MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian Al-Quran dan Hadis Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. H. Acep, M.M. Pd
Disusun oleh:
Ababullah
Eneng Saidatussyaadah
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NUSANTARA LA ROIBA
SUKABUMI
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, Segala puji hanya layak kita panjatkan kehadirat Allah Swt..
Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga kami penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak atas penyusunan makalah ini, karena itu
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen pengampu Mata
Kuliah Kajian Al-Quran dan Hadis Pendidikan, Bapak Dr. Acep, M.M. Pdyang telah
memberikan dukungan, dan kepercayaan yang begitu besar. Semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi
kedepannya. Meskipun penyusun berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan namun tak ada gading yang tak retak, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Nama merupakan simbol atau tanda pengenal yang diberikan pada segala jenis benda,
baik itu benda mati seperti batu, air, gunung, laut. Benda angkasa seperti langit, bumi,
matahari, bintang, planet. Makhluk hidup seperti manusia, tumbuhan, hewan; makhluk gaib
seperti malaikat, shaytan, iblis, surga dan neraka, bahkan yang menciptakan alam semesta ini
sendiri harus ada simbol atau tanda yang bisa membuat manusia dan makhluk hidup lainnya
Allah telah menciptakan semesta alam, menjadikan Nabi Adam dan Hawa sebagai
khalifah pertama di bumi, yang dilanjutkan oleh para Nabi lainnya dengan seorang Khatam
al-Anbiya yaitu Nabi Muhammad Saw. Nabi atau Rasul yang terakhir ini telah diberikan
mu’jizat berupa Al-Quran yang pada tahapan diturunkannya, pertama Al-Quran diturunkan
ke Lauh al-Mahfuz (al-tanazul al-awwal). Kemudian tahapan kedua Al-Quran diturunkan dari
Lauh al-Mahfuz ke Baitul Izza / langit dunia ((al-tanazulu al-thaniy). Setelah itu pada tahapan
ketiga dimana dalam proses ini Al-Quran diturunkan dari Baitul Izza kepada nabi
Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman dan petunjuk
dalam kehidupan baik dunia maupun akhirat. Al-Quran diturunkan untuk dibaca, dipelajari,
difahami, diyakini dan diamalkan untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan juga sebagai
kunci untuk memperoleh kebahagiaan di akhirat. Itulah sebabnya Al-Quran dijadikan sebagai
kitab yang mampu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh kaum muslimin,
sehingga mampu menyelesaikan permasalahan dengan baik sesuai dengan yang Allah Swt.
1
Abdul Jalal.H.A, Ulumul Qur’an (Surabaya:Dunia Ilmu, 2008), 51-56
perintahkan dalam Al-Quran.2 Al-Quran disebut juga al-kitab, yaitu wahyu yang diturunkan
Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jilbril untuk mengeluarkan
manusia dari kegelapan menuju terang benderang, serta membimbing ke jalan yang lurus.3
Al-Quran yang terdiri dari 30 Juz 114 surat dan 6.217 atau 6.214 ayat (versi Al-Madani Al-
Awwal), 6.214 ayat (versi Al-Madani al-Akhir), 6.220 ayat (versi Al-Makki),
6.226 ayat (versi Asy-Syami), 6.236 ayat (versi Al-Kufi), 6.205 ayat (versi Al-Basri), atau
berjumlah 6.232 ayat (versi Al-Himsi),4 memiliki sebutan lain yang hanya Allah sendiri yang
telah menamakan apa-apa yang diturunkan-Nya kepada Rasul-Nya itu. Seluruh nama-nama
tersebut tersimpul dalam suatu lafaz yakni Al-Quran. Keseluruhannya itu terang dan jelas,
nama ini berdasarkan dalil-dalil khusus. Oleh sebab itu lafaz Al-Quran itu banyak ditulis
orang. Untuk kitabullah ini, makna nama Al-Quran inilah yang biasa disebut orang, biasa
diucapkan oleh nabi dan nama ini dipelihara oleh kaum muslimin.
dan fungsi tertentu pada setiap surat dan ayat-ayat yang diturunkan Allah Swt. untuk
manusia. Al-Quran adalah petunjuk bagi manusia, baik yang muslim maupun non muslim.
