Anda di halaman 1dari 52

PENGENALAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK DI SARANA PELAYANAN

KESEHATAN & MENGGUNAKAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK UNTUK


REGISTRASIPASIEN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

MK: SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN (SIK)

DISUSUN OLEH:

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO

MANADO 2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
anugerah dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah dengan judul “PENGENALAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK DI SARANA
PELAYANAN KESEHATAN & MENGGUNAKAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK
UNTUK REGISTRASIPASIEN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN”.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Sistem Informasi Keperawatan yang diberikan oleh Bpk. Isworo, M.kes.

Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam makalah ini. Dan
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
makalah ini. Dan semoga makalah Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman
seprofesi dalam keperawatan.

Manado, 25 Februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman

PENGENALAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK DI SARANA


PELAYANAN KESEHATAN
......................................................................................................................... 1

Topik 1.

Pengertian Aplikasi Perangkat Lunak ................................................................ 3


Perangkat lunka sistem operasi ....…………………………………………….......................... 3
Perangkat lunak aplikasi ..…………………………………………........................................... 15

Topik 2.

Jenis Aplikasi Perangkat Lunak di Sarana Pelayanan Kesehatan ....................... 16


Jenis aplikasi perangkat lunak di puskesmas ....……………………………………………...... 16
Jenis aplikasi perangkat lunak di rumah sakit ..………………………………………….......... 21

MENGGUNAKAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK UNTUK REGISTRASI PASIEN DI


SARANA PELAYANAN KESEHATAN ......................................................... 25

Topik 1.

Aplikasi Perangkat Lunak Untuk Registrasi Pasien di Puskesmas ..................... 27


Registrasi pasien umum ....…………………………………………….................................... 27
Registrasi pasien BPJS ..………………………………………….............................................. 29

Topik 2.
Aplikasi Perangkat Lunak Untuk Registrasi Pasien di Rumah Sakit .................... 33
Registrasi pasien umum....……………………………………………...................................... 34
Registrasi pasien BPJS ..………………………………………….............................................. 36
Registrasi pasien perjanjian ..……………………………..……............................................ 37

KESIMPULAN..................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 49
PEMBAHASAN

1. PENGENALAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK DI SARANA PELAYANAN


KESEHATAN
Pengetahuan tentang aplikasi perangkat lunak sangat penting untuk menunjang
pekerjaan yang kita lakukan. Saat ini kita tidak dapat lepas dari penggunaan komputer
baik sebagai kebutuhan maupun sebagai kewajiban yang berakitan erat dengan
penyelesaian pekerjaan. Di sarana pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah
sakit, sering kita jumpai komputer yang digunakan oleh petugas untuk menginput,
mengolah, dan mencari data terkait kegiatan pelayanan disana. Komputer terdiri atas
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan manusia sebagai
penggunanya (brainware). Perangkat keras seperti kita ketahui terdiri dari berbagai
macam piranti seperti CPU, monitor, keyboard, mouse, laptop, dan lain-lain.

Topik 1: PENGERTIAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK


Perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak sistem operasi dan perangkat lunak
aplikasi dimana perangkat lunak aplikasi tidak dapat berjalan tanpa adanya perangkat
lunak sistem operasi.

A. PERANGKAT LUNAK SISTEM OPERASI


Sistem operasi adalah perangkat lunak (software) yang merupakan
penghubung antara pengguna komputer (brainware) dengan perangkat keras
komputer (hardware). Sebelum ada sistem operasi, pengguna berinteraksi dengan
perangkat keras menggunakan sinyal analog dan digital tanpa disertai dengan
tampilan antar muka seperti yang biasa kita gunakan seperti sekarang. Sistem
operasi mempermudah interaksi antara pengguna dengan komputer. Pengertian
sistem operasi secara umum ialah pengelola seluruh sumber-daya yang terdapat
pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (system calls) ke
pemakai sehingga memudahkan penggunaan dan pemanfaatan sumber-daya
sistem komputer.
Setidaknya ada 3 (tiga) sistem operasi yang cukup dikenal dan banyak
digunakan di Indonesia yaitu Windows, Linux, dan Macintosh. Diantara
ketiganya Windows merupakan sistem operasi yang paling banyak digunakan di
Indonesia.
1. WINDOWS
Windows merupakan sistem operasi yang diproduksi oleh perusahaan
Microsoft. Sistem ini merupakan sistem operasi berbayar dan bersifat closed
source. Penemu Windows untuk pertama kalinya adalah dua orang yang saling
bersahabat sejak kecil yaitu Bill Gates dan Paul Allen. Sejak penemu Windows
ini, Windows kini mengalami perkembangan dari versi yang satu ke versi
lainnya dengan kualitas yang semakin ditingkatkan. Sistem operasi Windows
merupakan pengembangan dari MS-DOS, sebuah sistem operasi berbasis
modul teks dan command-line atau CLI (Command Line Interface). Windows
merupakan sistem operasi yang menyediakan lingkungan berbasis grafis
(Graphical User Interface (GUI)) dan kemampuan multitasking.
 Windows 1.0
Sistem operasi Windows 1.0 dikeluarkan pada tanggal 20
November 1985 dan diresmikan pertama kali pada tanggal 10 November
1983 yang dijuluki dengan Windows Graphic Environment 1.0. Windows
1.0 bukanlah sebuah sistem operasi yang lengkap, namun hanya
memperluas kemampuan MS-DOS dengan tambahan antarmuka grafis
berbasis 16-bit. Windows 1.0 juga memiliki masalah dan kelemahan sama
yang dimiliki oleh MS-DOS. Sebagai contoh, jendela-jendela di dalam
Windows 1.0 hanya dapat ditampilkan di layar secara “tile” saja, sehingga
jendela tersebut tidak dapat saling menimpa satu sama lainnya. Tentu saja,
Windows 1.0 memiliki cukup banyak kekurangan sehingga belum begitu
dikenal di masyarakat.
 Windows 2.0
Windows 2.0 mendapatkan keuntungan, karena dapat
menggunakan prosesor terbaru pada tahun itu, yaitu Intel 286 Prosesor,
memory yang lebih besar, dan fitur komunikasi antar aplikasi dengan
menggunakan Dynamic Data Exchange (DDE). Dengan peningkatan
dukungan grafis, pengguna sekarang dapat mengatur besar kecil ukuran
jendela dan penambahan dukungan untuk keyboard sehingga dapat
menggunakan Windows dengan hanya berbekal keyboard dan juga
dukungan keyboard shortcut. Windows 2.0 sendiri di luncurkan pada
tanggal 9 Desember 1987.
 Windows 3.0
Windows 3.0 dirilis pada tanggal 22 Mei 1990. Windows 3.0
memiliki kemampuan dukungan kartu grafis SVGA atau XGA dan juga
icon. Microsoft menyediakan SDK (Software Development Kit) sehingga
para developer piranti lunak dapat mengembangkan aplikasi agar mampu
berjalan di Windows 3.0 ini. Sistem ini mengenalkan Virtual Device
Driver yang berguna untuk meminimalisasi ketergantungan setiap driver
pada perangkat keras tertentu. Sistem ini berevolusi menjadi Windows 3.1
yang mengenalkan fitur Multimedia dan True Type Font. Sistem ini
memudahkan pengguna karena adanya fitur Drag and Drop. Windows
versi 3.0 ini berkembang menjadi Windows 3.11 yang mendukung aplikasi
networking.

