Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

AHMAD DENY ILHAMDI


2301040003

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 REKAYASA PERANGKAT LUNAK
UNIVERSITAS BUMIGORA
2023
Kata Pengantar

Rekayasa perangkat lunak merupakan landasan yang vital dalam kemajuan


teknologi modern. Dalam era di mana inovasi terus berkembang pesat,
peran rekayasa perangkat lunak menjadi semakin penting dalam memenuhi
kebutuhan akan solusi teknologi yang handal, efisien, dan inovatif. Melalui
makalah ini, saya ingin mengajak pembaca untuk memahami lebih dalam
tentang konsep, tantangan, dan perkembangan terkini dalam dunia
rekayasa perangkat lunak.

Makalah ini mencakup berbagai aspek yang relevan dengan rekayasa


perangkat lunak, mulai dari metodologi pengembangan, paradigma
pengelolaan proyek, hingga perkembangan terbaru dalam teknologi yang
mendukung proses pembuatan perangkat lunak. Saya berharap makalah
ini dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi pembaca, baik yang
memiliki latar belakang dalam bidang teknologi maupun yang ingin
memperluas pengetahuannya dalam rekayasa perangkat lunak.

Tentu saja, pembahasan dalam makalah ini tidak akan terwujud tanpa
bantuan dan dukungan berbagai pihak. Saya ingin menyampaikan
penghargaan yang tulus kepada semua pihak yang telah memberikan
kontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam
penyusunan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang


bermanfaat dan menjadi sumber inspirasi bagi pembaca untuk terus
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam dunia rekayasa
perangkat lunak.

Terima kasih.

Selasa,2 Januari 2024

Ahmad Deny Ihamdi

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................... ii


BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2. Tujuan Makalah ............................................................................ 1
BAB II Perangkat Lunak dan Rekayasa Perangkat Lunak ......................... 2
2.1. Perangkat Lunak........................................................................... 2
2.2. Rekayasa Perangkat Lunak .......................................................... 2
2.3. Tujuan rekayasa perangkat lunak ................................................. 3
BAB III SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) DAN MODEL-
MODELNYA ............................................................................................... 5
3.1. Definisi SDLC ............................................................................... 5
3.2. Tahapan SDLC ............................................................................. 5
3.3. Model SDLC ................................................................................. 6
BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS PERANGKAT LUNAK ........... 10
4.1. Perencanaan Perangkat Lunak .................................................. 10
4.2. Tahapan dalam Pengembangan Perangkat Lunak ..................... 10
4.3. Analisis Perangkat Lunak ........................................................... 12
4.4. Tugas Umum Dan Teknik Dari Analisis Sistem ........................... 12
4.5. Langkah-langkah Analisa Sistem ................................................ 12
4.6. Tujuan Analisa Sistem ................................................................ 13
BAB V PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK ...................................... 14
5.1. Definisi Perancangan perangkat lunak ....................................... 14
5.2. Prinsip Prinsip Perancangan Perangkat Lunak .......................... 14
5.3. Tujuan Dan Tahap Perancangan Perangkat Lunak .................... 15
BAB VI KONSTRUKSI DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK ..... 17
6.1. Konstruksi Perangkat Lunak ....................................................... 17
6.2. Teknik-Teknik dalam Konstruksi Perangkat Lunak ...................... 17
6.3. Implementasi Perangkat Lunak .................................................. 18
6.4. Tujuan Implementasi................................................................... 18
6.5. Langkah Langkah Pengimplementasian ..................................... 18
BAB VII PENGUJIAN DAN PERAWATAN PERANGKAT LUNAK ............ 20
7.1. Pengujian Perangkat Lunak ........................................................ 20

iii
7.2. Macam-Macam Pengujian Perangkat Lunak .............................. 20
7.3. Perawatan Perangkat Lunak ...................................................... 22
7.4. Jenis-Jenis Pemeliharaan Perangkat Lunak ............................... 23
BAB VIII PENUTUP ................................................................................. 25
8.1. Kesimpulan ................................................................................. 25
References .............................................................................................. 26

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perangkat lunak telah menjadi pilar utama dalam perkembangan


teknologi modern. Dari aplikasi sederhana hingga sistem yang
kompleks, keberadaannya telah merasuk ke hampir setiap aspek
kehidupan kita. Namun, di balik kemudahan penggunaannya, terdapat
proses yang kompleks dalam menciptakan perangkat lunak yang
handal dan bermanfaat.

Rekayasa perangkat lunak adalah seni dan ilmu dalam merancang,


mengembangkan, dan memelihara perangkat lunak. Proses ini
melibatkan serangkaian langkah yang teliti dan terstruktur, dimulai dari
identifikasi kebutuhan hingga pengujian yang cermat untuk
memastikan kualitas dan kehandalan produk akhir.

Pembuatan perangkat lunak tidak semata tentang menulis kode-kode


atau mengimplementasikan fitur-fitur. Ia mencakup pemahaman
mendalam akan kebutuhan pengguna, analisis yang teliti terhadap
masalah yang hendak diselesaikan, dan desain yang
memperhitungkan segala aspek teknis serta pengalaman pengguna.

Dalam era di mana permintaan akan aplikasi yang inovatif terus


meningkat, rekayasa perangkat lunak menjadi landasan penting dalam
memenuhi tuntutan pasar yang terus berkembang. Dari aplikasi mobile
hingga sistem enterprise, kemampuan untuk mengembangkan
perangkat lunak yang dapat beradaptasi dan bertahan di lingkungan
yang dinamis menjadi kunci keberhasilan suatu produk.

Melalui pemahaman mendalam terhadap proses pembuatan perangkat


lunak, makalah ini bertujuan untuk menguraikan langkah-langkah
esensial dalam rekayasa perangkat lunak serta menyoroti pentingnya
pendekatan yang terstruktur dan metodologi yang tepat dalam
menciptakan solusi perangkat lunak yang efektif dan inovatif.

1.2. Tujuan Makalah

1. Menjelaskan Langkah-langkah Membuat Perangkat Lunak.


2. Menggarisbawahi Pentingnya Detail dalam Pembuatan Perangkat
Lunak.
3. Menunjukkan Peran Perangkat Lunak dalam Teknologi Modern.
4. Menggambarkan Tantangan yang Dihadapi dalam Pembuatan
Perangkat Lunak.

