Nah dalam artikel ini akan dibahas mengenai pokok bahasan produksi yang cenderung bersinggungan
dengan dunia kerja, konsumen serta pemenuhan kebutuhan. Pemahaman mengenai pengertian, jenis
serta karakteristik dari proses produksi sendiri akan memudahkan para pebisnis khususnya dalam
melakoni kinerjanya.
Hal ini dikarenakan dalam berbisnis khususnya penjualan produk maka akan identik dan dekat dengan
suatu kegiatan produksi barang. Oleh sebab itu yuk bagi para pebisnis, pekerja atau khalayak umum
agar mampu menambah khasanah pengetahuan soal produksi, simak uraian berikut ini!
Contents
1 Apa Itu Proses Produksi?
2 Jenis-jenis Kegiatan Proses Produksi yang Ada di Indonesia
2.1 1. Jenis Produksi Berjangka Pendek
2.2 2. Produksi Untuk Jangka Panjang
2.3 3. Jenis Produksi Terus Menerus atau Berkelanjutan
2.4 4. Produksi Berselingan
3 Tahapan dalam Proses Produksi
3.1 1. Konsep Produk
3.2 2. Penelitian
3.3 3. Pengembangan Desain Produk
3.4 4. Penelitian dan pengembangan desain akhir
3.5 5. CAD
3.6 6. CAM
3.7 7. Pengujian Prototipe
3.8 8. Manufaktur
3.9 9. Perakitan
3.10 10. Umpan Balik dan Pengujian
3.11 11. Pengembangan Produk
3.12 12. Produk Akhir
4 Karakteristik yang Nampak Dari Proses Produksi
4.1 1. Karakteristik Berdasarkan Proses
4.2 2. Karakteristik Berdasarkan Sifat Prosesnya
4.3 3. Karakteristik yang Nampak dari Jangka Waktu Produksinya
5 Kesimpulan
Namun bisa juga merujuk pada bisnis dalam bidang jasa yang juga bisa dimanfaatkan atau digunakan
oleh konsumen nantinya. Proses pemroduksian jasa atau barang ini sendiri didalamnya melibatkan
banyak bahan baku dan bahan pembantu.
Adapun harus dari sebuah produksi sendiri jika berbentuk barang maka memiliki masa fisik dan kimia
serta memiliki masa keawetannya yang dibatasi waktu. Seperti misalnya produk makanan, shampoo
atau kecantikan yang memiliki masa kadaluarsa.
Hal ini berbeda jika merujuk pada produksi dalam bidang jasa yang tidak memiliki pengikat secara
fisik, kimia dan masa kadaluarsa. Jadi bisa disimpulkan bahwa pengertian dari suatu proses produksi
adalah tindakan pengolahan bahan baku dasar sebagai sebuah barang atau produksi jasa.
Dimana hasil dari produksi ini sendiri memiliki output berbeda baik dari segi bentuk, karakteristik dan
waktu ketahanannya. Nah setelah mengetahui pengertian dari sebuah kegiatan pemrosesan produksi
maka mari beranjak ke pembahasan jenis-jenis proses kerjanya!
Download eBook Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis
Kecil
Produk-produk jenis produksi ini sendiri lebih mudah ditemukan di berbagai lini kehidupan dan
sifatnya pun menjadi yang paling dasar. Contoh dari jenis produksi ini adalah proses pembuatan
barang dagang seperti makanan cepat saji, roti bakar, cakwe dan lain sebagainya.
Dimana konsumen bisa cepat mendapatkan barang dengan waktu singkat dan hitungan menit setiap
produksinya. Untuk jenis ini sendiri pergerakan produksinya juga terhitung cepat dan menarik
konsumen dari berbagai kalangan.
4. Produksi Berselingan
Selain produksi jangka pendek, panjang juga berkelanjutan maka ada juga yang namanya produksi
berselingan. Dimana untuk jenis produksi ini sendiri metodenya adalah menggabungkan beberapa
bahan baku jadi menjadi bentuk baru. Misalnya adalah produksi sepeda motor, alat elektronik, mobil
dan lain sebagainya.
Baca juga: Keunggulan Kompetitif: Pengertian, Fungsi, Strategi, Analisa dan Alat Ukurnya
1. Konsep Produk
Di sinilah Anda mulai menyempurnakan ide dasar Anda. Pikirkan tentang apa yang Anda inginkan
dari produk Anda, apa kegunaannya, dan siapa yang akan menggunakannya. Buat sketsa dan catatan
konsep awal Anda untuk memudahkan proses produksi secara menyeluruh.
2. Penelitian
Ada dua hal penting yang perlu diteliti pada tahap ini: pertama, permintaan. Jika produk Anda
memecahkan masalah, apakah banyak orang yang mencari solusi untuk masalah itu? Dapatkah Anda
melihat celah yang akan ingin diisi?
Kedua, apakah sudah ada produk yang serupa dengan produk Anda? Jika demikian, bukan berarti ide
Anda tidak akan sukses, tetapi bagaimana Anda membuat produk yang lebih baik dari yang sudah
tersedia saat ini.
5. CAD
CAD adalah kependekan dari Computer-aided design atau desain dengan bantuan komputer. Proses
ini menggunakan perangkat lunak rendering 3D untuk menghasilkan model komputer dari desain
akhir Anda. Ini dapat membantu mengungkap potensi masalah yang tidak terlihat dari desain produk
itu sendiri. Manfaatkan kesempatan ini untuk kembali ke tahap desain akhir dan tangani masalah apa
pun sekarang.
Baca juga: Promosi Produk: Pengertian dan 10 Tips Promosi yang Terbukti Efektif
6. CAM
CAM adalah singkatan dari Computer-aided manufacturing atau manufaktur berbantuan komputer. Di
sinilah Anda bisa melihat prototipe fisik produk Anda, diproduksi oleh sistem yang dipandu komputer.
7. Pengujian Prototipe
Pastikan pengujian Anda menyeluruh dan kritis. Jangan takut untuk jujur pada diri sendiri tentang
masalah atau kekurangan apa pun pada desain Anda, karena ini nantinya dapat membantu produk
akhir Anda menjadi yang terbaik. Jika perlu, kembali ke langkah 3 dan atasi kekurangannya.
8. Manufaktur
Jika Anda berhasil melalui pengujian prototipe tanpa mendapat masalah apa pun yang perlu
diselesaikan, sekarang saatnya membuat produk Anda. Mungkin ada beberapa keputusan lebih lanjut
yang harus dibuat di sini, seperti bahan, nomor batch, dan pabrikan itu sendiri. Pikirkan tentang apa
yang membuat biaya tetap rendah dengan tetap menjaga kualitas yang Anda inginkan, sehingga Anda
dapat memaksimalkan keuntungan.
9. Perakitan
Pilihan penting untuk dibuat pada tahap ini mungkin melibatkan bahan lebih lanjut, seperti lem.
Ingatlah biaya, tetapi ingat bahwa menggunakan bahan yang tidak efektif dapat berdampak negatif
pada penjualan Anda pada akhirnya. Jangan biarkan kualitas produk yang dihasilan jelek dengan
menggunakan bahan yang buruk.
Semakin banyak Anda menjual, semakin banyak yang mampu Anda masukkan ke dalam produksi
batch yang lebih besar, yang berarti keuntungan yang lebih besar di waktu mendatang!