Anda di halaman 1dari 12

Manajemen SDM Syariah I

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Segala puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat
serta salam tak lupa pula kami haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW serta para pengikutnya sampai akhir zaman.

Buku Manajemen SDM Syariah ini disusun agar bisa menjadi


pedoman praktis bagi pelaku usaha, khususnya pelaku usaha mikro
kecil dan menengah, dalam bermuamalah mengkuti syariah. Syariah
merupakan pedoman kita dalam berhubungan dengan Allah,
sesama, dan lingkungan hidup.

Seperti bisnis konvensional yang bertujuan mendapatkan keuntungan


materi, prinsip bisnis syariah juga demikian adanya. Namun tetap
menekankan pentingnya menggapai ridha Allah SWT dalam setiap
berusaha.

Buku kecil ini dikemas sangat praktis dengan penyampaian


menggunakan bahasa semudah mungkin untuk dipahami. Kalau
pun ada kosa kata yang masih menggunakan terminologi baku,
tentu itu bertujuan agar tidak terjadi kehilangan makna kosa kata
itu yang sesungguhnya.

Semoga buku ini bisa bermanfaat untuk para pembaca.


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 1 November 2021

Penulis

Manajemen SDM Syariah I


DAFTAR

KATA PENGANTAR I

DAFTAR ISI II

BAB I PENDAHULUAN
1 Nama Pelatihan 1

2 Tujuan Pelatihan 1

3 Metode Pembelajaran 1

4 Waktu 1

BAB II MATERI PELATIHAN


Pengertian Manajemen SDM Syariah 2

1 Menyusun struktur organisasi dan perencanaan SDM 4

2 Rekrutmen dan seleksi tenaga kerja 5

3 Penempatan karyawan 5

4 Pelatihan dan pengembangan 5

5 Penggajian dan penilaian kinerja 6

6 Pemutusan hubungan kerja atau PHK 6

BUKU KERJA 7

Manajemen SDM I
BAB I PENDAHULUAN

NAMA PELATIHAN
Manajemen SDM Syariah

Tujuan Pelatihan
Agar peserta dapat menjalankan bisnis/usaha dengan tata kelola SDM yang baik sesuai dengan kaidah-kai

METODE PEMBELAJARAN

Penjelasan oleh Pemateri, Diskusi, dan Penugasan

WAKTU

Manajemen SDM 1
BAB II MATERI PELATIHAN
Anda seorang pebisnis dan ingin agar usaha Anda tumbuh dan berkembang? Jika ya, maka Anda

harus melibatkan orang lain untuk membantu usaha Anda. Mengapa? Karena dalam berbisnis Anda

tidak bisa bekerja sendirian. Sekecil apapun usaha Anda, katakanlah skala mikro, Anda tetap butuh

orang lain untuk membantu bisnis Anda.

Oleh karena itu, diperlukan manajemen SDM yang meliputi perencanaan, penyeleksian,

penempatan dan pengenalan usaha, pemberian pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja dan

pembayaran gaji atau upah, serta pemutusan hubungan kerja atau PHK. Dalam berbisnis Anda tentu

punya pesaing. Di dalam Islam, pesaing tidak boleh dianggap sebagai musuh. Maka dari itu,

bersainglah secara sehat sesuai dengan tuntunan Islam.

Pengertian Manajemen SDM Berbasis Syariah

Sebagai pengusaha, Anda wajib memiliki ilmu manajemen dan keterampilan mengelola SDM. Apa

itu manajemen? Manajemen adalah suatu proses mengatur atau mengelola pemanfaatan sumber

daya yang tersedia, baik sumber daya manusia ( SDM ) maupun sumber daya lainnya secara efektif dan

efisien untuk mencapai tujuan usaha.

