Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA NYATA

TEMA
Pengolahan Limbah

LOKASI
(Desa Dawung, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah)

Oleh:
Joko Lulut Amboro, S.Sn., M.Sn.
NIP. 198003032008121002

UNIT PENGELOLA KULIAH KERJA NYATA


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
JANUARI-FEBRUARI, 2021
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul kegiatan KKN : Pembuatan Sabun Cuci dari Limbah Minyak Jelantah
2. Tema yang dipilih : Pengolahan Limbah
3. Lokasi :
Desa : Dawung
Kecamatan : Matesih
Kabupaten & Provinsi : Karanganyar, Jawa Tengah
4. Dosen Pelaksana :
Nama : Joko Lulut Amboro, S.Sn., M.Sn.
Jabatan/pangkat/gol : III/c, Lektor
Alamat : Ngasinan, RT 05 RW IV Kwarasan, Grogol, Skh (57552)
Telepon/HP : 081802506350
Fax :-
e-mail : Jl.amboro030380@staff.uns.ac.id

5. Lembaga Pelaksana (Fak/Pusdi/Unit) : UPKKN LPPM


6. Jumlah Mahasiswa : 10 orang
7. Biaya yang Digunakan : Rp 8.500.000,-
8. Periode Pelaksanaan : Januari-Februari 2021
9 Teknologi Tepat Guna Yang :-
Digunakan

Surakarta, 28 Februari 2021

Menyetujui,
Kepala UPKKN UNS Pelaksana

Prof. Dr. Ir. Sudibya, MS Joko Lulut Amboro, S.Sn., M.Sn.


NIP. 196001071985031004 NIP. 198003032008121002

Mengetahui,
Ketua LPPM UNS

Prof. Dr. Ir. Okid Parama Astirin, M.S.


NIP. 196303271986012002

ABSTRAK
KKN kelompok 146 Universitas Sebelas Maret telah melaksanakan kegiatan pembuatan
sabun cuci dari minyak jelantah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada ibu-
ibu untuk mengurangi dan mengolah limbah hasil produksi skala rumah tangga. Kegiatan ini
ditujukan pada ibu-ibu PKK dusun Beyan, Desa Dawung. Minyak jelantah merupakan limbah
hasil dari sisa penggorengan. Biasanya minyak jelantah diperoleh setelah 2 sampai 3 kali
penggorengan. Orang yang mengonsumsi minyak jelantah dapat menyebabkan suatu penyakit.
Rumusan masalah dari kegiatan ini berupa bagaimana cara pembuatan dari sabun minyak
jelantah? Dan bagaimana hasil akhir sabun dari minyak jelantah? Metodologi yang digunakan
dengan cara pembuatan workshop secara langsung dengan tutorial secara langsung. Kegiatan
dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2021 di posko KKN UNS kelompok 146 secara luring di
dusun Beyan, desa Dawung, kecamatan Matesih, kabupaten Karanganyar. Hasil kegiatan
berupa tersampaikannya edukasi pembuatan sabun cuci minyak jelantah dan terbentuknya
sabun yang padat, berbau harum, dan mampu mengeluarkan busa sehingga memiliki daya
bersih.
Kesimpulan dari kegiatan ini antara lain yakni tata cara pembuatan dan hasil akhir sabun
berdasarkan rumusan masalah yang ada. Tata cara pembuatan yakni perendaman arang,
pembuatan larutan soda api, dan proses pembuatan sabun hingga sabun siap digunakan. Hasil
akhir yang diperoleh yakni sabun berbentuk padat, berbau harum, dan mampu mengeluarkan
busa sehingga memiliki daya bersih. Kegiatan ini telah dilaksanakan hingga selesai dan ibu-ibu
PKK dapat membuat ulang secara langsung tanpa perlunya bantuan dari tim KKN UNS
kelompok 146 karena sudah dibagikannya tata cara pembuatan sabun dari minyak jelantah.

