DISUSUN OLEH:
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
MANADO 2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
anugerah dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah dengan judul “PENGENALAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK DI SARANA
PELAYANAN KESEHATAN & MENGGUNAKAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK
UNTUK REGISTRASIPASIEN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Sistem Informasi Keperawatan yang diberikan oleh Bpk. Isworo, M.kes.
Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam makalah ini. Dan
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
makalah ini. Dan semoga makalah Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman
seprofesi dalam keperawatan.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Topik 1.
Topik 2.
Topik 1.
Topik 2.
Aplikasi Perangkat Lunak Untuk Registrasi Pasien di Rumah Sakit .................... 33
Registrasi pasien umum....……………………………………………...................................... 34
Registrasi pasien BPJS ..………………………………………….............................................. 36
Registrasi pasien perjanjian ..……………………………..……............................................ 37
KESIMPULAN..................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 49
PEMBAHASAN
Windows 95
Windows 95 dirilis tanggal 24 Agustus 1995. Windows 95 sudah
terintegrasi dengan 32- bit TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol) dan sudah mendukung jaringan internet, dial-up networking, dan
dukungan fitur plug and play, dimana kita bisa menginstall device dengan
hanya mencolokan kabel hardware-nya. Versi 32 bit dari Windows 95
terdapat peningkatan kapabilitas multiedia, fitur yang lebih kaya untuk
mobile computing, dan networking yang sudah diintegrasikan.
Windows 98
Pada 25 Juni 1998, Microsoft merilis Windows 98 yang merupakan
revisi minor terhadap Windows 95. Secara umum Windows 98 jauh lebih
stabil dan dapat diandalkan dibandingkan dengan pendahulunya, Windows
95. Windows 98 mencakup banyak driver perangkat keras baru dan
dukungan sistem berkas FAT32 yang lebih baik yang mengizinkan partisi
untuk memiliki kapasitas yang lebih besar dari 2 gigabyte, sebuah batasan
yang terdapat di dalam Windows 95. Dukungan USB di dalam Windows
98 pun juga jauh lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya.
Windows 2000
Windows 2000 termasuk ke dalam keluarga Windows NT. Dirilis
pada 17 Februari 2000, Windows 2000 ini khusus dibuat untuk kalangan
bisnis. Ada versi Professional, Server, Advanced Server dan Datacenter
Server. Untuk pengguna rumahan, Windows merilis Windows ME
beberapa bulan kemudian. Fitur-fitur baru yang diadopsi dari Windows 98
juga ditanamkan di dalamnya, seperti Device Manager yang telah
ditingkatkan dengan menggunakan Microsoft Management Console,
Windows Media Player, dan DirectX 6.1 yang memungkinkan sistem
operasi berbasis kernel Windows NT untuk menjalankan game.
Windows ME (Millenium Edition)
Sesuai dengan namanya, Windows ME ini dirilis pada 14
September tahun 2000 yang sering disebut sebagai tahun milenium.
Dibandingkan dengan Windows 98, Windows ME memiliki boot time
yang jauh lebih cepat. Di Windows inilah pertama kali ada fitur System
Restore untuk merestore PC ke titik tertentu jika mengalami permasalahan.
Namun demikian, banyak yang menganggap bahwa Windows ME ini
adalah produk gagal yang memiliki banyak masalah. Keberadaan
Windows ME ini pun segera digantikan oleh Windows NT Family lainnya
yaitu XP, Vista, 7, dan Windows 8.
Windows XP
Pada tahun 2001, Microsoft memperkenalkan Windows XP yang
memiliki nama kode “Whistler” selama pengembangan. Akhirnya setelah
merilis beberapa versi Windows berbasis Windows 9x dan NT, Microsoft
berhasil menyatukan kedua jajaran produk tersebut. Windows XP
menggunakan kernel Windows NT 5.1, sehingga menjadikan kernel
Windows NT yang terkenal dengan kestabilannya memasuki pasar
konsumen rumahan untuk menggantikan produk Windows 9x yang
berbasis 16/32-bit yang sudah menua. Windows XP merupakan versi
sistem operasi Windows yang paling lama paling tidak hingga saat ini
karena memang berkisar dari tahun 2001 hingga tahun 2007 saat Windows
Vista dirilis ke konsumen. Jajaran sistem operasi Windows XP akhirnya
diteruskan oleh Windows Vista pada 30 Januari 2007.
Windows Vista
Tanggal 30 November 2006, Microsoft meluncurkan versi baru
Windows untuk pengguna rumahan dan kalangan bisnis pada tanggal 30
Januari 2007 dengan nama Windows Vista. Fitur-fitur pada Windows
Vista perubahannya boleh dikatakan radikal, terutama pada bagian user-
interface. Kemampuan sekuritas juga ditambahkan oleh Microsoft,
sehingga Microsoft megklaim versi terbarunya ini lebih stabil,aman, dan
memanjakan pengguna komputer. Edisi Windows Vista terdiri dari
Windows Vista Starter, Windows Vista Home Basic, Windows Vista
Home Premium, Windows Vista Business, Windows Vista Enterprise, dan
Windows Vista Ultimate.
Windows 7
Rilis selanjutnya setelah Windows Vista adalah Windows 7, yang
sebelumnya dikenal dengan sebutan Blackcomb dan Vienna. Saat pertama
kali dirilis, Windows ini memiliki kernel NT versi 6.1 build 7600 yaitu
perbaikan dari Windows Vista dimana saat rilis pertama memiliki kernel
NT 6.0 build 6000. Windows 7 yang dirilis pada tanggal 22 Oktober 2009
ini memiliki keamanan dan fitur yang baru serta dibekali dengan Windows
Media Player 12 dan Internet Explorer 8. Beberapa fitur yang unik adalah
Sidebar yang berganti nama menjadi Gadget dan bebas ditaruh kemana-
mana pada desktop tidak seperti Sidebar yang hanya bisa diletakkan di
tempat tertentu. Fitur itu membuat Windows 7 menjadi menarik.
Windows 8
Windows 8 adalah versi selanjutnya dari Microsoft Windows,
serangkaian sistem operasi yang diproduksi oleh Microsoft untuk
digunakan pada komputer pribadi, termasuk komputer rumah dan bisnis,
laptop, netbook, tablet PC, server, dan PC multimedia. Salah satu metode
untuk mencapai hal tersebut adalah dengan mengurangi beban pemakaian
RAM di dalam sistem operasi. Penghematan penggunaan RAM di
Windows 8 dipastikan dapat secara signifikan memperpanjang
penggunaan PC yang memakai baterai seperti laptop ataupun tablet PC
karena RAM merupakan salah satu komponen di komputer yang paling
banyak memakai arus listrik.
Windows 10
Micorosoft sengaja tidak mengeluarkan versi windows 9 karena
dikhawatirkan para pengguna akan menganggap windows 9 yang dipakai
adalah windows 95 atau windows 98 karena berawalan 9. Karena itu
Micorosoft langsung memproduksi windows 10 sebagai versi terbaru dari
sistem operasi windows yang menyempurnakan kekurangan pada
Windows 8 yang banyak dikeluhkan pengguna. Windows 10 banyak
digandrungi oleh masyarakat karena tampilannya yang simpel, menarik,
dan canggih.
2. LINUX
Linux merupakan sistem operasi yang berbasis open source. Nama Linux
sendiri diturunkan dari pencipta awalnya, Linus Torvalds, dari Universitas
Helsinki, Finlandia. Pada tahun 1969, Ken Thompson dan Dennis Ritchie, para
peneliti di AT&T Bell Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi UNIX
yang merupakan cikal bakal dari Linux. UNIX mendapatkan perhatian besar
karena seluruh source code-nya dibuat dengan bahasa C sehingga
mempermudah pemindahannya ke berbagai platform.
Dalam waktu singkat UNIX berkembang dalam dua jalur yaitu UNIX
yang dikembangkan oleh Universitas Berkeley dan yang dikembangkan oleh
AT&T. Setelah itu mulai banyak perusahaan yang melibatkan diri dan
terjadilah persaingan yang melibatkan banyak perusahaan untuk memegang
kontrol dalam bidang sistem operasi. Persaingan ini menyebabkan perlu adanya
standarisasi. Dari sini lahirlah POSIX yang dimotori oleh IEEE (The Institute
of Electrical and Electronics Engineers) yang bertujuan untuk proyek
menetapkan spesifikasi standar UNIX. Sejak saat itu muncul berbagai macam
jenis UNIX dengan standar yang telah disepakati bersama.
