Anda di halaman 1dari 5

Bunda Farichah Hanim Woman Inspiration

Owner Hijab Ar Rafi


Wanita tangguh tak kenal lelah dan menyerah
Guru yang paling berharga dalam hidupnya adalah pengalaman

Farichah Hanim atau yang akrab disapa Bunda Hanim merupakan sosok perempuan yang
bisa kita jadikan sebagai inspirasi. Salah satu pengusaha sukses, beliau lahir di Kudus, 9 April
1985. Dua tahun satelah kelahirannya, sang Ayah tercinta pergi meninggalkan Hanim kecil untuk
selamanaya. Waktu terus berjalan dan kehidupan keluarga Bunda Hanim kala itu juga harus tetap
berlanjut meski tanpa kehadiran sosok seorang ayah. Hingga beranjak usia 9 tahun beliau harus
rela untuk jauh dari sang ibunda tercinta. Ibunya harus bekerja, menyambung hidup di negeri orang
tepatnya di Malaysia demi membiayai kebutuhan keluarga dan masa depan anak-anaknya
termasuk masa depan Hanim kecil kala itu. Yang membuat dirinya harus rela diasuh oleh
kakaknya.
Walaupun begitu, tak lantas membuat Hanim kecil berhenti mengejar cita-cita, dan juga
mewujudkan harapan sang Ibu. Hanim harus tetap melanjutkan sekolah demi mewujudkan cita-
citanya, apalagi beliau tidak ingin mengecewakan sang Ibu yang sudah bekerja keras membiayai
kebutuhan sekolah dan kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang kemudian menjadikan Hanim kecil
tumbuh menjadi perempuan yang mandiri dan tangguh. Perempuan yang kini akrab disapa Bunda
Hanim ini akhirnya menyelesaikan program studi jurusan bahasa inggris di salah satu universitas
di Kudus. Perjuangan Bunda Hanim dalam meraih mimpi besar di hidupnaya memang perlu
diacungi jempol. Berlatar belakang dari keluarga yang terbilang sederhana, Bunda Hanim bekerja
keras mencari solusi dari setiap permasalahan yang beliau hadapi, terutama dalam membangun
usaha. Beliau benar-benar bertekad ingin mengubah nasib keluarganya beliau tak mau lagi sang
Ibu menjadi tenaga kerja di Malaysia, dan kelak beliau juga tidak ingin anak-anaknya nanti
merasakan kepahitan yang beliau alami.
Usai lulus dari program sarjananya, Bunda Hanim putri bungsu dari 5 bersaudara ini
mencoba melamar menjadi seorang guru, karena memang keinginan sang Ibunda tercinta. Namun,
keberuntungan belum berpihak padanya, lagi - lagi Bunda Hanim harus merasakan kenyataan pahit
bahwa tidak ada satupun sekolah yang mau menerima jasanya meskipun beliau rela tidak dibayar.
Namun Bunda Hanim tidak putus semangat beliau terus mencari cara agar tidak membuat kecewa
keluarganya terutama sang Ibu dan pada tahun 2006 beliau menemukan tambatan hatinya
kemudian memutuskan untuk melepas masa lajangnya. Dari pernikahannya ini beliau dan sang
suami dikaruniai putra pertama mereka yang diberi nama Mochammad Abhy Ar Rafi.
Setelah menikah Bunda Hanim mencoba menyibukkan dirinya untuk berjualan jilbab milik
sang kakak yang kala itu menjadi produsen jilbab. Atas saran sang kakak pula Bunda Hanim
mencoba membuat produk sendiri meskipun pada akhirnya beliau dan suami harus rela menjual
motor sebagai modal awal usahanya. Ia memulai semuanya dari awal, tepatnya pada tanggal 24
September 2007 Bunda Hanim mendirikan usaha Hijab Ar Rafi memilih nama Ar Rafi yang
diambil dari nama sang putra. Dari sinilah beliau dan suami mulai melakukan setor barang ke
beberapa pasar dan toko hijab di kudus dan sekitarnya bahkan Bunda Hanim harus rela berpanas-
panasan keliling untuk menjual dagangannya bersama sang suami. Bunda Hanim seakan mulai
menemukan setitik sinar terang dari usahanya dimana respon pasar cukup baik. Namun lagi-lagi
Bunda Hanim harus dihadapkan pada posisi yang kurang beruntung, pada saat itu harga jilbab di
Kudus anjlok karena banyaknya produsen jilbab yang memasok produknya di pasar Kudus dengan
