Penginputan Data :
f’c = 25 MPa
fy = 390 MPa
L1 = 5m
L2 = 4,5 m
L3 = 4,5 m
L4 = 5m
H1 = 4m
H2 = 3,5 m
Kedalaman tanah keras = 16 m
Tujuan bangunan = Perkantoran
Beban hidup yang bekerja = 250 kg/m²
1
GAMBAR RENCANA
DENAH
2
3
4
5
BAB I PERENCANAAN AWAL
(PRELIMINARY DESIGN)
Untuk perencanaan tinggi balok (hmin) yang mutu bajanya selain dari 420 Mpa,
nilainya harus dikalikan dengan (0,4 + fy/700), SNI 2847 : 2013 pasal 9.5.2.2
Tabel 9.5 (a). Contoh, fy = 240, faktor penggandanya = ( 0,4 + 240/700) =
0,9071.
Untuk perhitungan lebar balok bedasarkan hubungannya dengan d min yang
ekonomis adalah = h min – tebal selimut beton, yaitu :
dmin = ( 1,5 – 2,0 ) . b diambil
b = d min / 1,5
Asumsi : diameter tulangan utama = 12 mm = 1,2 cm
Diameter tulangan sengkang = 8 mm = 0,8 cm
Tebal selimt (Ts) = 40 mm = 4,0 cm
a. Untuk Balok B1
6
b. Untuk Balok B2
c. Untuk Balok B3
d. Untuk Balok B4
7
Jadi, dimensi baloknya adalah b x h = 10,005 x 20,408 cm²
8
Menurut SNI 2847 : 2013 Pasal 9.5.3.3, tebal dari plat dengan balok yang
menghubungkan tumpuan pada semua sisinya harus memenuhi :
- Untuk αm lebih besar dari 0,2 tapi tidak lebih dari 2,0 tebal plat
minimum harus memenuhi :
- Untuk αm lebih besar dari 2,0 tebal plat minimum harus memenuhi :
Dalam segala hal tebal plat minimum tidak boleh kurang dari harga berikut
:
- Untuk 0,2 < αm < 2,0 = 120 mm
- Untuk αm > 2,0 = 90 mm
Plat – plat diwakili oleh panel seperti pada gambar di atas . Tinjauan balok
tepi dan balok tengah :
- Memanjang : Arah x
- Melintang : Arah y
9
Menurut SNI 2847 : 2013 Pasal 13.2.4, diaman pada konstruksi monolit atau
komposit penuh, suatu balok mencakup bagian dari plat pada tiap sisi balok
sebesar proyeksi balok yang berada di atas atau di bawah plat, diambil yang
terbesar, tetapi tidak boleh lebih besar dari 4 kali tebal plat, seperti pada gambar
sbb :
Sebenarnya bagian – bagian kecil dari plat (flans balok) yang telah
diperhitungkan dalam balok tidak boleh diperhitungkan untuk Is. Tetapi ACI
mengizinkan penggunaan lebar total portal Eqivalen dalam perhitungan Is,
sehingga :
Lebar efektif balok tengah / dalam (Balok T) harus diambil nilai terkecil :
Momen Inersia dari penampang balok dengan flans terhadap sumbu pusat ialah
:
Dimana :
10
h = tinggi total balok
Rasio kekakuan lentur balok (Ecb . Ib) terhadap kekakuan lentur plat (Ecs
. Is) dengan lebar yang dibatasi dalam arah lateral oleh suatu sumbu dari panel
yang berbatasan (bila ada) pada tiap sisi balok, yaitu :
Dimana :
11
Lebar efektif, bE = bw + (h – t)
= 25 + (25 – 12) = 38 cm (terkecil)
Atau bE = bw + 4t
= 25 + 4 (12) = 73 cm
12
= 25 + 4 (12) = 73 cm
13
d. Balok tengah memanjang (untuk balok B1 dan B3)
Ditaksir tebal plat, t = 12 cm
Lebar efektif, bE = bw + 2 (h – t)
= 25 + 2 (25 – 12) = 51 cm (terkecil)
Atau bE = bw + 8t
= 25 + 8 (12) = 121 cm
14
B. Perhitungan Kontrol Tebal Plat
15
a. Panel 1
b. Panel 2
c. Panel 3
16
d. Panel 4
2 12,472
≥ 12,5
3 12,841
4 12,937
17
1.3 DIMENSI KOLOM
Untuk menaksir ukuran penampang kolom, ditinjau kolom tengah yang
dianggap memikul beban terbesar.