Manajemen itu memiliki 4 fungsi, yaitu:

1. Fungsi planning atau perencanaan, yaitu suatu kegiatan menetapkan tujuan untuk jangka waktu

tertentu serta langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Fungsi Organizing atau pengorganisasian, yaitu mengelompokkan orang dan mengatur

mereka sebagai suatu kesatuan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan guna mencapai

tujuan perusahaan.

3. Fungsi Actuating atau menggerakkan, yaitu proses memotivasi karyawan agar mampu bekerja

dengan ikhlas demi tercapainya tujuan perusahaan dengan efisien dan ekonomis.

Manajemen SDM 2
4. Fungsi Controlling atau pengawasan, yaitu proses, cara, pengendalian, pengawasan atas kinerja

karyawan secara teratur serta menyesuaikan kegiatan dengan hasil pengawasan.

Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa manajemen SDM merupakan kegiatan mengelola SDM

agar bekerja sama dan saling membantu dalam kegiatan usaha/bisnis untuk mencapai tujuan bersama.

Aktivitas manajemen SDM antara lain mencakup cara mendesain sistem perencanaan, penyusunan

pegawai, dan hubungan ketenagakerjaan.

Lalu apa bedanya dengan manajemen SDM syariah? Dalam konteks syariah, manajemen SDM

tentu saja dilaksanakan menggunakan pendekatan syariah. Manajemen SDM syariah diarahkan pada

dua perbuatan manusia di dunia, yaitu perbuatan muamalah dan perbuatan ibadah. Perbuatan

muamalah pada dasarnya semua perbuatan boleh dilakukan kecuali ada ketentuan dalam Al-Qur’an dan

Hadist yang melarangnya. Adapun perbuatan ibadah pada dasarnya tidak boleh dilakukan kecuali

ada dalil atau ketentuan yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadist yang menyatakan bahwa perbuatan

itu harus atau boleh dilakukan.

Manajemen SDM 3
Prinsip dalam manajemen SDM syariah adalah melindungi kepentingan bersama, yaitu hifzdin

(melindungi nilai spiritual), hifznafs ( melindungi jiwa ), hifz’aqil ( melindungi intelektualitas ),

hifznasl (melindungi generasi penerus), dan hifzmaal ( melindungi harta ).

Sebagai pemilik bisnis dan seorang Muslim, Anda wajib memahami prinsip syariah dalam

pengembangan manejemen SDM dan mampu mengelola tenaga kerja dengan baik, yaitu menyusun

struktur organisasi dan perencanaan SDM, sistem seleksi yang memperhatikan kebutuhan usaha,

pelatihan dan pengembangan SDM, dan administrasi kepegawaian yang meliputi penilaian kinerja

dan pembayaran gaji atau upah serta pemutusan hubungan kerja atau PHK.

Dalam konteks perbuatan muammalah dan ibadah tadi, Anda harus menilai karyawan

sebagai manusia dan perlakukan mereka sesuai dengan syariat agama. Jangan menganggap

karyawan seperti robot yang bisa Anda perlakukan semau Anda.

1. Menyusun struktur organisasi dan perencanaan SDM

Sebagai pemilik perusahaan, Anda harus menyusun struktur organisasi dari perusahaan yang

Anda pimpin. Didalam struktur organisasi yang umumnya berbentuk bagan tersebut, Anda perlu

menentukan jabatan apa saja yang Anda perlukan. Anda juga harus menentukan bagaimana jalur

koordinasi, instruksi, dan konsultasi. Selain itu, Anda harus menyusun perencanaan organisasi

mencakup penentuan jabatan, menentukan kualifikasi karyawan, dan menentukan berapa jumlah

Manajemen SDM 4
tenaga kerja yang dibutuhkan. Untuk perusahaan skala mikro, struktur organisasinya tentu simpel saja.

Cukup terdiri dari posisi pemilik, bagian produksi, bagian pemasaran, dan bagian keuangan.

2. Rekrutmen dan seleksi tenaga kerja

Proses ini bertujuan mencari orang yang tepat di posisi yang tepat pula. Dalam pandangan Islam,

proses rekrutmen harus dilakukan secara adil, objektif, transparan, tanpa ada unsur nepotisme.

Islam menganjurkan pegawai yang direkrut harus kompeten dan religius. Akan tetapi, untuk usaha

skala mikro, unsur nepotisme sulit dihindari, karena biasanya yang direkrut adalah dari lingkungan

keluarga sendiri. Akan tetapi, nepotisme di sini bukan berarti negatif, tetapi lebih karena skala

usaha yang dijalankan memang relatif kecil. Yang penting, keluarga yang direktur tetap harus

memenuhi peryaratan dan kualifikasi yang telah ditetapkan dan sesuai dengan syariat agama.

Karyawan yang direkrut juga harus memenuhi 3 karakteristik, yaitu himmatul amal ( punya etos kerja

tinggi ), ahliyah ( punya keahlian ), dan amanah ( terpercaya dan bertanggung jawab ).

Banyak cara untuk merekrut calon karyawan. Ada yang melalui pengumuman di kantor desa atau

tempat lain, ada pula informasi dari mulut ke mulut atau rekomendari dari teman, dan ada pula

yang melalui media sosial ( medsos ). Proses seleksi calon karyawan cukup beragam. Untuk usaha skala

mikro, cukup melalui cara yang paling sederhana saja, yaitu dengan melakukan wawancara langsung

dengan calon karyawan.

3. Penempatan karyawan

Setelah calon karyawan lolos seleksi, langkah selanjutnya adalah menempatkan karyawan tersebut di

posisi yang sesuai dengan jabatan dan kompetensi/kualifikasi yang dimiliki.

Sebagai orang baru di perusahaan, ada baiknya karyawan diberikan arahan dan bimbingan mengenai

tugas dan tanggung jawab yang harus mereka lakukan. Buat mereka bekerja senyaman mungkin dan

ciptakan suasana agar mereka benar-benar menyukai pekerjaannya.

4. Pelatihan dan pengembangan

Anda tentu ingin kinerja dan kompetensi karyawan terus meningkat. Karyawan pun ingin

kariernya menanjak. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan kesempatan kepada karyawan untuk

mengikuti pelatihan. Modul dan materi pelatihan diutamakan bersifat Islami.

Manajemen SDM 5
5. Penggajian dan penilaian kinerja

Berikan gaji atau upah karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sesuaikan dengan keahian

yang dimiliki. Anda bisa menentukan sistem pengupahan, bisa secara mingguan atau bulanan, bisa

juga secara borongan, atau bisa juga melalui pola bagi hasil.

Lakukan penilaian secara objektif dan adil. Karyawan yang berprestasi dan berdedikasi harus diberi

penghargaan, misalnya mendapatkan bonus (bisa berupa uang, barang, atau wisata/ibadah umroh), atau

dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi. Jangan pelit untuk memberikan tunjangan guna

memotivasi kerja karyawan, misalnya tunjangan kesehatan, THR, fasilitas kendaraan, dan lain-lain.

Penilaian kinerja karyawan tidak dilihat dari prestasi kerjanya semata, tetapi juga dari sifat,

kepribadian, dan karakter seperti kesopanan, tanggungjawab, kedewasaan, ketegasan, dedikasi,

kejujuran, dan pengamalan pilar-pilar Islam.

6. Pemutusan hubungan kerja atau PHK

PHK bisa terjadi, baik atas kehendak Anda sebagai pemilik perusahaan maupun kehendak karyawan.

Jika perusahaan terpaksa mem-PHK karyawan, lakukanlah secara baik-baik. Perhatikan hak dan

ewajiban pekerja maupun pemilik usaha agar hubungan baik tetap terjaga.

Manajemen SDM 6
BUKU KERJA

Perencanaan SDM

Rekrutmen Karyawan

Manajemen SDM 7
Seleksi karyawan berbasis Syariah

Manajemen SDM 8
Manajemen SDM Syariah 9

Anda mungkin juga menyukai