“Karakteristik Penanaman Nilai Agama dan Moral pada Anak Usia Dini”
OLEH
Kelompok 3
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas berkah dan
Pengembangan Agama dan Moral Selain itu, kami juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca. Kami mengucapkan terima kasih
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca sangat berguna bagi
diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu yang bermanfaat bagi kita
semua.
11 Februari 2023
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
2.2. Faktor-faktor Pendorong Nilai Agama dan Moral pada AUD ................. 14
2.4. Implementasi Nilai Agama dan Moral dalam Kehidupan Sehari-hari .....16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
(Arifudin et al., 2021). Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai arti yang
sangat penting bagi pembangunan bangsa. Hal ini sejalan dengan paradigma
(BPS, 2022).
Pendidikan menjadi salah satu kunci dari arah pembangunan Sumber Daya
Peningkatan kualitas dan daya saing SDM diharapkan dapat mencetak generasi
penerus bangsa yang sehat, cerdas, adaptif, inovatif, terampil, serta berkarakter
1
membangunkan potensi yang ada di dalam diri manusia. Melalui pendidikan
anak perlu mendapatkan pendidikan yang baik agar potensi dirinya bisa
bermanfaat (Ananda, 2017). Anak usia dini (AUD) adalah generasi yang akan
melanjutkan kehidupan di masa depan. Anak usia dini sebagai aset sumber daya
berbangsa dan bernegara. Usia dini adalah masa dimana anak dapat
(NAEYC) bahwa anak usia dini adalah anak yang berada dalam rentang usia 0-
penitipan anak pada keluarga (family child care home), pendidikan prasekolah
baik swasta maupun negeri, TK, dan SD. Sedangkan menurut Undang-undang
pada Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
2
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
2021).
Nomor 146 Tahun 2014 mengenai kurikulum 2013, dijelaskan bahwa PAUD
berbagai macam stimulasi bermakna yang diberikan sejak usia dini, dimana
masa usia dini merupakan masa yang paling tepat untuk memberikan stimulasi-
Menurut para ahli psikologi, usia dini hanya datang sekali dan tidak dapat
sekitarnya dan bagi bangsa. Anak juga merupakan generasi penerus bangsa
untuk mencetak generasi yang bermutu. Pendidikan dalam hal ini tidak bisa
terlepas dari peran pendidikan anak usia dini yang memberikan bimbingan dan
pengenalan mengenai nilai agama dan moral kepada anak sejak awal masa
pertumbuhan. Pendidikan nilai agama dan moral pada anak usia dini menjadi
3
agama Islam. Selain itu pengembangan moral dan nilai agama juga sangat
Hadisi (2015) menjelaskan bahwa periode usia dini merupakan masa yang
mendasari kehidupan manusia selanjutnya. Masa ini biasa disebut the golden
age yaitu masa-masa keemasan anak. Atas dasar inilah, penting kiranya
kemampuan dan potensi anak. Pendidikan karakter pada usia dini memanglah
permulaan yang tepat karena usia ini merupakan periode perkembangan yang
anak pada masa ini berlangsung sangat cepat dan akan menjadi penentu bagi
sifat-sifat atau karakter anak di masa dewasa. pendidikan karakter pada intinya
oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.
Perkembangan nilai agama dan moral (NAM) sebagai salah satu aspek awal
yang mesti dilatih dan dikuatkan kepada anak supaya bisa berkembang sebagai
individu yang baik serta berkarakter (Mumtazah & Sutama, 2021). Keberadaan
pendidikan nilai agama dan moral pada PAUD adalah pondasi yang kokoh dan
sangat penting keberadaannya. Jika hal tersebut tertanam dan terpatri dengan
baik sejak dini pada seorang anak, maka akan menjadi awal yang baik bagi
4
Fenomena merosotnya karakter berbangsa di tanah air dapat disebabkan
moral budaya bangsa yang sesungguhnya bernilai tinggi (Rahim & Setiawan,
2019). Kini telah banyak ditemukan bahwa moral dan agama yang ada di
masyarakat khususnya anak usia dini mengalami penurunan dalam hal sikap,
Masa usia dini merupakan masa kecil ketika anak memiliki kekhasan dalam
bertingkah laku. Seorang anak belum mengerti apakah yang ia lakukan itu
berbahaya atau tidak, bermanfaat atau merugikan, serta benar maupun salah.
