Anda di halaman 1dari 5

-✨Sebutkan macam² Nasikh dan cari ayat nya berdasarkan:

1.cakupan nya ada 4


2.bacaan ada 3
3.dari otoritas ada 4
Berdasarkan Cakupan :
Pembatalan hukum yang ditetapkan beserta teksnya secara bersamaan (Naskh Al-
Qur'an wa an-nash): Contoh Ayat yang menjadi nasikh adalah QS. Al-Baqarah (2:219),
sedangkan ayat yang menjadi mansukh adalah QS. An-Nahl (16:67-69).
Pembatalan hukum tetapi teksnya tetap ada dan boleh dibaca (Naskh Al-Hukm wa
Baaqi an-nash): Contoh Ayat yang menjadi nasikh adalah QS. Al-Baqarah (2:234),
sedangkan ayat yang menjadi mansukh adalah QS. At-Talaq (65:4).
Pembatalan teks tetapi hukumnya tetap ada (Baaqi an-nash wa Naskh al-Hukm):
Contoh Ayat yang menjadi nasikh adalah QS. Al-Baqarah (2:144-145), sedangkan ayat yang
menjadi mansukh adalah QS. Al-Baqarah (2:115).
Pembatalan ayat-ayat yang bersifat umum dengan ayat-ayat yang lebih khusus (Naskh
al-'Amm bi al-Khaass): Contoh Ayat yang menjadi nasikh adalah QS. An-Nisa (4:11-12),
sedangkan ayat yang menjadi mansukh adalah QS. Al-Maidah (5:106-108).
Berdasarkan bacaannya (Naskh al-Qira'ah):
1. Nasikh dari segi bacaan dan hukumnya sekaligus (Naskh al-Qira'ah wa al-
Hukm): Contohnya adalah ayat tentang penggantian kiblat dari Masjidil Aqsa ke
Ka'bah. Ayat yang menjadi nasikh adalah QS. Al-Baqarah (2:144-145), sedangkan
ayat yang menjadi mansukh adalah QS. Al-Baqarah (2:115).
2. Nasikh hukumnya tanpa menasakh bacaannya (Naskh al-Hukm wa Baaqi al-
Qira'ah): Contohnya adalah ayat tentang istri-istri yang dicerai suaminya harus
beriddah selama satu tahun. Ayat yang menjadi nasikh adalah QS. Al-Baqarah
(2:234), sedangkan ayat yang menjadi mansukh adalah QS. At-Talaq (65:4).
3. Nasikh bacaannya tanpa menasakh hukumnya (Baaqi al-Qira'ah wa Naskh al-
Hukm): Contohnya adalah ayat tentang penggantian kiblat dari Masjidil Aqsa ke
Ka'bah. Ayat yang menjadi nasikh adalah QS. Al-Baqarah (2:144-145), sedangkan
ayat yang menjadi mansukh adalah QS. Al-Baqarah (2:115).
Berdasarkan otoritas (Naskh al-Awqat):
1. Nasikh yang bersumber dari Al-Quran (Naskh al-Quran bi al-Quran):
Contohnya adalah ayat tentang penggantian kiblat dari Masjidil Aqsa ke Ka'bah. Ayat
yang menjadi nasikh adalah QS. Al-Baqarah (2:144-145), sedangkan ayat yang
menjadi mansukh adalah QS. Al-Baqarah (2:115).
2. Nasikh yang bersumber dari hadis (Naskh al-Quran bi al-Hadis): Contohnya
adalah hadis tentang penghapusan hukuman rajam bagi pelaku zina.
3. Nasikh yang bersumber dari ijma' (kesepakatan) ulama (Naskh al-Quran bi al-
Ijma'): Contohnya adalah kesepakatan ulama tentang penghapusan hukuman rajam
bagi pelaku zina.
4. Nasikh yang bersumber dari qiyas (analogi) (Naskh al-Quran bi al-Qiyas):
Contohnya adalah penghapusan hukuman cambuk bagi orang yang minum khamr
dengan alasan bahwa khamr itu sendiri sudah diharamkan. Ayat yang menjadi nasikh
adalah QS. Al-Baqarah (2:219), sedangkan ayat yang menjadi mansukh adalah QS.
An-Nahl (16:67-69).

