Buletin Dakwah

Takmir Masjid
Al-
Muslimin Kelurahan
Edisi Ke-2 Tahun 2023
Bismillahirrahma 25 Dzulhijjah 1444 H
14 Juli 2023 M

Membaca Al-Qur’an
Saat Ziarah Kubur

B erziarah kubur kemudian

mendoakan ahli kubur adalah
suatu sunnah yang disepakati
para ulama. Lalu pertanyaannya adalah
apakah saat berziarah kubur juga
dibolehkan membaca Al-Qur’an?
Terdapat beberapa dalil yang
menopang kebolehan membaca Al-
Qur’an di kuburan, di antaranya:
Pertama, sebaik-baik
adalah Al-Qur’an
ِ ‫اب هَّللا‬ ِ ‫َفِإنَّ َخ ْي َر ا ْل َحدِي‬
ُ ‫ث ِك َت‬
Sebaik-baik perkataan adalah
kitabullah (Al-Qur’an) (HR. Muslim no.
867).
Dalam hal ini, maksudnya tidak
ada ucapan yang dapat kita ucapkan
saat berziarah kubur yang lebih baik
dari Al-Qur’an itu sendiri.
Salah satu hal yang dilarang saat
ziarah kubur (berdasarkan HR. Al-
Hakim no. 1393 dan lainnya) adalah
berkata buruk, apalagi menjelekkan si
mayit. Jika memang niatnya berziarah
kubur, maka ucapkanlah perkataan
yang baik. Dan tidak ada perkataan
yang lebih baik dari Al-Qur’an.
Kedua, doa-doa yang kita ucapkan,
termasuk di kuburan, (umumnya)
perkataan
bersumber dari Al-Qur’an.
Ketika ada seorang anak
menziarahi makam kedua orang tuanya
lalu mengucapkan sebagaimana yang
diucapkan oleh Rasulullah :
َ‫ار مِنَ ا ْل ُم ْؤ ِمنِينَ َوا ْل ُم ْس لِمِين‬ ِ ‫السالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َأهْ ل َ ال ِّد َي‬
َّ
َ‫اء هَّللا ُ لَاَل ِحقُونَ َأ ْسَأل ُ هَّللا َ لَ َنا َولَ ُك ْم ا ْل َعافِ َية‬ َ
َ ‫َوِإنا ِإنْ ش‬ َّ
“Semoga kesejahteraan untuk kalian,
wahai penghuni kubur dari orang-
orang mukmin dan muslim, dan
1
sesungguhnya kami insya Allah akan
menyusul kalian. Aku memohon
keselamatan kepada Allah untuk kami
dan kalian” (HR. Muslim no. 975).
Sang anak itu tidak berhenti
sampai di situ atau langsung pulang.
Dia lalu berdoa mohon ampunan bagi
kedua orang tuanya dengan mengucap:
Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan
kedua ibu bapakku dan semua orang
yang beriman pada hari diadakan
perhitungan (hari Kiamat) (QS. Ibrahim
[14]: 41).
Sejatinya ia sedang membaca
sebagian dari Al-Qur’an. Jika membaca
sebagian dari Al-Qur’an itu boleh, maka
membaca Al-Qur’an secara utuh atau
runut juga dibolehkan.
Ketiga, Menurut Imam Syafi’i
Dalam kitabnya Al-Umm, Imam
Syafii mengatakan,
“Saya menyukai jika dibacakan al-
Quran di kuburnya, dan juga
didoakan.” (Imam Muhammad bin Idris
as-Syafi'i w. 204 H, al-Umm, h. 1/ 322)
Hal ini diperkuat dengan
pernyataan Imam an-Nawawi (w. 676
H):
“Imam as-Syafi’i (w. 204 H)
mengatakan: Disunnahkan membaca
al-Qur’an kepada mayit yang telah di
kubur. Jika sampai khatam al-Qur’an,
2
maka itu lebih baik.” (Yahya bin Syaraf
an-Nawawi w. 676 H, Riyadh as-
Shalihin, h. 295)
Dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-
Muhadzdzab, Imam an-Nawawi juga
menyebutkan hal serupa:
“Dianjurkan berdiam diri sejenak di sisi
kubur setelah pemakaman, berdoa
untuk mayat dan memohonkan
ampunan untuknya, demikian
disebutkan Imam Syafi’i secara nash,
disepakati oleh para ulama mazhab
Syafi’i, mereka berkata: dianjurkan
membacakan beberapa bagian al-
Qur’an, jika mengkhatamkan al-
Qur’an, maka lebih afdhal.
Sekelompok ulama mazhab Syafi’i
berkata: dianjurkan supaya
ditalqinkan”
(Imam an-Nawawi, al-Majmu’ Syarh al-
Muhadzdzab, juz.V, hal.294.)
Dalam kitab Al-Adzkar, Imam
Nawawi menyarankan seseorang yang
telah membaca Al-Qur’an di samping
mayit/kubur mengucapkan doa
berikut:
‫اب َما َق َرْأ ُت ُه الَى فُاَل ٍن‬
َ ‫اللَّ ُهـ َّم اَ ْوصِ لْ َث َو‬
“Ya Allah, sampaikanlah pahala
bacaan Al-Qur’an yang telah aku baca
kepada si fulan” (Al-Adzkar hal. 369).
Keempat, Menurut Imam Ahmad bin
Hanbal
 Abu Bakar Al-Marrudzi al-
Hanbali (w. 275 H); salah seorang
murid terdekat Imam Ahmad bin
Hanbal (w. 241 H) pernah mendengar
sendiri Imam Ahmad berkata:
“Saya (al-Marrudzi) pernah mendengar
Imam Ahmad bin Hanbal berkata: Jika
kalian masuk ke kuburan, maka
bacalah Surat al-Fatihah, al-
Muawwidzatain dan al-Ikhlas. Lantas
jadikanlah pahala bacaan itu untuk
ahli kubur, maka hal itu akan sampai
ke mereka. Dan inilah kebiasaan kaum
Anshar ketika datang ke orang-orang
yang telah wafat, mereka membaca al-
Qur’an.” (Mushtafa bin Saad al-Hanbali
w. 1243 H, Mathalib Ulin Nuha, h. /
935).
Kelima, hadits terkait membaca Al-
Qur’an di kuburan
Rasulullah bersabda,
“Saya menyukai jika dibacakan al-Quran di kuburnya,
dan juga didoakan.” (Imam Muhammad bin Idris as-
Syafi'i w. 204 H, al-Umm, h. 1/ 322)
Dari Abdullah bin Umar, ia berkata,
“Saya mendengar Rasulullah
bersabda, ‘Apabila salah seorang kamu
meninggal dunia, maka janganlah
kamu menahannya, segerakanlah ia ke
kuburnya, bacakanlah di sisi al-Fatihah
3
dan di sisi kedua kakinya akhir surat al-
Baqarah di kuburnya”.
Pendapat al-Hafizh Ibnu Hajar
al-‘Asqalani:
“Diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrani
dengan sanad Hasan” (Al-Hafizh Ibnu
Hajar al-‘Asqalani, Fath al-Bari Syarh
Shahih al-Bukhari, Juz.III (Beirut: Dar al-
Ma’rifah, 1379H), hal.184.)
Keenam, qiyas (analogi) penancapan
dahan kurma di kuburan oleh
Rasulullah
Nabi shallallahu'alaihi wasallam
berjalan melewati dua kuburan yang
penghuninya sedang disiksa, lalu
Beliau bersabda: "Keduanya sungguh
sedang disiksa, dan tidaklah keduanya
disiksa disebabkan karena berbuat
dosa besar. Yang satu disiksa karena
tidak bersuci setelah kencing sedang
yang satunya lagi karena selalu
mengadu domba" Kemudian Beliau
mengambil sebatang dahan kurma
yang masih basah daunnya lalu
membelahnya menjadi dua bagian
kemudian menancapkannya pada
masing-masing kuburan tersebut.
Mereka bertanya: "Kenapa anda
melakukan ini?". Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam menjawab:
"Semoga diringankan (siksanya)
selama batang pohon ini basah". (HR. https://kesan.id/feed/tanya-kiai-
Bukhari No. 1273). membaca-al-quran-di-kuburan-1172