Hal yang terpenting bagi mereka adalah ia merasa senang dan nyaman dalam
melakukannya. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas orang tua dan pendidikan
membentuk kepribadian yang baik. karakteristik anak usia dini yang tidak kalah
penting dan patut dipahami oleh setiap orang tua maupun pendidik ialah anak
Agama dan Moral yang diberikan oleh guru di Sekolah dan Orang Tua di
baik, berperilaku baik dan berpikiran baik. Potensi itu akan menjadi sumber
5
daya manusia yang berkualitas jika diterima seorang anak sejak masih
usia dini, yaitu sebagai model, pembimbingan, pelatih, motivator, dan penilai.
ini yaitu:
1) Apa Definisi Agama dan Moral secara Umum dan Menurut Para Ahli?
2) Apa Faktor yang Dapat Meningkatkan Nilai Agama dan Moral untuk
AUD?
AUD?
hari?
1) Mengetahui Definisi Agama dan Moral Secara Umum dan Para Ahli
AUD
Sehari-sehari
6
BAB II
PEMBAHASAN
sesuatu zat yang dianggap tuhan. Selain itu, agama juga didefinisikan
motif intrinsik (Dalam diri) dan motif ekstrinsik (luar diri) dan motif
2020).
7
tujuan hidup dan kehidupan manusia itu sendiri. Lembaga pendidikan
dasar pada anak adalah keluarga dan kedua orang tua sebagai pendidik
atau hanya perpanjangan dari tugas dan tanggung jawab keluarga (Yani,
2013).
2) Instink keagamaan
8
sempurna. Dengan demikian pendidikan agama perlu
pada anak sejak masa kecil akan menentukan bagi kehidupan agama
agama sejak kecil yang diberikan oleh orang tuanya, maka hal tersebut
Kata moral berasal dari kata mos. kata mos adalah bentuk tunggal
tentang baik dan buruk yang di dapat oleh masyarakat. dari pernyataan
9
yang sesuai dengan ukuran-ukuran tindakan sosial atau lingkungan
sebagai akhlak atau budi pekerti. Suseno (1993) dalam Abadi (2016)
usia dini akan menyebabkan anak usia dini akan matang dalam
mengelolah emosinya.
Dalam pendidikan anak usia dini salah satu kawasan yang harus
pendidikan nilai dan moral sejak usia dini, diharapkan pada tahap
10
perkembangan selanjutnya anak akan mampu membedakan baik buruk,
harinya. Ini akan berpengaruh pada mudah tidaknya anak diterima oleh
nilai moral anak usia dini harus dilakukan dengan tepat. Jika hal ini tidak
bisa tercapai, maka pesan moral yang akan disampaikan ‟orang tua‟
pada anak sejak usia dini. perilaku moral merupakan perilaku manusia
dengan tata cara dan peraturan atau nilai kehidupan yang berlaku di
masa usia dini anak, sebab kesempatan ini hanya sekali dalam rentang
hidup manusia. Penanaman nilai-nilai karakter untuk anak usia dini akan
11
langsung dan melihat atau meneladani dari orang lain. Dengan demikian,
digunakan dalam penanaman nilai moral pada anak usia dini adalah
1) Indoktrinasi
12
2) Klarifikasi Nilai
dalam hal meniru. Oleh karena itu orang tua hendaknya dapat
baik maupun akan senantiasa dilihat dan ditiru oleh anak. Oleh
perilaku yang baik kepada anak agar anak pun meniru perilaku-
13
sebelum makan, cuci tangan sebelum makan, mengembalikan
diberikan peringatan.
