Anda di halaman 1dari 6

Apa hukum memasang kaligrafi al-Quran di dinding?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Islam mengajarkan agar umatnya senantiasa menghormati dan


memuliakan simbol dan syiar agamanya. Terlebih ayat suci al-
Quran yang merupakan firman Allah, Dzat Yang Maha Tinggi.
Bahkan Allah melarang kaum muslimin melakukan perbuatan
yang menjadi sebab islam dihinakan. Allah berfirman,

ِ ‫واَل تَسبُّوا الَّ ِذين ي ْدعو َن ِمن د‬


‫ون اللَّ ِه َفيَ ُسبُّوا اللَّهَ َع ْد ًوا بِغَرْيِ ِع ْل ٍم‬ ُ ْ ُ ََ ُ َ

Janganlah kalian memaki sembahan-sembahan yang mereka


selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan
melampaui batas tanpa pengetahuan. (QS. al-An’am: 108).

Memaki berhala orang kafir, pada asalnya tidak masalah.


Karena mereka thaghut yang layak untuk dicela. Namun ketika
tindakan semacam ini menjadi sebab orang kafir
membalasnya, dengan memaki Allah atau memaki syiar islam,
maka perbuatan ini hukumnya terlarang.

Empat Madzhab Sepakat Melarang Memasang Kaligrafi al-Quran

Memasang kaligrafi atau tulisan yang berisi ayat al-Quran atau


pujian untuk Allah, dengan model apapun, bisa menjadi sebab
penghinaan terhadap nama Allah atau ayat al-Quran. Karena
itulah, para ulama dari berbagai madzhab, melarang
memasang tulisan ayat al-Quran atau kalimat dzikir atau yang
menyebutkan nama Allah, agar tidak dipajang di dinding.

Berikut kita simak beberapa keterangan mereka,

Pertama, keterangan para ulama madzhab hanafi

Keterangan Imam Ibnu Nujaim (w. 970 H) mengatakan,

ِ َ‫قوط الكت‬
‫ابة وَأن تُوطَأ‬ ُ ُ َ‫اجلدر ِان لِما خُي‬
ِ ‫اف من س‬ ِ ِ
َ ‫حس ٍن كتابةُ ال ُقرآن على احملاريب َو‬
َ َ‫وليس مبست‬
َ

Bukan tindakan yang baik, menuliskan ayat al-Quran di


muhrab atau dinding, karena dikhawatirkan tulisannya jatuh
dan diinjak. (al-Bahr ar-Raiq, 2/40)

Keterangan Imam Ibnu Abidin (w. 1252 H) mengatakan,

‫ واهلل تعاىل أعلم‬, ‫ وما يُفرش‬, ‫ واجلدران‬, ‫ واحملاريب‬, ‫ وأمساء اهلل تعاىل على الدرهم‬, ‫وتُكره كتابة القرآن‬

Dibenci menuliskan ayat al-Quran atau nama Allah di mata


uang, mihrab, dinding, atau semua benda yang dibentangkan.
Wallahu a’lam. (Hasyiyah Ibnu Abidin, 1/179).

Kedua, Keterangan para ulama Malikiyah

Keterangan al-Qurthubi (w. 631 H)


ِ
َ ‫ومن حرمته أالَّ يُكتب على األرض وال على حائط كما يُفعل به يف املساجد الْ ُم‬
‫حدثة‬

Diantara kehormatan al-Quran, tidak boleh ditulis di tanah atau


di atas tembok, sebagaimana yang terjadi pada masjid-masjid
baru-baru ini.

Kemudian al-Qurthubi menyebutkan riwayat dari Muhammad


bin Zubair, bahwa beliau pernah melihat sikap Umar bin Abdul
Aziz terhadap orang yang menulis kaligrafi al-Quran di dinding.

‫رأى عمر بن عبد العزيز ابناً له يكتب القرآن على حائط فضربه‬

Umar bin Abdul Aziz pernah melihat anaknya menulis ayat al-
Quran di dinding, lalu beliaupun memukulnya. (Tafsir al-
Qurthubi, 1/30).

Keterangan Muhammad Ilyisy (w. 1299 H),

‫ وكذا نقشها على احليطان‬, ‫ لتأديته إىل االمتهان‬, ً‫ وأمساء اهلل تعاىل مطلقا‬, ‫وينبغي ُحرمة نقش القرآن‬

Selayaknya dicegah semua bentuk seni tulisan al-Quran atau


nama Allah, karena ini bisa menyebabkan disikapi tidak
terhormat. Demikian pula, dilarang memahat di tembok.
(Minah al-Jalil ‘ala Mukhtashar Khalil, 1/517).

