Anda di halaman 1dari 20

Identitas Mahasiswa

NAMA : Mochamad Eka Alfareza

Prodi : Manajmen Haji dan Umrah - 1B

Mata Kuliah : Ulumul Qur’an

NIM : 1224070061
Ruang Lingkup Materi
- - Pengertian al-Qur’an

- - Nama-nama dan julukan dalam


Al-Qur’an

- - Ayat-ayat yang Berhubungan


dengan turunnya Al-Qur’an
Pengertian
Secara etimologi (bahasa/ lughoh) Al-Qur’an berasal dari kata ‫ قرءة – قرأنا‬-‫قرأ – يقرأ‬
yang salah satu maknanya ialah membaca atau bacaan. Makna ini didasarka pada
firman Allah SWT Q.S. Al-Qiyamah [75] : 17-18:
‫ ف َ ِإذَا ق َ َر ۡأ َٰن َه ُ فَٱت َّ ِبعۡ ق ُ ۡر َءانَه ُۥ‬. ‫عل َ ۡين َا َجمۡ عَه ُۥ َوق ُ ۡر َءانَه ُۥ‬
َ ‫ِإ َّن‬
“Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya
maka ikutilah bacaannya itu”.
Seputar pengertian
Makna lain dari qara-a (Al-Qur’an) ialah himpunan/ kumpulan atau menghimpun/
mengumpulkan. Al-Qur’an dapat diartikan sebagai himpunan atau kumpulan dari
wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu Al-Qur’an
juga merupakan himpunan dari huruf, kalimat, ayat dan surat dengan jumlah
tertentu. Integrasi dari semuanya membentuk satu kesatuan teks dan makna yang
utuh dan harmonis dengan berbagai sisi kemukjizatannya.
Secara terminologi (istilah) makna Al-Qur’an dijelaskan oleh banyak ahli (ulama)
dengan beragam redaksi. Makna al-Qaththan (1972: 21) secara ringkas
mendefinisikan Al-Qur’an dengan:
‫هو كالم هللاا المنزل على محمد صلى هللاا عليه وسلم المتعبد بتالوته‬
“Kalam Allah yang diturunkan kepada Muhammad SAW yang membacanya
merupakan ibadah”.
Seputar pengertian
Dengan redaksi yang lebih panjang, Muhammad Ali ash-Shabuni (19885:
8) mengartikan Al-Qur’an dengan:
‫هو كالم هللاا المعجز المنزل على حا تم االنبياء والمرسلين بوا سطة االمين جبريل عليه السالم‬
‫المكتوب فيالمصاحف المنقول ألينا بالتواتر المتعبد بتالوته المبدوء بسورة الفاتحة المجتتم بسورة‬
‫الناس‬
“Kalam Allah yang menjadi mu’jizat yang diturunkan kepada penutup
para nabi dan rasul melalui perantaraan yang terpercaya (malaikat
Jibril) yang tertulis dalam lembaran-lembaran (mushaf), disampaikan
kepada kita secara mutawatir, merupakan ibadah dengan membacanya,
diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri surat an-Nas”
1. Dan dari dua definisi di atas, terdapat
beberapa hal yang berkaitan dengan Al-
Qur’an, diantaranya :

- Dan dari duadefinisi di atas, terdapat beberapa hal yang berkaitan


dengan Al-Qur’an, diantaranya:

