Anda di halaman 1dari 4

Motivasi Untuk Menjadi Mahasiswa

Oleh : Rike Novinka Rahmadani (SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG)

Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum

Senin pagi, cuaca cukup cerah. Aku terbangun dan langsung mempersiapkan diri. Jam 06.30,
aku berangkat sekolah dengan meminta izin dan doa kepada kedua orang tua, untuk selalu
diberi kesehatan dan keselamatan dalam bersekolah, serta pulang ke rumah dengan segenap
ilmu yang didapat.

“Ibuk, Ayah, rike berangkat dulu ya, Assalamualaikum..” Izinku.

“Ya kak hati hati...Waalaikumsalam” Jawab ibu dan ayah, sembari kucium kedua tangan
mereka. Dan aku langsung bergegas pergi ke sekolah.

Sesampainya disekolah, aku mengikuti pelajaran dengan sungguh sungguh. Saat jam istirahat
tiba, beberapa temanku ada yang pergi ke kantin ada juga yang tetap di kelas, entah itu
mengobrol dengan teman atau tiduran di dalam kelas. Dan aku lebih suka berada di dalam
kelas mengobrol dengan teman atau sekedar nongkrong di depan kelas, melihat pemandangan
jalan raya, kelasku ini berada di lantai 2.

Selalu terpikirkan olehku bagaimana nanti aku kedepannya dan apa yang harus aku lakukan
ketika lulus nanti. Tidak jarang juga temanku berpikiran yang sama denganku, setiap kali kita
mengobrol tentang masa depan.

“Guys, kalian setelah lulus nanti mau kemana?” Tanya salah seorang temanku

“Kalo aku sih rencananya bakal pulang ke riau” Sahut Melisa

“Yaahhhh mel....bakalan jarang ketemu deh kita” Kata Dian

“Tenang, nanti kalo udah banyak duit aku pulang kesini lagi kok hehe” Sahut Melisa kembali

“Pokoknya kalo kita udah sukses nanti harus ketemu ya, harus bareng bareng lagi” Kataku

Dari percakapan ini terlintas di pikiranku ingin membuat suatu usaha, aku ingin
menghasilkan uang sendiri.
“tingg..ting..tingg..” Bel pulang sekolah sudah berbunyi, aku segera berkemas dan pulang
bersama teman teman.

Sampai dirumah aku beristirahat, berbaring di sofa sambil memainkan ponselku. Ketika aku
membuka instagram scroll beranda, aku menemukan sebuah video, video tersebut berisi
seorang pengusaha asal surabaya yang sedang membagikan beberapa sembako dan
memberikan sejumlah uang kepada masyarakat dipinggir jalan, salah satunya seorang bapak
tua yang sedang menunggu penumpang , bapak tua itu bekerja sebagai tukang becak.

“Kapan aku bisa seperti dia, udah sukses,punya mobil mewah, tapi dia gak pernah sombong”
Batinku.

Setelah itu aku mencari akun pengusaha itu, dan akhirnya aku menemukannya, namanya
adalah Tomliwafa dia tinggal di surabaya, punya usaha grosir sepatu,tas,masker,dll. Bukan
hanya itu dia juga membuka restoran, dan sekarang cabangnya sudah hampir 35 restoran.
Meskipun dia orang berada tetapi dia tidak pernah melihat seseorang dari sisi ekonominya,
dan sering kali dia membagikan tips berbisnis gratis. Tomliwafa juga berasal dari bawah,
merintis usahanya dari awal, dari ceritanya ini lah aku tertarik juga untuk memulai bisnis,
apalagi aku adalah anak pertama dan punya adik laki laki yang masih duduk di bangku kelas
1 smk.

Keesokan harinya saat aku disekolah, tiba tiba saja aku terpikirkan sesuatu. Aku bilang ke
teman sebangku ku “Mel, aku buka cuci sepatu nih murah kok cuma 10ribu, sepatu kamu
juga udah kotor tuh hehe.”

Melisa yang mendengar itu dia langsung bertanya tanya “Lahh...sejak kapan kamu mulai
buka cuci sepatu?” Tanyanya.