1
BAB II
Perangkat Lunak dan Rekayasa Perangkat Lunak

2.1. Perangkat Lunak

Perangkat lunak, atau yang sering disebut sebagai software, adalah


serangkaian instruksi komputer atau program yang dirancang untuk
menjalankan tugas-tugas tertentu pada perangkat keras komputer.

Program dikategorikan sebagai perangkat lunak ketika terasosiasi


dengan dokumentasi perangkat lunak, seperti mencakup dokumentasi
kebutuhan, model desain, dan cara penggunaannya.

Perangkat lunak adalah sebuah sistem yang menghubungkan sebuah


mesin elektronik/ hardware dengan pengguna Perangkat lunak dibuat
dengan bahasa pemrograman yang bertujuan untuk memberi perintah
pembuatan aplikasi tertentu. Masing-masing bahasa pemrograman
memiliki fungsi dan tujuan yang sesuai dengan kebutuhan
penggunanya.

Perangkat lunak juga memiliki beberapa jenis, yaitu :

1) Sistem Operasi
Sistem operasi adalah perangkat lunak yang dipakai untuk
mengendalikan pelaksanaan program-program komputer.

2) Perangkat Lunak Bahasa


Program ini merupakan aplikasi yang dipakai untuk
menerjemahkan perintah-perintah dalam bahasa mesin. Dengan
begitu, perintah dapat diterima dan dipahami komputer.

3) Program aplikasi
Program aplikasi adalah perangkat lunak yang dibuat dengan
kemampuan dan fungsi-fungsi tertentu mengikuti kebutuhan.
Program aplikasi komputer sangat beragam.

2.2. Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak merupakan salah satu bidang profesi


yang mempelajari dan mendalami cara mengembangkan perangkat
lunak misalnya pembuatan, perawatan, pemeliharaan, penerapan,
pengubahan dan pendekatan atas perangkat lunak yang telah ada agar
menjadi perangkat lunak yang lebih efektif dan efisien.

2
Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak sendiri adalah sebuah
perubahan perangkat lunak yang fungsinya sebagai pengembangan,
pemeliharaan serta pembangunan kembali, dengan memakai sistem
rekayasa agar mendapatkan perangkat lunak yang dapat bekerja
dengan lebih efisien dan efektif lagi bagi penggunanya.

Ada pula yang mendefinisikan ilmu ini sebagai sebuah ilmu yang
mempraktekkan teori dasar bidang tertentu suatu perangkat lunak yang
dapat digunakan sebagai suatu peralatan yang membantu dalam
mengatasi masalah dan proses mengambil keputusan.

Apapun definisi dan pengertiannya, intinya adalah menggabungkan


antara konsep ilmu ekonomi, komunikasi, komputer dan ilmu
manajemen yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengatasi
masalah pada teknis perangkat lunak.

2.3. Tujuan rekayasa perangkat lunak

Ilmu ini dipandang sangat perlu karena pada dasarnya


memungkinkan Anda membangun sistem perangkat lunak yang
kompleks, efektif dan efisien dalam jangka waktu panjang dan pada
dasarnya harus mempunyai kualitas tinggi. Karena itulah tujuan utama
dari rekayasa perangkat lunak adalah:

1) Mengembangkan perangkat lunak


Tujuan utama dari seseorang mempelajari rekayasa
perangkat lunak adalah untuk mengembangkan perangkat lunak
yang dapat berfungsi dan berguna bagi penggunanya. Sebuah
perangkat lunak tentu harus memiliki fungsi dan kegunaan yang
spesifik agar dapat digunakan oleh penggunanya.

2) Memperbarui Fungsi
Terkadang perangkat lunak yang sudah ada membutuhkan
pembaruan, karena mungkin fungsinya telah berkurang. Dengan
seseorang mendalami perangkat lunak akan mampu
mengembangkan perangkat lunak yang sudah ada itu menjadi
sistem perangkat lunak yang lebih baik dan lebih berguna lagi
bagi penggunanya.

3) Menciptakan perangkat lunak yang user friendly


Setiap pengguna atau user pasti menginginkan perangkat
lunak yang user friendly, setidaknya perangkat lunak yang user
friendly memiliki tampilan yang yang menarik.fungsional dan
mudah digunakan oleh penggunanya.

3
4) Mengintegrasikan pada peralatan mekanikal yang ada
Pada beberapa peralatan mekanikal memerlukan integrasi
dengan perangkat lunak agar sistem dapat bekerja dengan
optimal. Seseorang yang mendalami hal ini pasti telah paham
dengan masalah tersebut.

5) Melakukan perawatan dan maintenance


Tujuan dari seseorang mempelajari perangkat lunak adalah
agar bukan hanya terpaku pada pembuatan dan pengembangan
sistem perangkat lunak yang ada, tapi juga berada pada sistem
maintenance atau perawatan pada sebuah perangkat lunak yang
ada.

4
BAB III
SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) DAN
MODEL-MODELNYA

3.1. Definisi SDLC

SDLC merupakan siklus yang penting untuk pembuatan dan


pengembangan sistem informasi. Tujuannya yaitu menyelesaikan
berbagai masalah agar lebih efektif.

Dengan kata lain, SDLC adalah tahapan kerja yang berguna untuk
menghasilkan suatu sistem dengan kualitas tinggi sesuai keinginan dari
klien. Isinya adalah kerangka yang isinya berupa langkah-langkah yang
dilakukan guna memproses pengembangan software.

Perannya untuk membangun sistem informasi agar berjalan sesuai


harapan. Selain itu, sistem ini menjadi pola untuk mengembangkan
sistem software yang berisi tahapan, seperti planning, analysis, design,
implementation, testing, dan maintenance.

System Development Life Cycle bisa menjadi sarana komunikasi dari


tim pengembang dan klien. Tim pengembang mampu memberi analisis,
design, dan manajer project. Tim ini memiliki tanggung jawab dalam
tahapan pembuatan dari sistem informasi.