18
A. Kolom pada lantai 02 (Direncanakan dimensi 25cm x 25cm) Beban
hidup (LL) :
- Plat atap 4,75 . 4,75 . 100 = 2256 kg
- Beban air (5cm) 4,75 . 4,75 . 0,05 . 1000 = 1128 kg
= 3384 kg
Beban mati (DL)
- Beban kolom lantai 02 + konsol
0,25 . 0,25 . 3,5 . 2400 + 2700 = 3225 kg
- Beban plat atap
0,13 . 4,75 . 4,75 . 2400 = 7040 kg
- Berat balok atap
Arah x (memanjang)
0,25 . 0,25 . (4,75 – 0,25) . 2400 = 675 kg
Arah y (melintang)
0,25 . 0,25 . 4,75 . 2400 = 712,5 kg
- Berat finishing atap
4,75 . 4,75 . 63 = 1421 kg
- Berat plafond + ducling atap
4,75 . 4,75 . 20 = 451,3 kg
13525 kg
Menurut SNI 2847 : 2013 Pasal 9.2.1, kuat perlu (U) yang menahan
beban mati (DL) dan beban hidup (LL) paling tidak harus sama dengan :
U = 1,2 DL + 1,6 LL
= 1,2 (13525) + 1,6 (3384,4)
= 21645 kg
Pu = U . 9,81
= 21645 . 9,81 = 212334 kg
Menurut SNI 2847 : 2013 Pasal 10.3.6.2, kuat tekan rancang
komponen struktur non – prategang :
19
Sehingga :
ՓPn max = 0,8 . 0,65 . 0,85 . 25 . (62500 – 1250) + (320 . 1250)
= 884812,5 N
Syarat :
ՓPn max > Pu
884812,5 > 212334 (AMAN)
20
Arah y (melintang)
0,25 . 0,25 . 4,75 . 2400 = 712,5 kg
- Berat plafond + ducling atap
4,75 . 4,75 . 20 = 451,3 kg
- Berat dinding lantai 01
(3,5 – 0,25) (4,75-0,25) 250 = 3656 kg
(3,5 – 0,25) (4,75-0,25) 250 = 3656 kg
30315 kg
Menurut SNI 2847 : 2013 Pasal 9.2.1, kuat perlu (U) yang menahan
beban mati (DL) dan beban hidup (LL) paling tidak harus sama dengan :
U = 1,2 DL + 1,6 LL
= 1,2 (30315) + 1,6 (9025)
= 50819 kg
Pu = U . 9,81
= 50819 . 9,81 = 498530 kg
Sehingga :
ՓPn max = 0,8 . 0,65 . 0,85 . 25 . (62500 – 1250) + (320 . 1250)
= 884812,5 N
21
Syarat :
ՓPn max > Pu
884812,5 > 498530 (AMAN)
22
BAB II
PERENCANAAN PENULANGAN PLAT
DENGAN METODE MARKUS
23
Beban air hujan (5cm) = 0,05 . 1000 = 50 kg /m²
Beban hidup atap = 100 = 100 kg/m²
Beban yang diambil adalah yang terbesar dari kedua asumsi beban di atas.
Sehingga Wu untuk 1 meter lebar plat adalah 824,8 kg/m². Karena plat
menerus maka digunakan tabel markus menerus.