Kata kunci : KKN, ibu-ibu PKK, Limbah, Minyak Jelantah, dan Dusun Beyan

Pendahuluan
Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Menurut Wardana (2007) Limbah merupakan material
sisa yang tidak di inginkan setelah berakhirnya suatu proses atau kegiatan. Limbah
memiliki bentuk berupa padat, cair, gas, atau suara. Salah satu limbah berbentuk cair di
lingkungan domestik atau rumah tangga yakni minyak jelantah. Minyak jelantah
merupakan minyak yang telah mengalami oksidasi dan berkualitas kurang baik dari
minyak aslinya yakni minyak kelapa (Rahmat dan Kusnadi, 2008). Minyak ini biasanya
diperoleh dari aktivitas rumah tangga seperti memasak yakni sisa sisa untuk menggoreng.
Minyak ini biasanya dibuang langsung ke saluran air. Pembuangan minyak ke saluran air
sebenarnya tidak diperbolehkan karena dapat mengakibatkan saluran air tersumbat apabila
endapan dari minyak ini terlalu banyak.
Minyak jelantah biasanya telah digunakan 2 hingga 3 kali penggorengan, bahkan
lebih. Orang yang mengonsumsi minyak jelantah dapat menyebabkan suatu penyakit
sehingga minyak jelantah merupakan salah satu bentuk limbah. Minyak jelantah
mengandung bahan bersifat karsinogenik yang muncul pada saat proses penggorengan
sehingga pemakaian secara berkelanjutan dapat menyebabkan suatu penyakit. Penggunaan
minyak jelantah secara berkelanjutan juga dapat menyebabkan reaksi radikal bebas seperti
timbulnya zat peroksida, epoksida, dan lain-lain. Minyak jelantah biasanya bersifat lebih
kental dibanding minyak segar karena adanya proses pembentukan dimer, polimer, dan
trigliserida yang tinggi.
Pengelolaan minyak jelantah pada zaman sekarang yakni pembuatan biodiesel atau
bahan bakar alternatif, sabun cuci, lilin, atau yang lain-lain. Pada zaman sekarang, kini
sudah tersedia bank minyak jelantah yang membuat minyak jelantah memiliki nilai jual
jika masyarakat menjual minyak jelantah ke bank tersebut. Pengelolaan ini dilakukan guna
mengurangi limbah minyak yang terus diproduksi baik skala rumahan hingga industri.
Salah satu bentuk pengelolaan dari minyak jelantah yakni pembuatan workshop bagi ibu-
ibu PKK dalam kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Sebelas Maret kelompok
146. Workshop ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait dalam pengelolaan limbah
minyak jelantah menjadi sabun cuci.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari program kerja ini antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimana cara pembuatan dari sabun minyak jelantah?
2. Bagaimanakah hasil akhir sabun dari minyak jelantah?
Metodologi
Metodologi dari resume ini sebagai berikut :
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan program kerja pembuatan sabun dari limbah minyak jelantah dari
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret pada periode Januari-Februari
2020 dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2021 di Posko KKN, Dusun Beyan, Desa
Dawung, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