Al-Quran adalah petunjuk yang menjadi hidayah bagi orang yang bertaqwa, sebagaimana
Artinya: “Itu kitab tiada terdapat keraguan di dalamnya sebagai petunjuk bagi orang yang
bertakwa.” (Al-Baqarah/2 : 2).
2
Saied Al-Makhtum, Karantina Hafal Al-Quran Sebulan, (Ponorogo: CV Alam Pena, 2016),
hal. 25
3
Manna Khalil Al-Qattan, Study Ilmu-ilmu Quran, (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, 2007)
cet. 11, hal. 1
4
Fahrur Rozy, MA Al Hafidz Pentashih LPMQ Kemenag, 2018
Dari kutipan ayat di atas (Q.S. Al-Baqarah/2 : 2) kita menjumpai kata ْب َل
َ فِي ِه َريyang
mengandung arti tidak ada keraguan padanya (yakni Al-Quran), ini menunjukkan betapa
kuatnya sinyal Al-Quran sebagai kalamullah yang seluruh kandungan didalamnya dipelihara
dan dijaga oleh Allah Swt. Maka untuk itu Allah menegaskan dalam firmannya:
Artinya: “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran, dan pasti Kami (pula) yang
memeliharanya”. (Q.S. Al-Hijr/15: 9).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang diajukan dalam
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut.
PEMBAHASAN
menjadi identitas atau simbol tentang seseorang atau sesuatu. Agama Islam memandang
nama adalah suatu hal yang penting dan terkait dengan beberapa hukum baik di dunia
maupun di akhirat.
sehingga apabila ada orang yang namanya jelek atau kurang indah di dunia, maka itulah
ْﺇِﻧَّﻜُﻢْ ﺗُﺪْﻋَﻮْﻥَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺑِﺄَﺳْﻤَﺎﺋِﻜُﻢْ ﻭَﺃَﺳْﻤَﺎﺀِ ﺁﺑَﺎﺋِﻜُﻢْ ﻓََ ﺄَﺣْﺴِﻨُﻮﺍ ﺃَﺳْﻤَﺎﺀَﻛُﻢ
Artinya: “Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan
nama bapak-bapak kalian. Maka baguskanlah nama-nama kalian” [HR. Abu
Dawud dan Al-Baihaqi).
Terkait dengan itu Ibnul Qayyim menjelaskan pentingnya nama, beliau berkata5,
ﺇﻥ ﺍﻟﺘﺴﻤﻴﺔ ﻟﻤﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﺣﻘﻴﻘﺘﻬﺎ ﺗﻌﺮﻳﻒ ﺍﻟﺸﻲﺀ ﺍﻟﻤﺴﻤﻰ ﻷﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﻭﺟﺪ ﻭﻫﻮ ﻣﺠﻬﻮﻝ ﺍﻻﺳﻢ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻟﻪ ﻣﺎ ﻳﻘﻊ
ﺗﻌﺮﻳﻔﻪ ﺑﻪ
5
https://muslim.or.id/45562-katanya-apalah-arti-sebuah-nama.htm. 2023
Begitu halnya dengan Al-Quran, Allah Swt. telah menyematkan beberapa nama untuk Al-
Quran, diantaranya sebagaimana disebutkan oleh Dr. H. Ahmad Suganda (2018) dalam
1. Al-Quran
Dinamakan dengan nama “Al-Quran” karena Al-Quran merupakan bacaan yang di dalamnya
terkumpul hal-hal yang berkaitan dengan kisah, perintah, larangan, ayat, surah, dan lain
2. Al-Kitab
Nama Al-Quran berikutnya yaitu “al-Kitab”, karena di dalamnya terkumpul dan terhimpun
berbagai ilmu pengetahuan, kisah-kisah terdahulu, dan Akhbar. Hal ini dikarenakan makna
bahasa dari Kitab adalah menghimpun (al-Jam’u). Sebagaimana dalam Q.S. ad-Dukhan (44)
ayat 2:
3. Ad-Dzikru
Nama Al-Quran dengan sebutan “al-Dzikr” dikarenakan dalam Al-Quran terdapat berbagai
nasihat (mawa’idh) dan cerita akan umat-umat terdahulu. Sebagaimana firman Allah Swt.