Salah satu jenis atau versi UNIX yang muncul adalah MINIX yang dibuat oleh
A. S. Tanenbaum untuk tujuan pendidikan. Source code MINIX inilah yang
oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinki pada waktu itu,
dijadikan sebagai referensi untuk membuat sistem operasi baru yang gratis dan
source code-nya bisa diakses oleh umum.
Sistem operasi ini kemudian diberi nama Linux. Dalam membangun
Linux, Linus menggunakan tools dari Free Foundation Software yang
berlisensi GNU. Kemudian untuk menjadikan Linux sebuah sistem operasi
yang utuh, dia memasukkan program-program yang juga berlisensi GNU.
Dengan sifatnya yang open source, Linux kemudian berkembang sangat pesat
karena dikembangkan oleh berbagai komunitas open source sehingga
dihasilkan berbagai macam distro Linux. Beberapa distro linux yang cukup
dikenal diantaranya:
Ubuntu
Debian
Red Hat
Mandriva
Slackware
Fedora
CentOS
SUSE
Linux Mint
3. Macintosh
Macintosh merupakan sistem operasi yang diproduksi oleh perusahaan
Apple yang kita kenal dengan produk hardware-nya yaitu Macbook. Apple
pertama didirikan pada tanggal 1 april tahun 1976 oleh Steve Jobs, Steve
Wozniak, dan Ronald Wayne.
Sistem operasi Macintosh merupakan sistem operasi yang memiliki hubungan
erat dengan Linux karena diturunkan dari kernel yang sama. Sistem operasi
Macintosh dijual sepaket dengan hardware-nya sehingga kita hanya bisa
menggunakan Macintosh melalui Macbook, tidak seperti sistem operasi
Windows dan Linux yang dapat diinstall dan digunakan pada berbagai merk
laptop atau notebook. Macintosh juga telah dirilis dengan berbagai versi, yaitu:
Public Beta: "Kodiak"
Versi 10.0: "Cheetah"
Versi 10.1: "Puma"
Versi 10.2: "Jaguar"
Versi 10.3: "Panther"
Versi 10.4: "Tiger"
Versi 10.5: "Leopard"
Versi 10.6: "Snow Leopard"
Versi 10.7: "Lion"
Versi 10.8: "Mountain Lion"
Versi 10.9: "Mavericks"
Versi 10.10: "Yosemite"
Versi 10.11: "El Capitan"
Versi 10.12: "Sierra"
Versi 10.13: "High Sierra"
SIMPUS
SIMPUS merupakan kependekan dari Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas. SIMPUS berfungsi mencatat dan menyimpan data pelayanan yang
dilakukan puskesmas baik pelayanan kepada pasien di dalam gedung maupun
kegiatan pelayanan di luar gedung. Terdapat banyak produk SIMPUS di
pasaran sehingga sangat dimungkinkan aplikasi SIMPUS di satu puskesmas
akan berbeda dengan aplikasi SIMPUS di puskesmas lain, namun secara umum
prinsip penggunaannya sama
Secara umum SIMPUS digunakan mulai dari proses penerimaan pasien,
input data sosial dan registrasi pasien, input data pelayanan pasien berupa hasil
pemeriksaan fisik, anamnese, dan diagnosis hingga rekapitulasi laporan sesuai
format yang telah ditentukan. Penggunaan SIMPUS akan membatu petugas
puskesmas dalam hal penyimpanan, pengolahan, penelusuran, penyajian
kembali, serta rekapitulasi data pelayanan.
SIHA
SIHA merupakan kependekan dari Sistem Informasi HAIV-AIDS dan
IMS. SIHA dikembangkan untuk mengatasi masalah ketidakakuratan data pada
pelaporan data penderita HIV-AIDS dan IMS. Dengan danya SIHA maka
pelaporan data penderita HIV-AIDS dan IMS dilakukan melalui satu pintu
sehingga diharapkan tidak ada data yang saling tumpah tindih satu sama lain.