2. Alat dan Bahan yang Digunakan untuk Pembuatan Satu Paket Sabun Minyak Jelantah
sebanyak 500 mL
a. Alat
Alat yang digunakan yakni sebagai berikut :
Gelas Ukur 1 L (1 buah), Gelas Plastik (2 buah), Sumpit (1 buah), Timbangan (1
buah), Meja (1 buah), Baskom Air (1 buah), Panci (1 buah), Gelas Beaker (1
buah), Ember (1 buah), Kertas HVS (Secukupnya), Cetakan (3 buah),
Kain/Penyaring (1 buah)
b. Bahan
Bahan yang digunakan untuk yakni sebagai berikut :
Minyak Jelantah sebanyak 500 mL (sudah direndam arang selama semalam dan
disaring), Air Kopi/Air Sereh/ Air Pandan sebanyak 171 mL, Soda Api sebanyak
85 gram, Arang secukupnya, Bibit Parfum Jeruk Nipis sebanyak 20 mL, Pewarna
sebanyak 1 gram (opsional), dan Surfaktan sebanyak 20 mL (Opsional)
3. Cara Kerja
Cara pembuatan sabun dari minyak jelantah adalah sebagai berikut :
a. Minyak jelantah direndam dalam ember berisi arang secukupnya dan ditunggu 1
hari hingga baunya hilang.
b. Rebus air secukupnya yang dicampur dengan kopi/sereh/pandan, kemudian
ditunggu hingga dingin.
c. Siapkan gelas beaker dan masukkan air rebusan kopi/sereh/pandan.
d. Masukkan soda api padatan secara perlahan dan sedikit sedikit ke dalam gelas
beaker air rebusan kopi/sereh/pandan dan diaduk hingga larut. Larutan soda api
akan menjadi panas lalu ditunggu hingga larutan soda api menjadi dingin.
e. Kemudian dilanjutkan untuk proses pembuatan sabun.
f. Siapkan dua wadah yakni gelas plastik.
g. Masukkan minyak jelantah, surfaktan, dan bibit parfum dalam wadah pertama dan
diaduk sedikit. Kemudian masukkan larutan soda api yang sudah jadi ke dalam
wadah yang kedua.
h. Campurkan larutan soda api ke dalam wadah berisi minyak dan diaduk hingga
sabun mengental. Biasanya diaduk hingga 5-10 menit. Sabun yang belum
mengental selama pengadukan ditunggu 2-3 jam hingga mengental dengan
sendirinya.
i. Campuran kemudian dicetak dan ditunggu sekitar 2-3 minggu untuk siap
digunakan
Hasil Program KKN
Program kerja pembuatan sabun dari minyak jelantah dilaksanakan di dusun Beyan,
desa Dawung, kecamatan Matesih, kabupaten Karanganyar yang merupakan lokasi posko
KKN Kelompok 146 Universitas Sebelas Maret. Kegiatan diikuti oleh ibu-ibu PKK dusun
Beyan. Jumlah kehadiran ibu-ibu yakni sejumlah 15 orang dari seluruh anggota berjumlah
kurang lebih 50 orang. Hal ini dikarenakan program KKN dilaksanakan pada era new
normal musim pandemi covid 19 dan perlunya diberlakukan pembatasan kuota. Kuota
yang diberikan sejumlah 20 orang. Ketidakhadiran peserta sebanyak 5 orang dikarenakan
adanya aktivitas lain yang lebih penting. Terbatasnya jumlah kuota yang diberikan oleh
tim KKN 146 guna mencegah penularan virus covid 19. Program dilaksanakan dengan
protokol kesehatan seperti 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci
tangan. Pematuhan protokol kesehatan ini merupakan salah satu bentuk upaya pencegahan
penularan virus covid 19 dalam pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan secara
luring.