berikut:
م ۡن ِكر ۡونَ لَه اَفَا َ ۡنت ۡم ؕا َ ۡنزَ ۡل ٰنه ُّم ٰب َرك ذ ِۡكر َو ٰهذَا
Artinya: “Dan ini (Al-Quran) adalah suatu peringatan yang mempunyai berkah yang telah
Kami turunkan. Maka apakah kamu mengingkarinya?.” (Q.S. al-Anbiya’/21: 50).
4. Al-Furqan
Al-Quran memiliki nama “al-Furqan” yang berarti pembeda, dikarenakan Al-Quran mampu
membedakan antara yang haq dan batil, sebagaimana ditegaskan Allah dalam surat al-Furqan
(25) ayat 1:
5. At-Tanzil
Dinamakan dengan nama at-tanzil (yang diturunkan), karena Al-Quran merupakan wahyu
malaikat Jibril. Sumber pengambilan nama At-Tanzil kali ini adalah Q.S. asy-Syu’ara (26)
ayat 192:
6. Al-Huda
Al-Quran mempunyai sebutan lain yakni “Al-huda” yang bermakna petunjuk, karena di
dalam Al-Quran terdapat petunjuk-petunjuk yang menuntun umat manusia ke jalan yang
benar (al-Haqq). Hal ini sebagaimana tertera dalam surat Al-Jin ayat 13:
terdapat banyak pelajaran dan nasihat yang harus diikuti oleh umat Islam. Sebagaimana
صد ْو ِر فِى ِل َما َو ِشفَ ۤاء َّربِك ْم ِم ْن َّم ْو ِعظَة َج ۤا َءتْك ْم قَدْ ال َّناس ٰيٰٓاَيُّ َها
ُّ ِل ْلمؤْ ِمنِيْنَ َّو َرحْ َمة َوهدًى ال
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Quran) dari
Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada.” (Q.S. Yunus (10/ 57).
8. Al-Hukm
Untuk sebutan lain dari nama Al-Quran adalah “Al-Hukm” yang berarti hukum atau
peraturan, karena Al-Quran berisikan peraturan atau hukum yang harus ditaati manusia
ٍّ ﻲ ٍّ َّﻭ َﻻ َﻭﺍ
ق ِ ﻋ َﺮ ِﺑﻴ ًّۗﺎ َﻭﻟَ ِٕى ِﻦ ﺍﺗَّبَﻌْﺖَ ﺍ َ ْﻫ َﻮ ۤﺍ َءﻫُ ْﻢ ﺑَ ْﻌﺪَ َﻣﺎ َﺟ ۤﺎ َءكَ ِﻣﻦَ ْﺍﻟ ِﻌ ْل ِﻢ َﻣﺎ ﻟَكَ ﻣِﻦَ ه
ّ ّٰللا ِﻣ ْﻦ َّﻭ ِﻟ َ َﻭ َﻛ ٰذﻟِكَ ﺍ َ ْﻧزَ ْﻟ ٰﻨﻪُ ُﺣ ْﻜ ًﻤﺎ
Artinya: “Dan demikianlah Kami telah menurunkannya (Al-Quran) sebagai peraturan (yang
benar) dalam bahasa Arab. Sekiranya engkau mengikuti keinginan mereka setelah
datang pengetahuan kepadamu, maka tidak ada yang melindungi dan yang
menolong engkau dari (siksaan) Allah.” (Q.S. Ar-Ra’d/13: 37).
