Anda di halaman 1dari 29

PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

A. Data Teknis

1. Diketahui :
Suatu bangunan gedung Mall dari struktur beton bertulang seperti data berikut :
a. Mutu baja tulangan :
1. Pelat lantai dan atap, ( fy ) = 240 Mpa
2. Balok, Kolom, dan Fondasi, ( fy ) = 240 Mpa
3. Tulangan geser, ( fy ) = 240 Mpa
b. Mutu beton, ( fc ) = 20 Mpa
c. Berat isi beton, ( c ) = 23,65 kN/m3
d. Panjang bentang, ( a1 ) = 5,00 m
e. Panjang bentang, ( a2 ) = 5,00 m
f. Tinggi kolom lantai 1, ( h1 ) = 3,50 m
g. Tinggi kolom lantai 2, ( h2 ) = 3,50 m
h. Daya dukung tanah ijin = 1,44 m
i. Jarak portal = 5,0 m
j. Jumlah pias =5 pias
2. Ditanyakan :
Rencanakan struktur gedung tersebut, meliputi :
a. Pelat atap dan lantai
b. Balok dan kolom
c. Fondasi
d. Gambar tulangannya

B. Preliminary Desain
1. Denah Balok

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 1
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

Pada batang arah memanjang dipasang balok anak.

a. Balok Atap dan Lantai


Dimensi balok ditentukan berdasarkan panjang bentang dan mutu baja sesuai SNI 03-
2847-2002.
Untuk mutu baja, (fy) = 240 Mpa

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 2
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

L
1. Balok satu ujung menerus : h min = 24,5
L
2. Balok dua ujung menerus : h min = 28

Dimana :
b : lebar balok
d : tinggi efektif balok
h : tinggi total balok
P : tbl selimut beton 25 mm
sengkang : 8 mm
tul. pokok : 16 mm

a) Balok memanjang lantai dan atap


1) Balok satu ujung menerus (A1 dan A3)
L
h min = 24,5

5000
h min = 24,5

= 204,081 mm
h = 20,4 cm 21 cm
Ukuran penampang balok yang efisien : d = (1,5-2,0).b
Diambil, d = 1,8 x b
d
b = 1,8

d = h tebal selimut beton (p) sengkang tul. pokok


= 21 2,5 0,8 0,8
= 16,9 cm 17 cm
d 17
=
Jadi, b = 1,8 1,8 = 9,44 cm 10 cm

Ukuran balok minimum = 10 x 21 cm

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 3
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

2) Balok dua ujung menerus (A2 dan A4)


L
h min = 28

5000
h min = 28

= 178,57 mm
h = 17,86 cm 18 cm
d = h tebal selimut beton (p) sengkang tul. pokok
= 18 2,5 0,8 0,8
= 13,9 cm 14 cm
d 14
=
Jadi,b = 1,8 1,8 = 7,78 cm 8 cm

Ukuran balok minimum = 8 x 18 cm

b) Balok melintang lantai dan atap


1) Balok satu ujung menerus (B1)
L
h min = 24,5

5000
h min = 24,5

= 204,081 mm
h = 20,4 cm 21 cm
Ukuran penampang balok yang efisien : d = (1,5-2,0).b
Diambil, d = 1,8 x b
d
b = 1,8

d = h tebal selimut beton (p) sengkang tul. pokok


= 21 2,5 0,8 0,8
= 16,9 cm 17 cm
d 17
=
Jadi,b = 1,8 1,8 = 9,44 cm 10 cm

Ukuran balok minimum = 10 x 21 cm

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 4
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

b. Kesimpulan :
1. Ukuran balok memanjang ATAP
Diambil ukuran = 20 x 40 cm
2. Ukuran balok melintang ATAP
Diambil ukuran = 25 x 40 cm
3. Ukuran balok memanjang LANTAI
Diambil ukuran = 25 x 45 cm
4. Ukuran balok melintang LANTAI
Diambil ukuran = 25 x 50 cm
5. Ukuran balok anak ATAP
Diambil ukuran = 20 x 35 cm
6. Ukuran balok anak LANTAI
Diambil ukuran = 20 x 40 cm

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 5
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