A. Kalam Allah
artinya penegasan bahwa Al-Qur’an bukan kalam (perkataan)
malaikat Jibril dan Nabi Muhammad SAW. Malaikat Jibril hanya
penyampaikan wahyu Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW yang
bertindak sebagai penerima, penjelas (mufassir) dan pemberi contoh
pelaksanaannya melalui hadits-hadits atau sunnah-sunnahnya.
B. Mu’jizat
artinya Al-Qur’an merupakan mu’jizat Nabi Muhammad
SAW yang menjadi bukti kebenaran risalah
kerasulannya. Mu’jizat sendiri memiliki arti suatu perkara
yang luar biasa disertai tantangan yang tidak bisa
ditandingi. Keluar-biasaan Al-Qur’an dari berbagai
aspeknya-bahasa (lughoh), penetapan hukum (tasyri’),
isyarat ilmiah dan pemberitaan ghaib-mampu
melemahkan para penyair hebat Arab dengan berbagai
karya sya’irnya. Kemukzijatan Al-Qur’an bersifat ‘aqliyah
dan berlaku sepanjang zaman.
C. Al-Munazzal; artinya Al-Qur’an sampai kepada Nabi Muhammad
SAW melalui proses penurunan. Makanya dikalangan umat Islamdikenal
istilah Nuzulul Qur’an, bahkan diperingati oleh sebagiannya dengan
kegiatan yang bersifat seremoni. Menurut al-Zarqani (1988: 43) proses
turunnya Al-Qur’an melalui tiga tahap; yaitu ke Lauh al-Mahfuzh, Baitul
‘Izzah di langit dunia dan ke hati Rasulullah SAW. Turunnya Al-Qur’an
kepada Rasulullah SAW terjadi secara berangsur-angsur (munjamman)
dalam jangka waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari atau digenapkan menjadi
23 tahun. Hal ini sesuai dengan lama Rasulullah SAW mengemban misi
risalah kerasulannya; yaitu di Makkah selama 13 tahun dan Madinah 10
tahun. Turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur memiliki beberapa
hikmah; diantaranya: (1) menegaskan bahwa Al-Qur’an benar-benar dari
Allah SWT, (2) memantapkan hati Nabi dalam menjalankan dakwah
Islam, (3) mudah mempelajari dan menghafalkannya, (4) terjadinya
proses nasakh (nasikh-mansukh) bagi yang berpendapat bahwa hal
tersebut terjadi dalam Al-Qur’an.
D. Al-Maktubu fi al-Mashahif; artinya penjelasan
bahwa Al-Qur’an sejak masa penurunan dan
pemeliharaannya ditulis dalam berbagai media yang
ada. Dalam perkembangannya –terutama setelah
ditemukannya media tulis menulis dalam bentuk
lembaran kertas –Al-Qur’an ditulis dalam lembaran-
lembaran kertas dan dibukukan dengan berbagai
ukurannya. Bahkan seiring kemajuan teknologi –
terutama teknologi informasi –Al-Qur’an tertulis dalam
berbagai media yang lebih modern dan bervariasi
seperti dalam bentuk CD.
F. Al-Muta’abbadu bitilawatih; artinya penjelasan bahwa membaca
Al-Qur’an merupakan satu bentuk ibadah yang akan mendapatkan pahala
dari Allah SWT. Hanya saja membaca Al-Qur’an terkait dengan berbagai
aturan (kaidah) yang secara teoritis dirumuskan dalam ilmu tajwid. Dalam
Al-Qur’an dan hadits Nabi terdapat sekian ayat dan hadits yang
menjelaskan keutamaan membaca Al-Qur’an dan menganjurkan umat
Islam untuk senantiasa membacanya, dan lebih jauh lagi mempelajari,
memahami, mengamalkan dan mengajarkannya. Misalnya hadits Nabi
yang artinya:
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Al-Qur’an)
maka baginya satu kebaikan yang dilipatgandakan menjadi sepuluh
kebaikan, aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, tapi Alif satu
huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf”.
G. Al-Mabdu-u bisurat al-Fatihat al-Mukhtatamu bisurat
al-Nas; artinya penjelasan bahwa secara faktual urutan atau
susunan Al-Qur’an yang diterima dan dibaca umat Islam
dalam bentuk Mushaf Usmani diawali dengan surat al-
Fatihah dan diakhiri surat an-Nas. Dalam pandangan pakar
Ulumul Qur’an dikenal teori Tartib Mushafi yang artinya
urutan atau susunan surat dan ayat Al-Qur’an berdasarkan
kronologi turunnya ayat. Menurut sebagian besar ulama
urutan atau susunan Al-Qur’an dalam Mushaf Usmani
sifatnya Tawqifi artinya sudah berdasarkan petunjuk
Rasulullah SAW sebagian besar ulama menyatakan sifatnya
ijtihadi
NAMA DAN JULUKAN AL-QUR’AN
- Al-Furqaan; artinya pemisah atau pembeda, yang membedakan antara yang benar (haq)
dan yang salah (bathil). Hal ini berdasarkan pada firman Allah Q.S. al-Furqaan [25]: 1, yaitu:

‫ان َع َٰلى َعبدِه ِليَ ُكو َن ِللعَٰ لَ ِمي َن نَذِي ًرا‬


َ َ‫ت ََٰب َر َك الَّذِي ن ََّز َل الفُرق‬
“Maha suci Allah yang telah menurunkan al-Furqaan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya, agar
Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”.