9. Al- Hikmah
Al-Quran dinamakan sebagai “Al-Hikmah atau kebijaksanaan” dikarenakan Al-Quran
diturunkan berdasarkan Qanun al-Mu’tabar (hukum yang dapat diambil ibrah), dimana hal
tersebut berfungsi untuk menempatkan sesuatu pada tempatnya. Selain itu, dalam Al-Quran
juga terkandung hikmah-hikmah sempurna. Hal ini tergambar dari firman Allah Swt.
Nama Al-Quran berikutnya adalah “asy-Syifa’” (obat atau penyembuh), karena Al-Quran
dapat dijadikan sebagai obat untuk mengobati penyakit hati berupa kekufuran, kebodohan,
dan dengki. Serta, juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit fisik. Allah Swt.
berfirman:
ُّ ﺎس قَﺪْ َﺟ ۤﺎ َءﺗْﻜُ ْﻢ َّﻣ ْﻮ ِﻋظَﺔٌ ِّﻣ ْﻦ َّر ِﺑّﻜُ ْﻢ َﻭ ِشﻔَ ۤﺎ ٌء ِّﻟ َﻤﺎ ﻓِﻰ ﺍﻟ
َصﺪ ُْﻭ ِر َﻭﻫُﺪًى َّﻭ َرﺣْ َﻤﺔٌ ِّﻟ ْل ُﻤؤْ ِﻣﻨِﻴْﻦ ُ ٰ ٓﻳﺎَﻳُّ َﻬﺎ ﺍﻟ َّﻨ
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Quran) dari
Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang yang beriman.” (Q.S. Yunus/10: 57).
ﺎرﺍ
ً ﺴَ َﻭﻧُﻨ ِ َّز ُﻝ ِﻣﻦَ ْﺍﻟﻘُ ْﺮ ٰﺍ ِﻥ َﻣﺎ ﻫ َُﻮ ِشﻔَ ۤﺎ ٌء َّﻭ َرﺣْ َﻤﺔٌ ِّﻟ ْل ُﻤؤْ ِﻣ ِﻨﻴْﻦَ َﻭ َﻻ َﻳ ِز ْﻳﺪ ُ ﺍﻟظه ِل ِﻤﻴْﻦَ ﺍ َِّﻻ َخ
Artinya: “Dan Kami turunkan dari Al-Quran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Quran itu) hanya
akan menambah kerugian.” (Q.S. Al-Isra/17: 82).
11. Al-Bayan
keterangan yang lengkap bagi umat manusia. Sebagaimana tercantum dalam surat Ali Imran
12. An-Nur
Al-Quran dinamakan dengan “an-Nur” yang berarti cahaya, karena dengan cahaya Al-Quran
umat manusia mampu mengetahui hal-hal yang rumit dalam perkara halal dan haram.
13. Ar-Rahmah
14. Al-Kalam
ࣖ َّٰللا ث ُ َّﻢ ﺍ َ ْﺑ ِل ْغﻪُ َﻣﺄ ْ َﻣﻨَﻪٗ ٰۗﺫﻟِكَ ِﺑﺎَﻧَّ ُﻬ ْﻢ قَ ْﻮ ٌﻡ َّﻻ ﻳَ ْﻌلَ ُﻤ ْﻮﻥ
ِ ﺎركَ ﻓَﺎ َ ِﺟ ْﺮهُ َﺣﺘهﻰ ﻳَ ْﺴ َﻤ َﻊ َﻛ ٰل َﻢ ه
َ َﻭﺍ ِْﻥ ﺍ َ َﺣﺪ ٌ ّﻣِﻦَ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺸ ِﺮ ِﻛﻴْﻦَ ﺍ ْﺳﺘ َ َﺠ
Artinya: “Dan jika di antara kaum musyrikin ada yang meminta perlindungan kepadamu,
maka lindungilah agar dia dapat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah
dia ke tempat yang aman baginya. (Demikian) itu karena sesungguhnya mereka
kaum yang tidak mengetahui.” (Q.S. At-Taubah/9: 6).