 Windows 95
Windows 95 dirilis tanggal 24 Agustus 1995. Windows 95 sudah
terintegrasi dengan 32- bit TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol) dan sudah mendukung jaringan internet, dial-up networking, dan
dukungan fitur plug and play, dimana kita bisa menginstall device dengan
hanya mencolokan kabel hardware-nya. Versi 32 bit dari Windows 95
terdapat peningkatan kapabilitas multiedia, fitur yang lebih kaya untuk
mobile computing, dan networking yang sudah diintegrasikan.
 Windows 98
Pada 25 Juni 1998, Microsoft merilis Windows 98 yang merupakan
revisi minor terhadap Windows 95. Secara umum Windows 98 jauh lebih
stabil dan dapat diandalkan dibandingkan dengan pendahulunya, Windows
95. Windows 98 mencakup banyak driver perangkat keras baru dan
dukungan sistem berkas FAT32 yang lebih baik yang mengizinkan partisi
untuk memiliki kapasitas yang lebih besar dari 2 gigabyte, sebuah batasan
yang terdapat di dalam Windows 95. Dukungan USB di dalam Windows
98 pun juga jauh lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya.
 Windows 2000
Windows 2000 termasuk ke dalam keluarga Windows NT. Dirilis
pada 17 Februari 2000, Windows 2000 ini khusus dibuat untuk kalangan
bisnis. Ada versi Professional, Server, Advanced Server dan Datacenter
Server. Untuk pengguna rumahan, Windows merilis Windows ME
beberapa bulan kemudian. Fitur-fitur baru yang diadopsi dari Windows 98
juga ditanamkan di dalamnya, seperti Device Manager yang telah
ditingkatkan dengan menggunakan Microsoft Management Console,
Windows Media Player, dan DirectX 6.1 yang memungkinkan sistem
operasi berbasis kernel Windows NT untuk menjalankan game.
 Windows ME (Millenium Edition)
Sesuai dengan namanya, Windows ME ini dirilis pada 14
September tahun 2000 yang sering disebut sebagai tahun milenium.
Dibandingkan dengan Windows 98, Windows ME memiliki boot time
yang jauh lebih cepat. Di Windows inilah pertama kali ada fitur System
Restore untuk merestore PC ke titik tertentu jika mengalami permasalahan.
Namun demikian, banyak yang menganggap bahwa Windows ME ini
adalah produk gagal yang memiliki banyak masalah. Keberadaan
Windows ME ini pun segera digantikan oleh Windows NT Family lainnya
yaitu XP, Vista, 7, dan Windows 8.

 Windows XP
Pada tahun 2001, Microsoft memperkenalkan Windows XP yang
memiliki nama kode “Whistler” selama pengembangan. Akhirnya setelah
merilis beberapa versi Windows berbasis Windows 9x dan NT, Microsoft
berhasil menyatukan kedua jajaran produk tersebut. Windows XP
menggunakan kernel Windows NT 5.1, sehingga menjadikan kernel
Windows NT yang terkenal dengan kestabilannya memasuki pasar
konsumen rumahan untuk menggantikan produk Windows 9x yang
berbasis 16/32-bit yang sudah menua. Windows XP merupakan versi
sistem operasi Windows yang paling lama paling tidak hingga saat ini
karena memang berkisar dari tahun 2001 hingga tahun 2007 saat Windows
Vista dirilis ke konsumen. Jajaran sistem operasi Windows XP akhirnya
diteruskan oleh Windows Vista pada 30 Januari 2007.

 Windows Vista
Tanggal 30 November 2006, Microsoft meluncurkan versi baru
Windows untuk pengguna rumahan dan kalangan bisnis pada tanggal 30
Januari 2007 dengan nama Windows Vista. Fitur-fitur pada Windows
Vista perubahannya boleh dikatakan radikal, terutama pada bagian user-
interface. Kemampuan sekuritas juga ditambahkan oleh Microsoft,
sehingga Microsoft megklaim versi terbarunya ini lebih stabil,aman, dan
memanjakan pengguna komputer. Edisi Windows Vista terdiri dari
Windows Vista Starter, Windows Vista Home Basic, Windows Vista
Home Premium, Windows Vista Business, Windows Vista Enterprise, dan
Windows Vista Ultimate.
 Windows 7
Rilis selanjutnya setelah Windows Vista adalah Windows 7, yang
sebelumnya dikenal dengan sebutan Blackcomb dan Vienna. Saat pertama
kali dirilis, Windows ini memiliki kernel NT versi 6.1 build 7600 yaitu
perbaikan dari Windows Vista dimana saat rilis pertama memiliki kernel
NT 6.0 build 6000. Windows 7 yang dirilis pada tanggal 22 Oktober 2009
ini memiliki keamanan dan fitur yang baru serta dibekali dengan Windows
Media Player 12 dan Internet Explorer 8. Beberapa fitur yang unik adalah
Sidebar yang berganti nama menjadi Gadget dan bebas ditaruh kemana-
mana pada desktop tidak seperti Sidebar yang hanya bisa diletakkan di
tempat tertentu. Fitur itu membuat Windows 7 menjadi menarik.
 Windows 8
Windows 8 adalah versi selanjutnya dari Microsoft Windows,
serangkaian sistem operasi yang diproduksi oleh Microsoft untuk
digunakan pada komputer pribadi, termasuk komputer rumah dan bisnis,
laptop, netbook, tablet PC, server, dan PC multimedia. Salah satu metode
untuk mencapai hal tersebut adalah dengan mengurangi beban pemakaian
RAM di dalam sistem operasi. Penghematan penggunaan RAM di
Windows 8 dipastikan dapat secara signifikan memperpanjang
penggunaan PC yang memakai baterai seperti laptop ataupun tablet PC
karena RAM merupakan salah satu komponen di komputer yang paling
banyak memakai arus listrik.
 Windows 10
Micorosoft sengaja tidak mengeluarkan versi windows 9 karena
dikhawatirkan para pengguna akan menganggap windows 9 yang dipakai
adalah windows 95 atau windows 98 karena berawalan 9. Karena itu
Micorosoft langsung memproduksi windows 10 sebagai versi terbaru dari
sistem operasi windows yang menyempurnakan kekurangan pada
Windows 8 yang banyak dikeluhkan pengguna. Windows 10 banyak
digandrungi oleh masyarakat karena tampilannya yang simpel, menarik,
dan canggih.