Adapun faktor pendorong dalam proses penanaman Nilai Agama dan Moral
menjadi anak yang bertakwa mempunyai life skill dan memiliki akhlak
yang baik atau berbudi luhur. Seluruh keinginan tersebut akan dapat
tercapai jika orang tua dan guru bekerjasama, bahu membahu dan saling
2) Pengetahuan yang baik dari orang tua dan guru yang profesional
Pengetahuan yang baik dari orang tua dan guru akan membuat
proses penanaman nilai-nilai agama dan moral bagi anak menjadi lebih
mudah, terarah, dan konsisten. Orang tua memberikan pola asuh yang
14
2.3. Upaya-upaya dalam Meningkatkan Nilai Agama dan Moral pada
AUD
menentukan perkembangan nilai agama dan moral anak usia dini antara lain
(Nurjanah, 2018):
Ayah dan ibu harus memiliki sikap dan perlakuan yang sama dalam
tingkah laku anak yang dilarang oleh orang tua pada suatu waktu, harus
nilai agama dan moral anak, yaitu melalui proses peniruan (imitasi).
disiplin semua pada anak, adapun sikap yang acuh tak acuh, atau sikap
jawab dan kurang memperdulikan norma pada diri anak. Sikap yang
sebaiknya dimiliki oleh orang tua yaitu sikap kasih sayang, keterbukaan,
15
ajaran atau bimbingan tentang nilai-nilai agama kepada anak, maka anak
dalam pengembangan nilai agama dan moral pada anak usia dini seperti
menanamkan rasa cinta kepada Allah SWT., menciptakan rasa aman, mencium
dan membelai anak, menanamkan cinta tanah air, meneliti dan mengamati,
Berikut ini tahapan perkembangan moral dan agama pada anak sesuai
1) 0-12 Bulan
quran
16
2) 1-2 Tahun
sholat
3) 2-3 Tahun
melakukan kegiatan
4) 3-4 Tahun
17
c. Menyimak dengan baik cerita bernuansa islam
i. Mengucapkan salam
5) 4-5 Tahun
dengan baik
g. Meniru dan mengerti (tahu arti) kalimat yang baik dan mengenal
6) 5-6 Tahun
18
b. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dan
Islam
nama Tuhan
lebih beragam
Lebih lanjut, menurut Natari & Suryana (2022) terdapat beberapa metode
yang dapat dilakukan oleh guru untuk penerapan nilai-nilai agama dan moral
1) Metode Bercerita
oleh orang tua atau guru dalam memberikan penanaman nilai agama dan
19
yang mengandung unsur etika, moral, maupun nilai-nilai agama.
menarik. Untuk rentang usia anak 2-3 tahun mungkin masih sulit
tahun.
20
sebagai penyampaian pesan kebajikan kepada anak. Dengan
(Khairiyah, 2019).
21
2) Metode Bernyanyi
nilai agama dan moral, tujuan metode bernyanyi juga untuk mengatasi
3) Metode Karyawisata
karyawisata atau yang disebut juga dengan field trip adalah suatu
kelas.
22
Menurut (Ifadah, 2020) metode karyawisata digunakan sebagai
4) Metode Pembiasaan
diri yang muncul karena adanya faktor dari luar, bila lingkungan tempat
tinggal mendukung dengan segala kebaikan maka sudah tentu anak akan
didominasi oleh hal-hal yang kurang baik maka anak akan tumbuh dan
2019).
et al., 2020). Esensi dari metode ini yakni sebuah cara yang dilakukan
oleh guru agar siswa mempraktekkan hal-hal yang telah mereka pelajari
salah satu upaya yang efektif diterapkan pada mata pelajaran terapan
23
langsung akan membentuk karakter siswa untuk membiasakan
Oleh karena itu, ada beberapa syarat yang harus dilakukan oleh orang
24
d. Keempat, pembiasaan yang semula bersifat mekanis, sebaiknya
5) Metode Permainan
tentang nilai agama dan moral yaitu tepukan anak sholeh, tepuk wudhu,
tepuk malaikat, tepuk tenang, tepuk jari, dan tepuk sholat (Nurjanah,
2018).