3.2. Tahapan SDLC

Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa SDLC adalah siklus untuk


membuat dan mengembangkan software. Namun memahami
pengertiannya saja masih kurang tanpa mengetahui tahapan SDLC
sebagaimana berikut ini.
1) System Planning
Dalam tahapan ini, lebih menekankan aspek studi untuk
kelayakan pengembangan sistem atau feasibility study. Aktivitas
di dalamnya meliputi pembentukan dan konsolidasi dari tim
developer, definisi tujuan dan ruang lingkup dari pengembangan,
identifikasi masalah, menentukan sekaligus evaluasi strategi,
serta menentukan prioritas teknologi.

2) System Analysis
Sistem ini akan dilakukan analisa mengenai bagaimana software
akan dijalankan. Hasilnya bisa berupa suatu kelebihan dan
kekurangan dari sistem, fungsi sistem, dan pembaharuan.

5
3) System Design
Saat tahapan ini, fungsinya untuk menghasilkan prototype dan
output lain, termasuk dokumen yang isinya design, pola, serta
komponen yang dibutuhkan untuk project tersebut.

Tahapan ini adalah tahapan yang mana semua hasil analisa dan
pembahasan mengenai spesifikasi sistem yang diterapkan untuk
menjadi rancangan sistem. Tahapan ini juga disebut dengan
cetak biru, yang mana sistem sudah siap dikembangkan.

4) System Implementation and Testing


Selanjutnya, tahapan system implementation yang mana untuk
mengimplementasikan rancangan-rancangan yang sudah Anda
bangun pada tahapan sebelumnya. Setelah itu bisa melakukan
uji coba untuk memastikan aktivitas berjalan lancar.

5) System Maintenance
Meskipun software sudah jadi, tetapi tetap harus dijaga serta
diawasi agar error bisa diperbaiki secara cepat. gunanya dari
maintenance untuk menjaga agar data pengguna tetap aman.

3.3. Model SDLC

Model SDLC adalah pengembangan perangkat lunak yang memiliki


jenis model dan metode berbeda. Berikut jenis model perangkat lunak
berdasarkan tingkat penggunaan:
1) Model Waterfall
Model waterfall adalah model siklus hidup klasik. Waterfall
menggambarkan pendekatan sistematis dan berurutan pada
pengembangan perangkat lunak. Penggunaan model waterfall
terorganisir karena ada proses dan dokumen untuk kebutuhan
pengguna.

Penerapan metode waterfall biasanya untuk pengembangan


software skala kecil hingga menengah. Selain itu estimasi waktu
dan sumber daya membutuhkan biaya yang tidak terlalu besar.

6
2) Model Agile
Model ini disebut lebih fleksibel dan bisa diterapkan untuk
keperluan jangka pendek. Untuk menerapkan model Agile,
diperlukan kerja sama dan komunikasi tim yang kuat.

Tak hanya itu, model Agile dapat menghasilkan produk yang terus
diperbarui yang memungkinkan adanya umpan balik untuk versi
berikutnya.

Kelemahan dari model Agile, yaitu adanya risiko penekanan pada


interaksi pelanggan yang dapat menyebabkan proyek mengalami
kegagalan bila tak diterapkan dengan baik.

3) Model Iterative
Model SDLC yang satu ini menekankan pada pengulangan.
Pengembang akan membuat versi perangkat lunak dalam waktu
singkat dan dengan biaya yang relatif kecil. Berikutnya, ia akan
menguji dan menyempurnakannya melalui versi yang berurutan.

7
Dengan cara tersebut, model Iterative dapat menghabiskan
sumber daya dengan cepat jika terus diterapkan.

4) Model V-Shaped
V-Shaped merupakan perluasan dari model Waterfall. Model ini
mengharuskan setiap tahap dikerjakan secara urut dan
menyertakan pengujian untuk setiap tahapannya. Dengan
metode ini, sistem menjadi lebih teratur dan mudah digunakan.

5) Model Big Bang


Bisa dibilang, Big Bang merupakan model SDLC yang berisiko
tinggi karena menggunakan sebagian besar sumber daya untuk
pengembangan sistem. Akan tetapi, model ini berfungsi paling
baik untuk proyek berskala kecil.

8
Sedikit berbeda dengan model SDLC sebelumnya, model Big
Bang tidak memiliki tahap definisi persyaratan yang menyeluruh.

6) Model Spiral
Seperti namanya, model SDLC ini dinilai fleksibel dan hampir
sama dengan model Iterative yang mengutamakan pada
pengulangan.

Model Spiral melewati tahap perencanaan, desain,


pembangunan, dan pengujian secara berulang kali dengan
peningkatan bertahap di setiap fasenya.

9
BAB IV
PERENCANAAN DAN ANALISIS PERANGKAT LUNAK

4.1. Perencanaan Perangkat Lunak

Pengembangan perangkat lunak adalah sebuah proses dalam


penciptaan, perancangan, pengujian, dan pemeliharaan suatu
perangkat lunak komputer. Dalam perkembangan era digital saat ini,
pengembangan perangkat lunak menjadi kunci bagi suatu perusahaan
untuk mengoptimalkan keadaan operasional mereka, meningkatkan
efisiensi, serta memberikan pengalaman yang lebih baik bagi
pengguna. Proses kreatif pengembangan perangkat lunak melibatkan
pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan pengguna, analisis
lingkungan bisnis, perencanaan yang cermat, desain yang baik,
implementasi yang tepat, pengujian kualitas, serta penyampaian dan
pemeliharaan perangkat lunak. Untuk mengembangkan perangkat
lunak kita perlu memerhatikan berbagai hal penting yang menjadi
konsep utama dalam proses pengembangan.

4.2. Tahapan dalam Pengembangan Perangkat Lunak

Pengembangan perangkat lunak melibatkan serangkaian tahapan


yang harus dilalui untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut
adalah tahapan-tahapan utama dalam pengembangan perangkat
lunak:

1) Analisis Kebutuhan
Langkah awal dalam proses pengembangan perangkat lunak
adalah menganalisis kebutuhan yang diperlukan. Tahap ini
mengaitkan pemahaman yang mendalam, mengenai kebutuhan
pengguna dan analisis lingkungan bisnis yang akan
diintegrasikan bersamaan dengan perangkat lunak. Tujuan dari

10
tahap analisis kebutuhan adalah untuk mengidentifikasi
persyaratan fungsional dan non-fungsional dari perangkat lunak
yang akan dikembangkan.

