhan konsumen nantinya. Kegiatan pembuatan atau penggabungan barang atau
ornament sifat ini sendiri tidak hanya merujuk pada layanan produk. 

Namun bisa juga merujuk pada bisnis dalam bidang jasa yang juga bisa dimanfaatkan atau digunakan
oleh konsumen nantinya. Proses pemroduksian jasa atau barang ini sendiri didalamnya melibatkan
banyak bahan baku  dan bahan pembantu.

Adapun harus dari sebuah produksi sendiri jika berbentuk barang maka memiliki masa fisik dan kimia
serta memiliki masa keawetannya yang dibatasi waktu. Seperti misalnya produk makanan, shampoo
atau kecantikan yang memiliki masa kadaluarsa. 

Hal ini berbeda jika merujuk pada produksi dalam bidang jasa yang tidak memiliki pengikat secara
fisik, kimia dan masa kadaluarsa. Jadi bisa disimpulkan bahwa pengertian dari suatu proses produksi
adalah tindakan pengolahan bahan baku dasar sebagai sebuah barang atau produksi jasa. 

Dimana hasil dari produksi ini sendiri memiliki output berbeda baik dari segi bentuk, karakteristik dan
waktu ketahanannya. Nah setelah mengetahui pengertian dari sebuah kegiatan pemrosesan produksi
maka mari beranjak ke pembahasan jenis-jenis proses kerjanya!

Download eBook Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis
Kecil

Jenis-jenis Kegiatan Proses Produksi yang


Ada di Indonesia
Nah apa saja kiranya jenis kegiatan pemrosesan produksi yang bisa ditemui dalam bidang bisnis di
Indonesia, berikut ini akan disimak bersama. Dimana ternyata jenisnya ada beragam dan memiliki
bentuk kerja dan masa waktu yang juga berbeda.

1. Jenis Produksi Berjangka Pendek


Untuk jenis kegiatan kerja produksi yang ada di Indonesia pertama adalah berjenis produksi jangka
pendek. Dimana untuk jenis ini sendiri memang kegiatan produksinya bisa dengan cepat
menghasilkan sebuah barang secara instan untuk kemudian dinikmati konsumen. 

Produk-produk jenis produksi ini sendiri lebih mudah ditemukan di berbagai lini kehidupan dan
sifatnya pun menjadi yang paling dasar. Contoh dari jenis produksi ini adalah proses pembuatan
barang dagang seperti makanan cepat saji, roti bakar, cakwe dan lain sebagainya. 

Dimana konsumen bisa cepat mendapatkan barang dengan waktu singkat dan hitungan menit setiap
produksinya. Untuk jenis ini sendiri pergerakan produksinya juga terhitung cepat dan menarik
konsumen dari berbagai kalangan.

2. Produksi Untuk Jangka Panjang


Kemudian untuk jenis produksi selain jangka pendek ada jenis dari produksi jangka panjang. Dimana
maksud dari produksi ini adalah waktu kegiatan atau produksi dari suatu barang atau jasanya
memakan waktu yang relatif lama. Contohnya seperti budidaya ikan nila, budidaya kopi, pembuatan
bangunan atau gedung perusahaan dan lain sebagainya.
Baca juga: 30 Cara Melakukan Marketing Online Untuk Bisnis Kecil Secara Gratis

3. Jenis Produksi Terus Menerus atau Berkelanjutan


Adapun jenis lainnya dari sebuah produksi adalah jenis terus menerus atau berkelanjutan yang masa
kerjanya memang membutuhkan waktu berkelanjutan. Dimana proses ini sendiri mengubah suatu
bahan baku dengan menggabungkannya dengan barang atau memanfaatkan alat bantu lainnya. Contoh
nyatanya ada pada produksi gula, produksi kertas, produksi karet, plastik dan lain sebagainya.

4. Produksi Berselingan
Selain produksi jangka pendek, panjang juga berkelanjutan maka ada juga yang namanya produksi
berselingan. Dimana untuk jenis produksi ini sendiri metodenya adalah menggabungkan beberapa
bahan baku jadi menjadi bentuk baru. Misalnya adalah produksi sepeda motor, alat elektronik, mobil
dan lain sebagainya.

Baca juga: Keunggulan Kompetitif: Pengertian, Fungsi, Strategi, Analisa dan Alat Ukurnya

Tahapan dalam Proses Produksi


Proses membawa produk baru ke pasar bisa terasa lama dan melewati beberapa tahapan. Dengan
memecahnya menjadi 12 langkah, Anda dapat melihat bahwa ternyata lebih mudah daripada yang
Anda pikirkan untuk mengubah ide hebat menjadi produk akhir.

1. Konsep Produk
Di sinilah Anda mulai menyempurnakan ide dasar Anda. Pikirkan tentang apa yang Anda inginkan
dari produk Anda, apa kegunaannya, dan siapa yang akan menggunakannya. Buat sketsa dan catatan
konsep awal Anda untuk memudahkan proses produksi secara menyeluruh.