✨Pengertian Al'quran ke Al'quran

Dari Al'quran ke Hadist dari Hadist ke Hadist


cari ayat macam" Nasik
1. Naskh Al-Quran Dengan Al-Quran: Naskh Al-Quran dengan Al-Quran terjadi
ketika ayat yang datang setelahnya dalam Al-Quran menggantikan atau membatalkan
ayat sebelumnya. Ini terjadi jika ada kontradiksi antara dua ayat, dan ayat yang lebih
baru dianggap sebagai yang berlaku. Sebagai contoh, kita dapat merujuk pada Surah
Al-Baqarah (2:106) yang menyebutkan:"Jika Kami mencabut suatu ayat atau Kami
membiarkannya, Kami akan datangkan yang lebih baik atau yang sama
dengannya."Contoh lain adalah ayat tentang penggantian kiblat dalam Surah Al-
Baqarah (2:144-145), yang menggantikan ayat sebelumnya tentang kiblat yang
berbeda.
2. Naskh Hadits Dengan Al-Quran: Naskh Hadits Dengan Al-Quran terjadi ketika
hadits yg disampaikan oleh rasululloh di nasakh oleh al Qur’an Contoh jenis ini
adalah: syari’at shalat menghadap Baitul Maqdis, yang ini berdasarkan Sunnah,
dihapuskannya dengan firman Allah Azza wa Jalla.
‫َقْد َن َر ى َت َقُّلَب َو ْج ِه َك ِفي الَّسَم آِء َف َلُنَو ِّلَي َّن َك ِقْب َلًة َت ْر َض اَه ا َف َو ِّل َو ْج َهَك َش ْط َر اْلَم ْس ِج ِد اْلَح َر اِم َو َح ْي ُث َم ا ُك نُتْم َف َو ُّلوا ُو ُجوَه ُك ْم‬
‫َش ْط َر ُه‬

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami
akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah
Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.
[Al Baqarah/2 :144]
3. Naskh Hadits Dengan Hadits: Naskh Hadits dengan Hadits terjadi ketika hadits
yang lebih baru menggantikan atau mengklarifikasi hadits yang lebih lama. Hal ini
bisa terjadi jika hadits yang lebih baru lebih sahih (kuat) secara sanad (rantai perawi)
atau jelas dalam maknanya.
‫َن َه ْي ُتُك ْم َع ْن ِز َي اَر ِة اْلُقُبوِر َف ُز وُروَه ا‬

Dahulu aku melarang kamu dari berziarah kubur, maka sekarang hendaklah kamu
berziarah (kubur). [HR. Muslim, no: 977]

✨Jelaskan Sains dan teknologi, cari mana ayat yg ada kolerasi di era 5.0 mana ayat yg relevan
dengan itu yang mendukung.
1. Penciptaan Manusia:
 Ayat tentang penciptaan manusia, seperti Al-Qur'an 95:4, membahas
pembentukan manusia dari air, yang sesuai dengan pengetahuan biologi
modern tentang embriologi.
2. Alam Semesta:
 Ayat-ayat yang menggambarkan penciptaan alam semesta, seperti Al-Qur'an
51:47, mencerminkan konsep-konsep tentang asal-usul alam semesta dan alam
semesta yang luas.
3. Fenomena Alam:
 Ayat-ayat yang mencerminkan fenomena alam, seperti Al-Qur'an 41:53,
mengajak manusia untuk memahami alam dan fenomena alam sebagai tanda
kebesaran Allah.
4. Pengetahuan dan Penelitian:
 Al-Qur'an mendorong pengetahuan dan penelitian, seperti Al-Qur'an 29:20,
yang menyatakan bahwa Allah menciptakan berbagai tanda dalam penciptaan-
Nya untuk orang yang berpikir.
5. Hukum-hukum Alam:
 Al-Qur'an sering mengacu pada hukum-hukum alam, seperti Al-Qur'an 30:41,
yang menekankan bahwa segala sesuatu beroperasi sesuai dengan ketetapan-
Nya.
TAMBAHAN
- Apa itu munasabah?, dan Cari ayat Al Qur'an yg berkenaan dengan kejadian, situasi dan
kondisi yang terjadi di Palestina dan Israel!