2) Perencanaan
Perencanaan menjadi tahapan penting dalam proses
pengembangan perangkat lunak, di tahap ini kita perlu
menetapkan tujuan dan sasaran proyek. Selain itu, kita juga
menyiapkan sumber daya yang diperlukan, seperti tenaga kerja,
anggaran, dan waktu yang diperlukan agar dapat berjalan
dengan efektif.

3) Desain
Pada tahap ini, kita sudah menganalisis konsep dan ide dan
kemudian dirancang menjadi perangkat lunak yang sesuai.
Tahap desain meliputi pembuatan desain konseptual,
perencanaan arsitektur dan antarmuka, serta membuat
rancangan teknis yang terperinci.

4) Implementasi
Tahap implementasi adalah penulisan dan pengujian dari
kode program perangkat lunak. Tim pengembang akan
mengimplementasikan desain rancangan dan menciptakan
perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Selama tahap ini, pengujian awal akan dilakukan untuk
memastikan kualitas dan fungsi dari perangkat lunak.

5) Pengujian
Pengujian adalah tahap kritis dalam pengembangan
perangkat lunak, di tahap ini perangkat lunak akan diuji untuk
memastikan bahwa semua fungsi yang diinginkan berjalan
dengan baik. Pengembang juga dapat menemukan bug dan
kesalahan yang ada dalam perangkat lunak. Selain itu,
pengembang perlu memerhatikan kinerja perangkat lunak agar
dapat memenuhi standar yang ditetapkan.

6) Penyampaian dan Pemeliharaan


Setelah perangkat lunak diuji dan dinyatakan siap, kemudian ada
tahap penyampaian. Perangkat lunak siap untuk diluncurkan dan
diimplementasikan dalam lingkungan produksi. Selain itu, tim
pengembang akan memberikan dukungan teknis, perbaikan bug
yang ditemukan setelah peluncuran, serta memperbarui dan
meningkatkan perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan dan
umpan balik dari pengguna.

11
4.3. Analisis Perangkat Lunak

Analisis Sistem atau System Analysis adalah suatu teknik atau


metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan system ke
dalam komponen-komponen pembentuknya untuk mengetahui
bagaimana komponen-komponen tersebut bekerja dan saling
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan system.

System Analysis biasanya dilakukan dalam membuat System Design.


System Design adalah salah satu langkah dalam teknik pemecahan
masalah dimana komponen-komponen pembentuk system
digabungkan sehingga membentuk satu kesatuan system yang utuh.
Hasil dari System Design merupakan gambaran system yang sudah
diperbaiki. Teknik dari System Design ini meliputi proses penambahan,
penghilangan, dan pengubahan komponen-komponen dari system
semula.

4.4. Tugas Umum Dan Teknik Dari Analisis Sistem

Beberapa tugas umum yang dilakukan oleh analisis sistem yang


diantaranya yaitu:

1) Mengumpulkan dan menganalisis dokumen maupun file yang


ada hubungannya dengan sistem yang sedang berjalan.
2) Menyusun dan menyajikan laporan untuk perbaikan sistem yang
sedang berjalan kepada pemakai.
3) Merancang suatu sistem perbaikan dan menidentifikasi aplikasi-
aplikasi untuk penerapannya pada komputer.
4) Melakukan analisis menyusun biaya maupun keuntungan yang
didapatkan pada sistem yang baru.
5) Dan mengawasi berbagai aktivitas pada sistem yang baru
dibuat.

4.5. Langkah-langkah Analisa Sistem

Langkah-langkah dalam tahap analisa sistem akan hampir sama


dengan yang akan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dibesarkan di tahap
perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang-ruang lingkup
tugasnya. Di analisa sistem ini, penelitian yang akan dilakukan oleh
analisis sistem adalah penelitian terinci, sedang di perencanaan sistem
sifatnya hanya penelitian pendahuluan

Di dalam tahap analisa sistem terdapat beberapa langkah-langkah


dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem, sebagai berikut yakni:

12
1) Identify, merupakan mengidentifikasikan masalah
2) Understand, merupakan memahami kerja dari sistem yang ada
3) Analyze, merupakan menganalisis sistem
4) Report, merupakan membuat laporan hasil analisis

4.6. Tujuan Analisa Sistem

Tujuan analisis sistem informasi yakni utuk merancang sistem baru


maupun menyempurnakan sistem yang sudah ada sebelumnya.
Berikut ini, tujuan dari analisis keuangan diantaranya yakni :

1) Kita dapat Membuat keputusan jika sistem saat ini bermasalah


ataupun juga tidak berfungsi dengan baik & hasil analisisnya
akan digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem.
2) Mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan dapat
ditandatangani
3) Mengidentifikasi masalah atau mencari pemecah masalahnya
4) Mempelajari sistem yang sedang berjalan saat ini.
5) Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi
manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan
operasional perusahaan
6) Membantu para pengambil keputusan
7) Mengevaluasi sistem yang telah ada
8) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data
maupun pembuatan laporan baru
9) Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem

13
BAB V
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

5.1. Definisi Perancangan perangkat lunak

Perancangan perangkat lunak adalah disiplin manajerial dan teknis


yang berkaitan dengan pembuatan dan pemeliharaan produk
perangkat lunak secara sistematis, termasuk pengembangan dan
modifikasinya. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kualitas produk
perangkat lunak, meningkatkan produktivitas, serta memuaskan teknisi
perangkat lunak.