2. Denah Pelat

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 6
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

a. Pelat atap dan lantai


Menurut W. C. Vis & Gideon Kusuma dalam buku, Dasar Dasar Perencanaan Beton
Bertulang, tebal pelat lantai dapat ditentukan menggunakan bentang terpendek panel dan
mutu baja (hal. 62)
Untuk mutu baja, (fy) = 240 Mpa
L
1. Pelat satu ujung menerus : h min = 32

L
2. Pelat dua ujung menerus : h min = 37

1) Tebal minimum pelat satu ujung menerus untuk:


a) Panel A, B, dan C, denggan Lx = 2500 mm
L
h min = 32

2500
= 32

= 78,13 mm
2) KESIMPULAN :
a) Tebal pelat lantai, diambil h = 12 cm
b) Tebal pelat atap, diambil h = 9 cm

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 7
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

3. Denah Kolom
Ukuran kolom ditaksir 30 x 30 cm untuk lantai 1 dan 25 x 25 cm untuk lantai 2, meninjau
kolom yang menerima beban terbesar.

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 8
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

a. Perhitungan beban-beban yang bekerja


1) Beban mati (WD)
a) Beban mati lantai 2
Keterangan : pada balok anak tidak dipasang dinding
Berat pelat atap = 5,00 x 5,00 x 0,09 x 23,65
= 53,21 kN
Berat balok arah memanjang = 0,20 x 0,40 x 5,00 x 23,65
= 9,46 kN
Berat balok arah melintang = 0,20 x 0,40 x 5,00 x 23,65
= 9,46 kN
Berat balok anak = 0,20 x 0,35 x 5,00 x 23,65
= 8,28 kN
Berat plafond + penggantung = 0,18 x 5,00 x 5,00
= 4,5 kN
Berat dinding setengah batu = 2,5 x (5,00 + 5,00) x 3,5
= 87,5 kN
Berat spesi 2 cm = (0,21 x 2) x 5,00 x 5,00
= 10,5 kN
Berat kolom lantai 2 = 0,25 x 0,25 x 3,5 x 23,65
= 5,17 kN
Jumlah beban mati (WD) lantai 2 = 188,08 kN

b) Beban mati lantai 1


Berat pelat lantai = 5,00 x 5,00 x 0,12 x 23,65
= 70,95 kN
Berat blk arah memanjang atap = 0,20 x 0,40 x 5,00 x 23,65
= 9,46 kN
Berat blk arah memanjang lantai = 0,25 x 0,45 x 5,00 x 23,65
= 13,3 kN
Berat blk arah melintang atap = 0,25 x 0,40 x 5,00 x 23,65
= 11,83 kN
Berat blk arah melintang lantai = 0,25 x 0,40 x 5,00 x 23,65
= 11,83 kN
Berat blk anak atap = 0,20 x 0,35 x 5,00 x 23,65
= 8,28 kN
Berat blk anak lantai = 0,20 x 0,40 x 5,00 x 23,65
= 9,46 kN
Berat spesi 2 cm = (0,21 x 2) x 5,00 x 5,00
= 10,5 kN
Berat plafond + penggantung = 0,18 x 5,00 x 5,00

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 9
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

= 4,5 kN

Berat tegel = 0,24 x 5,00 x 5,00


= 6 kN
Jumlah beban mati (WD) lantai 1 = 156,11 kN
c) Total beban mati (WD)
Total WD = WD lantai 1 + WD lantai 2
Total WD = 156,11 + 188,08
Total WD = 344,19 kN

2) Beban hidup (WL)


Menurut PPIUG-1983 Hal. 13 dan 17, beban hidup atap diambil 1 kN/m 2 dan beban hidup
lantai gedung mall sebesar 2,5 kN/m2.
Atap = 1 x 5,00 x 5,00 = 25,00 kN
Lantai = 2,5 x 5,00 x 5,00 = 62,50 kN
Berat total beban hidup (WL) = 87,50 kN

3) Beban berfaktor (WU)


WU = 1,2 WD + 1,6 WL
= (1,2 x 344,19) + (1,6 x 87,50)
= 513,028 kN

b. Perhitungan kuat rencana kolom


Rasio tulangan kolom = 0,01 - 0,08 (diambil 0,05)
Ukuran kolom lantai 2 (25 x 25 cm)
Ag = 250 x 250 = 62500 mm2
Ast = 0,05 x 62500 = 3125 mm2
fc = 20 Mpa
fy = 240 Mpa