2. LINUX
Linux merupakan sistem operasi yang berbasis open source. Nama Linux
sendiri diturunkan dari pencipta awalnya, Linus Torvalds, dari Universitas
Helsinki, Finlandia. Pada tahun 1969, Ken Thompson dan Dennis Ritchie, para
peneliti di AT&T Bell Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi UNIX
yang merupakan cikal bakal dari Linux. UNIX mendapatkan perhatian besar
karena seluruh source code-nya dibuat dengan bahasa C sehingga
mempermudah pemindahannya ke berbagai platform.
Dalam waktu singkat UNIX berkembang dalam dua jalur yaitu UNIX
yang dikembangkan oleh Universitas Berkeley dan yang dikembangkan oleh
AT&T. Setelah itu mulai banyak perusahaan yang melibatkan diri dan
terjadilah persaingan yang melibatkan banyak perusahaan untuk memegang
kontrol dalam bidang sistem operasi. Persaingan ini menyebabkan perlu adanya
standarisasi. Dari sini lahirlah POSIX yang dimotori oleh IEEE (The Institute
of Electrical and Electronics Engineers) yang bertujuan untuk proyek
menetapkan spesifikasi standar UNIX. Sejak saat itu muncul berbagai macam
jenis UNIX dengan standar yang telah disepakati bersama.
Salah satu jenis atau versi UNIX yang muncul adalah MINIX yang dibuat oleh
A. S. Tanenbaum untuk tujuan pendidikan. Source code MINIX inilah yang
oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinki pada waktu itu,
dijadikan sebagai referensi untuk membuat sistem operasi baru yang gratis dan
source code-nya bisa diakses oleh umum.
Sistem operasi ini kemudian diberi nama Linux. Dalam membangun
Linux, Linus menggunakan tools dari Free Foundation Software yang
berlisensi GNU. Kemudian untuk menjadikan Linux sebuah sistem operasi
yang utuh, dia memasukkan program-program yang juga berlisensi GNU.
Dengan sifatnya yang open source, Linux kemudian berkembang sangat pesat
karena dikembangkan oleh berbagai komunitas open source sehingga
dihasilkan berbagai macam distro Linux. Beberapa distro linux yang cukup
dikenal diantaranya:
 Ubuntu
 Debian
 Red Hat
 Mandriva
 Slackware
 Fedora
 CentOS
 SUSE
 Linux Mint

3. Macintosh
Macintosh merupakan sistem operasi yang diproduksi oleh perusahaan
Apple yang kita kenal dengan produk hardware-nya yaitu Macbook. Apple
pertama didirikan pada tanggal 1 april tahun 1976 oleh Steve Jobs, Steve
Wozniak, dan Ronald Wayne.
Sistem operasi Macintosh merupakan sistem operasi yang memiliki hubungan
erat dengan Linux karena diturunkan dari kernel yang sama. Sistem operasi
Macintosh dijual sepaket dengan hardware-nya sehingga kita hanya bisa
menggunakan Macintosh melalui Macbook, tidak seperti sistem operasi
Windows dan Linux yang dapat diinstall dan digunakan pada berbagai merk
laptop atau notebook. Macintosh juga telah dirilis dengan berbagai versi, yaitu:
 Public Beta: "Kodiak"
 Versi 10.0: "Cheetah"
 Versi 10.1: "Puma"
 Versi 10.2: "Jaguar"
 Versi 10.3: "Panther"
 Versi 10.4: "Tiger"
 Versi 10.5: "Leopard"
 Versi 10.6: "Snow Leopard"
 Versi 10.7: "Lion"
 Versi 10.8: "Mountain Lion"
 Versi 10.9: "Mavericks"
 Versi 10.10: "Yosemite"
 Versi 10.11: "El Capitan"
 Versi 10.12: "Sierra"
 Versi 10.13: "High Sierra"

B. PERANGKAT LUNAK APLIKASI


Perangkat lunak aplikasi dibutuhkan agar komputer Anda dapat
dimanfaatkan dan digunakan untuk berbagai keperluan (Sobri dkk, 2017).
Perangkat lunak aplikasi adalah seluruh perintah yang digunakan untuk
memproses informasi. Perangkat lunak aplikasi dapat berupa program atau
prosedur yang dijalankan melalui perangkat lunak sistem operasi seperti yang
sudah kita bahas di Topik 1.
Perangkat lunak aplikasi merupakan program yang dijalankan untuk
melakukan fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan penggunanya yang telah
ditentukan pada awal pembuatan program tersebut. Biasanya perangkat lunak
aplikasi dibuat untuk kepentingan pengolahan data. Beberapa yang kita kenal
diantaranya perangkat lunak aplikasi perkantoran seperti Microsoft Word,
Microsoft Excel, dan Microsoft Powerpoint.
Dalam ranah kesehatan nanti kita akan mengenal istilah sistem informasi
manajemen kesehatan yang merupakan perangkat lunak untuk membantu proses
pengumpulan, pengolahan, dan pencarian kembali data kesehatan. Sistem
informasi manajemen terdiri atas tiga kata kunci, yaitu sistem, informasi, dan
manajemen. Sistem informasi manajemen dapat didefinisikan sebagai sekumpulan
subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama dan membentuk
satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang
lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data,
menerima masukan (input) berupa data-data.
Kegiatan dalam SIM meliputi pengolahan (processing), dan menghasilkan
keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan
yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik
pada saat ini juga mapun di masa datang, mendukung kegiatan operasional,
manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya
yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan (Sutanta, 2003).

Topik 2: JENIS APLIKASI PERANGKAT LUNAK DI SARANA PELAYANAN


KESEHATAN

Terdapat beberapa aplikasi perangkat lunak yang khusus digunakan di sarana


pelayanan kesehatan untuk menunjang pekerjaan petugas khususnya perekam medis dan
informasi kesehatan. Aplikasi perangkat lunak tersebut menyesuaikan dengan
kebutuhan di masing-masing tingkatan sarana pelayanan kesehatan. Dalam modul ini
akan kita bahas beberapa jenis aplikasi perangkat lunak yang digunakan di puskesmas
dan rumah sakit.

A. JENIS APLIKASI PERANGKAT LUNAK DI PUSKESMAS


Seiring dengan kemajuan teknologi, Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas)
maupun fasilitas kesehatan tingkat perlama yang lain tidak dapat lepas dari
penggunakan software atau aplikasi perangkat lunak. Petugas puskesmas dituntut untuk
dapat mengoperasikan aplikasi perangkat lunak pada komputer sehingga kegiatan
pelayanan pada pasien maupun kegiatan administratif lain di puskesmas dapat
dilaksanakan dengan efektif, efisien, dan optimal. Aplikasi perangkat lunak yang sering
digunakan di puskesmas antara lain p-Care, SIMPUS, SIHA, dan Epi Info.
 P-Care
Salah satu software yang wajib digunakan puskesmas pada era Jaminan
Kesehatan Nasional adalah aplikasi primary care atau yang sering disebut
dengan p-Care. Aplikasi p-Care merupakan sistem informasi manajemen
berbasis web yang dapat diakses melalu web browser dengan alamat
https://pcare.bpjs-kesehatan.go.id. Setiap puskesmas atau fasilitas kesehatan
primer akan mendapatkan akun dari BPJS berupa username dan password.
Jika proses login berhasil maka kita akan masuk ke halaman utama dari
palikasi p-Care. Setelah masuk halaman utama, kita dapat memeriksa data
keanggotaan BPJS
pasien karena hanya pasien BPJS yang datanya dapat diinputkan ke
dalam p-Care dan dilayani sebagai pasien BPJS.

Secara umum p-Care berfungsi untuk memeriksa validitas keanggotaan


BPJS seorang pasien yang datang berobat ke puskesmas, menyimpan data
pelayanan yang telah diberikan kepada pasien BPJS, menerbitkan surat rujukan
pasien ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut (rumah sakit) dan merekap data
pelayanan yang telah diberikan puskesmas untuk disampaikan kepada BPJS
sebagai laporan.

