Dosen Pengampu :
Mata Kuliah :
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Ansos (Analisis Sosial)” ini tepat pada waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Diva Salsabila
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Sosial.................................................................. 2
B. Ruang Lingkup Ansos........................................................................ 4
C. Langkah-Langkah Ansos.................................................................... 6
D. Peranan Ansos Dalam Strategi Gerakan PMII................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis sosial atau yang lebih akrab dikenal ansos ini merupakan sebuah
proses atau mekanisme yang akan membahas problematika-probelmatika
yang terjadi pada sebuah objek analisa dan pada akhirnya akan menghasilkan
apa sebenarnya yang menjadi akar permasalahan atas problematika-
problematika tersebut. Dari sana, kita dapat menentukan apa sebenarnya yang
dibutuhkan untuk dicarikan solusi yang tepat.
Inilah yang acapkali tidak dilalui oleh para problem solver. Mereka
seringkali menghasilkan solusi atas problematika yang hadir bukan
berdasarkan hasil analisis mendalam namun hanya berdasarkan dugaan yang
argumentasinya lemah atau bahkan hanya berdasarkan pada kemauannya saja.
Mungkin permasalahan yang nyata di lapangan akan terselesaikan, namun
karena ia tak akan menyentuh sampai ke akarnya maka akan hadir
permasalahan-permasalahanbaru atau bahkan permasalahan yang nyata
tersebut tidak hilang sama sekali.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian analisis sosial?
2. Jelaskan ruang lingkup ansos?
3. Jelaskan langkah-langkah ansos?
4. Jelaskan peranan ansos dalam strategi gerakan PMII?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian analisis sosial.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup ansos.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah ansos.
4. Untuk mengetahui peranan ansos dalam strategi gerakan PMII.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Baharuddin, sosiologi suatu pengantar, hlm,119-121
2
sebagai conscientizacao atau proses penyadaran terhadap sistem dan struktur
yang menindas, yakni suatu sistem dan struktur, Proses dehumanisasi yang
membunuh kemanusiaan. Gramsci menyebut proses ini sebagai upaya counter
hegemony. Proses dehumaniasi tersebut terselenggara melalui mekanisme
kekerasan, baik yang fisik dan dipaksakan, maupun melalui cara penjinakan
yang halus, yang keduanya bersifat struktural dan sistemik. Artinya kekerasan
dehumanisasi tidak selalu berbentuk jelas dan mudah dikenali. Kemiskinan
struktural, misalnya, pada dasarnya adalah suatu bentuk kekerasan yang
memerlukan analisis untuk menyadarinya. Bahkan, kekerasan sebagian besar
terselenggara melalui proses hegemoni: cara pandang, cara berfikir, ideologi,
kebudayaan, bahkan selera, golongan yang mendominasi telah dipengaruhkan
dan diterima oleh golongan yang didominasi. Dengan begitu, pendidikan dan
ilmu pengetahuan, sebagaimana kesenian, bukanlah arena netral tentang
estetika belaka. Kesenian dan kebudayaan tidaklah berada dalam ruang dan
masa yang steril, melainkan dalam sistem dan struktur yang bersifat
hegemonik.2
Freire (1970) membagi ideologi teori sosial dalam tiga kerangka besar
yang didasarkan pada pandangannya terhadap tingkat kesadaran masyarakat.
Tema pokok gagasan Freire pada dasarnya mengacu pada suatu landasan
bahwa pendidikan adalah ôproses memanusiakan manusia kembaliö. Gagasan
ini berangkat dari suatu analisis bahwa sistem kehidupan sosial, politik,
ekonomi, dan budaya masyarakat, menjadikan masyarakat mengalami proses
ædehumanisasiÆ. Pendidikan, sebagai bagian dari sistem masyarakat, justru
menjadi pelanggeng proses dehumanisasi tersebut. Secara lebih rinci Freire
menjelaskan proses dehumanisasi tersebut dengan menganalisis tentang
kesadaran atau pandangan hidup masyarakat terhadap diri mereka sendiri.