Gambar 1. Kegiatan pembuatan sabun bersama ibu-ibu PKK dusun Beyan


Program ini dilakukan guna memberikan edukasi kepada masyarakat terutama ibu
rumah tangga guna mengurangi limbah atau sampah produksi rumah tangga seperti
minyak jelantah sisa dari penggorengan. Minyak jelantah yang sudah tidak terpakai akan
diolah menjadi bahan yang lebih bermanfaat seperti sabun cuci. Sabun ini dapat
digunakan untuk mencuci kain seperti kain kotor, membersihkan bagian bagian rumah
yang kotor, dan sebagainya. Program dilakukan dengan cara membuat sebuah workshop
dengan tutorial pembuatan secara langsung dari pembicara dan peraga eksperimen.
Program ini menjelaskan tentang tata cara pembuatan, cara mempersiapkan alat dan
bahan, bahaya bahan yang digunakan, cara mengatasi apabila terkena bahan berbahaya,
dan tempat dimana dapat mendapatkan bahan atau alat yang dibutuhkan.
Pembahasan mengenai pembuatan sabun dari minyak jelantah akan dijelaskan pada
resume ini. Pertama minyak jelantah perlu mendapat perlakuan yakni direndam dalam
ember berisi arang minimal satu malam. Perendaman ini berfungsi untuk menghilangkan
bau minyak jelantah bekas penggorengan. Kemudian dilanjutkan pembuatan air sereh atau
kopi atau pandan dengan cara merebus air dan ditambahkan sereh atau pandan atau kopi
tergantung selera dan air rebusan ditunggu hingga dingin. Air campuran ini kemudian
akan digunakan sebagai larutan soda api. Sereh atau kopi atau sereh berfungsi sebagai
parfum alami sabun sehingga akan memberikan bau harum ketika sabun telah jadi. Air
rebusan yang dingin kemudian ditambahkan soda api dan dimasukkan secara perlahan. Air
rebusan dingin dapat berfungsi untuk mempercapat pembuatan larutan soda api. Hal ini
dikarenakan soda api ketika ditambahkan akan terjadi reaksi eksotermis dan menyebabkan
panas pada wadah. Jika menggunakan air rebusan yang panas dapat membuat wadah tidak
tahan dan menjadi rusak. Perlunya untuk menjaga keselamatan kerja dalam pembuatan
larutan soda api ini, selain itu larutan soda api bersifat korosif jika terkena kulit manusia.
Jika terkena larutan ini segera basuh dengan air mengalir selama kurang lebih 10 menit
untuk pertolongan utama. Setelah perlakuan arang dan soda api sudah dilakukan maka
lanjut ke tahap pembuatan sabun minyak jelantah.
Sabun dibuat dengan cara mencampurkan minyak jelantah, surfaktan, dan bibit
parfum dalam satu wadah yang sama. Kemudian siapkan juga larutan soda api yang telah
jadi dalam wadah yang berbeda. Kemudian campurkan soda api ke dalam wadah minyak
dan diaduk secara perlahan. Adonan biasanya akan langsung mengental. Fungsi
pengadukan yakni untuk mempercepat proses pengentalan sabun. Biasanya sabun akan
mengental dalam waktu 10 menit dan bisa dapat langsung dicetak. Sabun yang masih cair
ketika telah diaduk selama 10 menit perlu ditunggu dulu selama 1-2 jam hingga
mengental sendirinya. Hal ini dikarenakan reaksi pengerasan sabun berlangsung secara
lambat dan diperlukan adanya katalis. Pada saat kegiatan tidak digunakan katalis sehingga
sabun perlu ditunggu selama 2 jam baru dapat dicetak. Sabun yang telah dicetak kemudian
didiamkan hingga mengeras biasanya selama 2 minggu. Sabun yang telah mengeras
barulah dapat digunakan. Sabun yang diperoleh berbentuk padatan, berbau harum, dan
mampu mengeluarkan busa sehingga memiliki daya bersih.
Gambar 2. Produk Sabun Hasil Akhir Kegiatan
Faktor pendukung dari kegiatan ini antara lain yakni antusiasme ibu-ibu PKK dusun
Beyan yang begitu tinggi selama kegiatan berlangsung, kemudahan untuk mendapatakan
alat dan bahan, tata cara pembuatan sabun yang mudah bahkan ada di internet, dan adanya
pengurangan dengan cara pengolahan limbah yang dihasilkan oleh skala rumah tangga
sehingga dapat menguangi kadar polutan di lingkungan. Faktor penghambat dalam
kegiatan ini antara lain yakni kegiatan dilaksanakan pada saat musim pandemi covid 19,
adanya aturan PSBB dari gubernur jawa tengah sehingga perlu memberikan batasan kuota,
sulitnya mengatur dan menentukan jadwal kegiatan karena PSBB, dan lamanya waktu
pengerasan sabun sehingga waktu workshop sabun belom dapat dicetak.