15. Al-Busyra
Istilah lain untuk nama Al-Quran adalah “al-Busyra” yang mengandung arti kabar gembira,
disebutkan demikian karena dalam Al-Quran terdapat kabar gembira bagi orang-orang yang
َق ِﻟﻴُث َ ِبّﺖَ ﺍﻟَّ ِذﻳْﻦَ ٰﺍ َﻣﻨُ ْﻮﺍ َﻭﻫُﺪًى َّﻭﺑُ ْﺸ ٰﺮى ِﻟ ْل ُﻤ ْﺴ ِل ِﻤﻴْﻦ
ِ ّ قُ ْل ﻧ ََّزﻟَﻪٗ ُر ْﻭ ُح ْﺍﻟﻘُﺪ ُِس ِﻣ ْﻦ َّر ِﺑّكَ ِﺑ ْﺎﻟ َح
Artinya: “Katakanlah, “Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Quran itu dari Tuhanmu dengan
kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi
petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah).” (Q.S.
An-Nahl/16: 102).
16. Al-Balagh
Al-Quran juga dikenal dengan nama “Al-Balagh” yang artinya penyampaian atau kabar.
Alasan penamaan tersebut dalam Al-Quran disampaikan kepada umat manusia terkait
perintah-perintah yang harus dijalani, serta juga disampaikan perihal larangan-larangan yang
ِ ﺍﻻ ْﻟبَﺎ
ࣖب ِ ﺎس َﻭ ِﻟﻴُ ْﻨذَ ُر ْﻭﺍ ِﺑ ٖﻪ َﻭ ِﻟﻴَ ْﻌلَ ُﻤ ْٓﻮﺍ ﺍَﻧَّ َﻤﺎ ﻫ َُﻮ ﺍ ِٰﻟﻪٌ َّﻭ
َ ْ ﺍﺣﺪ ٌ َّﻭ ِﻟﻴَذ َّ َّﻛ َﺮ ﺍُﻭﻟُﻮﺍ ِ َّٰﻫذَﺍ ﺑَ ٰل ٌغ ِّﻟلﻨ
Artinya: “Dan (Al-Quran) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia, agar
mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa Dia adalah
Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang yang berakal mengambil pelajaran.” (Q.S.
Ibrahim/14: 52).
17. Ar-Ruh
Al-Quran dinamakan dengan istilah “Ar-Ruh” karena Al-Quran dapat menghidupkan hati dan
jiwa seorang manusia. Sebagaimana dalam surat Asy-Syura (42) ayat 52:
18. Al-Qoul
Dinamakan dengan Al-Qoul karena Al-Quran benar-benar berasal dari firman Allah Swt.
Istilah lain dari nama Al-Quran adalah Al-Basha’ir yang artinya pedoman. Nama Al-Basha’ir
20. Al-Burhan
Al-Burhan adalah nama lain Alquran yang berarti bukti kebenaran. Nama ini tertulis di dalam Quran
ُّم ِب ْينًا ن ْو ًرا اِلَيْك ْم َوا َ ْنزَ ْلنَا ٰٓ َّر ِبك ْم ِم ْن ب ْرهَان َج ۤا َءك ْم قَدْ ال َّناس ٰيٰٓاَيُّ َها
Artinya: “Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu,
(Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang
benderang (Al-Quran).” (Q.S. An-Nisa/4: 174).
B. Autentisitas Al-Quran
Kata Autentisitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai
keaslian atau kebenaran. Jadi autentisitas Al-Quran adalah keaslian atau kebenaran dari
kalamullah (Al-Quran).
Terkait dengan otentisitas al-Qur’an, Syaikh Nawawi Banten dalam Qathr al-Ghaits
mengungkap bahwa Allah menurunkan sejumlah kitab kepada para nabi secara berangsur-
angsur atau dengan perantaraan malaikat Jibril. Kitab-kitab itu sendiri bukan makhluk.