Freire menggolongkan kesadaran manusia menjadi: kesadaran magis (magical
consciousnees), kesadaran naif (naival consciousnees) dan kesadaran kritis
(critical consciousness). Bagaimana kesadaran tersebut dan kaitannya dengan
sistem pendidikan dapat secara sederhana diuraikan sebagai berikut.
2
Baharuddin,sosiologi suatu pengantar,hlm,121-122
3
Wilayah Analisa Sosial :
1. Sistem-sistem yang beroperasi dalam suatu masyarakat.
2. Dimensi-dimensi obyektif masyarakat (organisasi sosial, lembaga-
lembaga sosial, pola perilaku, kekuatan-kekuatan sosial masyarakat)
3. Dimensi-dimensi subyektif masyarakat (ideologi, nalar, kesadaran, logika
berpikir, nilai, norma, yang hidup di masyarakat).
3
Koentjaraningrat, pengantar Antropologi, (Jakarta: penerbit Universitas, 1965) hlm 135 dan
sererusnya
4
tertentu yang berakar pada positivisme. Menurut Anthony Giddens secara
filosofis terdapat dua macam analisis sosial,pertama, analisis intitusional,
yaitu ansos yang menekan pada keterampilan dan kesetaraan actor yang
memperlakukan institusi sebagai sumber daya dan aturan yang di produksi
terus-menerus. Kedua, analisis perilaku strategis, adalah ansos yang
memberikan penekanan institusi sebagai sesuatu yang diproduksi secara
sosial.4
4
Ibid, hlm 137
5
2. Akan dapat dipakai untuk mengetahui potensi yang ada (kekuatan dan
kelemahan) yang hidup dalam masyarakat.
3. Dapat mengetahui dengan lebih baik (akurat) mana kelompok masyarakat
yang paling dirugikan (termasuk menjawab mengapa demikian)
C. Langkah-Langkah Ansos
Proses analisis sosial meliputi beberapa tahap antara lain5:
1. Memilih dan Menentukan Objek Analisis
Pemilihan sasaran masalah harus berdasarkan pada pertimbangan
rasional dalam arti realitas yang dianalsis merupakan masalah yang
memiliki signifikansi sosial dan sesuai dengan visi atau misi organisasi.
4. Mengembangkan Presepsi
Setelah di identifikasi berbagai aspek yang mempengaruhi atau
terlibat dalam masalah, selanjutnya dikembangkan presepsi atas masalah
sesuai cara pandang yang objektif. pada tahap ini akan muncul beberapa
5
Soerjono Soekanto, sosiologi suatu penghantar,hlm, 280
6
kemungkinan implikasi konsekuensi dari objek masalah, serta
pengembangan beberapa alternative sebagai kerangka tindak lanjut.
5. Menarik Kesimpulan
Pada tahap ini telah diperoleh kesimpulan tentang; akar masalah,
pihak mana saja yang terlibat, pihak yang diuntungkan dan dirugikan,
akibat yang dimunculkan secara politik, sosial dan ekonomi serta
paradigma tindakan yang bisa dilakukan untuk proses perubahan sosial.
6
Basrowi, pengantar sosiologi, hlm 162-165
7
kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yg ada, sambil mengurangi
kekurangan dan menghindari ancaman.
Jika digunakan dgn benar, analisa SWOT akan membantu kita utk melihat
sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Analisa ini bersifat
deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena bisa jadi dua orang
yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang berbeda ke empat
bagian tersebut. Hal ini diwajarkan, karena analisis SWOT adalah sebuah
analisis yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak memberikan
solusi ôajaib Ø dalam sebuah permasalahan. ôLuck is a matter of preparation
meeting opportunity ??? Keberuntungan adalah sesuatu dimana persiapan
bertemu dengan kesempatan (Oprah Winfrey)
Strengh (kekuatan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini. Strenght ini bersifat internal dari
organisasi atau sebuah program.