Seluruh informasi terkait kejadian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia dapat
dilihat dan diperoleh melalui SIHA yang dapat diakses secara online melalui
alamat http://www.siha.depkes.go.id.
SITT
SITT adalah kependekan dari Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu.
Sama halnya dengan SIHA, sistem ini dikembangkan untuk mengatasi masalah
ketidakakuratan data pada pelaporan data penyakit, dalam hal ini adalah
tuberkulosis. SITT dapat diakses secara online dengan mengakses alamat
http://sittindonesia.org/sitt/.
Epi Info
Epi Info adalah aplikasi yang digunakan untuk mengumpulkan dan
mengolah data epdiemiologi. Umumnya aplikasi ini digunakan oleh petugas
surveilance epidemiologi di puskesmas maupun dinas kesehatan. Epi Info
terdiri atas beberapa fungsi utama yaitu membuat form elektronik, menginput
data pada form elektronik, melakukan analisis data, menampilkan hasil analisis
data dalam bentuk visual (grafik), serta menampilkan data dalam bentuk peta
epidemiologi.
Aplikasi Epi Info dikembangkan oleh Centers for Disease Control and
Prevention. Aplikasi Epi Info dapat di-download langsung gratis oleh siapa
saja pada alamat https://www.cdc.gov/epiinfo/support/downloads.html.
Petunjuk penggunaan atau tutorial Epi Info juga dapat diakses pada website
tersebut.
Karena sifatnya yang free dan open source, SIMRS GOS cocok digunakan
oleh rumah sakit yang memiliki masalah keterbatasan dana dalam hal
pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit. Namun tetap
dibutuhkan tenaga ahli yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan
sistem informasi berbasis web sehingga dapat melakukan kustomisasi atau
penyesuaian terhadap SIMRS GOS agar dapat diimplementasikan di rumah
sakit yang bersangkutan.
INA-CBGs
Jika fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas menggunakan
aplikasi p-care, fasilitas kesehatan tingkat lanjut dalam hal ini rumah sakit
menggunakan aplikasi INA-CBGs kaitannya dengan implementasi jaminan
kesehatan nasional. Aplikasi INA-CBGs berguna untuk mencatat dan
mengajukan klaim penggantian biaya pasien yang ditanggung oleh BPJS.
SIRS Online
SIRS Online adalah sebuah aplikasi berbasis web yang digunakan oleh
rumah sakit untuk melaksanakan pelaporan data kepada Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Aplikasi ini dapat dikases secara online di
alamat http://sirs.yankes.kemkes.go.id/sirs/. Petugas rumah sakit dapat meng-
upload data pelaporan dalam bentuk file microsoft excel sesuai dengan format
yang sudah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Format laporan yang harus di-upload rumah sakit pada aplikasi SIRS
online terdiri dari format RL1 samapi dengan RL5. Secara rinci format laporan
tersebut terdiri dari:
a. RL1. Data Dasar Rumah Sakit
RL1.1. Data Dasar Rumah Sakit
RL1.2. Indikator Pelayanan Rumah Sakit
RL1.3. Fasilitas Tempat Tidur Rawat Inap
b. RL2. Data Ketenagaan
c. RL3. Data Pelayanan
RL3.1. Rawat Inap
RL3.2. Rawat Darurat
RL3.3. Gigi dan Mulut
RL3.4. Kebidanan
RL3.5. Perinatologi
RL3.6. Pembedahan
RL3.7. Radiologi
RL3.8. Laboratorium
RL3.9. Rehabilitasi Medik
RL3.10. Pelayanan Khusus
RL3.11. Kesehatan Jiwa
RL3.12. Keluarga Berencana
RL3.13. Farmasi Rumah Sakit
RL3.14. Rujukan
RL3.15. Cara Bayar
d. RL4. Data Morbiditas dan Mortalitas
RL4a. Penyakit Rawat Inap
RL4b. Penyakit Rawat Jalan
e. RL5. Data Pengunjung Rumah Sakit
RL5.1. Pengunjung Rumah Sakit
RL5.2. Kunjungan Rawat Jalan
RL5.3. Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Inap
RL5.4. Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Jalan
2. MENGGUNAKAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK UNTUK
REGISTRASIPASIEN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Tempat Penerimaan Pasien (TPP) merupakan gerbang pelayanan pertama di suatu
fasilitas pelayanan kesehatan (Budi, 2011). Pelayanan di TPP sangat mempengaruhi
presepsi pasien terhadap pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan. Kesan pertama yang
diterima pasien di TPP sangat mempengaruhi apakah pasien akan berkunjung kembali ke
fasilitas pelayanan kesehatan tersebut atau tidak.