5.2. Prinsip Prinsip Perancangan Perangkat Lunak

1. Abstraction
Abstraction (abstraksi) terkait dengan bagaimana berfokus dalam
memandang objek dan mengambil hal yang penting dari objek
tersebut. Tiga macam abstraksi yang dikenal adalah : abstraksi
prosedur, data, dan kontrol (iterasi).
2. Coupling & Cohesion
Coupling merupakan ketergantungan antar modul sedangkan
cohesion merupakan keterikatan antara elemen penyusun modul.
3. Decompositon & modularization
Prinsip ini menekankan pada penguraian (decompose) perangkat
lunak yang ‘besar’ menjadi modul-modul atau elemen-elemen
dimana masing-masing elemen memiliki fungsi dan tanggung jawab
masing-masing.
4. Encapsulation
Prinsip encapsulation berarti detail dari sebuah abstraksi tidak
diketahui atau tidak dapat diakses oleh entitas yang lain di luarnya.
5. Separation of interface and implementation
Dari sisi komponen perangkat lunak, prinsip ini berarti akses kepada
sebuah komponen dari komponen yang lain melalui public interface
yang telah didefinisikan pada komponen yang akan diakses
tersebut.
6. Sufficiency, completeness & primitiveness
Sufficiency dan completeness berarti abstraksi yang dilakukan telah
menangkap semua karakteristik yang diperlukan sedangkan
primitiveness artinya desain dapat diimplementasikan.
7. Separation of concern
Prinsip ini terkait dengan arsitektur, dimana terdapat beberapa
architectural view yang memudahkan stakeholder dalam mengelola
kompleksitas perangkat lunak.

14
5.3. Tujuan Dan Tahap Perancangan Perangkat Lunak

1) Merealisasikan hasil tahap analisis ke dalam bentuk rancangan


sistem yang lebih rinci
2) Mendefinisikan bentuk antar muka pemakai pada bagian masukan
dan keluaran
3) Mendefi isikan proses pengolahan data atau informasi secara detil
4) Membentuk struktur data atau basis data secara logik (logical
database)
Adapun dari sudut pandang teknis, kegiatan perancangan terdiri atas
aktivitas sebagai berikut :
1. Perancangan data
Penurunan solusi dari analisis data ke dalam bentuk skema
relasi, diagram relasi, dan struktur table.

2. Perancangan arsitektural
Sebuah proses yang menghasilkan sebuah model atau
representasi yang menampilkan ketegasan, komoditas, dan
kemudahan untuk dipahami

3. Perancangan procedural
Adalah tahap akhir dari proses perancangan, merupakan
tahapan untuk membentuk algoritma siap program dengan
menggunakan dan mengacu pada hal berikut : Struktur data
yang terbentuk pada perancangan data Struktur modul kendali
pada struktur chart hasil perancangan arsitektur Struktur,
rancangan menu dan format layar hasil rancangan antarmuka

15
4. Perancangan antarmuka pemakai
Fokus perangcangan antar muka adalah : Antarmuka antar
modul perangkat lunak, antarmuka antar perangkat lunak
dengan sumber informasi selain manusia (external entities),
antarmuka antar manusia (users) dengan komputernya.

16
BAB VI
KONSTRUKSI DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK

6.1. Konstruksi Perangkat Lunak

1. Konstruksi perangkat lunak mengacu pada pembuatan detail kerja,


perangkat lunak yang berarti melalui kombinasi coding, verifikasi,
pengujian unit, integrasi, dan debugging.
2. Area pengetahuan konstruksi perangkat lunak berhubungan
dengan semua area pengetahuan lain, terutama perancangan dan
pengujian perangkat lunak.
3. Konstruksi perangkat lunak biasanya menghasilkan volume item
konfigurasi terbesar yang harus dikelola dalam suatu proyek
perangkat lunak (source files, isi, uji kasus, dan seterusnya),
dengan demikian konstruksi perangkat lunak berhubungan erat
dengan area pengetahuan Manajemen Konfigurasi Perangkat
Lunak.
4. Dasar konstruksi perangkat lunak meliputi: Meminimalkan
kompleksitas, Mengantisipasi perubahan, Verifikasi konstruksi,
Standar dalam konstruksi.
5. Dalam konstruksi perangkat lunak, pengurangan kompleksitas
dicapai dengan menekankan pembuatan kode yang sederhana dan
mudah dibaca.
6. Perangkat lunak adalah bagian yang tak terpisahkan dari
perubahan lingkungan eksternal, dan perubahan lingkungan
eksternal mempengaruhi perangkat lunak dalam berbagai cara.

6.2. Teknik-Teknik dalam Konstruksi Perangkat Lunak

1. Pemrograman:
Ini melibatkan penulisan kode untuk menciptakan perangkat lunak.
Bahasa pemrograman yang digunakan dapat bervariasi tergantung
pada kebutuhan proyek.
2. Verifikasi:
Ini adalah proses memeriksa apakah perangkat lunak memenuhi
spesifikasi yang ditentukan
3. Pengujian Unit:
Ini adalah proses memeriksa bagian individu dari perangkat lunak
untuk memastikan bahwa mereka bekerja sebagaimana mestinya.
4. Integrasi:
Ini adalah proses menggabungkan bagian-bagian perangkat lunak
yang berbeda menjadi satu sistem yang bekerja.
5. Debugging:
Ini adalah proses mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan atau
bug dalam perangkat lunak

17
6.3. Implementasi Perangkat Lunak

Implementasi perangkat lunak merujuk pada fase di mana perangkat


lunak yang telah dibuat atau dikembangkan diuji, diinstal, dan
dijalankan dalam lingkungan yang sesungguhnya. Proses ini
melibatkan serangkaian langkah yang penting untuk memastikan
bahwa perangkat lunak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan
memenuhi kebutuhan pengguna.

Implementasi perangkat lunak adalah proses yang kompleks dan


membutuhkan perencanaan yang matang serta kolaborasi yang baik
antara berbagai pihak terlibat. Dengan mengikuti langkah-langkah ini,
diharapkan implementasi perangkat lunak dapat berjalan dengan
lancar dan menghasilkan hasil yang diinginkan.

6.4. Tujuan Implementasi

Rencana implementasi adalah dokumen yang menguraikan langkah


yang harus diambil tim untuk mencapai gol atau strategi bersama.
Perencanaan implementasi merupakan padanan rencana strategis.
Jika rencana strategis menjelaskan strategi yang akan digunakan untuk
mencapai gol tertentu, rencana implementasi adalah panduan
terperinci tentang cara mencapai gol itu.

Tujuan rencana implementasi adalah memastikan tim dapat menjawab


siapa, apa, kapan, bagaimana, dan mengapa dari proyek sebelum
lanjut ke tahap eksekusi. Sederhananya, ini rencana tindakan yang
mengubah strategi menjadi tugas tertentu.