 SIMPUS
SIMPUS merupakan kependekan dari Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas. SIMPUS berfungsi mencatat dan menyimpan data pelayanan yang
dilakukan puskesmas baik pelayanan kepada pasien di dalam gedung maupun
kegiatan pelayanan di luar gedung. Terdapat banyak produk SIMPUS di
pasaran sehingga sangat dimungkinkan aplikasi SIMPUS di satu puskesmas
akan berbeda dengan aplikasi SIMPUS di puskesmas lain, namun secara umum
prinsip penggunaannya sama
Secara umum SIMPUS digunakan mulai dari proses penerimaan pasien,
input data sosial dan registrasi pasien, input data pelayanan pasien berupa hasil
pemeriksaan fisik, anamnese, dan diagnosis hingga rekapitulasi laporan sesuai
format yang telah ditentukan. Penggunaan SIMPUS akan membatu petugas
puskesmas dalam hal penyimpanan, pengolahan, penelusuran, penyajian
kembali, serta rekapitulasi data pelayanan.
 SIHA
SIHA merupakan kependekan dari Sistem Informasi HAIV-AIDS dan
IMS. SIHA dikembangkan untuk mengatasi masalah ketidakakuratan data pada
pelaporan data penderita HIV-AIDS dan IMS. Dengan danya SIHA maka
pelaporan data penderita HIV-AIDS dan IMS dilakukan melalui satu pintu
sehingga diharapkan tidak ada data yang saling tumpah tindih satu sama lain.
Seluruh informasi terkait kejadian HIV-AIDS dan IMS di Indonesia dapat
dilihat dan diperoleh melalui SIHA yang dapat diakses secara online melalui
alamat http://www.siha.depkes.go.id.

Pengguna harus memasukan username dan password agar dapat masuk


ke halaman utama. SIHA memiliki 13 modul atau menu yang dapat digunakan
pengguna yang terdiri dari:
 Modul Konseling dan Testing
 Modul PITC
 Modul IMS
 Modul Pencegahan HIV dari Ibu dan Anak (PMTCT)
 Modul Perawatan HIV
 Modul Mengenai Dampak Pengobatan ARV
 Modul Penjangkauan
 Modul Layanan Alat Suntik Steril (LASS)
 Modul ODHA yang diberi dukungan
 Modul Methadon
 Modul Kasus AIDS
 Modul Bahan dan Alat
 Modul Sero Sentinel

 SITT
SITT adalah kependekan dari Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu.
Sama halnya dengan SIHA, sistem ini dikembangkan untuk mengatasi masalah
ketidakakuratan data pada pelaporan data penyakit, dalam hal ini adalah
tuberkulosis. SITT dapat diakses secara online dengan mengakses alamat
http://sittindonesia.org/sitt/.
 Epi Info
Epi Info adalah aplikasi yang digunakan untuk mengumpulkan dan
mengolah data epdiemiologi. Umumnya aplikasi ini digunakan oleh petugas
surveilance epidemiologi di puskesmas maupun dinas kesehatan. Epi Info
terdiri atas beberapa fungsi utama yaitu membuat form elektronik, menginput
data pada form elektronik, melakukan analisis data, menampilkan hasil analisis
data dalam bentuk visual (grafik), serta menampilkan data dalam bentuk peta
epidemiologi.
Aplikasi Epi Info dikembangkan oleh Centers for Disease Control and
Prevention. Aplikasi Epi Info dapat di-download langsung gratis oleh siapa
saja pada alamat https://www.cdc.gov/epiinfo/support/downloads.html.
Petunjuk penggunaan atau tutorial Epi Info juga dapat diakses pada website
tersebut.

B. JENIS APLIKASI PERANGKAT LUNAK DI RUMAH SAKIT


Rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan tingkat lanjut yang mengelola berbagai
sumber daya yang cukup kompleks. Penggunaan aplikasi perangkat lunak diperlukan
untuk membantu pihak manajemen rumah sakit dalam mengolah semua data
pelayanan di rumah sakit agar didapatkan informasi yang akurat secara cepat untuk
mendukung proses pengambilan keputusan. Aplikasi perangkat lunak juga digunakan
untuk menunjang kegiatan pelayanan terhadap pasien. Aplikasi perangkat lunak yang
sering digunakan di rumah sakit antara lain SIMRS, INA-CBGs dan SIRS Online.
 SIMRS
SIMRS adalah kependekan dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
SIMRS mengelola seluruh data pelayanan di rumah sakit. Berbagasi versi
SIMRS juga banyak beredar di pasaran sehingga SIMRS di satu rumah sakit
juga bisa berbeda dengan SIM RS di rumah sakit. masing-masing rumah sakit
pun berbeda, mulai dari yang hanya memfasilitasi pendaftaran pasien sampai
yang juga mampu memfasilitasi data keuangan, stok obat, dan kepegawaian.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga telah meluncurkan SIMRS
versi free dan open source dengan nama SIMRS GOS.

SIMRS GOS merupakan sistem informasi manajemen rumah sakit


yang cukup lengkap.
SIMRS GOS terdiri dari beberapa modul yang memfasilitasi:
a. Pendaftaran pasien
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan rawat inap
d. Laboratorium dan radiologi
e. Apotek
f. Pembayaran
g. Kamar operasi
h. Rekam medis
i. Pelaporan internal
j. Pelaporan eksternal

Karena sifatnya yang free dan open source, SIMRS GOS cocok digunakan
oleh rumah sakit yang memiliki masalah keterbatasan dana dalam hal
pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit. Namun tetap
dibutuhkan tenaga ahli yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan
sistem informasi berbasis web sehingga dapat melakukan kustomisasi atau
penyesuaian terhadap SIMRS GOS agar dapat diimplementasikan di rumah
sakit yang bersangkutan.

 INA-CBGs
Jika fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas menggunakan
aplikasi p-care, fasilitas kesehatan tingkat lanjut dalam hal ini rumah sakit
menggunakan aplikasi INA-CBGs kaitannya dengan implementasi jaminan
kesehatan nasional. Aplikasi INA-CBGs berguna untuk mencatat dan
mengajukan klaim penggantian biaya pasien yang ditanggung oleh BPJS.

