Di susun Oleh :
212211 Muhammad Thoriq Hafied
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat danhidayah-Nya
sehingga kami dapat membuat dan menyelesaikan tugas ini dalamkeadaan sehat-sehat
wal’afiat.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah SISTEM TESTING DAN
IIMPLEMENTASI .Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapasaja yang
membacanya dan pada khususnya juga pada teman-teman di Program Pasca Sarjana Prodi
sistem komputer.
Demikian makalah ini kami buat, kami sadar bahwa makalah ini masihsangat jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan. Atas perhatian Bapak Dosen Pengampu Mata Kuliah SISTEM TESTING DAN
IMPLEMENTASI serta teman-teman, kami ucapkan terima kasih
DAFTAR ISI
SAMPUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................... iii
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. DEFINISI REKAYASA PERANGKAT LUNAK…............. 2
B. FAKTOR – FAKTOR REKAYASA PERANGKAT LUNAK….6
C. ASPEK REKYASA PERANGKAT LUNAK……………………6
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rekayasa perangkat luna ( RPL, atau dalam Bahasa inggris : software
Engineering atau SE ) ada satu bidang profesi yang mendalami cara – cara
pengembangan perangkat lunak termasuk pembuatan, pemeliharaan, manajemen
organisasi pengembangan perangkat lunak dan manajemen kualitas.
IEE Computer Society mendefinisikan rekayasa perangkat lunak sebagai
penerapan suatu pendekatan yang sistematis, disiplin dan terkuantifikasi atas
pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan perangkat lunak, serta studii atas
pendekatan – pendekatan ini, yaitu penerapan pendekatan engineering atas perangkat
lunak
Rekayasa atau Teknik adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk
menyelesaikan permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan,
matematika, dan pengalaman praktis yang diterapkan untuk mendesain objek
Atau proses yang berguna. para praktisi Teknik professional disebut perekayasa
( sarjana teknik ).
Menurut sejarahnya, banyak para ahli yang meyakini kemampuan teknik
manusia sudah tertanam secara alami. Hal ini ditandai dengan kemampuan manusia
purba untuk membuat peralatan – peralatan dari batu. Dengan kata lain, Teknik pada
mulanya disadari dengan metode coba dan ralat ( trial and error ) untuk menciptakan
alat yang mempermudah kehidupan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu ,
ilmu pengetahuan mulai berkembang dan mulai mengubah cara pandang manusia
terhadap bagaimana alam kerja.
Perkembanga ilmu pengetahuan inilah yang kemudian mengubah cara Teknik
bekerja hingga seperti sekarang ini. Orang tidak lagi begitu mengandalkan metode
coba dan ralat dalam menciptakan atau mendesain peralatan, melainkan lebih
mengutamakan ilmu pengetahuan sebagai dasar dalam mendesain.
Istilah software engineering, pertama kali digunaka pada akhir tahun 1950-an
dan sekitar awal 1960-an. Pada tahun 1968, NATO menyelenggarakan konferensi
tentang software engineering di jerman dan kemudia dilanjutkan pada tahun 1969.
Meski penggunaan istilah software engineering dalam konferensi tersebut
menimbulkan perdebatan tajam tentang aspek engineering dari pengembangan
perangkat lunak, ada banyak pihak yang menganggap bahwa konferensi tersebutlah
yang menjadi awal tumbuhnya profesi rekayasa perangkat lunak.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Tujuan dari rekayasa perangkat lunak yaitu sebagai menyeduakan sebuah
kerangka kerja guna membangun perangkat lunak dengan kualitas yang lebih
tinggi
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI REKAYASA PERANGKAT LUNAK
Informasi pada faktor ini memengaruhi bagaimana proses SQM diorganisasikan dan
didokumentasikan, bagaiamana aktivitas SQM spesifik dipilih, dan sumber daya apa yang
diperlukan dan yang akan memaksakan batas atau usaha.
1. Keterkaitan
Dalam situasi dengan kegagalm system yang mungkin mempunyai konsekuensi yang
sangat hebat, keterkaitan keseluruhan (perangkat keras, perangka lunak, dan manusia) adalah
kebutuhan kualitas yang utama disamping kemampuan dasar. Keterkaitan perangkat lunak
mencakup karakteristik toleransi kesalahan, keselamatan, keamanan, dan usabilitas.
Keandalan juga menjadi sebuah ukuran yang dapat digambarkan dalam hubungannya dengan
keterkaitan.
Badan literature untuk system harus sangat dapat tergantung (“kepercayaan tinggi”
atau “system integritas tinggi”). Istilah untuk mekanisme tradisional dan system elektrik yang
tidak boleh mencakup perangkat lunak telah di import untuk mendiskusikan ancaman atau
risiko, integritas system, dan konsep yang berhubungan, dan mungkin menemukan acuan
yang dikutip untuk bagian ini.
Lunak. Dalam perangkat lunak yang memetingkan keselamatan atau keamanan, Teknik –
Teknik analisis risiko untuk keselamatan atau analisis ancaman untuk keamanan mungkin
digunakan untuk mengembangkan suatu aktivitas perencanaan yang akan mengidentifikasi
daerah yang potensial terhada kekacauan. Sejarah kegagalan dari perangkat lunak juga bisa
membantu mendeteksi kesalahan dan menilai kualitas. Tingkat integritas ( misalnya, gradasi
integritas ) akan di usulkan di dalam suatu perangkat lunak.
3. Faktor Tim
1. Identfikasi tujuan
2. Definisi strategi
3. Manajemen tugas
4. Manajemen waktu
5. Penempatan sumber daya
6. Komposisi tim antar disiplin ilmu
7. Waktu control
8. Pelatihan
9. Komunikasi tim
10. Keterpaduan tim , dan
11. Evaluasi dan jaminan kualitas
4. Faktor Pelanggan
Ada suatu kebenaran yang mutlak, yaitu rekayasa perangkat lunak harus bisa
menjadi pengendali pelanggan ( Customer – driver ). Bagian ini mempertimbangkan
beberapa karakteristik dan Teknik khusus dari lingkungan pengembangan perangkat
lunak yang di kendalikan pelangga ( Customer – driven ), yang meliputi ;
Suatu proyek dapat dipikirkan sebagai kelompok tugas dan aktivitas yang
dilakukan di dalam periode dan pertemuan spesifik. Sebuah proyek melibatkan suatu
kumpulan sumber daya temporer yang ada Bersama sama untuk memecahkan sebuah
masalah spesifik.
Tatnall dan shackleton (1995), Rosenau (1998), dan Meredith dan Mantel
(1995) mengidentifikasi bebrapa fitur karakteristik proyek dan menjelaskan bahwa
proyek itu unik. Proyek harus di selesaikan pada periode waktu tertentu. Definisi
proyek yang benar menjadi penting pada manajemen proyek. Definisi proyek
membantu menetapkan suatu lingkup yang jelas untuk proyek dan bertindak sebagai
dasar perencanaan proyek.