http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jeec
1.
STIE Bank BPD Jateng, Semarang, Indonesia
2.
Prodi Pendidikan Ekonomi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Alamat korespondensi: p-ISSN 2301-7341
Jl. Pemuda No. 4 A, Semarang, Indonesia
e-ISSN 2502-4485
E-mail: himawanmiesp@gmail.com
1
Siti Choriliyah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (1) (2016)
PENDAHULUAN
contohnya Blue Bird (BIRD) naik berkisar 525
Indonesia merupakan salah satu Negara (4,54 persen) ke level 12.100 (JawaPos.com).
di dunia yang kebutuhan bahan bakar Volatilitas harga saham adalah pada saat
minyaknya masih ditunjang oleh impor. Impor naik turunnya harga saham dipengaruhi oleh
bahan bakar minyak yang masuk ke Indonesia informasi dipasar modal. Volatilitas harga
digunakan oleh masyarakat dalam ruang saham tersebut, merupakan risiko yang harus
lingkup umum maupun lembaga perusahaan diterima oleh investor dalam melakukan
yang disebut dengan BBM. Konsumsi BBM investasi kegiatan di pasar modal (Wibowo
dalam negeri sudah di atas 1,5 juta barel per dalam Suparsa & Ratnadi, 2014). Husnan (2011)
hari, sementara produksinya di bawah 800.000 menyatakan, suatu informasi yang dimiliki oleh
barel per hari, sehingga kekurangan konsumsi investor akan terbentuk dalam naik turunnya
minyak sebesar 700.000 barel ditutup dengan volume transaksi harian. Semakin cepat
melakukan impor (www.detik.com). informasi tercermin dalam harga sekuritas,
Informasi pengumuman penurunan harga semakin efisien pasar modal yang bersangkutan.
BBM oleh Pemerintah yang terjadi saat ini Suatu informasi yang memberikan kabar baik
menimbulkan reaksi positif dan negatif pada (good news) akan memberikan dampak naik bagi
masyarakat Indonesia. Seluruh pelaku ekonomi saham, dan begitu sebaliknya apabila infromasi
akan mengalami perubahan yang berdampak memberikan kabar buruk (bad news) maka harga
pada pertumbuhan perekonomian di Indonesia. saham akan otomatis turun.
Salah satunya perusahaan di sektor industri Informasi ini membantu para investor
transportasi, perusahaan sektor Industri sebagai indikator keputusan mengambil
Transportasi merupakan pelaku ekonomi yang tindakan dalam pasar modal, karena sebuah
berkaitan langsung dengan penggunaan BBM, informasi yang dimasukan ke pasar modal
karena BBM merupakan peran penting dalam meskipun kejadian tersebut tidak berhubungan
kegiatan operasional perusahaan di pasar modal langsung akan dapat mempengaruhi naik
Indonesia. turunnya harga saham di dalam pasar modal.
Perubahan harga minyak pada tahun Apabila pengumuman tersebut diterima dan
2016 didasari oleh harga referensi minyak terjadi reaksi pasar maka dapat dikatakan bahwa
periode tiga bulan terakhir, proyeksi harga pengumuman tersebut memiliki kandungan
refrensi minyak periode tiga bulan kedepan yang informasi. Pada saat pengumuman tersebut
diperkirakan akan naik dengan rata-rata nilai diterima, pelaku pasar akan mulai menganalisis
tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika dan melakukan interprestasi sebagai berita baik
Serikat periode tiga bulan. Dampak dari atau berita buruk. Kunci penentu harga saham
penurunan BBM terlihat langsung pada yang efisien terdapat pada informasi, pasar yang
terjadinya koreksi pada tingkat keuntungan efisien adalah kondisi harga saham dapat secara
kegiatan investasi dan biaya oprasional cepat dan keseluruhan informasi yang tersedia
perusahaan di sektor transportasi. Dalam tentang asset tersebut disampaikan (Laksmi &
periode penurunan yang diputuskan oleh Ratnadi, 2015).