Pelayanan di TPP harus didukung dengan sarana-prasarana pelayanan kesehatan,
kemampuan petugas rekam medis dalam melakukan komunikasi yang efektif, alur pasien
dan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang jelas. Elemen-elemen pendukung tersebut
harus dipenuhi untuk memberikan pelayanan yang berfokus pada pasien dan patient
safety. Sarana- prasarana pelayanan kesehatan bisa berupa Alat Tulis Kantor (ATK),
seperangkat komputer dan koneksi internet, dan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS) yang mumpuni. SIMRS di bagian TPP akan dibahas lebih lanjut di bab
ini.
Kemampuan komunikasi efektif sangat penting dimiliki oleh petugas TPP.
Strategi komunikasi dengan pasien dengan delapan langkah yaitu;
1. Perkenalkan diri kepada pasien
2. Menjelaskan apa yang akan terjadi selama komunikasi
3. Tunjukkan empati
4. Mendengar aktif
5. Mengenali dan mengintrepretasi bahasa non-verbal pasien
6. Menyadari akan adanya hambatan komunikasi dengan pasien
7. Gunakan strategi umpan balik
8. Alokasikan waktu yang cukup untuk komunikasi dengan pasien
Sistem penerimaan pasien sendiri dibagi menjadi tiga sub sistem yaitu subsistem
penerimaan pasien rawat jalan, subsistem penerimaan pasien gawat darurat, dan
subsistem pasien penerimaan rawat inap (Budi, 2011).
Menurut Huffman (1994) pelayanan rawat jalan adalah pelayanan yang diberikan
kepada pasien yang tidak mendapatkan pelayanan rawat inap di fasilitas pelayanan
kesehatan. Langkah-langkah dalam penerimaan pasien sebaiknya tertulis dalam SPO.
Tempatkan SPO di tempat yang mudah dibaca oleh petugas. SPO inilah yang akan
menjadi pedoman petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan menjadi
tolak ukur pelayanan minimal yang diterima pasien.
Pasien gawat darurat merupakan pasien yang datang ke tempat penerimaan pasien
gawat darurat yang dibuka selama 24 jam pelayanan, pasien ditolong terlebih dahulu
setelah itu kemudian menyelesaikan administrasinya (Budi, 2011). Petugas TPP harus
mengarahkan pasien untuk ditolong terlebih dahulu. Pada proses administrasi, petugas
TPP harus memberikan penjelasan kepada keluarga pasien atau pasien tentang bagaimana
BPJS bisa dipakai berdasarkan keterangan gawat darurat dari dokter.
Penerimaan pasien rawat inap adalah penerimaan pasien untuk mendapatkan
pelayanan lanjutan setelah mendapatkan surat pengantar dirawat dari pihak yang
berwenang (Budi, 2011). Hal yang harus diperhatikan terutama untuk pasien BPJS adalah
ruang kelas perawatan harus sesuai dengan kelas iuran yang dibayarkan oleh peserta.
Alur pasien berobat di fasilitas pelayanan kesehatan mulai dari pasien datang ke
bagian tempat penerimaan pasien untuk mendaftar ke klinik atau pelayanan yang dituju.