6.5. Langkah Langkah Pengimplementasian

1) Tentukan gol
Langkah pertama dalam proses implementasi adalah
menentukan gol. Tentukan apa yang ingin dicapai saat proyek
selesai, misalnya apakah Anda ingin mendapatkan klien pemasaran
baru atau mengubah strategi konten internal. Memulai dengan
mempertimbangkan tujuan proyek dapat membantu
menyempurnakan rencana proyek.

2) Lakukan riset
Setelah memahami secara luas tentang gol proyek yang ingin
dicapai, Anda dapat fokus pada gol ini dengan melakukan riset
seperti wawancara, diskusi kelompok, atau observasi. Riset harus
bersumber dari pakar profesional di bidang Anda. Mereka mungkin
saja anggota tim atau pemangku kepentingan eksternal. Hasil riset

18
harus mencakup daftar gambaran linimasa, anggaran, dan personel
proyek.

3) Petakan risiko
Anda telah mendiskusikan skenario risiko di langkah pertama
strategi implementasi, dan di langkah ketiga, Anda akan
memetakan semua potensi risiko yang mungkin dihadapi dalam
proyek. Risiko dapat mencakup segala hal, mulai cuti berbayar dan
liburan hingga kendala anggaran dan kehilangan personel.

4) Jadwalkan milestone
Menjadwalkan milestone proyek adalah langkah penting
dalam proses perencanaan karena checkpoint ini membantu
melacak progres selama eksekusi. Milestone berfungsi sebagai
metrik, yaitu cara mengukur progres proyek dan langkah yang
tersisa.

5) Beri tanggung jawab dan tugas


Setiap rencana tindakan harus berisi daftar tanggung jawab
beserta anggota tim yang mengembannya. Dengan memberikan
tanggung jawab, Anda dapat menilai kinerja setiap anggota tim dan
lebih teliti memantau progres. Diagram RACI dapat menjadi alat
manajemen proyek efektif untuk menjelaskan peran dan tanggung
jawab.

6) Alokasikan sumber daya


Alokasi sumber daya adalah salah satu cara terbaik
mengurangi risiko. Jika dapat mengatur sumber daya yang
dibutuhkan untuk proyek dan memastikan hal itu akan tersedia,
Anda akan terhindar dari risiko kehabisan sumber daya di tengah
proyek. Jika mengetahui ada kekurangan sumber daya dalam tahap
proses implementasi ini, Anda dapat menyesuaikan proyek sesuai
keadaan sebelum memulainya.

19
BAB VII
PENGUJIAN DAN PERAWATAN PERANGKAT LUNAK

7.1. Pengujian Perangkat Lunak

Software Testing atau Pengujian Perangkat Lunak adalah sebuah


aktivitas investigasi untuk mengumpulkan informasi kulitas dari sebuah
produk, yang nanti akan berguna untuk produk itu sendiri dan para
skateholder (pemangku kepentingan). Teknik pengujian sendiri
mencakup proses menggunakan produk secara teliti dengan maksud
untuk menemukan kekurangan dan hal-hal yang bisa ditingkatkan pada
produk tersebut.

Pengujian perangkat lunak atau produk memberikan pandangan yang


objektif dan independen dari produk untuk memungkinkan bisnis
menghargai dan memahami kualitas dan risiko pemakaian produk.

Pada dasarnya, Software testing dapat dilakukan sesegera mungkin


ketika sebuah software sudah bisa dijalankan. tapi hal itu juga
tergantung pada pendekatan Model Pengembangan Perangkat Lunak
(Software Development Life Cycle) apa yang digunakan oleh team.
Misalnya dalam pendekatan model Waterfall, aktivitas pengujian
perangkat lunak akan dilakukan secara bertahap setelah tahap
persyaratan sistem yang ditentukan telah diimplementasikan kepada
produk yang dapat diuji. Sedangkan pada model Agile, tahap
requirements, programming, and testing sering dilakukan dalam waktu
yang bersamaan.

Berikut adalah daftar acuan dimana suatu produk dapat lolos dalam
Software Testing.

1) Memenuhi persyaratan design dan development


2) Mencapai tujuan umum yang diinginkan oleh skateholder.
3) Dapat digunakan secara efisien.
4) Dapat di-install dan dijalankan di lingkungan yang dituju.
5) Dapat berjalan dengan waktu efisien (acceptable time).
6) Merespon hasil yang benar dari semua jenis input

7.2. Macam-Macam Pengujian Perangkat Lunak

Terdapat banyak macam-macam tahapan untuk melakukan Pengujian


Perangkat Lunak, Banyak pengembang produk yang mencoba untuk
menggunakan semua jenis tahapan untuk mencapai kualitas produk
yang sempurna, tapi pada umumnya tidak semuanya di adaptasi oleh

20
pengembang produk, semua itu tergantung pada waktu dan
sumberdaya yang dimiliki oleh pengembang produk tersebut. Berikut
adalah tahapan yang dilakukan untuk mengukur kualitas produk yang
dimulai dari yang paling atas ke bawah:
1. User Acceptance Test (UAT)
User Acceptance Test atau Tes Penerimaan Pengguna adalah
sebuah tahapan final yang dilakukan dalam semua jenis Model
Pengembangan Perangkat Lunak, testing ini bertujuan untuk
menentukan apakah produk yang dikembangkan telah memenuhi
kebutuhan pengguna, kebutuhan tersebut befokus kepada
pengguna, produk itu sendiri harus telah memenuhi fungsionalitas
dan detail produk yang dapat diterima oleh pengguna.

2. Usability Testing
Usability Testing atau pengujian kegunaan adalah evaluasi
yang dilakukan pada produk yang memfokuskan pada
mengidentifikasi masalah kegunaan, mengumpulkan data kualitatif
dan kuantitatif, dan menentukan kepuasan pengguna produk,
dalam tahap ini, testing dilakukan oleh perwakilan pengguna,
mereka akan menggunakan produk kita untuk menentukan apakah
mereka puas dengan fungsionalitas, interface dan detail lainnya
pada produk tersebut.