- Ad-Dzikr; artinya peringatan, yang mengingatkan manusia untuk senantiasa berada pada
jalan yang diridhai Allah SWT. Nama ini berdasarkan pada firman Allah Q.S. an-Nahl [16]:
44, yaitu:

‫اس َما نُ ِز َل اِلَي ِهم َولَ َعلَّ ُهم يَتَفَ َّك ُرو َن‬
ِ َّ‫الزبُ ِر َواَنزَ لنَا اِلَي َك الذِك َر ِلتُبَيِ َن ِللن‬ ِ ‫بِالبَيِ َٰن‬
ُّ ‫ت َو‬
“Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab, dan Kami turunkan kepadamu Al-
Qur’an, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada
mereka dan supaya mereka memikirkan”.
- At-Tanzil; artinya yang diturunkan. Penamaan ini berdasarkan pada firma Allah Q.S.
asy-Syu'ara [26]: 192, yaitu:

‫ب ال َٰعل َ ِمي َن‬


ِ ‫ََاِنَّه لَت َن ِزي ُل َر‬
“dan sesungguhnya al-qur’an telah diturunkan oleh tuhan semesta alam”

- Al-Kitab; artinya tulisan atau sesuatu yang tertulis (dibukukan/buku). Hal ini
berdasarkan pada firman Allah Q.S. al-Baqarah [2]: 2, yaitu:

‫ب ِفي ِه هُدًى ِلل ُمت َّ ِقي َن‬


َ ‫ب َل َري‬ َ ‫َٰذ ِل‬
ُ ‫ك ال ِك َٰت‬
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa”.
Selain memiliki nama-nama lain Al-Qur’an juga
memiliki sifat-sifat tertentu diantaranya :
- Al-Hakim, artinya yang penuh hikmah. Sifat ini didasarkan pada Q.S. Yasin [36]: 2, yaitu :

‫و ََالقُر َٰا ِن ال َح ِكيم‬


Artinya: “Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah”.

- Al-Majid, artinya yang agung. Sifat ini didasarkan pada Q.S. al-Buruj [85]: 21, yaitu:

‫بَل هُ َو قُر َٰان َّم ِجيد‬


Artinya: “Bahkan (yang didustakan itu) ialah Al-Qur’an yang mulia”.

- Al-Karim, yang artinya mulia. Sifat ini didasarkan pada Q.S. al-Waqiah [56]: 77, yaitu:

‫اِنَّه لَقُر َٰان َك ِريم‬


Artinya: “Dan (ini) sesungguhnya Al-Qur’an yang sangat mulia”.
- Al-’Aziz, yang artinya perkasa atau mulia. Sifat ini didasarkan pada Q.S. Fushilat
[41]: 41, yaitu :
‫اِ َّن الَّذِي َن كَف َُروا بِالذِك ِر ل َ َّما َج ۤا َءهُم َ َواِنَّه ل َ ِك َٰتب عَ ِزيز‬

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al-Qur’an ketika (Al-


Qur’an) itu disampaikan kepada mereka (mereka itu pasti akan celaka), dan
sesungguhnya (Al-Qur’an) itu adalah Kitab yang mulia”.

- Nur, artinya cahaya. Sifat ini didasarkan pada Q.S. an-Nisa [4]: 174, yaitu:

‫اس قَد َج ۤا َءكُم ب ُرهَان ِمن َّر ِبكُم َواَنزَ لن َا اِلَيكُم ن ُو ًرا ُّم ِبينًا‬
ُ َّ ‫َٰياَي ُّ َها الن‬

Artinya: “Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran


dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu
cahaya yang terang benderang (Al-Qur’an)”.
- Hudan (petunjuk), Syifa (obat/ penawar hati), rahmat (rahmat/ kasih sayang) dan mau’izah (nasihat/
pelajaran). Sifat ini didasarkan pada Q.S. Yunus [10]: 57, yaitu:

ُّ ‫ظة ِمن َّر ِبكُم َو ِشفَ ۤاء ِل َما فِى ال‬


‫صدُو ِر َوهُ ًدى َّو َرح َمة ِلل ُمؤ ِمنِي‬ َ ‫اس قَد َج ۤا َءتكُم َّمو ِع‬
ُ َّ‫َََٰاَيُّ َها الن‬

Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu,
penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman”.