Setelah berkas disiapkan oleh petugas penerimaan pasien, pasien akan mendapatkan
pelayanan di klinik. Tenaga medis akan menetapkan diagnosis untuk pasien dan pasien
dinyatakan pulang atau di rawat inap. Jika pasien diizinkan pulang, maka pasien dapat
menuju ke bagian farmasi untuk memesan obat. Untuk pengambilan obat bisa dilakukan
setelah pasien membayar biaya pelayanan dan obat, setelah itu pasien diijinkan untuk
pulang. Bagi pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut (rawat inap), pasien akan
dibuatkan surat pengantar dirawat yang akan dibawa pasien untuk melakukan
pendaftaran pasien rawat inap. Setelah selesai melakukan pendaftaran di tempat
penerimaan pasien rawat inap, pasien akan diantar ke bangsal oleh perawat. Pasien
mendapatkan perawatan dan obat-obatan di bangsal perawatan. Setelah dinyatakan boleh
pulang oleh dokter, keluarga pasien atau pasien mengurus administrasi dan membayar
biaya perawatan di kassa kemudian pasien diperbolehkan pulang.
Topik 1: Aplikasi Perangkat Lunak Untuk Registrasi Pasien di Puskesmas
Aplikasi perangkat lunak untuk registrasi pasien di puskesmas secara umum dapat
dibedakan sesuai dengan jenis pembayarannya. Khusus untuk pasien anggota JKN, BPJS
menyediakan perangkat lunak khusus untuk melakukan registrasi pasien
Misal nama pasien yang akan dicari adalah “astik” maka petugas cukup
menuliskan kata kunci tersebut pada kolom pencarian
Petugas pendaftaran akan mengisi nama, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal
lahir, satus perkawinan pekerjaan, alamat dan lain-lain sesuai dengan kartu
identitas pasien. Status pasien karena tidak menggunakan BPJS maka pilih
“UMUM”. Tanggal periksa diisi tanggal saat periksa, poliklinik diisi sesuai
dengan keluhan pasien, status kunjungan juga diisi “UMUM”.
Rujukan diisi “RUJUKAN” jika berasal dari rujukan fasilitas pelayanan
kesehatan pertama dan diisi “DATANG SENDIRI” jika pasien bukan merupakan
pasien rujukan. Jenis pasien diisi “UMUM”, penanggungjawab diisi diri sendiri
sedangkan jika pasien belum 18 tahun maka penanggungjawab diisi orangtua,
dokter diisi sesuai dokter yang diinginkan pasien atau dokter yang masih
menerima pasien, jenis kunjungan diisi “L” untuk pasien lama dan “B” untuk
pasien baru, alasan kunjungan jika belum diketahui maka diisi “Belum
Diketahui”. Setelah semua terisi kemudian klik simpan.
Kolom isian data tentang data peserta sudah terintegrasi dengan data
e-ktp sehingga nomor kartu, NIK, nama peserta, dan lain-lain akan terisi
otomatis. Kewajiban petugas pendaftaran adalah mengisi jenis perawatan,
nomor rekam medis, nomor surat rujukan yang dibawa pasien, asal rujukan,
tanggal rujukan, tanggal SEP, diagnosis awal, dan poliklinik tujuan. Apabila
semua sudah data sudah diisi kemudian klik tombol ”Cetak”.
C. REGISTRASI PASIEN PERJANJIAN
Registrasi pasien perjanjian sudah mulai dikembangkan di
beberapa rumah sakit di Indonesia. Registrasi pasien perjanjian dapat
melalui Short Message Service (SMS), aplikasi WhatsApp, pendaftaran
online berbasis website, pendaftaran online berbasis aplikasi mobile, dan
yang paling umum digunakan adalah registrasi pasien melalui pesawat
telepon. Kali ini kita akan membahas contoh proses registrasi pasien
perjanjian secara online menggunakan website dan aplikasi mobile.
Jika belum memiliki akun maka pasien harus membuat akun terlebih
dahulu dengan meng-klik tombol ”Daftar Baru”. Menu ”Daftar Baru” berisi 3
langkah untuk mendaftar. Pertama adalah isi biodata, kedua pilih dokter dan
ketiga adalah selesai. Pengisian biodata dibagi menjadi dua bagian yaitu informasi
akun dan biodata pasien.
Informasi Akun berisi data-data yang berkaitan dengan akun yang akan
pasien buat. Nama diisi nama akun yang akan dibuat (bukan nama pasien), nomor
handphone diisi sesuai nomor handphone yang dimiliki oleh pasien atau keluarga,
nomor telepon rumah tidak wajib diisi (opsional), email diisi alamat email yang
aktif dan dapat dihubungi, username diisi username akun yang digunakan untuk
keperluan login, dan password diisi dengan password yang digunakan untuk
keperluan login. Ulangi password diisi sesuai password yang telah diisi
sebelumnya. Setelah semua terisi, pasien bisa mengisi biodata pasien.