harga yang sangat murah.
Bunda Hanim harus memutar otak dan mengubah strategi dagangnya. Akhirnya beliau dan
suami mencoba untuk membuka pasar di Solo dan beberapa kota di luar kudus serta lebih
menggencarkan dagangannya di Kudus dengan menambah kiosnya di Pasar Kliwon. Ternyata
perjalanan Terjal yang di lalui Bunda Hanim belum usai, lagi-lagi Bunda Hanim harus dihadapkan
dengan badai besar ujian dari usahanya, Bunda Hanim harus menelan kenyataan pahit bahwa usaha
yang baru saja beliau rintis mengangalami kebangkrutan tepatnya di tahun 2013, hal ini di picu
karena ulah beberapa karyawannya yang tidak bertanggung jawab, Bunda Hanim ditipu hingga
membuat dagangannya habis, dan tidak memperoleh hasil apapun sehingga membuat semua
karyawannya mau tidak mau harus diberhentikan secara keseluruhan. Belum lagi Bunda Hanim
harus menerima banyak laporan giro dari bank dan ternyata omset yang diterima juga tidak
seimbang dengan barang dagangannya yang habis. Tak berhenti di sini saja, belum sampai beliau
memecahkan jalan keluar terbaik dari masalah yang menimpanya namun sudah datang masalah
baru dimana pasar kliwon mengalami kebakaran, semua toko milik Bunda Hanim ikut ludes
terbakar, Bunda Hanim merugi dan hanya mampu mempertahankan satu toko saja, pada fase inilah
Bunda Hanim bener benar mengalami kebangkrutan dalam usahanya ibarat pepetah sudah jatuh
tertimpa tangga.
Meskipun cobaan datang silih berganti namun Bunda Hanim masih selalu menyimpan
senyum tekad keras dalam hatinya. dan benar saja, matahari mulai datang lagi mengusir mendung
yang seakan mengurung diri beliau. Tekad kuatnya mengalahkan segala rintangan yang beliau
alami, Bunda Hanim mulai bangkit. Beliau mulai mecoba promosi branding dengan berbagai
macam cara, dan Bunda Hanimpun mulai membuka agen, member, dan sub agen. Pada 2 bulan
pertama omset yang di dapat masih dibawah target, namun beliau bersyukur karena usahanya
sedikit demi sedikit mengalami peningkatan. Kebangkrutan yang dialami Bunda Hanim
sebelumnya telah membuat keadaan menjadi benar - benar sulit sampai-sampai beliau dan suami
harus menjual semua aset usaha dan mobilnya. Sehingga hanya menyisakan satu mobil box saja
untuk kegiatan mobilitasnya, namun Bunda Hanim tetap sabar dan gigih, ditambah lagi anak-
anaknya seakan menjadi kekuatan tersendiri bagi Bunda Hanim dalam menghadapi semua cobaan
ini. Merekalah yang menjadi motivasi terbesar Bunda Hanim untuk terus maju, beliau tidak ingin
kelak di kemudian hari nanti anak- anaknya mengalami hal serupa dengan beliau oleh sebab itu,
beliau berjuang dengan sekuat tenaganya untuk menggapai impiannya. Bunda Hanim tak pernah
lelah menghitung hari demi hari, langkah demi langkah untuk terus memupuk keyakinan bahwa
ada cahaya terang yang akan beliau raih, karena sejatinya gelap terang kehidupannya hanyalah
beliau yang tau, Bunda Hanim tau kemanakah hatinya harus melangkah demi keluarganya, demi
anak anaknya, dan demi semua orang yang ia cintai.
Bunda Hanim terus melakukan branding produknya ke berbagai daerah melalui media
social seperti fb, BBM, dan instagram, tenyata cara yang dilakukan cukup stabil, baru 4 bulan
usahanya berjalan beliau sudah mampu membeli mobil baru, agen dan distributor juga terus
bertambah banyak. Disitulah beliau merasa bahwa beliau mampu bangkit dari keterpurukkan yang
menimpanya. Bunda Hanim memfokuskan usahanya bada jilbab bergo dan beliau sangat
bersyukur karena setiap hari orderan yang diterima semakin meningkat, bahkan menjadi rebutan
di pasaran.
Untuk terus melebarkan sayap usahanya, pada tahun 2015 Bunda Hanim mengikuti
kegiatan seminar, dari sinilah Bunda Hanim semakin termotivasi dan semakin yakin bahwa