Gambar 3. Penyerahan Sabun kepada Ibu ketua RW


Hasil yang dicapai dari kegiatan ini yakni tersampaikannya edukasi kepada ibu-ibu PKK
dusun Beyan mengenai pengolahan limbah minyak jelantah menjadi sabun cuci,
terbentuknya sabun padat yang kemudian telah dibagikan kepada ibu-ibu PKK, dan telah
dibagikan tata cara pembuatan sabun dari tim KKN UNS 146 kepada ibu-ibu PKK dusun
Beyan bersamaan dengan pembagian sabun untuk bisa diteruskan di lain kesempatan
sehingga kegiatan tersebut dapat dilakukan ulang tanpa adanya tim KKN UNS 146.
Kegiatan ini telah dilaksanakan dari awal hingga proses akhir selesai.

Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan pembuatan sabun dari minyak jelantah ini antara lain
sebagai berikut :
1. Cara pembuatan sabun dari minyak jelantah adalah sebagai berikut :
a. Minyak jelantah direndam dalam ember berisi arang secukupnya dan ditunggu 1
hari hingga baunya hilang.
b. Rebus air secukupnya yang dicampur dengan kopi/sereh/pandan, kemudian
ditunggu hingga dingin.
c. Siapkan gelas beaker dan masukkan air rebusan kopi/sereh/pandan.
d. Masukkan soda api padatan secara perlahan dan sedikit sedikit ke dalam gelas
beaker air rebusan kopi/sereh/pandan dan diaduk hingga larut. Larutan soda api
akan menjadi panas lalu ditunggu hingga larutan soda api menjadi dingin.
e. Kemudian dilanjutkan untuk proses pembuatan sabun.
f. Siapkan dua wadah yakni gelas plastik.
g. Masukkan minyak jelantah, surfaktan, dan bibit parfum dalam wadah pertama dan
diaduk sedikit. Kemudian masukkan larutan soda api yang sudah jadi ke dalam
wadah yang kedua.
h. Campurkan larutan soda api ke dalam wadah berisi minyak dan diaduk hingga
sabun mengental. Biasanya diaduk hingga 5-10 menit. Sabun yang belum
mengental selama pengadukan ditunggu 2-3 jam hingga mengental dengan
sendirinya.
i. Campuran kemudian dicetak dan ditunggu sekitar 2-3 minggu untuk siap
digunakan
2. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah terbentuknya sabun berbentuk padatan, berbau
harum, dan mampu mengeluarkan busa sehingga memiliki daya bersih.

Daftar Pustaka
Wardana, W. 2007. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta : Andi.
Rahmat, A. dan Kusnadi, E. 2008. Pengaruh Penambahan Tepung Kunyit (Curcuma
domestica Val.) dalam Ransum yang Diberi Minyak Jelantah terhadap Performan
Ayam Broiler. Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran, 8(1) : 25-30.

Lampiran Dokumentasi Kegiatan


1. Pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah Bersama Ibu-ibu PKK dusun Beyan, desa
Dawung. Tanggal 14 Februari 2021. Lokasi bertempat di Posko KKN 146 dusun
Beyan. Peserta kegiatan dari Tim KKN 146 dan ibu-ibu PKK dusun Beyan. Kegiatan
dilakukan secara kelompok.
Deskipsi kegiatan :
Kegiatan bersama ibu-ibu PKK dusun beyan untuk mengolah limbah minyak jelantah
menjadi sabun cuci.

Lampiran Gambar 1. Kegiatan pembuatan sabun cuci


2. Penyerahan sabun yang sudah jadi kepada ibu ketua RW dusun Beyan. Tanggal 22
Februari 2021. Lokasi bertempat di rumah ketua RW dusun Beyan. Peserta kegiatan
dari penanggung jawab program kerja dan ibu ketua RW. Kegiatan dilaksanakan
secara individu.

Lampiran Gambar 2. Kegiatan penyerahan hasil sabun yang telah jadi.

Anda mungkin juga menyukai