 SIRS Online
SIRS Online adalah sebuah aplikasi berbasis web yang digunakan oleh
rumah sakit untuk melaksanakan pelaporan data kepada Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Aplikasi ini dapat dikases secara online di
alamat http://sirs.yankes.kemkes.go.id/sirs/. Petugas rumah sakit dapat meng-
upload data pelaporan dalam bentuk file microsoft excel sesuai dengan format
yang sudah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Format laporan yang harus di-upload rumah sakit pada aplikasi SIRS
online terdiri dari format RL1 samapi dengan RL5. Secara rinci format laporan
tersebut terdiri dari:
a. RL1. Data Dasar Rumah Sakit
 RL1.1. Data Dasar Rumah Sakit
 RL1.2. Indikator Pelayanan Rumah Sakit
 RL1.3. Fasilitas Tempat Tidur Rawat Inap
b. RL2. Data Ketenagaan
c. RL3. Data Pelayanan
 RL3.1. Rawat Inap
 RL3.2. Rawat Darurat
 RL3.3. Gigi dan Mulut
 RL3.4. Kebidanan
 RL3.5. Perinatologi
 RL3.6. Pembedahan
 RL3.7. Radiologi
 RL3.8. Laboratorium
 RL3.9. Rehabilitasi Medik
 RL3.10. Pelayanan Khusus
 RL3.11. Kesehatan Jiwa
 RL3.12. Keluarga Berencana
 RL3.13. Farmasi Rumah Sakit
 RL3.14. Rujukan
 RL3.15. Cara Bayar
d. RL4. Data Morbiditas dan Mortalitas
 RL4a. Penyakit Rawat Inap
 RL4b. Penyakit Rawat Jalan
e. RL5. Data Pengunjung Rumah Sakit
 RL5.1. Pengunjung Rumah Sakit
 RL5.2. Kunjungan Rawat Jalan
 RL5.3. Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Inap
 RL5.4. Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Jalan
2. MENGGUNAKAN APLIKASI PERANGKAT LUNAK UNTUK
REGISTRASIPASIEN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Tempat Penerimaan Pasien (TPP) merupakan gerbang pelayanan pertama di suatu
fasilitas pelayanan kesehatan (Budi, 2011). Pelayanan di TPP sangat mempengaruhi
presepsi pasien terhadap pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan. Kesan pertama yang
diterima pasien di TPP sangat mempengaruhi apakah pasien akan berkunjung kembali ke
fasilitas pelayanan kesehatan tersebut atau tidak.
Pelayanan di TPP harus didukung dengan sarana-prasarana pelayanan kesehatan,
kemampuan petugas rekam medis dalam melakukan komunikasi yang efektif, alur pasien
dan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang jelas. Elemen-elemen pendukung tersebut
harus dipenuhi untuk memberikan pelayanan yang berfokus pada pasien dan patient
safety. Sarana- prasarana pelayanan kesehatan bisa berupa Alat Tulis Kantor (ATK),
seperangkat komputer dan koneksi internet, dan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS) yang mumpuni. SIMRS di bagian TPP akan dibahas lebih lanjut di bab
ini.
Kemampuan komunikasi efektif sangat penting dimiliki oleh petugas TPP.
Strategi komunikasi dengan pasien dengan delapan langkah yaitu;
1. Perkenalkan diri kepada pasien
2. Menjelaskan apa yang akan terjadi selama komunikasi
3. Tunjukkan empati
4. Mendengar aktif
5. Mengenali dan mengintrepretasi bahasa non-verbal pasien
6. Menyadari akan adanya hambatan komunikasi dengan pasien
7. Gunakan strategi umpan balik
8. Alokasikan waktu yang cukup untuk komunikasi dengan pasien
Sistem penerimaan pasien sendiri dibagi menjadi tiga sub sistem yaitu subsistem
penerimaan pasien rawat jalan, subsistem penerimaan pasien gawat darurat, dan
subsistem pasien penerimaan rawat inap (Budi, 2011).
Menurut Huffman (1994) pelayanan rawat jalan adalah pelayanan yang diberikan
kepada pasien yang tidak mendapatkan pelayanan rawat inap di fasilitas pelayanan
kesehatan. Langkah-langkah dalam penerimaan pasien sebaiknya tertulis dalam SPO.
Tempatkan SPO di tempat yang mudah dibaca oleh petugas. SPO inilah yang akan
menjadi pedoman petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan menjadi
tolak ukur pelayanan minimal yang diterima pasien.
Pasien gawat darurat merupakan pasien yang datang ke tempat penerimaan pasien
gawat darurat yang dibuka selama 24 jam pelayanan, pasien ditolong terlebih dahulu
setelah itu kemudian menyelesaikan administrasinya (Budi, 2011). Petugas TPP harus
mengarahkan pasien untuk ditolong terlebih dahulu. Pada proses administrasi, petugas
TPP harus memberikan penjelasan kepada keluarga pasien atau pasien tentang bagaimana
BPJS bisa dipakai berdasarkan keterangan gawat darurat dari dokter.
Penerimaan pasien rawat inap adalah penerimaan pasien untuk mendapatkan
pelayanan lanjutan setelah mendapatkan surat pengantar dirawat dari pihak yang
berwenang (Budi, 2011). Hal yang harus diperhatikan terutama untuk pasien BPJS adalah
ruang kelas perawatan harus sesuai dengan kelas iuran yang dibayarkan oleh peserta.
Alur pasien berobat di fasilitas pelayanan kesehatan mulai dari pasien datang ke
bagian tempat penerimaan pasien untuk mendaftar ke klinik atau pelayanan yang dituju.
Setelah berkas disiapkan oleh petugas penerimaan pasien, pasien akan mendapatkan
pelayanan di klinik. Tenaga medis akan menetapkan diagnosis untuk pasien dan pasien
dinyatakan pulang atau di rawat inap. Jika pasien diizinkan pulang, maka pasien dapat
menuju ke bagian farmasi untuk memesan obat. Untuk pengambilan obat bisa dilakukan
setelah pasien membayar biaya pelayanan dan obat, setelah itu pasien diijinkan untuk
pulang. Bagi pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut (rawat inap), pasien akan
dibuatkan surat pengantar dirawat yang akan dibawa pasien untuk melakukan
pendaftaran pasien rawat inap. Setelah selesai melakukan pendaftaran di tempat
penerimaan pasien rawat inap, pasien akan diantar ke bangsal oleh perawat. Pasien
mendapatkan perawatan dan obat-obatan di bangsal perawatan. Setelah dinyatakan boleh
pulang oleh dokter, keluarga pasien atau pasien mengurus administrasi dan membayar
biaya perawatan di kassa kemudian pasien diperbolehkan pulang.
Topik 1: Aplikasi Perangkat Lunak Untuk Registrasi Pasien di Puskesmas

Aplikasi perangkat lunak untuk registrasi pasien di puskesmas secara umum dapat
dibedakan sesuai dengan jenis pembayarannya. Khusus untuk pasien anggota JKN, BPJS
menyediakan perangkat lunak khusus untuk melakukan registrasi pasien

A. REGISTRASI PASIEN UMUM


 Registrasi pasien baru.
Jika pasien belum pernah berkunjung ke puskesmas sebelumnya
maka pasien tersebut dikategorikan sebagai pasien baru. Untuk
memastikannya, petugas registrasi pasien harus mengecek terlebih
dahulu pada database pasien apakah pasien sudah pernah terdaftar

sebelumnya atau belum.