Ketiga, keterangan dalam Madzhab Syafiiyah

Keterangan Imam an-Nawawi (w. 676 H) dalam kitabnya at-


Tibyan,

‫ وبأمساء اهلل تعاىل‬, ‫مذهبنا أنه يُكره نقش احليطان والثياب بالقرآن‬

Madzhab kami (syafiiyah), dibenci menuliskan al-Quran atau


nama Allah di tembok atau kain.
Di tempat lain, beliau mengatakan,

ٍ ‫ال جتوز كتابة القرآن‬


ٍ ‫بشيء‬
‫ وتُكره كتابته على اجلدران عندنا‬, ‫جنس‬ ُ

Tidak boleh menuliskan al-Quran dengan tinta najis. Dan


dibenci menuliskan al-Quran di dinding, menurut madzhab
kami. (at-Tibyan fi Adab Hamalah al-Quran, hlm. 89).

Keterangan Muhammad as-Syirbini (w. 977 H),

‫ وحنو ذلك‬, ‫ وطعام‬, ‫ وثياب‬, ‫كتب القرآن على حائط ولو ملسجد‬
ُ ‫ويُكره‬

Dibenci menuliskan al-Quran di dinding, meskipun milik masjid,


atau di baju atau makanan, atau semacamnya. (al-Iqna’ fi Halli
Alfadz Abi Syuja’, 1/104).

Keterangan as-Syarwani (w. 1301 H),

‫ ونحو ذلك‬, ‫ وطعام‬, ‫ وثياب‬, ‫ ولو لمسجد‬, ‫ وسقف‬, ‫يُكره كتبُ القرآن على حائط‬

Dibenci menuliskan al-Quran di dinding atau atap, meskipun


milik masjid, atau di baju, atau semacamnya. (Hasyaiyah as-
Syarwani, 1/156).

Keterangan as-Suyuthi (w. 911),

‫ وعلى السقوف أش ّد كراهة‬, ‫ واجلدران‬, ‫ وتكره كتابته على احليطان‬: ‫قال أصحابنا‬

Para ulama madzhab kami mengatakan, dibenci menuliskan al-


Quran di dinding dan lebih dilarang lagi menuliskannya di atap.
(al-Itqan fi Ulum al-Quran, 2/454).

Keempat, Keterangan dalam Madzhab Hambali,

Keterangan Ibnu Taimiyah (w. 728 H),


‫ وهذا‬, ‫ ولكن ميتاز هذا بأهنا تُعاد إىل النار بعد الكتابة‬, ‫ والدينار‬, ‫ فيُشبه كتابة القرآن على الدرهم‬: ‫وأما كتابة القرآن عليها‬
‫ ووقوعه يف املواضع اليت يُ َّنزه القرآن عنها‬, ‫ وامتهانه‬, ‫ فإنه يُفضي إىل ابتذال القرآن‬, ‫كلُّه مكروه‬

Hukum menuliskan al-Quran di lempeng perak sebagaimana


hukum menuliskan al-Quran di mata uang dirham atau dinar,
bedanya, tulisan di lempeng perak dibakar dulu setelah diukir.
Dan ini semua dibenci, karena bisa menjadi sebab pelecehan
al-Quran dan disikapi tidak terhormat, atau diletakkan di
tempat yang tidak selayaknya.

Keterangan Ibnu Muflih (w. 762 H),

ِ ‫ يكره كتابةُ ال ُق‬: ‫وقال أبو املعايل‬


َ ‫رآن على الدَّراه ِم‬
‫عند الض َّْرب‬ َ ُ ُ

Abul Ma’ali mengatakan, dibenci menuliskan al-Quran pada


mata uang ketika proses pembuatan. (al-Furu’, 1/126).

Keterangan al-Buhuti (w. 1051 H),

‫ واحلياصة‬, ‫ والدينار‬, ‫وتُكره كتابةُ القرآن على الدرهم‬

“Dibenci menuliskan al-Quran di mata uang dirham atau dinar


atau lembengan logam.” (Kasyaf al-Qana’, 3/272).

Bagi muslim yang memuliakan firman Allah, Nama Allah, dan


semua simbol-simbol islam, saatnya untuk mengamalkan saran
para ulama di atas.

Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan


Pembina Konsultasisyariah.com)
Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz
untuk Android.
Download Sekarang !!

KonsultasiSyariah.com didukung oleh Zahir


Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia.

Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

Anda mungkin juga menyukai