Biodata pasien berisi identitas pasien yang akan didaftarkan pada pelayanan
rawat jalan rumah sakit. Isikan biodata pasien sesuai dengan kartu identitas yang
dimiliki oleh pasien atau biasanya sesuai dengan data yang ada di KTP. Nama
pasien diisi dengan nama pasien yang tertera pada KTP. Alamat diisi selengkap-
lengkapnya apabila alamat domisili berbeda isikan alamat domisili pasien berada.
Tempat lahir dan tanggal lahir diisi sesuai tempat dan tanggal lahir sesuai dengan
KTP pasien. Pasien yang sudah mengisi informasi dengan lengkap dan benar
dapat menuju ke tahap selanjutnya dengan meng-klik tombol ”Lanjutkan”.
Setelah mengisi biodata, pasien bisa langsung ke tahap selanjutnya yaitu ke
tahap pilih dokter. Tahap ini sama dengan tahap yang dilalui pasien lama setelah
melakukan proses login. Pasien bisa memilih klinik sesuai dengan keluhan yang
dirasakan atau rujukan yang ditulis di surat rujukan. Setelah memilih klinik,
pasien memilih dokter yang akan memeriksa pasien. Daftar dokter yang tampil
sudah sesuai dengan daftar dokter jaga yang ada di klinik tersebut. Pasien yang
telah memilih dokter kemudian memilih tanggal periksa sesuai dengan keinginan
pasien. Daftar tanggal periksa yang tersedia telah disesuaikan dengan jadwal jaga
dokter yang bersangkutan. Setelah semua data terisi kemudian klik ”Daftar”.
Pasien yang telah melalui tahap pilih dokter akan menuju tahap terakhir
yaitu menyelesaikan proses registrasi. Pasien wajib menyimpan screenshoot
tampilan layar seperti diatas atau mengunduh bukti registrasi online dalam bentuk
pdf dengan mengklik simpan bukti registrasi online (PDF) untuk diserahkan
kepada petugas rumah sakit saat datang sesuai jadwal yang telah dipesan.
Pada website registrasi online ini juga dapat dilihat informasi tentang jadwal
dokter dan daftar antrian untuk masing-masing dokter tersebut. Dengan adanya
website registrasi online ini pasien tidak perlu lagi antri di loket pendaftaran untuk
menanyakan daftar dokter dan daftar antrian. Pasien cukup mengakses informasi
tersebut dan melakukan proses registrasi dari rumah.
Registrasi Pasien Perjanjian Melalui Aplikasi Mobile
Masih terkait dengan registrasi pasien perjanjian. Kali ini kita akan
membahas penggunaan aplikasi mobile untuk melakukan registrasi pasien
perjanjian, studi kasus pada Rumah Sakit Margono Soekarjo. Pengguna ponsel
berbasis Android dapat mengunduh dan menginstall aplikasi RSMS online
melalui Google Play.
Sebelum menginstall dan mengakses aplikasi RSMS Online pastikan dulu
ponsel kita memiliki akses internet. Apabila aplikasi RSMS Online telah
terinstall, kita dapat menggunakannya untuk melakukan registrasi pelayanan
rawat jalan pada Rumah Sakit Margono Soekarjo. Tampilan pertama saat
mengakses aplikasi RSMS Online adalah permintaan melakukan login.
Gambar. Halaman login aplikasi RSMS Online
Apabila kita belum memiliki akun pada aplikasi RSMS Online maka kita
akan diminta membuat akun dengan meng-klik menu “Daftar Sekarang”.
Kemudian akan muncul form pengisian biodata meliputi nama akun atau
username, nama lengkap, nomor KTP, nomor HP, alamat email, dan password
yang kita kehendaki untuk login pada aplikasi RSMS Online. Pastikan data nomor
HP dan alamat email yang diinputkan adalah nomor HP dan alamat email yang
masih aktif karena kode aktivasi akan dikirimkan ke nomor dan alamat tersebut.