Petugas memasukkan nama pasien yang mendaftar ke dalam kotak


pencarian data pasien kemudian menekan tombol “Enter” atau klik tombol
“Cari”. Kemudian akan muncul data pasien sesuai dengan kata kunci yang
dimasukkan. Selain nama pasien, petugas juga dapat mencocokkan tanggal
lahir dan alamat pasien untuk melakukan identifikasi pasien. Jika pasien
belum pernah terdaftar sebelumnya maka petugas dapat menggunakan
prosedur pendaftaran pasien baru, sebaliknya jika pasien sudah pernah
terdaftar sebelumnya maka petugas dapat menggunakan prosedur
pendaftaran pasien lama.
Untuk melakukan registrasi pasien baru, petugas dapat
menggunakan menu “Pendaftaran” kemudian klik sub menu “Input Data
Pasien” sehingga muncul form registrasi pasien seperti pada Gambar 2.2.
Petugas harus menginputkan data sosial pasien yang meliputi nomor rekam
medis, NIK (nomor induk kependudukan/nomor KTP), nama lengkap
pasien, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, desa, pekerjaan, nama kepala
keluarga, nama istri (dari kepala keluarga), status kawin, status keluarga,
tanggal kunjungan, jenis pasien/ cara bayar, serta jenis pelayanan yang
dikehendaki di puskesmas. Data kepala keluarga diperlukan karena
umumnya puskesmas menganut sistem family folder dimana data rekam
medis 1 (satu) keluarga disimpan dalam 1 map/ folder yang sama dengan
data kepala keluarga sebagai penandanya.
Pemberian nomor rekam medis kepada pasien baru perlu
diperhatikan dengan seksama oleh petugas puskesmas. Tidak boleh terjadi
duplikasi nomor rekam medis dimana 1 (satu) nomor rekam medis
digunakan oleh lebih dari 1 (satu) orang pasien. Aplikasi perangkat lunak
registrasi pasien yang baik seharusnya mampu mencegah terjadinya
duplikasi nomor rekam medis. Jika nomor rekam medis sudah pernah
digunakan sebelumnya maka nomor tersebut tidak boleh digunakan lagi atau
diberikan kepada pasien lain.
1. Registrasi pasien lama.
Jika pasien sudah pernah berkunjung ke puskesmas sebelumnya maka
pasien tersebut dikategorikan sebagai pasien lama. Data pasien lama telah ada
dalam database SIMPUS sehingga petugas tinggal mencari datanya kemudian
tinggal menginputkan jenis pasien/ cara bayar dan jenis pelayanan yang
dikehendaki.

B. REGISTRASI PASIEN BPJS


Khusus untuk pasien anggota JKN, BPJS telah menyediakan aplikasi perangkat
lunak khusus untuk pendaftaran pasien yaitu p-Care. Pada beberapa puskesmas
masih terjadi double entry antara SIMPUS dan p-Care untuk data pasien BPJS
mengingat keduanya harus terisi dengan data pelayanan pasien yang
bersangkutan. Pada beberapa puskesmas yang lain, p-Care sudah terintegrasi
dengan SIMPUS sehingga cukup menginputkan data pada SIMPUS dan data juga
otomatis akan terinput ke database p-Care.

 Registrasi pasien menggunakan SIMPUS


Sama seperti pada registrasi pasien umum, petugas harus mengecek terlebih
dahulu apakah pasien yang bersangkutan sudah pernah berkunjung sebelumnya
ke puskesmas. Petugas dapat mengecek pada database pasien dengan
menginputkan kata kunci pencarian berupa nama pasien.

Misal nama pasien yang akan dicari adalah “astik” maka petugas cukup
menuliskan kata kunci tersebut pada kolom pencarian

Setelah data pasien ditemukan, petugas cukup meng-klik tombol “registrasi”


di sebelah kanan data hasil pencarian sehingga kemudian muncul halaman
pendaftaran pasien lama. Perbedaan registrasi pasien umum dan pasien BPJS
adalah pada kolom isian cara bayar.
Jika pasien belum pernah terdaftar sebelumnya maka petugas dapat
menggunakan prosedur pendaftaran pasien baru.
 Registrasi pasien menggunakan p-Care
Perangkat lunak untuk registrasi pasien BPJS di puskesmas adalah p-Care.
Seperti yang dijelaskan pada Bab 1 modul ini, p-Care adalah aplikasi perangkat
lunak yang wajib digunakan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama yang
bekerjasama dengan BPJS. Petugas puskesmas perlu memperhatikan dengan baik
syarat seorang pasien peserta BPJS dapat dilayani secara grartis di Puskesmas.
Pasien tersebut harus terdaftar sebagai peserta BPJS dengan pemilihan pemberi
pelayanan kesehatan tingkat 1 (PPK 1) adalah puskesmas bersangkutan tempat
petugas bekerja saat ini. Jika tidak terdaftar sebagai peserta BPJS di puskesmas
yang bersangkutan maka pasien dapat ditawari pindah PPK 1 atau dilayani
sebagai pasien umum.

Topik 2: Aplikasi Perangkat Lunak Untuk Registrasi Pasien di Rumah Sakit


Aplikasi perangkat lunak untuk registrasi pasien di rumah sakit secara umum dapat
dibedakan sesuai dengan jenis pembayarannya. Khusus untuk pasien anggota JKN, BPJS
menyediakan perangkat lunak khusus untuk melakukan registrasi pasien. Menurut Peraturan
Menteri No 82 Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, salah satu
variabel dalam SIMRS adalah pendaftaran. Item-item yang harus dipenuhi dalam variabel
pendaftaran adalah:
1. Pendaftaran
 Pendaftaran Melalui Telepon
 Pendaftaran Bayi Baru Lahir
2. Daftar Data Pasien
3. Daftar Kunjungan Pasien
4. Asuransi
5. Laporan
 Rekap Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
 Pencarian Data Asuransi

Berdasarkan penjelasan diatas diharapkan SIMRS di bagian pendaftaran dapat melakukan


tugas minimal yaitu; melakukan pendaftaran pasien umum (pasien baru dan pasien lama),
melakukan pendaftaran pasien BPS (pasien baru dan pasien lama) , melakukan pendaftran pasien
perjanjian (pasien lama), dapat menampilkan data pasien, serta daftar kunjungan pasien per hari
atau per bulan.
Pasien yang ingin mendapatkan pelayanan rawat jalan harus melakukan registrasi terlebih
dahulu dimana pada proses regitrasi ini pasien akan memberikan kartu identitas kepada petugas
rumah sakit pada loket karcis dan melakukan pembayaran biaya pendaftaran. Jika pasien sudah
pernah berobat, pasien cukup menunjukkan kartu berobat yang telah diberikan petugas saat
pertama kali mendaftar (Mulyani, 2016).
Pada Topik 2 ini kita akan membahas bagaimana proses registrasi pasien untuk
mendapatkan pelayanan rawat jalan di rumah sakit. Kategori pasien dibagi menjadi pasien umum
dan pasien BPJS. Kemudian menurut tanggal registrasinya dikenal istilah pasien yang
melakukan registrasi pada hari atau tanggal yang sama dengan tanggal pelayanan dan pasien
yang melakukan registrasi sebelum tanggal pelayanan atau dikenal dengan istilah pasien
perjanjian.

A. REGISTRASI PASIEN UMUM


 Registrasi pasien baru
Registrasi pasien baru umum diperuntukkan bagi pasien yang belum
pernah berobat ke rumah sakit tersebut dan tidak menggunakan asuransi. Contoh
tampilan registrasi pasien baru umum dapat dilihat pada Gambar 2.10.