Contoh : Jumlah anggota yang lebih dari cukup (kuantitatif),
Berpengalaman dalam beberapa kegiatan (kualitatif), Kenali kekurangan diri
sendiri agar tidak sombong dan ketahui kelebihan diri sendiri agar tidak
rendah diri.
Weaknesses (Kelemahan) Adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak
berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi
tidak dimiliki oleh organisasi. Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat
daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan
kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan tidak
dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
Contoh: Kurang terbinanya komunikasi antar anggota Jaringan yang telah
terbangun tidak dimaksimalkan oleh seluruh anggota.
Opportunity (kesempatan) Adalah faktor positif yang muncul dari
lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita
untuk memanfaatkannya. Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau
peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga
berupa respon masyarakat atau isu yang sedang diangkat.
8
Contoh : Masyarakat sedang menyukai tentang hal-hal yang bersifat reboisasi
lingkungan Isu yang sedang diangkat merupakan isu yang sedang menjadi
topic utama.
Threat (ancaman) Adalah factor negative dari lingkungan yang
memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah
organisasi dan program. Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu
terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau out
of stream (melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih
banyak layu sebelum berkembang.
Contoh : Masyarakat sudah jenuh dengan pilkada Isu agama yang berupa
ritual telah membuat masyarakat bosan.
Dalam contoh-contoh tersebut maka kita dapat melihat apa yang dapat kita
lakukan dan kita gunakan, serta apa yang tidak dapat kita lakukan serta harus
kita lengkapi. Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan analisis SWOT
adalah : SWOT analysis bisa sangat-sangat subjective. Bisa saja terjadi 2
orang menganalisa 1 perusahaan yg sama menghasilkan SWOT yg berbeda.
Dengan demikian, hasil analisa SWOT hanya boleh digunakan sbg arahan
dan bukan pemecahan masalah. Pembuat analisa harus sangat-sangat realistis
dalam menjabarkan kekuatan dan kelemahan internal. Kelemahan yg
disembunyikan atau kekuatan yg tidak terjabarkan akan membuat arahan
strategi menjadi tidak bisa digunakan Analisa harus didasarkan atas kondisi
yg sedang terjadi dan bukan situasi yg seharusnya terjadi Hindari grey areas.
Hindari kerumitan yg tidak perlu dan analisa yg berlebihan. Buatlah analisa
SWOT sesingkat dan sesederhana mungkin
9
Haluan Kerja) yang menjelaskan tentang kondisi lingkungan organisasi baik
kondisi internal maupun external.7
Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa
yang terjadi di lingkungan internal dan external organisas, maka dapat mulai
membuat rencana program kerja yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan
dan mampu untuk dilaksanakan oleh pengurus tersebut. Sebagai alat analisa,
analisa SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah
berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak
menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak
jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan
berguna jika tujuan telah ditetapkan. Dan yang menjadi tujuan dari sebuah
organisasi adalah Visi dan Misi dari organisasi tersebut. Sehingga analisa
SWOT dapat berjalan dengan baik apabila visi dan misi organisasi telah
terbangun.
BAB III
7
Soerjono Soekanto,sosiologi suatu pengantar, hlm,285
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikianlah tadi yang bisa kami sampaikan tentang materi yang dijadikan
sebagai bahasan dalam makalah ini, tentunya terdapat banyak sekali
kekurangan dan kelemahan dikarenakan terbatasnya pengetahuan serta
kurangnya rujukan atau referensi yang dapat kami peroleh yang hubungannya
berkaitan dengan makah ini. Dan tentunya penulis banyak berharap kepada
semua pembaca yang baik untuk memberikan kritik saran yang bersifat
membangun kepada kami, demi sempurnanya makalah yang telah kami tulis.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
12