Konsep "munasabah" dalam konteks Al-Qur'an merujuk pada kesejajaran atau kaitan yang
ada di antara berbagai ayat, hukum, atau petunjuk yang ditemukan dalam Al-Qur'an.
Munasabah adalah salah satu prinsip tafsir Al-Qur'an yang penting. Tafsir adalah disiplin ilmu
yang berkaitan dengan penafsiran Al-Qur'an, dan salah satu metode dalam tafsir adalah
mencari kesejajaran, relevansi, dan kaitan yang ada antara berbagai ayat Al-Qur'an. Dalam
konteks ini, munasabah dapat dijelaskan secara mendetail sebagai berikut:

1. **Keterkaitan Tematik**: Munasabah mencakup identifikasi dan pemahaman keterkaitan


tematik antara ayat-ayat Al-Qur'an. Ini berarti mencari ayat-ayat yang memiliki tema, konsep,
atau isu yang serupa atau saling melengkapi. Misalnya, ayat-ayat yang membahas hukum-
hukum ekonomi dapat saling melengkapi dan membentuk suatu kerangka hukum yang
konsisten dalam Al-Qur'an.

2. **Kaitan Sebab Akibat**: Dalam banyak kasus, ayat-ayat dalam Al-Qur'an memiliki sebab
akibat yang terkait satu sama lain. Munasabah mencakup penafsiran yang
mempertimbangkan konteks dan penyebab terjadinya suatu ayat, serta konsekuensi atau
petunjuk yang diberikan oleh ayat tersebut. Ini membantu untuk memahami makna dan
tujuan ayat secara lebih mendalam.

3. **Penafsiran yang Konsisten**: Munasabah juga memastikan bahwa penafsiran ayat-ayat


Al-Qur'an harus konsisten antara satu dengan yang lain. Jika ada dua ayat yang berbicara
tentang top

 Al-Hujurat (Surah 49), ayat 13,


yang mengatakan:
"Ya manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari laki-laki dan
perempuan dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Ayat ini menggarisbawahi kesatuan seluruh umat manusia, dan bahwa


orang yang dianggap paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.
Pesan keadilan, persaudaraan, dan mengenal satu sama lain dapat diambil dari
ayat ini sebagai dasar untuk mendukung perdamaian dan pemahaman antara
berbagai kelompok dalam konflik di Palestina dan Israel.

- Cari ayat atau surat di Al Qur'an yang berkaitan dengan kepemimpinan dan ayat atau
surat ini juga memiliki asbabun nuzul!

Surat Al-Baqarah (Surah 2), ayat 124:


‫ّٰظ‬
‫َو ِإِذ اْب َت لٰى ِإبٰر هيَم َر ُّبُه ِبَك ِلٰم ٍت َفَأَت َّمُهَّن ۖ ٰق َل ِإّن ي جاِع ُلَك ِللّٰن ِس ِإٰم اًماۖ ٰق اَل َو ِمن ُذ ِّر َّيتيۖ ٰق اَل ٰل ن َی ٰن ُل َع هدى ٱل ِلِميَن‬

Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim diuji oleh Tuhannya dengan beberapa
kalimat (perintah) lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman:
'Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia.' Ibrahim
berkata: 'Dan (dari keturunanku) juga?' Allah berfirman: 'Janji-Ku tidak
mencakup orang-orang yang zalim.”

Asbabun nuzul untuk ayat ini adalah ketika Allah menguji Nabi
Ibrahim dengan beberapa perintah, termasuk membangun Ka'bah bersama
putranya Isma'il. Setelah Ibrahim menunaikan ujian tersebut, Allah
menunjuknya sebagai seorang imam atau pemimpin bagi seluruh manusia.
Namun, Ibrahim juga bertanya apakah keturunannya juga akan mendapat
peran serupa dalam kepemimpinan, dan Allah menjelaskan bahwa janji-Nya
tidak akan mencakup orang-orang yang zalim.

Ayat ini menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang adil dan


berprinsip dalam pandangan Islam, dan bahwa kepemimpinan yang baik harus
bersandar pada prinsip-prinsip keadilan dan ketuhanan.

Anda mungkin juga menyukai