Petugas pendaftaran akan mengisi nama, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal
lahir, satus perkawinan pekerjaan, alamat dan lain-lain sesuai dengan kartu
identitas pasien. Status pasien karena tidak menggunakan BPJS maka pilih
“UMUM”. Tanggal periksa diisi tanggal saat periksa, poliklinik diisi sesuai
dengan keluhan pasien, status kunjungan juga diisi “UMUM”.
Rujukan diisi “RUJUKAN” jika berasal dari rujukan fasilitas pelayanan
kesehatan pertama dan diisi “DATANG SENDIRI” jika pasien bukan merupakan
pasien rujukan. Jenis pasien diisi “UMUM”, penanggungjawab diisi diri sendiri
sedangkan jika pasien belum 18 tahun maka penanggungjawab diisi orangtua,
dokter diisi sesuai dokter yang diinginkan pasien atau dokter yang masih
menerima pasien, jenis kunjungan diisi “L” untuk pasien lama dan “B” untuk
pasien baru, alasan kunjungan jika belum diketahui maka diisi “Belum
Diketahui”. Setelah semua terisi kemudian klik simpan.

 Registrasi Pasien Lama


Registrasi pasien lama umum diperuntukkan untuk pasien yang sudah
pernah berobat ke rumah sakit tersebut dan tidak menggunakan asuransi.
Karena pasien sudah pernah berkunjung sebelumnya maka petugas
pendaftaran tinggal mencari datanya melalui SIMRS. Contoh tampilan
registrasi pasien lama umum dapat dilihat pada.

Petugas memilih menu pencarian pasien kemudian muncullah tampilan.


Masukkan nomor rekam medis pasien, nama, dan atau alamat pasien. Apabila
pasien yang dicari sudah muncul kemudian klik “Pilih”. Setelah itu tampilan
yang muncul adalah seperti tampilan registrasi pasien baru umum.
Perbedaannya adalah data sosial pasien sudah terisi otomatis diambil dari
database SIMRS. Petugas pendaftaran tinggal mengisi tanggal periksa,
poliklinik tujuan, status kunjungan, rujukan, jenis pasien, penanggungjawab,
dokter, jenis kunjungan, dan alasan kunjungan. Setelah semua terisi kemudian
klik tombol “simpan”.
B. REGISTRASI PASIEN BPJS
 Registrasi Pasien BPJS dengan SIMRS
Registrasi pasien BPJS diperuntukkan untuk pasien yang
menggunakan asuransi BPJS dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Pasien yang ingin melakukan registrasi menggunakan asuransi BPJS harus
melengkapi syarat dan ketentuan yang berlaku antara lain kartu BPJS
masih aktif, foto copy kartu keluarga, foto copy kartu tanda penduduk,
dan membawa surat rujukan yang masih berlaku, kecuali pasien gawat
darurat yang dapat langsung dilayani tanpa surat rujukan. Tampilan
aplikasi untuk melakukan registrasi pasien baru BPJS sama dengan
registrasi pasien baru umum pada Gambar 2.10., perbedaannya pada item
jenis pasien diisi “BPJS”.

 Registrasi Pasien BPJS dengan Aplikasi SEP


Sebelum didaftar menggunakan SIMRS sebagai pasien BPJS,
terlebih dahulu pasien BPJS divalidasi status keanggotaan BPJS-nya
melalui aplikasi SEP Integrated System BPJS Kesehatan sebagai syarat
agar dapat dilayani sebagai pasien BPJS. SEP adalah kependekan dari
Surat Eligibilitas Peserta yang harus dicetak sebagai salah satu syarat
registrasi pasien BPJS. Cara untuk mencetak SEP cukup mudah, klik menu
”Pembuatan SEP” lalu masukkan nomor peserta, lengkapi data lain yang
dibutuhkan.

Kolom isian data tentang data peserta sudah terintegrasi dengan data
e-ktp sehingga nomor kartu, NIK, nama peserta, dan lain-lain akan terisi
otomatis. Kewajiban petugas pendaftaran adalah mengisi jenis perawatan,
nomor rekam medis, nomor surat rujukan yang dibawa pasien, asal rujukan,
tanggal rujukan, tanggal SEP, diagnosis awal, dan poliklinik tujuan. Apabila
semua sudah data sudah diisi kemudian klik tombol ”Cetak”.
C. REGISTRASI PASIEN PERJANJIAN
Registrasi pasien perjanjian sudah mulai dikembangkan di
beberapa rumah sakit di Indonesia. Registrasi pasien perjanjian dapat
melalui Short Message Service (SMS), aplikasi WhatsApp, pendaftaran
online berbasis website, pendaftaran online berbasis aplikasi mobile, dan
yang paling umum digunakan adalah registrasi pasien melalui pesawat
telepon. Kali ini kita akan membahas contoh proses registrasi pasien
perjanjian secara online menggunakan website dan aplikasi mobile.

 Registrasi Pasien Perjanjian Melalui Website


Pembahasan kali ini akan mengulas mengenai cara melakukan
registrasi pasien perjanjian berbasis web dengan contoh kasus di Rumah
Sakit Gladiool Magelang. Pasien yang hendak mendaftar cukup
mengakses website pendaftaran pasien online melalui alamat
http://registrasi.gladiool.com/ Pasien yang belum mempunyai akun
harus membuat akun terlebuh terlebih dahulu, sedangkan pasien yang
sudah mempunyai akun dapat langsung melakukan proses login untuk
kemudian mengikuti tahap selanjutnya dan melakukan registrasi secara
mandiri.

Jika belum memiliki akun maka pasien harus membuat akun terlebih
dahulu dengan meng-klik tombol ”Daftar Baru”. Menu ”Daftar Baru” berisi 3
langkah untuk mendaftar. Pertama adalah isi biodata, kedua pilih dokter dan
ketiga adalah selesai. Pengisian biodata dibagi menjadi dua bagian yaitu informasi
akun dan biodata pasien.
Informasi Akun berisi data-data yang berkaitan dengan akun yang akan
pasien buat. Nama diisi nama akun yang akan dibuat (bukan nama pasien), nomor
handphone diisi sesuai nomor handphone yang dimiliki oleh pasien atau keluarga,
nomor telepon rumah tidak wajib diisi (opsional), email diisi alamat email yang
aktif dan dapat dihubungi, username diisi username akun yang digunakan untuk
keperluan login, dan password diisi dengan password yang digunakan untuk
keperluan login. Ulangi password diisi sesuai password yang telah diisi
sebelumnya. Setelah semua terisi, pasien bisa mengisi biodata pasien.
Biodata pasien berisi identitas pasien yang akan didaftarkan pada pelayanan
rawat jalan rumah sakit. Isikan biodata pasien sesuai dengan kartu identitas yang
dimiliki oleh pasien atau biasanya sesuai dengan data yang ada di KTP. Nama
pasien diisi dengan nama pasien yang tertera pada KTP. Alamat diisi selengkap-
lengkapnya apabila alamat domisili berbeda isikan alamat domisili pasien berada.
Tempat lahir dan tanggal lahir diisi sesuai tempat dan tanggal lahir sesuai dengan
KTP pasien. Pasien yang sudah mengisi informasi dengan lengkap dan benar
dapat menuju ke tahap selanjutnya dengan meng-klik tombol ”Lanjutkan”.
Setelah mengisi biodata, pasien bisa langsung ke tahap selanjutnya yaitu ke
tahap pilih dokter. Tahap ini sama dengan tahap yang dilalui pasien lama setelah
melakukan proses login. Pasien bisa memilih klinik sesuai dengan keluhan yang
dirasakan atau rujukan yang ditulis di surat rujukan. Setelah memilih klinik,
pasien memilih dokter yang akan memeriksa pasien. Daftar dokter yang tampil
sudah sesuai dengan daftar dokter jaga yang ada di klinik tersebut. Pasien yang
telah memilih dokter kemudian memilih tanggal periksa sesuai dengan keinginan
pasien. Daftar tanggal periksa yang tersedia telah disesuaikan dengan jadwal jaga
dokter yang bersangkutan. Setelah semua data terisi kemudian klik ”Daftar”.
Pasien yang telah melalui tahap pilih dokter akan menuju tahap terakhir
yaitu menyelesaikan proses registrasi. Pasien wajib menyimpan screenshoot
tampilan layar seperti diatas atau mengunduh bukti registrasi online dalam bentuk
pdf dengan mengklik simpan bukti registrasi online (PDF) untuk diserahkan
kepada petugas rumah sakit saat datang sesuai jadwal yang telah dipesan.
Pada website registrasi online ini juga dapat dilihat informasi tentang jadwal
dokter dan daftar antrian untuk masing-masing dokter tersebut. Dengan adanya
website registrasi online ini pasien tidak perlu lagi antri di loket pendaftaran untuk
menanyakan daftar dokter dan daftar antrian. Pasien cukup mengakses informasi
tersebut dan melakukan proses registrasi dari rumah.
 Registrasi Pasien Perjanjian Melalui Aplikasi Mobile
Masih terkait dengan registrasi pasien perjanjian. Kali ini kita akan
membahas penggunaan aplikasi mobile untuk melakukan registrasi pasien
perjanjian, studi kasus pada Rumah Sakit Margono Soekarjo. Pengguna ponsel
berbasis Android dapat mengunduh dan menginstall aplikasi RSMS online
melalui Google Play.
Sebelum menginstall dan mengakses aplikasi RSMS Online pastikan dulu
ponsel kita memiliki akses internet. Apabila aplikasi RSMS Online telah
terinstall, kita dapat menggunakannya untuk melakukan registrasi pelayanan
rawat jalan pada Rumah Sakit Margono Soekarjo. Tampilan pertama saat
mengakses aplikasi RSMS Online adalah permintaan melakukan login.
Gambar. Halaman login aplikasi RSMS Online