Berdasarkan SK SNI 03-2847-2002


Pn max = 0,8 x (0,85 x fc (Ag Ast ) + fy x Ast )
= 0,8 x 0,65 (0,85 x 20 (62500 3125) + 240 x 3125)
= 914875 N = 914,875 kN
Syarat, Pn > WU = 914,875 kN > 513,028 kN
Ukuran kolom lantai 1 (30 x 30 cm)
Ag = 300 x 300 = 90000 mm2
Ast = 0,05 x 122500 = 4500 mm2
fc = 20 Mpa
fy = 240 Mpa
Berdasarkan SK SNI 03-2847-2002
Pn max = 0,8 x (0,85 x fc (Ag Ast ) + fy x Ast )
= 0,8 x 0,65 (0,85 x 20 (90000 4500) + 240 x 4500)
= 1317420 N = 1317,420 kN
Syarat, Pn > WU = 1317,420 kN > 513,028 kN

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 10
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

c. KESIMPULAN
Jadi, dimensi kolom untuk lantai 1 diambil sebesar 30 x 30 cm, dan dimensi kolom untuk lantai 2
diambil sebesar 25 x 25.

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 11
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

C. Analisis Struktur
1. Pelat Atap dan Pelat Lantai

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 12
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

a. Perhitungan pelat atap


Diketahui: Mutu beton, fc = 20 Mpa
Berat isi beton, c = 23,65 kN/m3
Mutu baja, fy = 240 Mpa
Tebal pelat atap, t = 90 mm

1) Perhitungan beban-beban yang bekerja


a) Beban mati (WD)
Berat sendiri pelat atap = 0,09 x 23,65 = 2,13 kN/m
Berat spesi tebal 2 cm = 0,21 x 2 = 0,42 kN/m
Berat plafond + penggantung = (0,11+ 0,07) = 0,18 kN/m
Total beban mati (WD) = 2,73 kN/m
b) Beban hidup untuk atap (WL) = 1 kN/m
c) Beban berfaktor (WU)
WU = 1,2 WD + 1,6 WL
= (1,2 x 2,73) + (1,6 x 1)
= 4,88 kN/m

2) Perhitungan momen lentur


Momen lentur pelat dihitung dengan menggunakan metode koefisien momen,
(PBI 1971).
Rumus : M = 0,001 . WU . Lx . C
Dimana :
M = momen lentur
WU = beban terfaktor terbagi merata untu pelat atap
Lx = bentang terpendek panel
C = koefisien momen
Hubungan pelat dan balok tepi dianggap menumpu bebas

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 13
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

a) Panel A
Ly = 5,0 m
Lx = 2,5 m
Ly 5,0
Jadi, Lx = 2,5 = 2,0

Diperoleh dari table 14 buku Gideon :


CLx = 72
CLy = 19
CTx = 117
CTy = 76

MLx = 0,001 x 4,88 x 2,5 x 72 = 2,20 kNm


MLy = 0,001 x 4,88 x 2,5 x 19 = 0,58 kNm
MTx = - 0,001 x 4,88 x 2,5 x 117 = - 3,57 kNm
MTy = - 0,001 x 4,88 x 2,5 x 76 = - 2,32 kNm
MTix = x 2,20 = 1,10 kNm
MTiy = x 0,58 = 0,29 kNm

b) Panel B
Ly = 5,0 m
Lx = 2,5 m
Ly 5,0
Jadi, Lx = 2,5 = 2,0

Diperoleh dari table 14 buku Gideon :


CLx = 58
CLy = 17
CTx = 83
CTy = 53

MLx = 0,001 x 4,88 x 2,5 x 58 = 1,77 kNm


MLy = 0,001 x 4,88 x 2,5 x 17 = 0,52 kNm
MTx = - 0,001 x 4,88 x 2,5 x 83 = - 2,53 kNm
MTy = - 0,001 x 4,88 x 2,5 x 53 = - 1,62 kNm
MTiy = x 0,52 = 0,26 kNm