usahanya akan semakin sukses pula. Benar saja usaha Hijab Ar Rafi yang kini dirintis oleh Bunda
Hanim semakin berkembang pesat bahkan hingga luar jawa, Bunda Hanim juga mulai kuwalahan
dalam memenuhi permintaan pasar. Tak hanya itu saja dari sebelumya kehilangan semua
karyawannya hingga terpaksa berjualan dengan sang suami saja, kini Bunda Hanim sudah
memiliki banyak karyawan bahkan Bunda Hanim juga memiliki rumah yang sangat luas dan
memiliki gudang jilbap sendiri yang beliau tempatkan dibelakang rumahnya di Kudus.
Pada tanggal 24 Januari 2019 Bunda Hanim harus mengalami duka yang mendalam karena
Ibunda tercintanya harus berpulang ke pangkuan Sang Ilahi, meninggalkan Bunda Hanim untuk
selama-lamanya, kesedihan pasti dirasakan oleh Bunda Hanim tekadnya membangun usaha yang
sukses untuk dirinya, untuk keluarganya dan yang pasti untuk Ibunya belum sepenuhnya terwujud,
beliau sangat ingin Ibunya selalu mengiringi langkah Bunda Hanim dalam mencapai kesuksesan.
Bunda Hanim sangat mencintai Ibunya, salah satu mimpi terbesarnya adalah membuat Sang Ibu
bangga. Namun apa daya takdir berkata lain, meskipun begitu, Bunda Hanim bersyukur setidaknya
beliau sudah menemukan jalan kesuksesan dan yang pastinya tidak luput dari doa sang Ibu semasa
hidup. Bunda Hanim terus bangkit, beliau akan terus mengemban amanat dari sang ibu, beliau
akan mewujudkan cita cita sang ibu yaitu melihatnya menjadi seorang yang sukses. Bunda Hanim
terus membuat inovasi baru dalam bisnisnya, beliau tidak ingin larut dalam kesedihan atas
meninggalnya sang Ibu tercinta.
Di sela – sela kesibukannya, Bunda Hanim pun masih meluangkan waktunya untuk
melakukan berbagai pertemuan dan seminar untuk masyarakat umum dan penjual jilbap Ar Rafi,
beliau membagikan pengalamannya dalam membangun bisnisnya. Bunda Hanim kerap
menceritakan jatuh bangun yang beliau alami dalam merintis usahanya. Beliau juga tak enggan
dalam berbagi tips dan trik strategi marketing yang baik untuk memperluas target penjualan.
Bunda Hanim berharap semoga semua customernya terus bisa maju dan berkembang usahanya.
Bunda Hanim juga rutin melakukan kegiatan social, Beliau kerap membagi bagikan rezeki pada
orang lain. Menurutnya berbagi itu banyak sekali bentuknya tidak melulu tentang uang atau
barang, kesuksesan yang diraih Bunda Hanim tak lantas membuat beliau lupa akan orang orang di
sekitarnya, dengan berbagi menurut beliau bisa menjadikan kesuksesannya lebih berkah dan
manfaat. Dalam kamus hidup Bunda Hanim beliau tidak pernah mengenal kata lelah dan menyerah
dalam mewujudkan mimpinya, tekad kuatnya membawa sejuta harapan untuk banyak orang, demi
keluarga tercinta, demi orang-orang terkasih, beliau berjuang sekuat tenaga. Perjalanan hidupnya
telah membuktikan bahwa beliau adalah seorang perempuan yang tangguh. Kesuksesan yang
diraih Bunda Hanim memang sepadan dengan semua jerih payahnya, Bunda Hanim selalu
berpesan bahwa tidak ada kesuksesan yang instan semua berawal dari kerja keras karena kerja
keras dan usaha yang sungguh-sungguh tidak akan mengkhianati hasil.
Bunda Hanim juga selalu berpesan agar kita memanfaatkan waktu dengan sebaik-bainya,
jangan pernah menyiakan waktu walaupun hanya 1 menit saja. Semua orang bisa sukses jika ada
niat, tekad kuat dalam hati dan usaha keras. Karena tidak ada kesuksesan dengan cara bemalas-
malasan begitupun sebaliknya bermalas-malasan tidak akan membuat kita sukses. Menurut beliau
beryukur juga menjadi kunci utama kesuksesan, selagi kita diberikan kesehatan dan tidak
kekurangan suatu apapun maka berusahalah sekuat tenaga, lelah itu lumprah karena kita hanya