- Mubarak, artinya yang diberkahi atau yang penuh berkah. Sifat ini didasarkan pada Q.S. al-An'am [6]:
92, yaitu:

َ ‫ال ِخ َرةِ يُؤ ِمنُونَ بِه َوهُم َع َٰلى‬


‫ص ََلتِ ِهم‬ َٰ ِ‫ص ِد ُق الَّ ِذي بَينَ يَ َدي ِه َو ِلتُن ِذ َر ا ُ َّم الق ُ َٰرى َو َمن َحولَ َها َوالَّ ِذينَ يُؤ ِمنُونَ ب‬
َ ‫َو َٰهذَا ِك َٰتب اَنزَ ل َٰنه ُ ُم َٰب َرك ُّم‬
َ‫ي ُ َٰح ِفظُون‬

Artinya : “Dan ini (Al-Qur’an), Kitab yang telah Kami turunkan dengan penuh berkah; membenarkan
kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar engkau memberi peringatan kepada (penduduk)
Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Orang-orang yang beriman kepada
(kehidupan) akhirat tentu beriman kepadanya (Al-Qur’an) dan mereka selalu memelihara salatnya”
SURAT DAN AYAT TENTANG AL-QUR’AN
Ada beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang diturunkannya Al-Qur’an, di antaranya :

- Q.S Al-Alaq ayat 1-5


‫اِق َرأ ِباس ِم َر ِب َك الَّ ِذي خَ َل‬
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan”.

ِ ۡ َ‫ق خَ لَق‬
ٍ َ‫ال ۡن َسانَ ِم ۡن َعل‬
ۚ‫ق‬ ِ ۡ َ‫خَ لَق‬
ۚ ٍ َ‫ال ۡن َسانَ ِم ۡن َعل‬
Artinya: “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”.

ُ‫ا ِۡق َر ۡا َو َربُّ َك ۡالَ ۡك َرم‬


Artinya: “Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia”.

‫الَّ ِذ ۡى َعلَّ َم ِب ۡالقَ َل ِم‬


Artinya: “Yang mengajar (manusia) dengan pena”.

ِ ۡ ‫َعلَّ َم‬
‫ال ۡن َسانَ َما لَ ۡم يَعۡ لَ ۡم‬
Artinya: “Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”.
QS. Al-Baqarah ayat 23

َ ‫ّللا ِإن كُنتُم‬


‫صا ِد ِقي َن‬ ِ ‫عوا شُ َه َدا َءكُم ِمن د‬
ِ َّ ‫ُون‬ ُ ‫ورةٍ ِمن ِمث ِل ِه َواد‬ُ ‫عب ِدن َا فَأتُوا ِب‬
َ ‫س‬ َ ‫عل َ َٰى‬
َ ‫ب ِم َّما ن ََّزلن َا‬
ٍ ‫َو ِإن كُنتُم ِفي َري‬

Artinya: "Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Quran yang Kami wahyukan
kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal al-Quran itu
dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."

QS. Ali Imran ayat 3

ِ ‫ص ِدقًا ِل َما بَي َن يَدَي ِه َوأَنزَ َل التَّو َراة َ َو‬


‫اْلن ِجي َل‬ َ ‫َاب بِال َح ِق ُم‬ َ ‫ن ََّز َل عَلَي‬
َ ‫ك ال ِكت‬

Artinya: "Dia menurunkan al-Kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya;


membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil."
Penutup
Umumnya kita di dunia ini diberikan dua pilihan,
yaitu jalan menuju kebaikan agar kita senantiasa
selamat dan ada juga jalan menuju keburukan
yang dapat membuat kita tersesat. Oleh karna itu,
fungsi dari Al-Quran ialah sebagai pedoman
seluruh umat islam di dunia, sebagai tatanan-
tatanan kehidupan seluruh umat di dunia, sebagai
petunjuk bagi umat manusia hingga akhir zaman,
penyempurna kitab-kitab suci sebelumnya dan
sumber pokok ajaran agama islam yang di bawa
oleh Nabi Muhammad SAW

Anda mungkin juga menyukai