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 14
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

c) Panel C
Ly = 5,0 m
Lx = 2,5 m
Ly 5,0
Jadi, Lx = 2,5 = 2,0

Diperoleh dari table 14 buku Gideon :


CLx = 70
CLy = 17
CTx = 114
CTy = 76

MLx = 0,001 x 4,88 x 2,5 x 70 = 2,14 kNm


MLy = 0,001 x 4,88 x 2,5 x 17 = 0,52 kNm
MTx = - 0,001 x 4,88 x 2,5 x 114 = - 3,48 kNm
MTy = - 0,001 x 4,88 x 2,5 x 76 = - 2,32 kNm
MTix = x 0,52 = 0,26 kNm

d) Panel D
Ly = 5,0 m
Lx = 2,5 m
Ly 5,0
Jadi, Lx = 2,5 = 2,0

Diperoleh dari table 14 buku Gideon :


CLx = 58
CLy = 15
CTx = 82
CTy = 53

MLx = 0,001 x 4,88 x 2,5 x 58 = 1,77 kNm


MLy = 0,001 x 4,88 x 2,5 x 15 = 0,46 kNm
MTx = - 0,001 x 4,88 x 2,5 x 82 = - 2,50 kNm
MTy = - 0,001 x 4,88 x 2,5 x 53 = - 1,62 kNm

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 15
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

Tabel momen-momen setiap panel


A B C D
Mlx 2,20 1,32 2,14 1,77
Mly 0,58 0,52 0,52 0,46
Mtx 3,57 2,53 3,48 2,50
Mty 2,32 1,62 2,32 1,62
Mtix 1,10 - 0,26 -
Mtiy 0,29 0,26 - -

Untuk memudahkan pekerjaan pembesian, maka perhitungan tulangan untuk semua


pelat disamakan dengan mengambil momen maksimum dari setiap panel masing-
masing arah.
Mlx = 2,20 kNm (Panel A)
Mly = 0,58 kNm (Panel A)
Mtx = 3,57 kNm (Panel A)
Mty = 2,32 kNm (Panel A)
Mtix = 1,10 kNm (Panel A)
Mtiy = 0,29 kNm (Panel A)

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 16
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

3) Perhitungan tulangan pelat atap


Menurut SNI-03-2847-2002, penutup beton minimum untuk pelat pada kondisi kering
dengan tulangan D 36 dan yang lebih kecil diambil p = 20 mm. Diperkirakan diameter
tulangan 8 pada dua arah dengan tebal plat, h = 90 mm.

Tinggi efektif d dalam arah x adalah :


dx = h p = 90 20 8 = 66 mm
Tinggi efektif d dalam arah y adalah :
dy = h p - = 90 20 8 8 = 58 mm
untuk fc 20 Mpa dan fy 240 Mpa dilihat pada buku Gideon (hal. 51 & 52) maka
didapat :
min : 0,025
max : 0,0323

a) Momen tumpuan
Arah sumbu X

Mu = Mtx = 3,57 kNm


Mu = As fy z dimana z = (0,85 0,90) dx
= (.b.d).fy. diambil z = 0,85 x 66
= 56,1 mm
Mu
= . b . dx . fy . z

3,57 x 10 6
= 0,8 x 1000 x 66 x 240 x 56,1

= 0,00502

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 17
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

min = 0,0025 ( fy =240 Mpa & pelat )


f 'c 600
b = 0,85 x 1 x fy x 600+fy ( )
1 = 0,85 (fc 30 MPa)

20 600
= 0,85 x 0,85 x 240 x ( 600+240 ) = 0,0430

max = 0,75 x b = 0,75 x 0,0430 = 0,0322


> min ,maka yang digunakan
As = .b.dx
= 0,00502 x 1000 x 66 = 331,439 mm2
digunakan tulangan dengan 8 150 (As = 335 mm2)

Tulangan pembagi
Atb= .b.h
= 0,0025 x 1000 x 66 = 165 mm2
Jadi, digunakan tulangan dengan D8 250 (As = 201 mm2)

Arah sumbu Y
Mu = Mty = 2,32 kNm
Mu 2,32
1 0.058 = 689,66 kN/m 690 kN/m
2 2
b .dy
2 = 2