Imam Nawawi kemudian https://rumahfiqih.com/fikrah-374-

berpendapat jika dahan kurma saja bertanyalah-dalil-kirim-pahala-al-
bisa demikian bermanfaat, apalagi fatihah-kepada-imam-ahmad-bin-
bacaan Al-Qur’an dari orang beriman, hanbal-(w-241-h).html

“Para ulama menganjurkan membaca https://www.laduni.id/post/read/

al-Qur’an di sisi kubur berdasarkan 511273/hadis-imam-bukhari-no-1273-
hadits ini (hadits tentang Rasulullah menancapkan-pelepah-daun-kurma-
menancapkan pelepah kurma). di-atas-kuburan
Karena, jika tasbih pelepah kurma saja
diharapkan meringankan azab kubur,
maka bacaan al-Qur’an lebih utama.
Wallahu a’lam”

Buletin Dakwah Al-Muslimin

Takmir Masjid Muslimin Kelurahan Kombeli
“Menghadirkan Dakwah Islam yang Moderat dalam Perspektif
Ahlussunnah Wal Jama’ah”

Terbit Setiap Jum’at

JANGAN DIBACA SAAT KHUTBAH SEDANG
BERLANGSUNG

(Imam an-Nawawi, al-Minhaj Syarh

Shahih Muslim bin al-Hajjaj, Juz.III
(Beirut: Dar Ihya’ at-Turats al-‘Arabi,
1392H), hal.202.)

Sumber:

Abdul Somad, Lc., MA., Buku 37

Masalah Populer, hal. 218-225