Apabila kita belum memiliki akun pada aplikasi RSMS Online maka kita
akan diminta membuat akun dengan meng-klik menu “Daftar Sekarang”.
Kemudian akan muncul form pengisian biodata meliputi nama akun atau
username, nama lengkap, nomor KTP, nomor HP, alamat email, dan password
yang kita kehendaki untuk login pada aplikasi RSMS Online. Pastikan data nomor
HP dan alamat email yang diinputkan adalah nomor HP dan alamat email yang
masih aktif karena kode aktivasi akan dikirimkan ke nomor dan alamat tersebut.
Setelah semua data diisi kemudian kil tombol “Daftar”. Akan muncul halaman
untuk menginputkan kode aktivasi yang dikirimkan melalui nomor HP dan alamat
email yang kita inputkan tadi. Tunggu beberapa saat kemudian data kode aktivasi
akan masuk melalui SMS maupun email. Masukan kode aktivasi, jika kode yang
kita masukan benar maka kita akan dibawa menuju halaman utama aplikasi
RSMS Online.
Aplikasi RSMS Online dapat digunakan untuk melakukan registrasi pasien
secara mandiri, melihat jadwal dokter, melihat data antrian, serta melihat berbagai
informasi terkait pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Halaman utama terdiri dari
delapan menu yang tediri dari:
a. Pendaftaran Online, untuk melakukan registrasi pelayanan rawat jalan;
b. Anggota Keluarga, untuk menambahkan data anggota keluarga sehingga
dapat kita registrasikan melalui aplikasi ini;
c. Riwayat Pendaftaran, untuk mengecek data registrasi yang telah kita
lakukan;
d. Informasi Antrian, untuk melihat data antrian pasien;
e. Tempat Tidur, untuk melihat informasi tempat tidur rawat inap yang
tersedia;
f. Fasilitas Rawat Inap, untuk melihat fasilitas yang ada pada setiap kelas
rawat inap;
g. Klinik-Dokter, untuk melihat jadwal pelayanan dan jadwal dokter pada
masing-masing klinik rawat jalan;
h. Portal Data RSMS, untuk mengakses data rumah sakit yang dibuka untuk
publik.

Klik menu “Pendaftaran Online” untuk memulai proses registrasi


pelayanan rawat jalan secara mandiri. Saat melakukan proses registrasi kita akan
dihadapkan pada dua pilihan yaitu registrasi pasien baru jika pasien belum pernah
berobat sebelumnya di Rumah Sakit Margono Soekarjo, serta registrasi pasien
lama jika pasien sudah pernah berobat sebelumnya.

Ikuti langkah-langkah
pada aplikasi RSMS Online
sampai proses registrasi selesai.
Kita akan mendapatkan
nomor antrian dan perkiraan
informasi tentang jam
dimana kita akan mendapatkan pelayanan. Pasien diminta datang lebih awal dan
jika terlambat lebih dari 15 menit daru waktu yang ditetapkan maka nomor antrian
tersebut sudah tidak dapat digunakan. Aplikasi ini juga akan memberitahu kita
terkait dokumen atau syarat registrasi yang harus dibawa pada saat berobat
terutama bagi pasien peserta BPJS yang memang cukup banyak syarat dokumen
registrasinya. Bukti registrasi menggunakan aplikasi RSMS.

KESIMPULAN
Perangkat lunak (software) merupakan komponen dari sebuah perangkat komputer yang
terdiri dari perangkat lunak sistem operasi dan perangkat lunak aplikasi. Keduanya saling terkait
dimana perangkat lunak aplikasi tidak akan dapat berjalan tanpa perangkat lunak sistem operasi.
Sistem operasi yang banyak digunakan di Indonesia adalah Windows, Linux, dan Macintosh.

Sarana pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit memiliki berbagai jenis
aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk menunjang kegiatan pelayanan khususnya yang
digunakan oleh perekam medis dan informasi kesehatan. Aplikasi perangkat lunak yang sering
digunakan di puskesmas antara lain p-Care, SIMPUS, SIHA, dan Epi Info. Sedangkan aplikasi
perangkat lunak yang sering digunakan di rumah sakit antara lain SIMRS, INA-CBGs dan SIRS
Online.

Secara umum di puskesmas digunakan 2 (dua) macam aplikasi perangkat lunak untuk
melakukan registrasi pasien yaitu SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) dan p-
Care. Khusus untuk pasien BPJS, data harus diinputkan ke SIMPUS maupun ke p-Care sehingga
pada beberapa puskesmas masih terjadi double entry.

Secara umum registrasi pasien di rumah sakit dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu
registrasi pasien umum, registrasi pasien BPJS, dan registrasi pasien perjanjian. Khusus untuk
pasien BPJS, di rumah sakit terdapat aplikasi perangkat lunak SEP Integrated System yang
digunakan untuk menerbitkan Surat Eligibilitas Peserta BPJS agar dapat dilayani di rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA
Santoso dian dan Angga pramono. 2018. “TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN II
APLIKASI PERANGKAT LUNAK DI SARANA YANKES”. KEMENTRIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA: PUSAT PENDIDIKAN SUMBER DAYA MANUSAI
KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai