Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat
serta salam tak lupa pula kami haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW serta para pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI II
BAB I PENDAHULUAN
1 Nama Pelatihan 1
2 Tujuan Pelatihan 1
3 Metode Pembelajaran 1
4 Waktu 1
3 Penempatan karyawan 5
BUKU KERJA 7
Manajemen SDM I
BAB I PENDAHULUAN
NAMA PELATIHAN
Manajemen SDM Syariah
Tujuan Pelatihan
Agar peserta dapat menjalankan bisnis/usaha dengan tata kelola SDM yang baik sesuai dengan kaidah-kai
METODE PEMBELAJARAN
WAKTU
Manajemen SDM 1
BAB II MATERI PELATIHAN
Anda seorang pebisnis dan ingin agar usaha Anda tumbuh dan berkembang? Jika ya, maka Anda
harus melibatkan orang lain untuk membantu usaha Anda. Mengapa? Karena dalam berbisnis Anda
tidak bisa bekerja sendirian. Sekecil apapun usaha Anda, katakanlah skala mikro, Anda tetap butuh
Oleh karena itu, diperlukan manajemen SDM yang meliputi perencanaan, penyeleksian,
penempatan dan pengenalan usaha, pemberian pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja dan
pembayaran gaji atau upah, serta pemutusan hubungan kerja atau PHK. Dalam berbisnis Anda tentu
punya pesaing. Di dalam Islam, pesaing tidak boleh dianggap sebagai musuh. Maka dari itu,
Sebagai pengusaha, Anda wajib memiliki ilmu manajemen dan keterampilan mengelola SDM. Apa
itu manajemen? Manajemen adalah suatu proses mengatur atau mengelola pemanfaatan sumber
daya yang tersedia, baik sumber daya manusia ( SDM ) maupun sumber daya lainnya secara efektif dan
1. Fungsi planning atau perencanaan, yaitu suatu kegiatan menetapkan tujuan untuk jangka waktu
tertentu serta langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
mereka sebagai suatu kesatuan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan guna mencapai
tujuan perusahaan.
3. Fungsi Actuating atau menggerakkan, yaitu proses memotivasi karyawan agar mampu bekerja
dengan ikhlas demi tercapainya tujuan perusahaan dengan efisien dan ekonomis.
Manajemen SDM 2
4. Fungsi Controlling atau pengawasan, yaitu proses, cara, pengendalian, pengawasan atas kinerja
Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa manajemen SDM merupakan kegiatan mengelola SDM
agar bekerja sama dan saling membantu dalam kegiatan usaha/bisnis untuk mencapai tujuan bersama.
Aktivitas manajemen SDM antara lain mencakup cara mendesain sistem perencanaan, penyusunan
Lalu apa bedanya dengan manajemen SDM syariah? Dalam konteks syariah, manajemen SDM
tentu saja dilaksanakan menggunakan pendekatan syariah. Manajemen SDM syariah diarahkan pada
dua perbuatan manusia di dunia, yaitu perbuatan muamalah dan perbuatan ibadah. Perbuatan
muamalah pada dasarnya semua perbuatan boleh dilakukan kecuali ada ketentuan dalam Al-Qur’an dan
Hadist yang melarangnya. Adapun perbuatan ibadah pada dasarnya tidak boleh dilakukan kecuali
ada dalil atau ketentuan yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadist yang menyatakan bahwa perbuatan
Manajemen SDM 3
Prinsip dalam manajemen SDM syariah adalah melindungi kepentingan bersama, yaitu hifzdin
Sebagai pemilik bisnis dan seorang Muslim, Anda wajib memahami prinsip syariah dalam
pengembangan manejemen SDM dan mampu mengelola tenaga kerja dengan baik, yaitu menyusun
struktur organisasi dan perencanaan SDM, sistem seleksi yang memperhatikan kebutuhan usaha,
pelatihan dan pengembangan SDM, dan administrasi kepegawaian yang meliputi penilaian kinerja
dan pembayaran gaji atau upah serta pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Dalam konteks perbuatan muammalah dan ibadah tadi, Anda harus menilai karyawan
sebagai manusia dan perlakukan mereka sesuai dengan syariat agama. Jangan menganggap
Sebagai pemilik perusahaan, Anda harus menyusun struktur organisasi dari perusahaan yang
Anda pimpin. Didalam struktur organisasi yang umumnya berbentuk bagan tersebut, Anda perlu
menentukan jabatan apa saja yang Anda perlukan. Anda juga harus menentukan bagaimana jalur
koordinasi, instruksi, dan konsultasi. Selain itu, Anda harus menyusun perencanaan organisasi
mencakup penentuan jabatan, menentukan kualifikasi karyawan, dan menentukan berapa jumlah
Manajemen SDM 4
tenaga kerja yang dibutuhkan. Untuk perusahaan skala mikro, struktur organisasinya tentu simpel saja.