Dari buku tabel perhitungan beton bertulang (Gideon) diperoleh :


Mu/b.d2 (fy = 240)(fc = 20)
600 0,0032
700 0,0037

Diinterpolasi sehingga :
690600
(
= 0,0032 + 700600 ) x (0,0037 0,0032)

= 0,0037
> min ,maka yang digunakan
As = .b.dy
= 0,0037 x 1000 x 58 = 214,6 mm2
Jadi, digunakan tulangan dengan D8 200 ( 251 mm2)

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 18
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

Tulangan pembagi
Atb = .b.dy
= 0,0025 x 1000 x 58 = 145 mm2
Jadi, digunakan tulangan dengan D8 250 (As = 201 mm2)

b) Momen Lapangan
Arah sumbu X
Mu = Mlx = 2,20 kNm
fy
Mu = b dx2 fy (1 0,59 f 'c )

240
2,20 x 106 = 0,8 . . 1000 . 662 . 240 (1 0,59 20 )

2,20 x 106 = 836352000 ( 1 7,08 )


2,20 x 106 = 836352000 5921372160 2
5921372160 2- 836352000 + 2200000= 0

b b2 4 ac
= 2a

836352000 83635200024 x 5921372160 x 2200000


= 2 x 5921372160

836352000 804597161,9
= 11842744320

836352000+ 804597161,9
1 = 11842744320 =0,138 ...... (tidak memenuhi)

836352000804597161,9
2 = 11842744320 =0,00268 ....... (memenuhi)

Di ambil 2 = 0,00268

2 > min ,maka yang digunakan

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 19
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

As = .b.dx
= 0,00268 x 1000 x 66 = 176,97 mm2
Jadi, digunakan tulangan dengan D8 250 (201 mm2)

Arah sumbu Y
Mu = Mty = 0,58 kNm
Mu 0,58
b .dy = 1 0.058 = 172,41 kN/m 173 kN/m
2 2 2 2

Dari buku tabel perhitungan beton bertulang (Gideon) diperoleh :


Mu/b.d2 (fy = 240)(fc = 20)
100 0,0005
200 0,0010

Diinterpolasi sehingga :
173100
(
= 0,0005 + 200100 ) x (0,0037 0,0032)

= 0,000865
< min ,maka yang digunakan min
As = .b.dy
= 0,0025 x 1000 x 58 = 145 mm2
Jadi, digunakan tulangan dengan D8 250 (201 mm2)

c) Momen jepit tak terduga


Arah sumbu X
Mu = Mtix = 1,10 kNm
Mu 1,10
b .dx
2 = 1 0.066
2 = 252,53 kN/m2 253 kN/m2

Dari buku tabel perhitungan beton bertulang (Gideon) diperoleh:


Mu/b.d2 (fy = 240)(fc = 20)
200 0,0010
300 0,0016

Diinterpolasi sehingga :

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 20
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

= 0,0010 + ( 253200
300200 ) x (0,0016 0,0010)

= 0,001318
< min ,maka yang digunakan min
Karena perlu = 0,00058 < min, maka digunakan min = 0,0025
As = .b.dx
= 0,0025 x 1000 x 66 = 165 mm2
Jadi, digunakan tulangan dengan D8 250 (201 mm2)
Tulangan pembagi
Digunakan tulangan dengan D8 250 (201 mm2)

Arah sumbu Y
Mu = Mtiy = 0,29 kNm
Mu 0,29
b .dy
2 = 1 0.058
2 = 86,21 kN/m2 87 kN/m2

As = .b.dy
= 0,0025 x 1000 x 58 = 145 mm2
Jadi, digunakan tulangan dengan D8 250 (201 mm2)

Tulangan pembagi
Digunakan tulangan dengan D8 250 (201 mm2

Pemeriksaan lebar retak


Perhitungan lebar retak tidak perlu diperhitungkan karena menggunakan mutu baja fy = 240
300 MPa (Buku Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang oleh W.C. Vis & Gideon Kusuma).
Tetapi dapat melakukan pengecekan lebar retak sesuai dengan yang (SKSNIT15-1991-03
rumus 3.3.4)