manusia biasa terkadang memang ada kalanya kita merasa lelah tapi coba lihatlah disekeliling kita
ada banyak orang yang menaruh harapan besar dipundak kita, jangan jadikan lelahmu sebagai
alasan untuk menyerah karena orang suksek itu tidak banyak alasan tapi pembuktian.
Keikhlasan dalam hati Bunda Hanim telah membawanya paada fase kesuksesan seperti
sekarang ini, beliau tidak pernah mengeluh dan menyalahkan siapapun saat beliau dalam kondisi
terpuruk, baginya belajar ikhlas dalam segala hal akan menjadikan hatinya lebih sabar sehingga
terhindar dari amarah dan keegoisan dalam diri. Bunda Hanim selalu belajar untuk memaafkan
dan belajar untuk tidak membenci siapun yang telah berbuat buruk padanya, baginya kebencian
tidak akan merubah apapun, kebencian tidak akan membuat dirinya menjadi sukses namun
kebencian akan membuat kita masuk ke dalam jurang kehancuran karena pikiran dan hati kita
dipenuhi oleh rasa dendam. Dan sebaliknya Bunda Hanim selalu mengedepankan perdamaian,
mengapa demikian? Karena menurut beliau dengan menjadi pemaaf maka kita akan belajar
berdamai dengan semuanya, berdamai dengan keadaan sekalipun kita terhimpit dalam keadaan
yang benar - benar sulit, dan berdamai dengan diri kita sendiri beararti kita akan menjadi pribadi
yang kuat, tangguh dan bertanggung jawab dalam menghadapi segala situasi dan kondisi yang ada,
dengan begitu kita akan lebih mudah menerima semua keadaan yang menimpa kita, kita juga akan
lebih mudah mengontrol segala sesuatu dalam hidup karena hati dan pikiran kita damai. Menurut
Bunda Hanim jiika semua itu dilakukan maka kita akan lebih tenang dalam menghadapi segala
sesuatunya karena hati kita ikhlas sehingga kesabaran akan timbul dengan sendirinya dan akan
berbuah manis.
Kini Bunda Hanim mampu membuktikan pada semua orang bahwa kegigihannya telah
mengantarkan Bunda hanim menjadi salah seorang pengusaha sukses, wanita tangguh dan pastinya
wanita yang menjadi inspirasi bagi banyak orang. Tak hanya itu saja, usaha Hijab Ar Rafi Bunda
Hanim semakin besar bahkan Bunda Hanim semakin berinovasi dengan memproduksi Baju Koko,
Gamis dan usaha fashion lainnya dengan brand Ar Rafi. Bunda Hanim juga bekerjasama dengan
beberapa artis besar ibu kota untuk semakin menunjang usahanya.
Bunda hanim tidak pernah memperdulikan omongan buruk orang tentang dirinya, bagi
beliau, orang punya pandangan yang berbeda-beda dalam menilai kita, cobalah untuk selalu
memperbaiki diri dan berbuat baik kepada orang maka orang akan dengan sendirinya mengetahui
kebenaran yang sesungguhnya tentang diri kita. Bunda Hanim selalu menanamkan bahwa jangan
pernah menyerah sebelum perang, karena sesulit apapun rintangan yang kita hadapi pasti akan ada
jalan terang. Bunda Hanim yakin jika bahagia pasti tak selamanya maka Menderitapun ada
akhirnya. Dan tuhan kini telah menjawaab semua do’a-do’anya, Tuhan kini telah menghapus
segala air mata kesedihannya, dan menggantinya dengan bahagia yang bertubi tubi, Tuhan selalu
bersamanya. Beliau yakin setiap cobaan yang datang kepadanya adalah ujian dari Tuhan untuk
merubah nasibnya menjadi jauh lebih baik. Sandiwara hidupnya yang pelik sudah berhasil beliau
lewati kini beliau siap membagikan sejuta harapan kepada banyak orang, namun Bunda Hanim
tidak akan pernah berhenti untuk berjuang karena sejatinya hidup di dunia ini memang harus
berjuang untuk mencari bekal di kehidupan yang abadi nanntinya…

Hidup Hanya Ada Dua Pilihan,


Berdiri Menantang Sebagai Pejuang
Atau
Tergeletak Sebagai Korban

~ Bunda Farichah Hanim ~


Woman Inspiration | Owner Hijab Ar Rafi

Oleh Yola Orsellya Ardhini/ ig : ardhini3511/ Titok: @yola_ardhini /


WA: 081259627993

Anda mungkin juga menyukai