Setelah semua data diisi kemudian kil tombol “Daftar”. Akan muncul halaman
untuk menginputkan kode aktivasi yang dikirimkan melalui nomor HP dan alamat
email yang kita inputkan tadi. Tunggu beberapa saat kemudian data kode aktivasi
akan masuk melalui SMS maupun email. Masukan kode aktivasi, jika kode yang
kita masukan benar maka kita akan dibawa menuju halaman utama aplikasi
RSMS Online.
Aplikasi RSMS Online dapat digunakan untuk melakukan registrasi pasien
secara mandiri, melihat jadwal dokter, melihat data antrian, serta melihat berbagai
informasi terkait pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Halaman utama terdiri dari
delapan menu yang tediri dari:
a. Pendaftaran Online, untuk melakukan registrasi pelayanan rawat jalan;
b. Anggota Keluarga, untuk menambahkan data anggota keluarga sehingga
dapat kita registrasikan melalui aplikasi ini;
c. Riwayat Pendaftaran, untuk mengecek data registrasi yang telah kita
lakukan;
d. Informasi Antrian, untuk melihat data antrian pasien;
e. Tempat Tidur, untuk melihat informasi tempat tidur rawat inap yang
tersedia;
f. Fasilitas Rawat Inap, untuk melihat fasilitas yang ada pada setiap kelas
rawat inap;
g. Klinik-Dokter, untuk melihat jadwal pelayanan dan jadwal dokter pada
masing-masing klinik rawat jalan;
h. Portal Data RSMS, untuk mengakses data rumah sakit yang dibuka untuk
publik.
Ikuti langkah-langkah
pada aplikasi RSMS Online
sampai proses registrasi selesai.
Kita akan mendapatkan
nomor antrian dan perkiraan
informasi tentang jam
dimana kita akan mendapatkan pelayanan. Pasien diminta datang lebih awal dan
jika terlambat lebih dari 15 menit daru waktu yang ditetapkan maka nomor antrian
tersebut sudah tidak dapat digunakan. Aplikasi ini juga akan memberitahu kita
terkait dokumen atau syarat registrasi yang harus dibawa pada saat berobat
terutama bagi pasien peserta BPJS yang memang cukup banyak syarat dokumen
registrasinya. Bukti registrasi menggunakan aplikasi RSMS.
KESIMPULAN
Perangkat lunak (software) merupakan komponen dari sebuah perangkat komputer yang
terdiri dari perangkat lunak sistem operasi dan perangkat lunak aplikasi. Keduanya saling terkait
dimana perangkat lunak aplikasi tidak akan dapat berjalan tanpa perangkat lunak sistem operasi.
Sistem operasi yang banyak digunakan di Indonesia adalah Windows, Linux, dan Macintosh.
Sarana pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit memiliki berbagai jenis
aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk menunjang kegiatan pelayanan khususnya yang
digunakan oleh perekam medis dan informasi kesehatan. Aplikasi perangkat lunak yang sering
digunakan di puskesmas antara lain p-Care, SIMPUS, SIHA, dan Epi Info. Sedangkan aplikasi
perangkat lunak yang sering digunakan di rumah sakit antara lain SIMRS, INA-CBGs dan SIRS
Online.
Secara umum di puskesmas digunakan 2 (dua) macam aplikasi perangkat lunak untuk
melakukan registrasi pasien yaitu SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) dan p-
Care. Khusus untuk pasien BPJS, data harus diinputkan ke SIMPUS maupun ke p-Care sehingga
pada beberapa puskesmas masih terjadi double entry.
Secara umum registrasi pasien di rumah sakit dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu
registrasi pasien umum, registrasi pasien BPJS, dan registrasi pasien perjanjian. Khusus untuk
pasien BPJS, di rumah sakit terdapat aplikasi perangkat lunak SEP Integrated System yang
digunakan untuk menerbitkan Surat Eligibilitas Peserta BPJS agar dapat dilayani di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso dian dan Angga pramono. 2018. “TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN II
APLIKASI PERANGKAT LUNAK DI SARANA YANKES”. KEMENTRIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA: PUSAT PENDIDIKAN SUMBER DAYA MANUSAI
KESEHATAN