Pemerintah berdasarkan data diatas dinilai akan Reaksi pasar terhadap pengumuman
berdampak positif ke Indeks Harga Saham kenaikan harga BBM dapat diukur dengan
Gabungan (IHSG) dalam jangka pendek. Pada melihat tingkat keuntungan, yaitu dari abnormal
Penurunan harga BBM pada 16 Januari 2015, return dan dari tingkat likuiditas yaitu dari
frekuensi transaksi perdagangan reguler trading volume activity (TVA). Abnormal return
mencapai 245.758 kali dengan volume 4,636 adalah selisih antara return sesungguhnya yang
miliar saham atau Rp 4,929 triliun. Sebanyak terjadi dengan return ekspektasian (Jogiyanto,
209 saham turun, 95 saham berhasil naik, dan 2013:610). Peristiwa yang memberikan abnormal
selebihnya turun. Saham pada sub sektor return menceriminkan bahwa suatu peristiwa
transportasi yang berhasil naik salah satu mengandung informasi. Sebaliknya peristiwa
2
Siti Choriliyah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (1) (2016)
Pasar Modal
Pasar modal secara umum adalah pasar
abstrak, sekaligus pasar konkret dengan barang
3
Siti Choriliyah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (1) (2016)
4
Siti Choriliyah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (1) (2016)
5
Siti Choriliyah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (1) (2016)
H1: Ada perbedaan Abnormal return sebelum dan diteliti. Dengan demikian diperoleh sampel
sesudah peristiwa penurunan BBM pada 1 April sebanyak 21 perusahaan transportasi
2016 Untuk Periode pengamatan di tetapkan
selama 10 hari, yaitu lima hari sebelum tanggal
Reaksi pasar juga dapat diukur dengan
peristiwa (t-5), pada moment peristiwa
menggunakan trading volume activity, dimana
terjadi/kejadian pada pukul 00,00 WIB (0), dan
trading volume activity menunjukkan
lima hari setelah peristiwa terhitung setelah
pergerakan aktivitas perdagangan. Penelitian
moment itu diumumkan (t+5). Karena peristiwa
Juliana & Ivonne (2015) dan Febrianti &
Pengumuman kenaikan BBM yang terjadi pada
Rahyuda (2016) menunjukkan adanya
tanggal 1 April 2016 jatuh pada hari Jumat
perbedaan Trading Volume Activity sebelum dan
pukul 00,00 WIB, maka pada tanggal itu pula
sesudah peristiwa pengumuman BBM. Peristiwa
diasumsikan sebagai moment day dan dihitung
Pengumuman perubahan harga BBM ini
sebagai periode sesudah pengumuman dalam
mengandung informasi yang berguna untuk
penelitian. Secara ringkas dapat digambarkan
investor dalam mengambil keputusan investasi,
sebagai berikut:
sehingga pasar merespon atau bereaksi yang
tercermin dari perubahan aktivitas volume t-5 t0 t5
perdagangan saham yang dilakukan investor
dalam transaksi jual dan beli saham. Oleh
karena itu hipotesis kedua dalam penelitian ini event moment 00,00 WIB
adalah
Penggunaan periode pengaamatan selama
H2: Ada perbedaan Trading volume activity saham 5 hari sebelum dan setelah tanggal pengumuman
sebelum dan sesudah peristiwa penurunan BBM berlakunya kebijakan penurunan harga BBM
pada 1 April 2016 dalam penelitian ini didasarkan pada asumsi
bahwa aktivitas perdagangan saham pada saat
METODE tersebut memang benar-benar mencerminkan
pengaruh dari berlakunya kebijakan penurunan
Jenis penelitian yang digunakan dalam harga BBM tanpa dipengaruhi oleh faktor
penelitian ini merupakan studi peristiwa (event lainnya. Hal tersebut merupakan waktu yang
study) sebagaimana yang telah diaplikasikan cukup bagi investor di Indonesia untuk dapat
oleh Suparsa & Ratnadi (2014). Menurut merespon kejadian atas pengumuman suatu
Jogiyanto (2010:555), studi peristiwa (event peristiwa dan menghindari adanya confounding
study) merupakan studi yang mempelajari reaksi effect (Arisyahidin, 2012).
pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang
informasinya dipublikasikan sebagai suatu
HASIL DAN PEMBAHASAN
pengumuman. Penelitian ini dilakukan pada
peristiwa penurunan harga Bahan Bakar Minyak
Uji Normalitas
(BBM) tanggal 1 April 2016. Teknik
Untuk menentukan uji parametrik dan
pengambilan sampel dalam penelitian ini
non parametrik maka dilakukan uji normalitas
menggunakan purposive sampling, dengan
Data. Data dianggap normal jika asymp. Sig >
kriteria (1) merupakan perusahaan dalam sektor
0,05 dan data dikatakan tidak normal jika asym.
transportasi yang tercatat di BEI, (2) memiliki
Sig < 0,05 (Laksana, 2014). Berikut hasil
data yang lengkap untuk digunakan dalam
pengujian normalitas Data.
penelitian. Data yang diperlukan antara lain
harga saham harian (close price) pada periode
peristiwa, IHSG saat periode, jumlah saham
yang beredar (listed share) dan volume
perdagangan saham pada perusahaan yang
6
Tabel 1. Pengujian Normalitas Data
abnormal abnormal TVA TVA
sebelum sesudah sebelum sesudah
N 105 105 105 105
Normal Parametersa,b Mean -,0154131 ,0019458 ,0038376 ,0020200
Std. Deviation ,04096759 ,07608954 ,01326136 ,00560713
Most Extreme Absolute ,142 ,288 ,386 ,359
Differences Positive ,112 ,288 ,383 ,348
Negative -,142 -,234 -,386 -,359
Kolmogorov-Smirnov Z 1,456 2,955 3,957 3,682
Asymp. Sig. (2-tailed) ,029 ,000 ,000 ,000
7
Siti Choriliyah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (1) (2016)
penurunan BBM pada 1 April 2016 diterima. Tabel 4 Statistik Deskriptif Trading Volume
Dengan demikian terdapat perbedaan rata-rata Activity
yang signifikan antara abnormal return sebelum Std.
N Mean Minimum Maximum
dan setelah peristiwa penurunan BBM 1 April
Deviation
2016. Rata-rata abnormal return meningkat TVA 105 ,0038376 ,01326136 ,00000 ,10472
sebelum
sebesar 1,346% setelah adanya peristiwa TVA 105 ,0020200 ,00560713 ,00000 ,03992
penurunan BBM. Hal itu terjadi karena sebagian sesudah
8
Siti Choriliyah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (1) (2016)
dan Sesudah Penurunan Harga BBM”. E- Ak Universitas Pendidikan Ganesha. Vol.3. No.1.
Journal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.13.3 2015.
Desember 2015. Sunariyah. 2011. Pengantar Pasar Modal. Edisi
Martono dan D. Agus Harjito. (2007).Manajemen Keenam. Yogyakarta: UPP STIM YKPN,
Keuangan. Yogyakarta: Ekonosia Suparsa, I Made Joni dan Ratnadi, Ni Made Dwi.
Marisca, Evi dan Wijaya, Trisnadi. 2014. “Analisis 2014. Perbedaan Abnormal Return dan
Perbedaan Abnormal Return Sebelum dan Trading Volume Activity Atas Pengumuman
Sesudah Pengumuman Kenaikan Harga Kenaikan Harga BBM Pada Saham Yang
Bahan Bakar Minyak (BBM) di Perusahaan Tergolong LQ45. E-Journal Akuntansi
LQ45”. Jurnal Manajemen STIE Multi Data Universitas Udayana 7.2 2014. Hlm. 382-289.
Palembang. Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi dan
Rohana, Jeannet & Mukhlaisin. (2003). “Analisis Manajemen Portofolio. Edisi Ketujuh. Kanisius.
faktor-faktor yang mempengaruhi stock split Yogyakarta.
dan dampak yang ditimbulkannya”. Yuliana, Indah. 2010. Investasi Produk Keuangan
Simposium Nasional Akuntansi. VI, 601-613 Syariah. Malang: UIN-Maliki Press
Siswantara, Kadek Racik. Dkk. 2015. Reaksi Investor www.detik.com
Dalam Pasar Modal Terhadap Peristiwa www.jawapos.com
Kenaikan Bahan Bakar Minyak. E-Journal S1 www.suara.com
10