3. Performance testing
Performance testing atau Pengujian kinerja adalah suatu
evaluasi terhadap produk untuk menentukan apakah sebuah
produk tersebut memenuhi harapan dalam kecepatan waktu,
skalabilitas, dan stabilitas dibawah beban kerja yang diharapkan.
Biasanya, produk harus memenuhi kriteria seperti Response Time
dan Throughput.

4. Stress Testing
Stress Testing atau biasa disebut sebagai Torture Testing,
adalah evaluasi produk dengan metode pengujian dengan memberi
tekanan kepada produk secara intensif, hal ini untuk menentukan
stabilitas produk atau sistem terlebih lagi saat menerima tekanan
besar.

5. Smoke testing
Smoke Testing juga biasa disebut sebagai Build Verification Testing
atau Confidence Testing, adalah salah satu tahap pengujian untuk
mengungkapkan kegagalan sederhana tapi yang cukup parah untuk
ketidakberhasilan suatu fungsi atau fitur pada produk.

21
6. Sanity Testing
Sanity Testing, sedikit mirip seperti Smoke Testing dimana
dilakukan setiap tedapat build baru pada produk, tapi testing ini
adalah kumpulan dari Regression Testing, Testing yang berfokus
kepada perubahan seperti fitur baru dan perbaikan bug.

7. Regression Testing
Regression Testing adalah tahap pengujian untuk
menkonfirmasi apakah perubahan code tidak mempengaruhi atau
merusak fitur-fitur yang sudah ada, yang akan memastikan bahwa
kode lama atau fitur yang lama masih bekerja dengan baik dan tidak
mendapatkan efek setelah ada penambahan atau perubahan kode.

8. System Testing
System Testing adalah tahap pengujian yang dilakukan
setelah Integration Testing untuk menguji sistem secara
keseluruhan, semua modul/komponen yang telah terintegrasi, yang
menentukan apakah kesuluhan komponen yang telah terintegrasi
pada sistem telah memenuhi harapan.

9. Integration Testing
Integration Testing (biasanya juga disebut sebagai Integration
and Testing/I & T, String Testing, dan Thread Testing) adalah tahap
testing yang dilakukan setelah Unit testing, yang melakukan
pengujian terhadap suatu module yang secara logika telah
terintegrasi. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menemukan
kecacatan dalam interaksi antara modul perangkat lunak ketika
mereka terintegrasi.

10. Unit testing


Unit testing adalah pengujian yang befokus pada pungujian
unit yang terkecil pada desain produk. Unit kecil di sini dapat berupa
sebuah Class atau Function pada suatu program.

7.3. Perawatan Perangkat Lunak

Proses pembuatan sebuah perangkat lunak tidak berhenti hanya


ketika mereka selesai dibuat dan dapat mulai digunakan. Lebih dari itu,
pengembang atau developer sebuah perangkat lunak tetap akan
melakukan proses lanjutan yang disebut dengan pemeliharaan
perangkat lunak atau maintenance.

Singkatnya, pemeliharaan perangkat lunak adalah proses mengubah,


memodifikasi, dan meningkatkan perangkat lunak atau software agar
tetap sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Proses ini dilakukan

22
untuk meningkatkan performa perangkat lunak secara keseluruhan
serta mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan sistem atau bug
yang pengguna temui.

Melakukan pemeliharaan pada perangkat lunak memiliki manfaat


sebagai berikut:

1) Meningkatkan Efektivitas Perangkat Lunak


2) Menjaga Perangkat Lunak Tetap Optimal
3) Memperbaiki Kesalahan Sistem
4) Pemeliharaan Sistem Dapat Meningkatkan Keamanan Data

7.4. Jenis-Jenis Pemeliharaan Perangkat Lunak

Secara umum, ada empat jenis pemeliharaan perangkat lunak, mulai


dari corrective hingga adaptif. Masing-masing dari mereka memiliki
karakteristik tersendiri. Yaitu:
1. Pemeliharaan Perangkat Lunak Secara Corrective
Jenis ini merupakan jenis pemeliharaan lama yang sudah
umum digunakan oleh para developer. Sesuai namanya, proses
pemeliharaan corrective dilakukan hanya ketika sebuah perangkat
lunak mengalami kendala seperti kesalahan atau error. Ketika
kendala tersebut muncul, maka developer harus segera
mengatasinya agar tidak menyebar ke fitur-fitur lainnya. Seperti
yang sempat disinggung sebelumnya, Anda selaku pengguna
memiliki peran dalam menemukan error pada sistem. Peran
tersebut ialah mengirimkan laporan error kepada developer.

2. Pemeliharaan Secara Preventative


Pemeliharaan ini dilakukan secara rutin baik ketika perangkat
lunak beroperasi dengan baik maupun ketika mengalami kendala.
Oleh karena itu, perlu membuat jadwal pemeliharaan untuk
membuat prosesnya menjadi sistematis. Jika dibandingkan dengan
pemeliharaan corrective, kendala yang diselesaikan pada setiap
pemeliharaan preventive bisa dikatakan kurang signifikan atau
dikenal dengan istilah latent faults. Namun, jika masalah kecil ini
diabaikan begitu saja, bukan tak mungkin masalah besar atau
effective faults akan datang tiba-tiba.

3. Pemeliharaan Perangkat Lunak Secara Perfective


Peningkatan perfective dapat dilakukan dengan cara
memperbaiki, menghapus, dan menambahkan fitur baru sesuai
dengan keinginan. Keinginan tersebut dapat muncul seiring dengan
berjalannya waktu dan peningkatan beban pekerjaan pengguna.
Tujuan dari pemeliharaan ini adalah untuk meningkatkan

23
kenyamanan dalam memanfaatkan perangkat lunak sehingga
dapat mempermudah pekerjaan.

4. Pemeliharaan Secara Adaptive


Pemeliharaan ini dilakukan developer untuk membuat
perangkat lunak tetap sesuai dengan lingkungan operasinya.
Sebab, teknologi dan kebutuhan bisnis terus berkembang. Jika
pemeliharaan jenis ini tidak dilakukan, maka software yang gunakan
akan mengalami berbagai kendala contoh sederhananya adalah
tidak berfungsinya beberapa fitur, terpotongnya tampilan software,
hingga tertutupnya software secara tiba-tiba.

