Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian &Hakikat Asbabun Nuzul


Asbabun nuzul adalah idhafah yang terdiri dari kata asbab jamak dari kata sabab (sebab,
alasan atau ‘illat) dan nuzul bermakna al-su’ud (turun). Sehingga asbabun nuzul secara literal
bermakna sebab turunnya satu atau beberapa ayat AlQuran. Penggunaan kata nuzul dalam
istilah nuzulul Qur’an (turunnya Al-Quran) tidaklah dapat kita pahami maknanya secara
harfiah, yaitu menurunkan sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, sebab Al-
Quran tidaklah berbentuk fisik atau materi. Tetapi pengertian nuzulul Qur’an yang dimaksud
adalah pengertian majazi, yaitu penyampaian informasi (wahyu) kepada Nabi Muhammad
SAW. dari alam gaib ke alam nyata melalui perantara malakikat Jibril.1

Sedangkan secara terminologi menurut Az-Zarqani dalam bukunya Manāhil al-‘Urfān


fī ‘Ulūm Al-Qur’ān, pengertian asbāb annuzūl adalah sesuatu yang menyebabkan satu ayat
atau beberapa ayat diturunkan untuk membicarakan sebab atau menjelaskan hukum sebab
tersebut pada masa terjadinya sebab itu.2

Dari beberapa definisi dan pengertian asbāb an-nuzūl di atas dapat dipahami bahwa
latar belakang turunnya ayat atau pun beberapa ayat Al-Qur’ān dikarenakan adanya suatu
peristiwa tertentu dan pertanyaan yang diajukan kepada Nabi SAW. Adapun ayat yang
diturunkan karena suatu peristiwa menurut Az-Zarqani ada tiga bentuk. Pertama, peristiwa
khushūmah (pertengkaran) yang sedang berlangsung, semisal perselisihan antara kelompok
Aus dan Khazraj yang disebabkan oleh rekayasa kaum Yahudi sampai mereka berteriak: “as-
silāh, as-silāh” (senjata, senjata). Dari kejadian ini turunlah beberapa ayat dari surat Ali
‘Imrān yang di mulai dari ayat 100 yang berbunyi: ‫ب‬ َ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ ْن تُ ِط ْيعُوْ ا فَ ِر ْيقًا ِّمنَ الَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوا ْال ِك ٰت‬
َ‫يَ ُر ُّدوْ ُك ْم بَ ْع َ^د اِ ْي َمانِ ُك ْم ٰكفِ ِر ْين‬

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu mengikuti sebagian dari orang yang
diberi Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir setelah
beriman.

hingga beberapa ayat berikutnya. Kedua, peristiwa berupa kesalahan seseorang yang tidak
dapat di terima akal sehat. Seperti orang yang masih mabuk mengimani salat sehingga ia
salah dalam membaca surat al-Kāfirūn. Kemudian turunlah ayat dari surat an-Nisā. Ketiga,
peristiwa mengenai cita-cita dan harapan, seperti muwāfaqāt (persesuaian, kecocokan) Umar
RA. Aku ada persesuaian dengan Tuhanku dalam tiga perkara. Aku katakan kepada
1
Muhammad Yunan, “Nuzulul qur’an dan Asbabun nuzul”, AL Mutsla : Jurnal Ilmu-ilimu Keislaman dan
Kemasyarakatan Juni 2020 Volume 2 No 1, hlm. 67.
2
Az-Zarqani, Manāhil al-‘Urfān fī ‘Ulūm Al-Qur`ān (al-Qāhirah: Dār alHadīs\, 2001), hlm. 95.
Rasulullah bagaimana kalau Maqām Ibrahim kita jadikan tempat salat, maka turunlah surah
(Al-Baqarah: 125) ‫صلًّىۗ َو َع ِه ْدنَٓا اِ ٰلٓى اِب ْٰر ٖه َم َواِ ْس ^مٰ ِعي َْل اَ ْن‬
َ ‫اس َواَ ْمنً ۗا َواتَّ ِخ ُذوْ ا ِم ْن َّمقَ ِام ِاب ْٰر ٖه َم ُم‬
ِ َّ‫َواِ ْذ َج َع ْلنَا ْالبَيْتَ َمثَابَةً لِّلن‬
‫طَه َِّرا بَ ْيتِ َي لِلطَّ ۤا ِٕىفِ ْينَ َو ْال ٰع ِكفِ ْينَ َوالرُّ َّك ِع ال ُّسجُوْ ِد‬

Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul dan
tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat salat. Dan telah
Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang
yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud!”.3

3
Ahmad Zaini, “asbab an-nuzul dan urgensinya dalam memahami makna al-qur’an”, Hermeunetik, Vol. 8, No.
1, Juni 2014, hlm.5.

Anda mungkin juga menyukai