= fs 3 dc . A 30 MN/m untuk struktur di dalm ruangan

25 MN/m untuk struktur di dalm ruangan


fs = 0,6 (240) = 144 A = 2 x dc x s = 2 x 24 x 250 = 12000
dc = 20 + 8 = 24

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 21
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

= 144 3 24 .12000

= 9509, 550 N/mm = 9,509 MN/m

Syarat = = fs 3 dc . A 30 MN/m

= 9,509 30 MN/m ok

Disimpulkan penulangan pelat lantai :


Tulangan lapangan arah X = Digunakan D8 250 (As = 201 mm2)
Tulangan lapangan arah Y = Digunakan D8 250 (As = 201 mm2)
Tulangan tumpuan arah X = Digunakan D8 150 (As = 335 mm2)
Tulangan tumpuan arah Y = Digunakan D8 225 (As = 223 mm2)
Tulangan bagi tumpuan arah X = Digunakan D8 250 (As = 201 mm2)
Tuangan bagi tumpuan arah Y = Digunakan D8 250 (As = 201 mm2)
Tulangan jepit tak terduga arah X = Digunakan D8 250 (As = 201 mm2)
Tulangan jepit tak terduga arah Y = Digunakan D8 250 (As = 201 mm2)
Tulangan bagi jepit arah X = Digunakan D8 250 (As = 201 mm2)
Tulangan bagi jepit arah Y = Digunakan D8 250 (As = 201 mm2)

b. Perhitungan Pelat Lantai


Diketahui: Mutu beton, fc = 20 Mpa
Berat isi beton, c = 23,65 kN/m3
Mutu baja, fy = 240 Mpa
Tebal pelat atap, t = 120 mm

1) Perhitungan beban-beban yang bekerja


a) Beban mati (WD)
Berat sendiri pelat atap = 0,12 x 23,65 = 2,83 kN/m
Berat spesi tebal 2 cm = 0,21 x 2 = 0,42 kN/m
Berat plafond + penggantung = (0,11+ 0,07) = 0,18 kN/m
Total beban mati (WD) = 3.43 kN/m
b) Beban hidup untuk lantai (WL) = 2,5 kN/m

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 22
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

c) Beban berfaktor (WU)


WU = 1,2 WD + 1,6 WL
= (1,2 x 3,43) + (1,6 x 2,5)
= 8,13 kN/m

2) Perhitungan momen lentur


Momen lentur pelat dihitung dengan menggunakan metode koefisien momen,
(PBI 1971).
Rumus : M = 0,001 . WU . Lx . C
Dimana :
M = momen lentur
WU = beban terfaktor terbagi merata untu pelat atap
Lx = bentang terpendek panel
C = koefisien momen
Hubungan pelat dan balok tepi dianggap menumpu bebas

Perhitungan kofisien momen ( C ) pada plat lantai sama dengan perhitungan koefisien
momen C pada plat atap karena dimensi dan bentuknya yang sama.
a) Moment Panel A
MLx = 0,001 x 8,13 x 2,5 x 72 = 3,66 kNm
MLy= 0,001 x 8,13 x 2,5 x 19 = 0,97 kNm
MTx = - 0,001 x 8,13 x 2,5 x 117 = - 5,95 kNm
MTy= - 0,001 x 8,13 x 2,5 x 76 = - 3,86 kNm
MTix = x 3,66 = 1,83 kNm
MTiy = x 0,97 = 0,48 kNm

b) Moment Panel B
MLx = 0,001 x 8,13 x 2,5 x 58 = 2,95 kNm
MLy = 0,001 x 8,13 x 2,5 x 17 = 0,86 kNm

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 23
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

MTx = - 0,001 x 8,13 x 2,5 x 83 = - 4,22 kNm


MTy = - 0,001 x 8,13 x 2,5 x 53 = - 2,69 kNm
MTiy = x 0,86 = 0,43 kNm

c) Moment Panel C
MLx = 0,001 x 8,13 x 2,5 x 70 = 3,56 kNm
MLy = 0,001 x 8,13 x 2,5 x 17 = 0,86 kNm
MTx = - 0,001 x 8,13 x 2,5 x 114 = - 5,79 kNm
MTy = - 0,001 x 8,13 x 2,5 x 76 = - 3,86 kNm
MTix = x 3,56 = 1,78 kNm

d) Moment Panel D
MLx = 0,001 x 8,13x 2,5 x 58 = 2,95 kNm
MLy = 0,001 x 8,13x 2,5 x 15 = 0,76 kNm
MTx = - 0,001 x 8,13x 2,5 x 82 = - 4,17 kNm
MTy = - 0,001 x 8,13x 2,5 x 53 = - 2,68 kNm

Tabel momen-momen setiap panel


A B C D
Mlx 3,66 2,95 3,56 2,95
Mly 0,97 0,86 0,86 0,76
Mtx 5,95 4,22 5,79 4,17
Mty 3,86 2,69 3,86 2,69
Mtix 1,83 - 1,75 -
Mtiy 0,48 0,43 - -

Untuk memudahkan pekerjaan pembesian, maka perhitungan tulangan untuk semua


pelat disamakan dengan mengambil momen maksimum dari setiap panel masing-
masing arah.
Mlx = 3,66 kNm (Panel A)
Mly = 0,97 kNm (Panel A)
Mtx = 5,95 kNm (Panel A)

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 24
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

Mty = 3,86 kNm (Panel A)


Mtix = 1,83 kNm (Panel A)
Mtiy = 0,48 kNm (Panel A)

3) Perhitungan tulangan pelat lantai


Menurut SNI-03-2847-2002, penutup beton minimum untuk pelat pada kondisi kering
dengan tulangan D 36 dan yang lebih kecil diambil p = 20 mm. Diperkirakan diameter
tulangan 10 pada dua arah dengan tebal plat, h = 120 mm.

Tinggi efektif d dalam arah x adalah :


dx = h p = 120 20 10 = 95 mm
Tinggi efektif d dalam arah y adalah :
dy = h p - = 120 20 10 10 = 85 mm

a) Momen tumpuan
Arah sumbu X
Mu = Mtx = 5,95 kNm
Mu 5,95
1 0.095 2 = 659,28 kN/m 660 kN/m
2 2
b .dx 2 =

Dari buku tabel perhitungan beton bertulang (Gideon) diperoleh :


Mu/b.d2 (fy = 240)(fc = 20)
600 0,0032
700 0,0037

Diinterpolasi sehingga :
660600
(
= 0,0032 + 700600 ) x (0,0037 0,0032)

= 0,0035
> min ,maka yang digunakan

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 25
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

As = .b.dx
= 0,0035 x 1000 x 95 = 332,5 mm2
Jadi, digunakan tulangan dengan D10 225 (As = 349 mm2)
Tulangan pembagi
Atb = .b.dy
= 0,0035 x 1000 x 85 = 297,5 mm2
Jadi, digunakan tulangan dengan D10250 (As = 314 mm2)

Arah sumbu Y
Mu = Mty = 3,86 kNm
Mu 3,86
b .dy = 1 0.085 = 534,26 kN/m 540 kN/m
2 2 2 2

Dari buku tabel perhitungan beton bertulang (Gideon) diperoleh :


Mu/b.d2 (fy = 240)(fc = 20)
500 0,0027
600 0,0032

Diinterpolasi sehingga :
540500
(
= 0,0027 + 600500 ) x (0,0032 0,0027)

= 0,0031
> min ,maka yang digunakan
As = .b.dy
= 0,0037 x 1000 x 95 = 294,5 mm2
Jadi, digunakan tulangan dengan D10 250 ( 314 mm2)
Tulangan pembagi
Atb = .b.dy
= 0,0031 x 1000 x 85 = 263,5 mm2
Jadi, digunakan tulangan dengan D8 250 (As = 314 mm2)

b) Momen Lapangan
Arah sumbu X
Mu = Mlx = 3,66 kNm
Mu 3,66
b .dx = 1 0.095 2 = 405,54 kN/m 410 kN/m
2 2 2

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 26
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

Dari buku tabel perhitungan beton bertulang (Gideon) diperoleh :


Mu/b.d2 (fy = 240)(fc = 20)
400 0,0021
500 0,0027

Diinterpolasi sehingga :
410400
(
= 0,0021 + 500400 ) x (0,0027 0,0021)

= 0,0023
> min ,maka yang digunakan
As = .b.dx
= 0,0023 x 1000 x 95 = 214,7 mm2
Jadi, digunakan tulangan dengan D10 250 (As = 314 mm2)

Arah sumbu Y
Mu = Mly = 0,97 kNm
Mu 0,97
b .dy = 1 0.085 2 = 134,26 kN/m 140 kN/m
2 2 2

Dari buku tabel perhitungan beton bertulang (Gideon) diperoleh :


Mu/b.d2 (fy = 240)(fc = 20)
100 0,0005
200 0,0010

Diinterpolasi sehingga :
173100
(
= 0,0005 + 200100 ) x (0,0037 0,0032)

= 0,000865
min > ,maka yang digunakan min
As = .b.dy
= 0,0025 x 1000 x 85 = 212,5 mm2
Jadi, digunakan tulangan dengan D10 250 ( 314 mm2)

c) Momen jepit tak terduga


Arah sumbu X
Mu = Mtix = 1,83 kNm

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 27
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

Mu 1,83
b .dx
2 = 1 0.095
2 = 202,77 kN/m2 210 kN/m2

Dari buku tabel perhitungan beton bertulang (Gideon) diperoleh:


Mu/b.d2 (fy = 240)(fc = 20)
200 0,0010
300 0,0016

Diinterpolasi sehingga :

= 0,0010 + ( 253200
300200 ) x (0,0016 0,0010)

= 0,001318
min > ,maka yang digunakan min
As = .b.dx
= 0,0025 x 1000 x 95 = 214,7 mm2
Jadi, digunakan tulangan dengan D10 250 (314 mm2)
Tulangan pembagi
Digunakan tulangan dengan D10 250 (314 mm2)

Arah sumbu Y
Mu = Mtiy = 0,43 kNm
Mu 0,43
b .dy
2 = 1 0.085
2 = 59,52 kN/m2 60 kN/m2

As = .b.dy
= 0,0025 x 1000 x 85 = 212,5 mm2
Jadi, digunakan tulangan dengan D10 250 (314 mm2)

Tulangan pembagi
Digunakan tulangan dengan D10 250 (314 mm2)

Pemeriksaan lebar retak


Perhitungan lebar retak tidak perlu diperhitungkan karena menggunakan mutu baja fy = 240
300 MPa (Buku Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang oleh W.C. Vis & Gideon Kusuma).
Tetapi dapat melakukan pengecekan lebar retak sesuai dengan yang (SKSNIT15-1991-03
rumus 3.3.4)

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 28
Shidiq Baihaqi (311 14 043)
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

= fs 3 dc . A 30 MN/m untuk struktur di dalm ruangan

25 MN/m untuk struktur di dalm ruangan


fs = 0,6 (240) = 144 A = 2 x dc x s = 2 x 24 x 250 = 12000
dc = 20 + 8 = 24

= 144 3 24 .12000

= 9509, 550 N/mm = 9,509 MN/m

Syarat = = fs 3 dc . A 30 MN/m

= 9,509 30 MN/m ok

Disimpulkan penulangan pelat lantai :


Tulangan lapangan arah X = Digunakan D10 250 (As = 314 mm2)
Tulangan lapangan arah Y = Digunakan D10 250 (As = 314 mm2)
Tulangan tumpuan arah X = Digunakan D10 225 (As = 349 mm2)
Tulangan tumpuan arah Y = Digunakan D10 225 (As = 314 mm2)
Tulangan bagi tumpuan arah X = Digunakan D10 250 (As = 314 mm2)
Tuangan bagi tumpuan arah Y = Digunakan D10 250 (As = 314 mm2)
Tulangan jepit tak terduga arah X = Digunakan D10 250 (As = 314 mm2)
Tulangan jepit tak terduga arah Y = Digunakan D10 250 (As = 314 mm2)
Tulangan bagi jepit arah X = Digunakan D10 250 (As = 314 mm2)
Tulangan bagi jepit arah Y = Dogunakan D10 250 (As = 314 mm2)

Muh. Fikri Wardhani (311 14 034)


Andi Rahmat (311 14 040) 29
Shidiq Baihaqi (311 14 043)

Anda mungkin juga menyukai