24
Digunakan beton dengan mutu 25 MPa dan baja dengan mutu 320 Mpa,
dengan menggunakan SNI 2847:2013 maka tulangan dapat dihitung sebagai
berikut :
a. Plat A
25
Momen Lapangan Arah Y, Mly = 85181 kgcm, dy = 8,50 cm
b. Plat B
30
Dengan rumus ABC diperoleh : AS = 3,403 cm²
31
Dengan rumus ABC diperoleh : AS = 3,403 cm²
d. Plat D
32
Dengan rumus ABC diperoleh : AS = 4,177 cm²
33
Dengan rumus ABC diperoleh : AS = 4,177 cm²
34
Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tulangan Plat
LOKASI PANEL A PANEL B PANEL C PANEL D
Tulangan Plat
Tulangan Arah X
Tulangan Lapangan Ø10 – 125 Ø8 – 125 Ø8 – 125 Ø8 – 100
Tulangan Tumpuan Ø10 – 125 Ø8 – 125 Ø8 – 125 Ø8 – 100
Tulangan Arah Y
Tulangan Lapangan Ø8 – 100 Ø8 – 100 Ø8 – 100 Ø8 – 100
Tulangan Tumpuan Ø8 – 100 Ø8 – 100 Ø8 – 100 Ø8 – 100
a. Panel A
b. Panel B
35
c. Panel C
d. Panel D
36
37
BAB III
ANALISA PEMBEBANAN PORTAL
38
Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa pada saat percepatan gempa sejajar
dengan sumbu x, maka semua beban – beban tersebut dipikul oleh portal
arah x. Demikian pula untuk arah y.
Potal Eqivalen 1
Luas Trapesium = 0,5 . (0,5 + 5) . 2,25
39
= 6,19
Reaksi Tumpuan = RA = RB
= 6,19 W / 2 = 3,09 W
= 1,375 q
Portal Eqivalen 2
Luas Trapesium = 0,5 . (2,25 + 2,25) . 2,25
= 5,06
Reaksi Tumpuan = RA = RB
= 5,06 W / 2 = 2,53 W
= 1,125 q
40
Potongan B-B
Potal Eqivalen 3
Luas Trapesium = 0,5 . (3 + 3) . 3
= 6,25
41
Berat Trapesium = 6,25 W
W = Berat persatuan luas
Reaksi Tumpuan = RA = RB
= 6,25 W / 2 = 3,13 W
= 1,25 q
Pada perhitungan beban eqivalen plat diperoleh untuk bentang kiri terbesar =
1,2674 W dan bentang kanan yaitu eqivalen 3 = 1,1574 W dengan beban
eqivalen maksimum terdapat pada potongan A-A sehingga untuk
perhitungan selanjutnya digunakan portal potongan AA untuk
perhitungan Momen, Geser dan Normal diambil untuk mewakili portal
pada perhitungan.
42
- Beban finishing atap 42 . 1,27 = 53,2 kg/m
43
- Beban Keramik 24 . 1,27 = 30,4 kg/m
- Beban Dinding (3,2 – 0,4) . 250 = 700 kg/m
44
a. Berat Atap (W3)
Beban Mati (DL)
- Beban Plat
9,5 . 1,45 . 0,12 . 2400 = 39672 kg
- Beban Balok
Arah memanjang
0,25 . 0,4 . 9,5 . 4 . 2400 = 9120 kg
Arah melintang
0,25 . 0,4 . 14,5 . 4 . 2400 = 13920 kg
- Beban Kolom
Kolom Tepi
4 . 0,25 . 0,25 . 1,6 . 2400 = 960 kg
Kolom Tepi Tengah
6 . 0,25 . 0,25 . 1,6 . 2400 = 1440 kg
Kolom Tengah
2 . 0,25 . 0,25 . 1,6 . 2400 = 480 kg
- Beban Finishing Atap
42 . 9,5 . 14,5 = 5785,5 kg
- Beban Plafond + Ducling
20 . 9,5 . 14,5 = 2755 kg
= 74132,5 kg
Beban Hidup (LL)
- Beban hidup plat atap = 13775 kg
- Beban air = 6887,5 kg
= 20662,5 kg
45
= 122019 kg
46
= 253674 kg
47
Jadi Berat Total (Wt) = W3 + W2 + W1
= 122019 + 253674 + 261972
= 637665 kg
4. Faktor Keutamaan I
Berdasarkan desain struktur rangka beton di daerah rawan gempa (SNI 03-
1726-2012 Pasal 4.12 tabel 2) diperoleh factor keutamaan I = 1,0 untuk
gedung umum seperti untuk penghunian, perniagaan, dan perkantoran.