Di samping itu, kitab-kitab itu qadim (terdahulu). Dari sisi argumen yang dibangun
menunjukkan bahwa firman Allah itu qadim (terdahulu). Apalagi terbukti kitab-kitab itu tidak
saling bertentangan satu sama lain dalam hal makna. Misalnya, firman Allah pada satu
Qur’an? Sekiranya (al-Qur’an) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal
yang bertentangan di dalamnya” (QS al-Nisa’/4: 82). Maksudnya tidakkah mereka berpikir
mengenai al-Qur’an?
yang bertentangan dan susunan yang terbalik-balik. Misalnya, sebagian informasi al-Qur’an
tidak sesuai dengan kondisi kekinian. Begitu juga sebagian susunannya bisa dipahami dengan
Jadi, kalau al-Qur’an itu bukan bersumber dari Allah, maka setidaknya sedikit atau
banyak dapat ditemukan sejumlah perbedaan dan pertentangan (baik makna, susunan dan
lainnya). Namun kenyataannya tidak demikian, hingga saat ini tidak ada yang mampu
menemukan suatu perbedaan dan pertentangan dalam al-Qur’an, sedikit apalagi banyak.
Berdasar semua keterangan di atas, maka siapa saja yang meragukan otentisitas dan
validitas kitab-kitab yang diturunkan kepada sejumlah rasul seperti tidak meyakini sama
sekali mengenai isi satu ayat atau satu kalimat, maka sungguh orang tersebut dapat dipastikan
(kebenaran) Al-Quran.
Allah Swt. menegaskan kekuasaan menciptakan manusia sebagai bagian dari alam,
mematikan dan menghidupkan.tanah yang mati pun dapat disuburkan kembali. Gunung-
gunung dapat diletuskan dan dimunculkan kembali. Pernyataan ini tersirat dalam firman-Nya:
alam semesta ini dengan sempurna. Semua makhluk-Nya pun telah ditentukan kadarnya dan
diberi petunjuk. Oleh karena itu, yang menyucikan dan bersyukur kepada Allah Swt. bukan
sekedar manusia saja, melainkan makhluk Allah yang lain pun seperti para malaikat, angin,
Peristiwa kejadian alam dalam perspektif Islam bersumber pada Al-Quran dan As-
)١٠١( َﻋ ْﻦ قَ ْﻮ ٍّﻡ َّﻻ ﻳُؤْ ِﻣﻨُ ْﻮﻥ ٰ ْ ض َۗﻭ َﻣﺎ ﺗ ُ ْغﻨِﻰ
َ ﺍﻻﻳٰﺖُ َﻭﺍﻟﻨُّذ ُ ُر ِ ﺍﻻ ْر ِ قُ ِل ﺍ ْﻧظُ ُﺮ ْﻭﺍ َﻣﺎﺫَﺍ ﻓِﻰ ﺍﻟﺴَّﻤٰ ٰﻮ
َ ْ ت َﻭ
Artinya: “Katakanlah, “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi!” Tidaklah
bermanfaat tanda-tanda (kebesaran Allah) dan rasul-rasul yang memberi
peringatan bagi orang yang tidak beriman.” (Q.S. Yunus/10: 101)
Ayat di atas adalah suatu perintah kepada Nabi Muhammad saw. dan seluruh ummat
manusia untuk mengadakan penelitian terhadap semua makhluk ciptaan Allah yang terdapat
di langit dan di bumi dengan tujuan agar manusia dapat mengambil hikmah dan manfaat
Langit dan bumi bergerak atas dasar perintah Allah Swt. yang disebut dengan istilah
sunnatullah. Alam taat kepada perintah Allah dengan segala peraturan-Nya. Perintah Allah
bersifat abadi dan tidak berubah-ubah, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Fath ayat 23:
Apabila alam selalu tunduk dan patuh kepada Allah Swt., lalu dari mana asal
terjadinya bencana alam ? tentu kita mendapat jawaban yang pasti yakni atas perintah Allah
kepada alam, baik bumi maupun lautan. Dari peristiwa tersebut sudah sepantasnya kalau
manusia untuk berfikir dan berdzikir, karena setiap perbuatan manusia akan diminta
Alam semesta yang terbentang luas ini dapat ditinjau dari dua perspektif, yakni
perspektif Islam yang didasari Al-Quran, dan perspektif ilmu pengetahuan alam yang
dihasilkan melalui berbagai penelitian para ilmuwan barat dan ilmuwan muslim.
