Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penambangan merupakan kegiatan dalam rangka penyediaan bahan baku untuk


keperluan pembangunan di segala bidang. Kegiatan penambangan tidak lepas dari
pekerjaan-pekerjaan dalam mencari bahan tambang. Estimasi sumber daya merupakan
salah satu pekerjaan penting dalam mengevaluasi suatu kegiatan penambangan yang
dilakukan untuk memperkirakan keberadaan bahan galian agar dapat dimanfaatkan
secara maksimal.

Estimasi sumber daya merupakan salah satu kegiatan penting dalam evaluasi suatu
proyek pertambangan. Pekerjaan tersebut menghasilkan: (i) taksiran kuantitas dan
kualitas cadangan bahan galian; (ii) gambaran tiga dimensi cadangan bahan galian dan
distribusi ruang dan nilainya. Kedua hal tersebut akan digunakan untuk menentukan
tahapan penambangan sehingga sangat mempengaruhi pemilihan peralatan dan nilai
sekarang bersih (net present value) dari suatu proyek pertambangan (Sulistyana &
Nursanto, 2005).

Di era komputerisasi dewasa ini, estimasi sumber daya bahan galian dapat dilakukan
dengan mudah dengan bantuan software yang dirancang untuk melakukan operasi
perhitungan dengan cepat. Penggunaan komputer sangat membantu pemodelan sumber
daya dalam pengolahan, klasifikasi, dan interpretasi data. Software yang umum
digunakan di industry pertambangan antara lain: Micromine, Datamine, Surpac,
Minescape, Minesigth, Vulcan, dan lain-lain (Sulistyana & Nursanto, 2005).

Pemodelan dengan komputer untuk mempresentasikam endapan bahan galian umumnya


dilakukan dengan model blok (block model) 3 dimensi. Dimensi blok dibuat sesuai
dengan skala operasi yang akan dilakukan dan desain penambangannya. Semua informasi
seperti jenis batuan, kualitas, dan topografi dapat dimodelkan dalam bentuk blok. Dalam

1
perhitungan, aspek yang terpenting adalah penaksiran data untuk semua blok. Terdapat
bermacam-macam metode penaksiran yang bisa dilakukan, di antaranya adalah: metode
Neighborhood Nearest Point (NNP), metode Invers Distance Weighting (IDW), dan
metode Kriging (Balfas, 2015). Metode blok model merupakan metode yang sering
digunakan untuk mengestimasi sumber daya ataupun cadangan bijih.

Aspal alam merupakan salah satu bahan galian yang potensial dan banyak digunakan
pada proyek konstruksi seperti pengaspalan jalan, jembatan, dan lain-lain. Cadangan
aspal alam terbesar di dunia terdapat di Indonesia yaitu sekitar 350 Juta Ton (80%
cadangan aspal alam dunia) dan sisanya berada di Trinidad, Tobago, Meksiko, dan
Kanada (www.kompasiana.com). Di Indonesia usaha pertambangan aspal alam (sering
disebut Asbuton (Aspal Batu Buton) karena terdapat di Pulau Buton) saat ini dikelola
oleh salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Wijaya Karya Bitumen
yang berlokasi di Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara.

Karakteristik endapan Asbuton memiliki kemiripan dengan endapan bijih. Bijih dalam
pengertiannya adalah sejenis batuan yang mengandung mineral penting, baik itu logam
maupun bukan logam. Sedangkan Asbuton adalah batuan yang mengandung bitumen
(aspal).

Olehnya itu, penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengestimasi sumber daya
Asbuton menggunakan block model dengan metode penaksiran Invers Distance
Weighting (IDW) pada PT Wijaya Karya Bitumen Kecamatan Pasarwajo Kabupaten
Buton Provinsi Sulawesi Tenggara.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu:


1. Untuk mengetahui sumber daya Asbuton pada Blok C PT Wijaya Karya Bitumen
2. Untuk meengetahui kadar bitumen dengan metode IDW

2
1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:


1. Estimasi sumber daya Asbuton pada Blok C
2. Pemodelan sumber daya menggunakan Block Model
3. Metode estimasi kadar menggunakan metode Invers Distance Weighting (IDW)

1.4 Lokasi Penelitian

Secara geografis lokasi penelitian PT. Wijaya Karya Bitumen terletak pada koordinar
122o 59’ 30” BT dan 5o 59’ 00’ LS berada di Desa Banabungi Kecamatan Pasarwajo
Kabupaten Buton dapat dicapai dari Kota Samarinda dengan rute sebagai berikut:
a. Samarinda – Balikpapan menggunakan transportasi darat dengan waktu tempuh + 3
jam, Balikpapan – Makassar – Baubau menggunakan transportasi udara dengan
waktu tempuh + 2 jam dan Baubau – Pasarwajo (Desa Banabungi) menggunakan
transportasi darat dengan waktu tempuh + 1,5 jam.
b. Samarinda – Balikpapan menggunakan transportasi darat dengan waktu tempuh + 3
jam, Balikpapan – Pare-Pare – Makassar – Baubau menggunakan transportasi laut
dengan waktu tempuh + 40 jam dan Baubau – Pasarwajo (Desa Banabungi)
menggunakan transportasi darat dengan waktu tempuh + 1,5 jam.
Peta kesampaian daerah dapat dilihat pada Lampiran 1.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian ini terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
Bab ini memuat latar belakang, tujuan penelitian, perumusan masalah, batasan
masalah, lokasi penelitian dan sistematika penulisan.
2. Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini memuat penjelasan tentang konsep dan prinsip dasar yang diperlukan untuk
memecahkan masalah dan untuk merumuskan hipotesis.
3. Bab III Metodologi Penelitian

3
Bab ini mengandung uraian tentang variabel yang akan dikaji, tatacara penelitian,
bahan, alat, perancangan, perencanaan yang akan dilakukan dan cara analisis data
yang akan dipakai.
4. Bab IV Pembahasan dan Analisa
Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan tentang hasil penelitian yang
diperoleh, berupa penjelasan teoritis, baik secara kualitatis, atau secara statistis.
5. Bab V Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan memuat pernyataan singkat dan tepat berupa rangkuman dan hasil
analisis penelitian.
b. Saran memuat pengembangan asumsi-asumsi yang belum dilakukan pada
penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai