Anda di halaman 1dari 4

Cermatilah teks berikut untuk menjawab soal nomor 1-4.

William Tanuwijaya Sang Pendiri Tokopedia

William Tanuwijaya merupakan pendiri platform jual beli online terbesar di Indonesia, yaitu Tokopedia.
Beliau lahir di Pematangsiantar, Sumatra Utara pada tanggal 11 November 1981. Semasa kecil, William
berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan. Hal ini menempanya menjadi seorang
anak yang mandiri.

Setelah lulus SMA, William Tanuwijaya merantau ke ibu kota untuk mengenyam bangku kuliah di
Universitas Bina Nusantara, atau biasa disebut Binus. Perjalanan hidupnya pernah berlika-liku. Pada saat
kuliah, ayahnya jatuh sakit. Hal ini memaksa William bekerja sambil berkuliah. Pekerjaan yang
digelutinya adalah menjadi penjaga warnet. Bagi William, tidak ada pilihan lain agar ia tetap bisa kuliah.
Pilihan bekerja sambil kuliah mendapat dukungan penuh dari keluarganya, yang selalu menomorsatukan
pendidikan bagi anaknya.

Setelah lulus dari bangku kuliah, William Tanuwijaya bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang
pengembangan software komputer. Beliau bekerja selama empat tahun di PT Boleh Net Indonesia,
kemudian berpindah ke PT Signet Pratama. Di PT Signet Pratama, ia bekerja selama sembilan bulan
sebagai software developer. Berbekal keahliannya di bidang Information Technology (IT) dan Business
Development Manager, William mendapat ide untuk membangun Tokopedia. Akhirnya setelah dua
tahun, atasannya memberi modal kepada William. Pada tahun 2007, bersama Leontinus Alpha, dia mulai
mengembangkan idenya tersebut.

Pada awal tahun 2009, William Tanuwijaya telah berhasil mendapatkan investor dan tepat pada tanggal
6 Februari 2009, dia mendirikan Tokopedia. Saat peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, situs belanja
online tersebut diluncurkan secara resmi ke publik.

Perkembangan Tokopedia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014, Tokopedia
mendapat kucuran dana sebanyak seratus juta dolar dari Softbank Internet dan juga Sequoia Capital
demi menjadikan situs tersebut marketplace internasional.

Tokopedia yang semakin berkembang tentu saja membawa pengaruh terhadap kehidupan
perekonomian William Tanuwijaya. Bahkan, berkat kesuksesannya tersebut, dia dijuluki sebagai salah
satu orang terkaya di Indonesia.

Kesuksesan yang telah diraih tersebut merupakan buah dari perjuangan dan semangat pantang
menyerah. William tidak pernah mengenal kata menyerah dan terus berjuang mencari pengalaman
demi terciptanya cita-citanya membangun sebuah situs jual beli online Tokopedia. *Tidak apa-apa jatuh
bangun, asalkan jangan pernah berhenti untuk tetap berusaha". Pernyataan tersebut menjadi filosofi
hidup sekaligus salah satu kunci kesuksesannya.
1. Bagaimana kehidupan Willian Tanuwijaya semasa kecil?
2. Bagaimana pelajaran positif yang dapat dipetik dari kisah hidup William Tanuwijaya?
3. Kesuksesan yang diraih oleh Willian Tanuwijaya tidaklah instan tetapi membutuhkan usaha dan
kerja keras. Setujukah Anda dengan hal tersebut? Kemukakan alasan Anda.
4. Tentukanlah pernyataan berikut sesuai atau tidak sesuai dengan isi teks biografi tersebut!
a. William Tanuwijaya merupakan pendiri Tokopedia.
b. William melanjutkan Pendidikan perguruan tinggi di kota kelahirannya.
c. Willian Tanuwijaya pernah bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan
software komputer.
d. Pada tahun 2009, Willian mendirikan Tokopedia.
e. Bersamaan dengan hari ulang tahunnya, Willian meluncurtkan Tokopedia secara resmi ke publik.

Cermatilah teks berikut untuk menjawab soal nomor 5-8.

Dewi Sartika

Raden Dewi Sartika adalah tokoh perintis pendidikan untuk kaum perempuan yang lahir di Bandung, 4
Desember 1884. Ia adalah putri pasangan Raden Somanegara dan Raden Ayu Permas. Ayahnya adalah
seorang patih di Bandung yang sangat nasionalis. Ketika ayah dan ibunya ditangkap dan diasingkan ke
Ternate (Maluku), ia dititipkan pada pamannya, Patih Aria, yang tinggal di Cicalengka.

Dewi Sartika sangat gigih memperjuangkan nasib dan harkat kaum perempuan. Pada tanggal 16 Januari
1904, ia mendirikan Sekolah Istri, yaitu sekolah untuk perempuan di Bandung. Sekolah tersebut terus
mendapat perhatian positif dari masyarakat. Murid-muridnya bertambah banyak, bahkan ruangan
Kepatihan Bandung yang dipinjam sebelumnya sudah tidak cukup lagi menampung murid-murid. Untuk
mengatasinya, Sekolah Istri dipindahkan ke tempat yang lebih luas.

Seiring berjalannya waktu, setelah enam tahun sejak didirikan, Sekolah Istri berganti nama menjadi
Sakola Kautamaan Istri. Dengan pengubahan nama tersebut, jumlah mata pelajarannya menjadi
bertambah.

Selanjutnya pada tahun 1913, berdiri pula organisasi Kautamaan Istri di Tasikmalaya. Organisasi ini
menaungi sekolah-sekolah yang didirikan oleh Dewi Sartika. Pada tahun 1929, Sakola Kautamaan Istri
kembali diubah namanya menjadi Sakolah Raden Dewi dan oleh pemerintah Hindia Belanda
dibangunkan sebuah gedung baru yang besar dan lengkap.

Dewi Sartika berusaha keras mendidik anak-anak gadis agar kelak bisa menjadi ibu rumah tangga yang
baik, bisa berdiri sendiri, luwes, dan terampil. Untuk itu, Pelajaran yang berhubungan dengan
pembinaan rumah tangga banyak diberikannya.

Untuk menutupi biaya operasional sekolah, ia membanting tulang mencari dana. Semua jerih payahnya
itu tidak dirasakannya sebagai beban, tetapi sebagai kepuasan batin karena telah berhasil mendidik
kaumnya. Salah satu yang menambah semangatnya adalah dorongan dari berbagai pihak, terutama dari
Raden Kanduruan Agah Suriawinata, suaminya, yang telah banyak membantunya mewujudkan
perjuangan, baik tenaga maupun pemikiran.

Pada tahun 1947, akibat agresi militer Belanda, Dewi Sartika ikut mengungsi bersama para pejuang yang
terus melakukan perlawanan terhadap Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan. Saat mengungsi
inilah, tepatnya tanggal 11 September 1947, Dewi Sartika yang sudah lanjut usia wafat di Cinean, Jawa
Barat. Setelah keadaan aman, makamnya dipindahkan ke Bandung.

5. Setelah membaca biografi tersebut, kita dapat mengambil pelajaran bahwa pendidikan merupakan
hal yang sangat penting untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Setujukah Anda
dengan pernyataan tersebut beserta alasan yang logis?
6. Bagaimana pesan yang dapat diambil dari meneladani tokoh Dewi Sartika?
7. Bagaimana jasa-jasa yang telah diberikan Dewi Sartika bagi bangsa Indonesia?
8. Apa yang diharapkan dari meneladani karakter unggul tokoh Dewi Sartika?

Cermatilah teks berikut untuk menjawab soal nomor 9-12.

Bob Sadino

Bambang Mustari Sadino, atau yang lebih dikenal dengan nama Bob Sadino, dilahirkan di Lampung, 9
Maret 1933. Pada tahun 1958, tepat di usia 19 tahun, dia mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya
karena saudara kandung yang lainnya dianggap sudah cukup mapan. Bob kemudian menghabiskan
sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. la kemudian menetap di Belanda selama kurang lebih
sembilan tahun. Selama di sana, dia bekerja di Djakarta Lloyd di Kota Amsterdam, Belanda dan Kota
Hamburg, Jerman.

Pada tahun 1967, Bob bersama keluarganya kembali ke Indonesia dengan membawa dua Mercedes
miliknya keluaran tahun 1960-an. Ia menjual satu mobilnya demi membeli sebidang tanah di daerah
Kemang, Jakarta Selatan. Sementara itu, mobil satunya lagi disimpan olehnya.

Setiba di Indonesia, Bob Sadino diterima bekerja di PT Unilever Indonesia. Setelah sekian lama di PT
Unilever, Bob memutuskan keluar untuk merintis usaha sendiri. Pekerjaan pertama yang digelutinya
setelah keluar dari pekerjaan kantoran adalah menyewakan mobilnya dengan dirinya sendiri menjadi
sopirnya. Sangat disayangkan, suatu ketika, Bob mengalami kecelakaan sehingga mobilnya rusak parah.
Oleh karena tidak memiliki uang sepersen pun, Bob akhirnya beralih pekerjaan menjadi tukang batu
dengan gaji hanya Rp100,00. Hal tersebut sempat membuatnya mengalami depresi karena tekanan
hidup.

Suatu ketika, seorang kawannya menawari Bob untuk berjualan telur ayam negeri. Bob tertarik dan
mulai mengembangkan bisnis tersebut dengan membuka usaha peternakan ayam. Melalui cara
penjualan dari pintu ke pintu, Bob mengenalkan barang dagangannya yag hanya dibeli oleh ekspatriat-
ekspatriat di Kawasan Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri.
Berkat kerja keras, usaha Bob terus berkembang. Bahkan, ia berhasil menjadi pemilik Tunggal
supermarket (pasar swalayan) Kem Chiks.

Setelah bisnis pasar swalayan berkembang pesat, Bob mulai merambah ke bidang agribisnis, khususnya
hortikultura. Usaha ini berfokus pada pengelolaan kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di
Indonesia. Untuk itu, ia menjalin kerja sama dengan para petani di beberapa daerah.

Selain mengenalkan telur ayam negeri, Bob adalah orang pertama yang menggunakan perladangan
sayur dengan system hidroponik di Indonesia. Sistem ini terus berkembang hingga sekarang, salah
satunya berkat jasa Bob Sadino.

Bisnis yang dijalakan tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Namun, kegagalan
demi kegagalan tersebut tidak pernah menghilangkan kemauan, komitmen, serta keberaniannya dalam
mencari dan menangkap peluang. Ia yakin, setiap kesuksesan melewati perjuangan yang tidak mudah.
Tidak ada langkah atau cara instan.

9. Tentukan pernyataan berikut sesuai atau tidak sesuai dengan isi teks biografi tersebut.
a. Bob Sadino lahir pada tanggal 9 Maret 1933 di Lampung.
b. Bob Sadino berasal dari keluarga yang berkecukupan.
c. Bisnis rental mobil Bob Sadino berjalan dengan sukses.
d. Bob Sadino ditawati oleh temannya untuk berjualan telur ayam negeri.
e. Usaha yang keras yang dilakukan Bob Sadino semata-mata bertujuan agar ia dapat Kembali ke
Amsterdam.
10. Bob Sadino percaya bahwa setiap kesuksesan melewati perjuangan yang tidak mudah. Tidak ada
langkah atau cara instan. Setujukah Anda dengan pendapat Bobo Sadino? Tulislah jawaban Anda
disertai penjelasan yang logis.
11. Bagaimana cara Anda meneladani karakter tokok Bob Sadino tersebut dalam kehidupan sehari-hari?
12. Apa saja hikmah yang dapat dipetik dari kisah hidup inspiratif dari Bob Sadino?

Anda mungkin juga menyukai