tahun 1929 dapat dibuktikan bahwa galaksi-galaksi yang tampak dari bumi saling berjauhan
dan menjauhi bumi. Galaksi yang jauh, kecepatannya lebih besar daripada galaksi yang lebih
dekat, sehinggga dengan jaraknya masing-masing dari bumi dapat dikatakan bahwa ruang
alam ini bersama-sama dengan galaksi berekspansi sesuai dengan model kosmos yang
ditemukan Friedman dari persamaan Einstein yang asli. Hal itu merupakan kenyataan alam
Swt. sudah lebih awal mengkhabarkan kepada umat manusia bahwa Dia (Allah) yang telah
saling menjauhi manusia. Itulah yang disebut tingkah laku alam yang alamiah atau sudah
aspek, Salah satunya sebagai bukti kebenaran Nabi Muhammad saw. yang termasuk bagian
dari fungsi Al-Quran. Bukti kebenaran tersebut dikemukakan dalam tantangan yang sifatnya
bertahap.
Pertama, menantang siapa pun yang meragukannya untuk menyusun semacam Al-
Quran secara keseluruhan. Hal ini sebagaimana diungkapkan Al-Quran dalam surat At-Tur
ayat 34:
Kedua, Allah menantang mereka untuk menyusun 10 surat semacam Al-Quran. Tantangan ini
Ketiga, Allah menantang mereka untuk menyusun satu surat saja seperti Al-Quran.
meragukan (tidak percaya) dengan Al-Quran, yaitu untuk menyusun sesuatu atau seperti
kurang lebih sama dengan satu surat Al-Quran. Allah Swt. berfirman:
meragukan (tidak percaya) terhadap Al-Quran yang diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw.
dan pada kenyataannya sampai saat ini belum/tidak ada yang mampu membuat ayat atau surat yang setara
dengan Al-Quran. Hal ini menjadi penegas bahwa keaslian atau kebenaran Al-Quran langsung dijaga oleh
َﺍِﻧَّﺎ ﻧَحْ ُﻦ ﻧ ََّز ْﻟﻨَﺎ ﺍﻟ ِذّ ْﻛ َﺮ َﻭﺍِﻧَّﺎ ﻟَﻪٗ ﻟَحٰ ِﻔظُ ْﻮﻥ
Artinya: “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang
memeliharanya.” (Q.S. Al-Hijr/15/ 9).
Al-Quran sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw. menjadi bukti bahwa seluruh
informasi dan petunjuk yang disampaikan benar-benar bersumber dari Allah Swt. Hal ini
Tidak mudah untuk menguraikan hal ini, khususnya bagi kita yang kurang memahami
dan memiliki rasa bahasa Arab, karena keindahan diperoleh melalui perasaan bukan
melalui nalar. Sekalipun demikian, ada satu atau dua hal yang berkaitan dengan redaksi
Salah satu yang mendukung aspek ini adalah tentang Firaun yang mengejar-ngejar Nabi
Musa as. yang disebutkan dalam surat Yunus ayat 92 dimana didalamnya ditegaskan
bahwa badan Firaun akan diselamatkan Allah untuk menjadi pelajaran bagi generasi
berikut. Tidak seorang pun mengetahui hal tersebut karena itu terjadi sekitar 1200 tahun