6) Metode Keteladanan
yang sesuai dengan ajaran agama. Ada dua hal yang harus diperhatikan
perilaku orang tua atau pendidik PAUD dengan apa yang orang tua atau
25
keteladanan. Jika hal itu bisa dilakukan maka anak akan benarbenar
7) Metode diskusi
cerita mengenai apakah tokoh dalam cerita tersebut baik atau tidak,
boleh kita bersikap tidak baik atau mengapa kita harus berbuat baik
dan Na’imah, 2021). Sikap agama yang ditanamkan sejak dini dapat
26
Metode bermain peran memiliki kelebihan dan juga memiliki
memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru
maupun anak, dan ini tidak semua guru yang memilikinya dan tidak
semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini serta apabila
27
Anak menggerakkan pulpen menggunakan jari-
jarinya
Meningkatkan kemampuan motorik halus pada Resep yang ditulis memiliki berbagai macam nama-
aktivitas menulis sebuah resep obat untuk pasien nama obat yang telah dituliskan oleh anak
28
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Hal yang dapat disimpulkan dari uraian materi di atas yakni nilai-nilai
keagamaan dan moral pada dasarnya harus berdasarkan pada nilai-nilai filosofi
dan religi yang dipegang oleh lingkungan yang berada disekitar anak dan agama
yang dianutnya. Karena sifat-sifat keagamaan pada anak turut juga dipengaruhi
oleh lingkungan sekitar mereka, mereka terlihat mengikuti dan meniru apa yang
mereka lihat dan dengarkan. Orang tua sebagai sebagai pendidik utama dalam
agama pada anak. Pendidikan agama pada anak sangat penting dilaksanakan
oleh orang tua sejak anak usia dini atau masa anak-anak (0-12 tahun). Orang
suri tauladan yang baik. Moral dan nilai agama perlu ditanamkan dengan
strategi yang benar dan tepat agar tidak mengganggu tumbuh kembang anak.
Pendidikan anak usia ini merupakan salah satu upaya pelestarian moralitas yang
sangat berpengaruh dalam kehidupan suatu bangsa. Pendidikan anak usia dini
29
3.2. Saran
agama dan moral pada anak usia dini. Dalam hal ini diperlukan kurikulum
30
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, T. W. (2016). Aksiologi: Antara Etika, Moral, dan Estetika. KANAL: Jurnal
Ilmu Komunikasi, 4(2), 187-204.
Ananda, R. (2017). Implementasi nilai-nilai moral dan agama pada anak usia dini.
Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 19-31.
Anggraini, W., & Syafril, S. (2018). Pengembangan Nilai–Nilai Moral dan Agama
pada Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1).
Arifudin et al. (2021). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: Widina.
Ariyanto, B. (2014). Peningkatan Perilaku Islami Anak Usia Dini Melalui Metode
karyawisata. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 8(2), 219-230.
Hadisi, L. (2015). Pendidikan karakter pada anak usia dini. Al-TA'DIB: Jurnal
Kajian Ilmu Kependidikan, 8(2), 50-69.
Inawati, A. (2017). Strategi pengembangan moral dan nilai agama untuk anak usia
dini. Al-Athfal: Jurnal Pendidikan Anak, 3(1), 51-64.
KBBI. (2022). Pengertian Moral. Retrieved February 12, 2023, from Arti Kata
"moral" Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia | KBBI.co.id
31
Kemendikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
Usia Dini. In Kemendikbud Pendidikan Anak Usia Dini (pp. 1-68).
Khairi, H. (2018). Karakteristik perkembangan anak usia dini dari 0-6 tahun. Jurnal
warna, 2(2), 15-28.
Khaironi, M. (2017). Pendidikan moral pada anak usia dini. Jurnal Golden Age,
1(01), 1-15.
Malik, A., Purnamasari, P. D., & Syahid, A. (2022). Penerapan metode bernyanyi
dalam meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran pendidikan agama islam.
Education and Learning Journal, 3(1), 61-67.
Mulyadi, Y. B. (2018). Peran Guru Dan Orangtua Membangun Nilai Moral Dan
Agama Sebagai Optimalisasitumbuh Kembang Anak Usia Dini. DUNIA
ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 70-78.
Natari, R., & Suryana, D. (2022). Penerapan nilai-nilai agama dan moral AUD
selama masa pandemic covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 6(4), 3659-3668.
Putra, A. (2020). Konsep Agama dalam Perspektif Max Weber. Al-Adyan: Journal
of Religious Studies, 1(1), 39-51.
32
SYAMIL: Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education), 7(1),
49-70.
Saputra, M. A. (2016). Penanaman nilai-nilai agama pada anak usia dini di RA DDI
Addariyah Kota Palopo. Al-Qalam, 20(2), 197-210.
Suharto. (2013). Pendekatan dan Teknik Belajar dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Tarsito.
Yani, A. (2013). Pendidikan Agama Pada Anak Oleh Orang Tua: Tinjauan
Psikologi Islam. Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, Dan
Fenomena Agama, 14(1), 33-44.
33