Cukup terdiri dari posisi pemilik, bagian produksi, bagian pemasaran, dan bagian keuangan.
Proses ini bertujuan mencari orang yang tepat di posisi yang tepat pula. Dalam pandangan Islam,
proses rekrutmen harus dilakukan secara adil, objektif, transparan, tanpa ada unsur nepotisme.
Islam menganjurkan pegawai yang direkrut harus kompeten dan religius. Akan tetapi, untuk usaha
skala mikro, unsur nepotisme sulit dihindari, karena biasanya yang direkrut adalah dari lingkungan
keluarga sendiri. Akan tetapi, nepotisme di sini bukan berarti negatif, tetapi lebih karena skala
usaha yang dijalankan memang relatif kecil. Yang penting, keluarga yang direktur tetap harus
memenuhi peryaratan dan kualifikasi yang telah ditetapkan dan sesuai dengan syariat agama.
Karyawan yang direkrut juga harus memenuhi 3 karakteristik, yaitu himmatul amal ( punya etos kerja
tinggi ), ahliyah ( punya keahlian ), dan amanah ( terpercaya dan bertanggung jawab ).
Banyak cara untuk merekrut calon karyawan. Ada yang melalui pengumuman di kantor desa atau
tempat lain, ada pula informasi dari mulut ke mulut atau rekomendari dari teman, dan ada pula
yang melalui media sosial ( medsos ). Proses seleksi calon karyawan cukup beragam. Untuk usaha skala
mikro, cukup melalui cara yang paling sederhana saja, yaitu dengan melakukan wawancara langsung
3. Penempatan karyawan
Setelah calon karyawan lolos seleksi, langkah selanjutnya adalah menempatkan karyawan tersebut di
Sebagai orang baru di perusahaan, ada baiknya karyawan diberikan arahan dan bimbingan mengenai
tugas dan tanggung jawab yang harus mereka lakukan. Buat mereka bekerja senyaman mungkin dan
Anda tentu ingin kinerja dan kompetensi karyawan terus meningkat. Karyawan pun ingin
kariernya menanjak. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
Manajemen SDM 5
5. Penggajian dan penilaian kinerja
Berikan gaji atau upah karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sesuaikan dengan keahian
yang dimiliki. Anda bisa menentukan sistem pengupahan, bisa secara mingguan atau bulanan, bisa
juga secara borongan, atau bisa juga melalui pola bagi hasil.
Lakukan penilaian secara objektif dan adil. Karyawan yang berprestasi dan berdedikasi harus diberi
penghargaan, misalnya mendapatkan bonus (bisa berupa uang, barang, atau wisata/ibadah umroh), atau
dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi. Jangan pelit untuk memberikan tunjangan guna
memotivasi kerja karyawan, misalnya tunjangan kesehatan, THR, fasilitas kendaraan, dan lain-lain.
Penilaian kinerja karyawan tidak dilihat dari prestasi kerjanya semata, tetapi juga dari sifat,
PHK bisa terjadi, baik atas kehendak Anda sebagai pemilik perusahaan maupun kehendak karyawan.
Jika perusahaan terpaksa mem-PHK karyawan, lakukanlah secara baik-baik. Perhatikan hak dan
ewajiban pekerja maupun pemilik usaha agar hubungan baik tetap terjaga.
Manajemen SDM 6
BUKU KERJA
Perencanaan SDM
Rekrutmen Karyawan
Manajemen SDM 7
Seleksi karyawan berbasis Syariah
Manajemen SDM 8
Manajemen SDM Syariah 9