48
6. Distribusi Gaya Geser Horizontal Total
a. Arah x
b. Arah y
Dimana :
Fix = Gaya horizontal akibat gempa pada lantai ke-i arah x
Fiy = Gaya horizontal akibat gempa pada lantai ke-i arah y
hi = Tinggi lantai ke-i terhadap lantai dasar
Wi = Berat lantai ke- i
Vx = Gaya geser horizontal total akibat gempa arah x
Vy = Gaya geser horizontal total akibat gempa arah y
B = Panjang sisi bangunan dalam arah yang ditinjau
49
50
51
Kombinasi Pembebanan
52
BAB IV
PERENCANAAN PENULANGAN BALOK DAN
KOLOM
Syarat :
Mn perlu > Mn ada (dianalisa dengan sifat balok T Murni)
Mn perlu > Mn ada (dianalisa dengan rumus balok biasa)
53
Hitung Luas Tulangan
b. Tulangan Lapangan
M (+) = 3,33304999 tm = 3330499,90 Nmm
54
Syarat :
Mn perlu > Mn ada (dianalisa dengan sifat balok T Murni)
Mn perlu > Mn ada (dianalisa dengan rumus balok biasa)
55
Syarat :
Mn perlu > Mn ada (dianalisa dengan sifat balok T Murni)
Mn perlu > Mn ada (dianalisa dengan rumus balok biasa)
56
Hitung Luas Tulangan :
b. Tulangan Lapangan
M (+) = 5,151632779 tm = 51516327,79 Nmm
57
Syarat :
Mn perlu > Mn ada (dianalisa dengan sifat balok T Murni)
Mn perlu > Mn ada (dianalisa dengan rumus balok biasa)
58
Syarat :
Mn perlu > Mn ada (dianalisa dengan sifat balok T Murni)
Mn perlu > Mn ada (dianalisa dengan rumus balok biasa)
59
Hitung Luas Tulangan :
b. Tulangan Lapangan
M (+) = 6,35386554 tm = 63538655,44 Nmm
60
Syarat :
Mn perlu > Mn ada (dianalisa dengan sifat balok T Murni)
Mn perlu > Mn ada (dianalisa dengan rumus balok biasa)
61
Dimana :
K = factor tekuk = 1
Lu = panjang kolom = 3,2
R = radius girasi
Jadi,
Dimana :
Cm = 1 (Konservatif)
62
Penulangan Kolom Tepi
Pu = 4,24327694 ton
Mu = 2,13884579 tm
Mc = δ . Mu = 1,03492 . 2,13884579 = 2,2135 tm
Hitung :
Eksentrisitas :
Syarat :
e min < e (OK)
Hitung nilai ρ
- Sumbu Vertikal
63
- Sumbu Horizontal
Mu = 1,38884202 tm
Mc = δ . Mu = 1,08282 . 1,38884202 = 1,5039 tm
Hitung :
64
Eksentrisitas :
Syarat :
e min < e (OK)
Hitung nilai ρ
- Sumbu Vertikal
- Sumbu Horizontal
65
Digunakan Tulangan 2 Ø 12 = 226,3 mm²
66
Direncanakan tulangan sengkang Ø 6 (Av = 56,5714 mm²)
2. Balok Lantai
67
Jadi digunakan sengkang Ø 6 – 80
68
4.4 Sketsa hasil Desain Tulangan
1. Balok
69
2. Kolom
70
4.5 Contoh Soal Analisa Kolom
71
Rencanakanlah kolom A untuk portal tanpa pengaku pada Gambar 1
untuk beban mati ditambah beban hidup dan angin menurut ACI-9.2. Tekan
aksial layan adalah 48080,79 kg beban mati dan 48080,79 kg beban hidup, dan
momen lentur layan adalah 44241,59 kg-m beban mati, 44241,59 kg-m beban
hidup berikut 20738,24 kg-m beban angin. Anggaplah bahwa beban tetap hanya
mencakup beban mati. Beban aksial berfaktor Pu pada kolom dalam besarnya
1,8 kali beban aksial pada kolom luar. Pilihlah suatu kolom bujur sangkar
dengan tulangan sekitar 2 % . Gunakan fc' 351.53 kg /cm2 , fy 4218,39 kg
/cm2dan metode kekuatan Peraturan ACI.