“Baru aja kepikiran hehe, nanti kalo kamu mau cuciin sepatu kamu, bawa aja kerumah aku
tungguin dirumah ya.” Dan melisa pun mengiyakannya, setelah pulang sekolah dia membawa
sepatunya kerumahku.

“Kok kamu bisa kepikiran mau buka ini sih?” Tanya melisa kepadaku

“Kita kan bentar lagi mau lulus, aku kepengen aja cari duit sendiri dan aku juga masih
bingung nantinya kalo aku lulus antara mau kuliah atau kerja”
“Kenapa gak kerja aja, kan kamu juga udah kerja part time, gajinya gak cukup kah?”
Tanyanya

Selama sekolah aku juga bekerja part time disebuah tempat makan, tapi belom lama ini aku
resign tanpa memberitahu teman dekatku.

“Hmmm...mau putar uang lagi biar jadi banyak hehehe,jadi uang gaji aku beliin peralatan
cuci sepatu” jawabku

“Mantap...buat tambahan uang jajan kan ya wkwkwk. Kembangin terus usaha kamu sampai
sukses ya”

“Amiinnn....makasih udah support aku, oh iya bantuin aku buat promosiin ini ya biar makin
banyak customer aku.” Sahutku

“Siap, apasih yang enggak. Kamu juga bisa promosi ke temen temen sekolah besok siapa tau
ada yang minat kan.” Kata Melisa

Hari itu juga aku bersihin sepatunya, setelah selesai aku bawa kesekolah sekalian aku
promosi ke temen temen dan nunjukin hasilnya seperti apa ke temen temen. Respon mereka
welcome banget, dan enggak sedikit juga yang kaget sekaligus bertanya tanya kok aku tiba
tiba bikin usaha ini, setelah aku promosi ketemen temen, aku juga minta bantuan ke mereka
buat sebarin brosur iklan tentang laundry sepatu aku di whatsapp mereka berharap aku dapat
customer diluar sana.

Dan benar saja ada banyak chat masuk di whatsappku yang menanyakan tentang cuci
sepatuku, entah itu harga ataupun alamat. Semagic itu media sosial, lambat laun usahaku ini
semakin dikenal banyak orang, dan gak sedikit juga orang orang yang datang kerumah buat
cuciin sepatunya, ada beberapa orang yang bilang kalau mereka tau cuci sepatu ini dari temen
mereka, jadi dari mulut ke mulut.

Ternyata enggak cuma sosial media aja yang magic tapi juga omongan orang, dari mulut satu
ke mulut yang lain. Terkadang omongan seseorang juga bagus untuk promosi.

Beberapa minggu sebelum ujian sekolah, keluargaku sedang diuji, ayah kena tipu sama
temannya dan kehilangan uang yang cukup banyak sekitar 3juta lebih, waktu itu pekerjaan
ayah masih jadi tukang parkir di sebuah rumah sakit dan gajinya hanya cukup untuk
kebutuhan sehari hari sama bayar sekolah, untuk bayar hutang terpaksa motor satu satunya
untuk cari nafkah,cari uang,buat sekolah harus dijual. Dari kejadian ini aku sempat ingin
berputus asa, sedih,marah, gak terima sama semua ini, tapi ternyata dibalik itu semua tuhan
menyimpan sesuatu yang tidak pernah kita sangka.

Aku lulus sekolah dan memutuskan untuk melanjutkan kuliah, sempat ditawarin sama
saudara yang berada di malang buat kuliah disana, tapi ayah sama ibu bilang kuliah yang
deket aja. Akhirnya aku memilih untuk mendaftar di IAIN TULUNGAGUNG, setelah lama
menunggu pengumuman akhirnya aku lolos ujian masuk ke kampus tersebut jurusan hukum
ekonomi syariah dan ayah mendapat pekerjaan baru di luar kota yang gajinya cukup besar
dari gaji pekerjaan sebelumnya.

Terkadang kita harus rela kehilangan sesuatu yang mungkin sangat berharga di kehidupan
kita, karena dibalik itu semua tuhan punya rencana yang lebih baik untuk kita, dan kita harus
senantiasa berprasangka baik kepada tuhan, sebab tuhan tau yang terbaik untuk hamba
hambanya. Tuhan adalah sebaik baiknya perencana.

Anda mungkin juga menyukai