2. Penelitian
Ada dua hal penting yang perlu diteliti pada tahap ini: pertama, permintaan. Jika produk Anda
memecahkan masalah, apakah banyak orang yang mencari solusi untuk masalah itu? Dapatkah Anda
melihat celah yang akan ingin diisi?
Kedua, apakah sudah ada produk yang serupa dengan produk Anda? Jika demikian, bukan berarti ide
Anda tidak akan sukses, tetapi bagaimana Anda membuat produk yang lebih baik dari yang sudah
tersedia saat ini.

3. Pengembangan Desain Produk


Pada tahap ini, Anda bisa mulai mengembangkan desain produk Anda. Ada beberapa hal yang harus
Anda pertimbangkan di sini:

 Pahami dengan pasti fungsi produk Anda


 Pikirkan tentang seberapa kuat dan tahan lama produk Anda nantinya
 Seberapa andal produk tersebut?
 Berapa biaya produksi, dan apakah ini memberikan ruang untuk mendapatkan keuntungan
tanpa harga yang akan membuat pembeli marah?
 Pikirkan tentang kerumitan pembuatan, dengan mempertimbangkan berapa banyak bagian
yang dibuat untuk setiap unit
 Apakah produk Anda sekali pakai atau tahan lama?
 Bahan apa yang dibutuhkan untuk produksi?

4. Penelitian dan pengembangan desain akhir


Edit desain Anda seperlunya. Sertakan dimensi dan bahan, kembangkan desain dengan standar tinggi
dan sertakan semua detail penting. Jika produk Anda terdiri dari beberapa bagian, usahakan
meminimalkannya untuk menekan biaya produksi dan mempercepat perakitan.

5. CAD
CAD adalah kependekan dari Computer-aided design atau desain dengan bantuan komputer. Proses
ini menggunakan perangkat lunak rendering 3D untuk menghasilkan model komputer dari desain
akhir Anda. Ini dapat membantu mengungkap potensi masalah yang tidak terlihat dari desain produk
itu sendiri. Manfaatkan kesempatan ini untuk kembali ke tahap desain akhir dan tangani masalah apa
pun sekarang.

Baca juga: Promosi Produk: Pengertian dan 10 Tips Promosi yang Terbukti Efektif

6. CAM
CAM adalah singkatan dari Computer-aided manufacturing atau manufaktur berbantuan komputer. Di
sinilah Anda bisa melihat prototipe fisik produk Anda, diproduksi oleh sistem yang dipandu komputer.

7. Pengujian Prototipe
Pastikan pengujian Anda menyeluruh dan kritis. Jangan takut untuk jujur pada diri sendiri tentang
masalah atau kekurangan apa pun pada desain Anda, karena ini nantinya dapat membantu produk
akhir Anda menjadi yang terbaik. Jika perlu, kembali ke langkah 3 dan atasi kekurangannya.

8.  Manufaktur
Jika Anda berhasil melalui pengujian prototipe tanpa mendapat masalah apa pun yang perlu
diselesaikan, sekarang saatnya membuat produk Anda. Mungkin ada beberapa keputusan lebih lanjut
yang harus dibuat di sini, seperti bahan, nomor batch, dan pabrikan itu sendiri. Pikirkan tentang apa
yang membuat biaya tetap rendah dengan tetap menjaga kualitas yang Anda inginkan, sehingga Anda
dapat memaksimalkan keuntungan.
9. Perakitan
Pilihan penting untuk dibuat pada tahap ini mungkin melibatkan bahan lebih lanjut, seperti lem.
Ingatlah biaya, tetapi ingat bahwa menggunakan bahan yang tidak efektif dapat berdampak negatif
pada penjualan Anda pada akhirnya. Jangan biarkan kualitas produk yang dihasilan jelek dengan
menggunakan bahan yang buruk.

Baca juga: Produksi Massal: Pengertian, Tahapan, Manfaat, Keuntungan dan Kekurangannya

10. Umpan Balik dan Pengujian


Sekarang produk Anda telah diproduksi dan dirakit, Anda dapat terus mengujinya dengan ketat. Ada
banyak cara untuk melakukan ini, mulai dari menyusun kelompok fokus hingga bertanya kepada
keluarga dan teman, tetapi pastikan Anda mencatat umpan balik dan memberikan kritik yang bebas
dan jujur. Mengizinkan pengembangan lebih lanjut untuk terus meningkatkan produk Anda adalah
langkah yang masuk akal.

11. Pengembangan Produk


Pertimbangkan untuk kembali ke pengembangan produk Anda jika Anda perlu melakukan perbaikan
penting atau mengatasi masalah yang tidak terduga, meskipun perusahaan manufaktur Anda
seharusnya telah menunjukkan masalah serius sebelumnya. Jangan ragu untuk meluangkan waktu
untuk menyempurnakan produk Anda.

12. Produk Akhir


Sekarang Anda telah berhasil membawa produk Anda dari konsep menjadi produk akhir yang
sempurna, sekarang saatnya untuk mengalihkan perhatian Anda ke pemasaran, dan sisi praktis untuk
menyampaikannya ke tangan pelanggan.

Semakin banyak Anda menjual, semakin banyak yang mampu Anda masukkan ke dalam produksi
batch yang lebih besar, yang berarti keuntungan yang lebih besar di waktu mendatang!

Anda mungkin juga menyukai