SM. Pada awal abad ke 19, tepatnya tahun 1896, Loret sebagai ahli purbakala
menemukan satu mumi di lembah Raja-raja Luxor Mesir yang dari data-datanya dia
adalah Firaun. Setelah mendapat izin dari pemerintahan Mesir, Loret membuka pembalut-
pembalut Firaun dan ternyata ditemukannya satu jasad utuh seperti yang telah diberitakan
Diisyaratkan bahwa cahaya matahari bersumber dari dirinya sendiri, sedangkan cahaya
bulan adalah pantulan (dari cahaya matahari). Pernyataan ini dapat kita temukan dalam
َّٰللاُ ٰﺫﻟِك
ﺎب َﻣﺎ َخلَقَ ه َ ﺴﻨِﻴْﻦَ َﻭ ْﺍﻟ ِح
َۗ ﺴ َ ض َﻴ ۤﺎ ًء َّﻭ ْﺍﻟﻘَ َﻤ َﺮ ﻧُ ْﻮ ًرﺍ َّﻭقَﺪ ََّر ٗه َﻣﻨ َِﺎز َﻝ ِﻟﺘَ ْﻌلَ ُﻤ ْﻮﺍ
ّ ِ ﻋﺪَدَ ﺍﻟ ِ س َ ﺸ ْﻤَّ ِي َﺟ َﻌ َل ﺍﻟ ْ ﻫ َُﻮ ﺍﻟَّذ
َﺖ ِﻟﻘَ ْﻮ ٍّﻡ ﻳَّ ْﻌلَ ُﻤ ْﻮﻥ ٰ ْ ص ُل
ِ ﺍﻻ ٰﻳ ّ ِ َق ﻳُﻔِ ّ ۗ ﺍ َِّﻻ ِﺑ ْﺎﻟ َح
Artinya: “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang
menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan
perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan
benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
mengetahui.” (Q.S. Yunus/10: 5)
Al-Quran berfungsi sebagai pedoman hidup bagi umat Islam. Al-Quran juga
pertiga ayat-ayat Al-Quran mengandung motivasi kependidikan bagi umat Islam. Al-Quran
sebagai minhajul hayah (pedoman hidup), konsepsi inilah yang pada akhirnya dapat
mengeluarkan umat manusia dari kejahiliyahan menuju cahaya Islam. Dari kondisi tidak
ﺎرﺍ
ً ﺴَ َﻭﻧُﻨ ِ َّز ُﻝ ِﻣﻦَ ْﺍﻟﻘُ ْﺮ ٰﺍ ِﻥ َﻣﺎ ﻫ َُﻮ ِشﻔَ ۤﺎ ٌء َّﻭ َرﺣْ َﻤﺔٌ ِّﻟ ْل ُﻤؤْ ِﻣ ِﻨﻴْﻦَ َﻭ َﻻ َﻳ ِز ْﻳﺪ ُ ﺍﻟظه ِل ِﻤﻴْﻦَ ﺍِ َّﻻ َخ
Artinya: “Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya
akan menambah kerugian.” (Q.S. Al-Isra/17: 82).
2. Ajaran Al-Quran mencangkup seluruh aspek kehidupan manusia seperti aspek ekonomi,
4. Allah Swt. menjadikan Al-Quran mudah untuk dipahami, dihapalkan dan diamalkan.
sebelumnya.
KESIMPULAN
Al-Quran yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. dengan
perantara Malaikat Jibril secara mutawatir dan menjadi ibadah serta pahala bagi mereka yang
membaca dan mengamalkkannya, memiliki nama atau sebutan lain yang jumlahnya tidak
1. Al-Quran
2. Al-Kitab
3. Ad-Dzikru
4. Al-Furqan
5. At-Tanzil
6. Al-Huda
7. Al- Mau’idhah
8. Al-Hukm
9. Al- Hikmah
10. Asy-Syifa’
11. Al-Bayan
12. An-Nur
13. Ar-Rahmah
14. Al-Kalam
15. Al-Busyra
16. Al-Balagh
17. Ar-Ruh
18. Al-Qoul
19. Al-Basha’ir
20. Al-Burhan.
Selain memiliki sebutan lain, Al-Quran berfungsi sebagai mukjizat bagi Rasulullah saw.
dengan autentisitas (kebenaran) yang mutlak karena langsung dijaga oleh Allah Swt.
DAFTAR PUSTAKA
6. https://muslim.or.id/45562-katanya-apalah-arti-sebuah-nama. 2023