24
BAB VIII
PENUTUP

8.1. Kesimpulan

Kesimpulannya, rekayasa perangkat lunak adalah proses kompleks


yang melibatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan
pengguna, analisis, desain, pengembangan, dan pemeliharaan
perangkat lunak. SDLC menjadi kerangka kerja yang penting dalam
memastikan pengembangan sistem informasi yang berkualitas, dengan
beragam model yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan proyek.

Tahapannya cukup terinci: pertama, analisis kebutuhan membantu


mengidentifikasi apa yang diperlukan dan diinginkan pengguna serta
lingkungan bisnis. Kemudian, perencanaan menetapkan tujuan proyek
dan sumber daya yang diperlukan. Desain merancang konsep menjadi
perangkat lunak yang sesuai, lalu implementasi menerjemahkan
desain menjadi kode nyata. Pengujian memastikan segala sesuatu
berjalan dengan baik sebelum tahap penyampaian, di mana perangkat
lunak diluncurkan dan diperbarui sesuai umpan balik pengguna.

Analisis sistem melibatkan identifikasi masalah, pemahaman sistem,


analisis, dan laporan hasilnya. Tujuannya mencakup perbaikan sistem,
identifikasi masalah, dan pengembangan tujuan baru. Perancangan
perangkat lunak memperbaiki kualitas produk, meningkatkan
produktivitas, dan memenuhi kebutuhan teknisi. Prinsip-prinsipnya
termasuk abstraksi, ketergantungan dan keterikatan antarmuka, serta
penguraian sistem menjadi modul. Tahapannya mencakup
perancangan data, arsitektur, procedural, dan antarmuka pemakai.

Proses konstruksi fokus pada detail, pengurangan kompleksitas, dan


antisipasi perubahan. Ini mencakup pemrograman, verifikasi, pengujian
unit, integrasi, dan debugging. Implementasi adalah fase di mana
perangkat lunak diuji, diinstal, dan dijalankan dalam lingkungan nyata,
dengan langkah-langkah seperti menentukan tujuan, melakukan riset,
dan mengalokasikan sumber daya.

Pengujian adalah tahap investigasi untuk memastikan kualitas dan


respons perangkat lunak dengan berbagai metode seperti pengujian
penerimaan pengguna, kegunaan, kinerja, dan lainnya. Pemeliharaan
perangkat lunak penting untuk meningkatkan efektivitas, menjaga
optimalitas, dan memperbaiki kesalahan sistem. Ada empat jenis
pemeliharaan, mulai dari yang korektif hingga adaptif, yang melibatkan
perbaikan, pencegahan, peningkatan, dan adaptasi perangkat lunak.

25
References

ADMIN, A. (2022, Nov 21). Pemeliharaan Perangkat Lunak: Pengertian,


Manfaat, Dan Jenisnya. Retrieved from arvis.id:
https://arvis.id/insight/pemeliharaan-perangkat-lunak-pengertian-
manfaat-dan-jenisnya/
Anwar, I. C. (2021, Feb 23). Perangkat Lunak Komputer: Pengertian, Jenis,
Fungsi, dan Contohnya. Retrieved from tirto.id:
https://tirto.id/perangkat-lunak-komputer-pengertian-jenis-fungsi-
dan-contohnya-gaxc
Asana, T. (2022, Nov 17). Pengertian rencana implementasi dan 6 langkah
membuatnya. Retrieved from asana.com:
https://asana.com/id/resources/implementation-plan
Faaizah, N. (2023, Sep 29). Perangkat Lunak: Pengertian, Karakter, Fungsi,
dan Contohnya. Retrieved from detikEdu:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6956347/perangkat-lunak-
pengertian-karakter-fungsi-dan-contohnya
Fajri, D. L. (2022, September 27). SDLC adalah Sistem Perangkat Lunak,
Ini Fungsi dan Jenis Modelnya. Retrieved from katadata.co.id:
https://katadata.co.id/intan/berita/63330115bdc5f/sdlc-adalah-
sistem-perangkat-lunak-ini-fungsi-dan-jenis-modelnya
Fenia, R. W. (2023, May 26). Pengembangan Perangkat Lunak: Tahapan,
Metodologi, dan Manfaat Pengembangan Perangkat Lunak.
Retrieved from kmtech.id:
https://www.kmtech.id/post/pengembangan-perangkat-lunak-
tahapan-metodologi-dan-manfaat-pengembangan-perangkat-lunak
kamus.tokopedia.com. (n.d.). Analisis Sistem. Retrieved from
kamus.tokopedia.com: https://kamus.tokopedia.com/a/analisis-
sistem/
Putri, V. K. (2022, 07 18). Rekayasa Perangkat Lunak: Pengertian dan
Tujuannya. Retrieved from Kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/18/100000169/rekaya
sa-perangkat-lunak--pengertian-dan-tujuannya#google_vignette
Qword. (2020, Agustus 11). Apa Itu Rekayasa Perangkat Lunak? Ini
Penjelasannya. Retrieved from Qword:
https://qwords.com/blog/rekayasa-perangkat-lunak/

26
Riadi, M. (2022, Agustus 05). Rekayasa perangkat lunak (RPL). Retrieved
from KAJIANPUSTAKA:
https://www.kajianpustaka.com/2022/08/rekayasa-perangkat-lunak-
rpl.html
SDLC Adalah: Pengertian, Tahapan, dan Metodenya. (2023, October 6).
Retrieved from itbox.id: https://itbox.id/blog/sdlc-adalah/
setiawan, s. (2023, Oktober 21). Pengertian Analisis Sistem – Fungsi,
Tugas, Tahap, Langkah, PIECES, Para Ahli. Retrieved from
gurupendidikan.co.id: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-
analisis-sistem/
Tekno, H. T. (2023, Februari 19). Metode SDLC: Definisi, Manfaat, dan Jenis
Modelnya. Retrieved from kumparan.com:
https://kumparan.com/how-to-tekno/metode-sdlc-definisi-manfaat-
dan-jenis-modelnya-1zqTZD1AzKH

27

Anda mungkin juga menyukai