Jawab:
(b) Taksir ukuran untuk keadaan berimbang. Dengan menggunakan Prosedur yang
diberikan di dalam pasal 13.16 dan 13.17
Gambar 1
Tulangan pada kedua sisi adalah kira-kira sama, T Cs ; dengan itu
72
Cc Pb Pn perlu
111583,73
0,85 fc '1 b b
0,003
b 0,003 566/651651 d 0,592
d
0,85(351,53)(0,8)(0,592d 159405,33
bd berimbang 515415,91
Mc bM2b s M2s
panjang, faktor b diharapkan berkisar antara 1,2 sampai 1,5. jadi, jika
73
Untuk eksentrisitas besar seperti ini, perencanaan kemungkinan akan
berada didalam daerah tarik menentukan dan penampang akan lebih besar
dari penampang berimbang 38.1 cm. Cobalah penampang dengan ukuran 18
cm untuk mendapatkan pendekatan pertama untuk b . Faktor b
(c) Perkiraan faktor panjang yang efektif k untuk portal tanpa pengaku yang
Oleh karena penampang retak harus digunakan untuk momen inersia balok,
maka misalkan Icr Untu balok sebesar 0,00624 m4.
ΣEI/L, kolom
kolom ψ (bagian atas kolom luar)
5,2
74
(d) Perkiraan faktor pembesaran s . Oleh karena tulangan belum dipilih,
0,5EcIg
EI 1
d
455655.785 kg m
di mana : d 0,13
2
EI 2(4566642,1)
Pc (kLu)2 [1,45(55416)]2 662244,90kg (kolom luar)
2 (4566642,1)
Pc [1,30(55416)]2 825538,17 kg
1,0
s PU
1
Pc
Pc 2(662244,9) 3(825538,17) 3801104,312 kg
PU 111583,73[2 3(1,8)] 825538 kg
1
75
s 1,45
e perlu 0,437 m
2
Pn 0,85fc bd 1 ed' 1 ed' 2 (m 1) 1 dd'
ed'
d' 2,5
0,16 d
15,5
fy 60
m 0,85 f ' 0,85(5) 14,1
c
0,5 g 0,0125
4,25(0,228)bd 0,970 bd
76
dengan mengambil d 0,85 h
bh perlu 0,274838 m2
(f) Periksalah faktor panjang efektif k kembali. Gunakan Rumus (10-10). ACI
tanpa
Ig 0,0508(0,1016)(0,1905)2 0,0001873 m4
EI 0,2(25274,4)(25274,4) 55655,93(18730,41)
6964824,212 kgcm2
2
2 n n
( n)
d
n 0,015(7) 0,105
77
2
0,21 0,105 0,365
(0,105)
d
Icr 8,5
(χ/d)3 n 1 χ 2
Ig 3 d
(0,365)3 2
0,502
0,512(4030)(544463,32) 17646172,27
kgm2
78
1 d 1,13
2
EI 2 (6162991,509)
Pc (kLu)2 [1,37(5196)]2 1002439,204 kg (kolom luar)
2
(6162991,509)
Pc [1,27(5196)]2 1165732,47 kg(kolom dalam)
Pu 546538,17 0,214
Pc 0,70(454547)
1,0 1,0
s Pu 1 0,214 1,27
1
Pc
8,5 cm
79
e perlu bM2b s M2s
Pu
19,24 cm
e' 17 15
1,31
'
d 36 d
2,5
0,139 d
36
m' m 1 13,1
Mtb
Cm 0,6 0,4 M 2b
80
0,6 0,4
55.893 0,4 (harga minimum )
54687,4
Untuk pengaku dengan pengaku k = 1,0 (konservatif); sehingga
2
EI 2 (6115169,16)
Pc (kLu )2 [1,0(5446)]2 1864264,76kg
C 0,4
m
Pu 165417,4
1 1
Pc 0,70 (546558,85)
(Gunakan b= 1,0)
b 0,44
1,0
Gunakan penampang bujur sangkar dengan ukuran sisi 50,8 dan tulangan 10-#9
seperti diperlihatakan dalam gambar 2
Gambar 2
BAB V
PERENCAAN DIMENSI
81
DAN PENULANGAN PONDASI
A B
82
P
16 m
d
d'
hc L
bc
5.2 Pondasi A
Data :
P =
80417 Htot
=H+h
h = 30 cm = 300 mm (ditaksir)
H = 15700 mm = 15,7 m
83
L = 1,5 B = 950 mm
Syarat :
qsu netto < qs revisi (OK)
Syarat : Ø Vc > Vu
B
hc
hc + d
Sehingga :
Vc = ((hc + d) + (bc + d)). 2d 1/3 f’c
84
= 1666,7 d + 6,67 d²
Syarat :
Ø Vc > Vu
0,6 (1666,7 d + 6,67 d²) > 215361 – 210,01 d – 0,42003 d²
4,42 d² + 1210 d – 215361,5 > 0
hc
d
af
Syarat :
ØVc > Vu
0,6 (516,05 d) > 88293 – 260,11 d
85
309,63 d > 88293 – 260,11 d
309,63 d = 88293 – 260,11 d
569,74 d = 88293
d = 155 mm = 200 mm
Dimana :
Syarat :
Ø Mn >
Mu
0,8 . 64000 As – 3,707 As² > 16722442,76
86
3,7068 As² - 64000 As + 20903053,45 > 0
3,7068 As² - 64000 As + 20903053,45 = 0 Diperoleh
:
As = 320,66 mm
Digunakan tulangan : 5 Ø 12 = 565,714 mm²
Ø Mn > Mu
0,8 . 57290 As – 2,536 As² > 7980569,231
2,5362 As² - 57290 As + 9975711,538 > 0
2,5362 As² - 57290 As + 9975711,538 = 0 Diperoleh
:
As = 170,95 mm
Digunakan tulangan : 3 Ø 12 = 393,43 mm²
Dengan cara yang sama didapatkan penulangan untuk Pondasi B dengan hasil
sebagai berikut
87
65 cm
15 cm 65 cm 15 cm
88
120 cm
25 cm 120 cm 25 cm
89
Diambil tinggi anak tangga = optride = 20 cm, sehingga lebar anak tangga antride
:
1 antride + 2 (20) = 63 cm
1 antride = 23 cm
90
6.2 Perhitungan beban – beban yang bekerja
91
- Tangga
a. Beban Mati (DL)
Berat plat + anak tangga 0,1755 . 1,2 . 2400 = 505,33 kg/m
Finishing lantai 48 . 1,2 = 57,6 kg / m
Hand riil = 20 kg / m
= 582,93 kg /m
- Bordes
a. Beban Mati (DL)
Berat plat bordes 0,12 . 1,25 . 2400 = 360 kg/m
Finishing lantai 48 . 1,25 = 60 kg/m
= 420 kg/m
Momen Primer :
92
Faktor Kekakuan :
93
FEM -188.25 188.25 -421.1741 421.1741
Bal 188.25 135.0568 97.867281 0
Co 67.528424 94.125 0 -39.54832 48.93364
Bal -67.52842 -54.57668 0
94
1004 kg/m 1179.5 kg/m
352.97 kgm
352.97 kgm
200 cm
455.28
1.5 m 2.07 m
Gaya Dalam
Bentang AB
1004 kg/
C m
352.97
SMB = 0 x = 1,5
VC . 1.5 - 1.5
VC = 517.69 kg Dx = 0
RC
95
. 1004 . 0.75 + 352.97 = 0 517.69 kg
-988.3 kg
Bentang BC
1179.5 kg/m
B
HC SMA = 0
352.97 kgm VC . ( 3.57 ) +HA ( 2) - ( 1004 .1.5)
.( 2.82 ) - ( 2441.6 . 1.035 ) + 455.28
988.31
HC = 2235.271 kg
2
SMB = 0
A
-HA . 2 - 455.28 - 2527 + 352.97
455.28 kgm
HC + VA . 2.07 =0
VA = 3429.9 kg
VC
SV = 0
Dx = -1180 x + 1270.2
-1180 kg
Untuk x = 0 Mx = -455.3 Dx = x= 2.07-1171 kg
Mx = -352.97 kgm Dx =
96
Balok AB
a. Tulangan Tumpuan
M (-) = 455,28 kgm = 4552770,6 Nmm
97
Periksa :
ρ > ρ min (digunakan rasio tulangan minimum)
ρ < ρ maks (OK)
Digunakan tulangan Ø 12 – 15
b. Tulangan Bagi
Untuk tulangan bagi ρ = 0,002
Digunakan tulangan Ø 8 – 15
98
Lapangan Ø 12 – 15
Bagi Ø 8 – 15
Bordes
Tumpuan Ø 12 – 20
Bagi Ø 8 – 20
Lapangan Ø 12 – 20
Bagi Ø 8 – 20
6.3 Sketsa Penulangan Tangga
99
100