Anda di halaman 1dari 13

RINGKASAN

SISTEM TESTING DAN IMPLEMENTASI

Di susun Oleh :
212211 Muhammad Thoriq Hafied

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS DIPA MAKASSAR
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat danhidayah-Nya
sehingga kami dapat membuat dan menyelesaikan tugas ini dalamkeadaan sehat-sehat
wal’afiat.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah SISTEM TESTING DAN
IIMPLEMENTASI .Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapasaja yang
membacanya dan pada khususnya juga pada teman-teman di Program Pasca Sarjana Prodi
sistem komputer.
Demikian makalah ini kami buat, kami sadar bahwa makalah ini masihsangat jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan. Atas perhatian Bapak Dosen Pengampu Mata Kuliah SISTEM TESTING DAN
IMPLEMENTASI serta teman-teman, kami ucapkan terima kasih
DAFTAR ISI
SAMPUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................... iii

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ........................................................... 1


B. RUMUSAN MASALAH ........................................................1
C. TUJUAN................................................................................. 1

BAB II : PEMBAHASAN
A. DEFINISI REKAYASA PERANGKAT LUNAK…............. 2
B. FAKTOR – FAKTOR REKAYASA PERANGKAT LUNAK….6
C. ASPEK REKYASA PERANGKAT LUNAK……………………6

BAB III : PENUTUP


A. KESIMPULAN .......................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rekayasa perangkat luna ( RPL, atau dalam Bahasa inggris : software
Engineering atau SE ) ada satu bidang profesi yang mendalami cara – cara
pengembangan perangkat lunak termasuk pembuatan, pemeliharaan, manajemen
organisasi pengembangan perangkat lunak dan manajemen kualitas.
IEE Computer Society mendefinisikan rekayasa perangkat lunak sebagai
penerapan suatu pendekatan yang sistematis, disiplin dan terkuantifikasi atas
pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan perangkat lunak, serta studii atas
pendekatan – pendekatan ini, yaitu penerapan pendekatan engineering atas perangkat
lunak
Rekayasa atau Teknik adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk
menyelesaikan permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan,
matematika, dan pengalaman praktis yang diterapkan untuk mendesain objek
Atau proses yang berguna. para praktisi Teknik professional disebut perekayasa
( sarjana teknik ).
Menurut sejarahnya, banyak para ahli yang meyakini kemampuan teknik
manusia sudah tertanam secara alami. Hal ini ditandai dengan kemampuan manusia
purba untuk membuat peralatan – peralatan dari batu. Dengan kata lain, Teknik pada
mulanya disadari dengan metode coba dan ralat ( trial and error ) untuk menciptakan
alat yang mempermudah kehidupan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu ,
ilmu pengetahuan mulai berkembang dan mulai mengubah cara pandang manusia
terhadap bagaimana alam kerja.
Perkembanga ilmu pengetahuan inilah yang kemudian mengubah cara Teknik
bekerja hingga seperti sekarang ini. Orang tidak lagi begitu mengandalkan metode
coba dan ralat dalam menciptakan atau mendesain peralatan, melainkan lebih
mengutamakan ilmu pengetahuan sebagai dasar dalam mendesain.
Istilah software engineering, pertama kali digunaka pada akhir tahun 1950-an
dan sekitar awal 1960-an. Pada tahun 1968, NATO menyelenggarakan konferensi
tentang software engineering di jerman dan kemudia dilanjutkan pada tahun 1969.
Meski penggunaan istilah software engineering dalam konferensi tersebut
menimbulkan perdebatan tajam tentang aspek engineering dari pengembangan
perangkat lunak, ada banyak pihak yang menganggap bahwa konferensi tersebutlah
yang menjadi awal tumbuhnya profesi rekayasa perangkat lunak.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan Masalah dari rekayasa perangkat lunak yaitu :


 Jelaskan definisi rekayasa perangkat lunak
 Kemukakan faktor dan aspek dari rekayasa perangkat lunak

C. TUJUAN
Tujuan dari rekayasa perangkat lunak yaitu sebagai menyeduakan sebuah
kerangka kerja guna membangun perangkat lunak dengan kualitas yang lebih
tinggi

BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Definisi Rekayasa Perangkat Lunak menurut Fritz Bauer : “Penerapan dan


pemanfaatan prinsip – prinsip rekayasa untuk menghasilkan perangkat lunak yang
ekonomis yang handal dan berkerja secara efisien pada mesin – mesin yang nyata”
Karaktersitik Perangkat Lunak dikembangkan atau direkayasa, tidak dibuat dalam
pengertian pada umumnya. Tidak’lapuk’ atau mengalami penyusutan secara fisis.

Pada umumnya dibuat secara khusus, tidak disusun dari komponen –


komponen yang telah ada. Problem perangkat Lunak tidak berfungsi secara baik ( kualitas
yang kurang ). Ketidaktepatan penjadwalan proses dan biaya produksi. Produktivitas yang
belum dapat memenuhi tuntutn kebutuhan pemakai. Perkembangan teknologi perangkat
keras diluar kemampuan programmer untuk membuat perangkat lunak yang dapat
dimanfaatkan potensi perangkat perangkat keras secara maksimal.

Rekayasa perangkat lunak (RPL atau SE [ SOFTWARE ENGINEERING ]


adalah satu bidang profesi yang mendalami car acara pengembangan perangkat lunak
termasuk pembuatan, pemeliharaan, manajemen organisasi pengembangan perangkat
lunak, dan sebagainya.
Pada tahun 2004, istilah rekayasa perangkat lunak secara umum digunakan dalam
tiga arti, yaitu :

1. Sebagai istilah umum untuk berbagai kegiatan yang dulunya Bernama


pemrograman atau analisis sistem.
2. Sebagai istilah yang luas untuk analisis teknis dari semua aspek –
aspek praktis yang bertentangan dengan teori pemrograman computer,
dan
3. Sebagai istilah yang mewujudkan advokasi suatu pendekatan spesifik
ke pemrograman computer, satu hal yang mendesak yang diperlukan
sebagai profesi rekayasa daripada sebuah seni atau kerajinan, dan
advokasi dari kodifikasi praktis yang disarankan dalam bentuk
metodologi rekayasa perangkat lunak.

Rekayasa perangkat lunak adalah disiplin rekayasa dengan perangkat lunak


yang dikembangkan. Biasanya proses melibatkan penemuan pada keinginan klien,
menyusunnya di dalam daftar kebutuhan, perancangan, pengodean, pengujia, dan
pengintegrasian bagian yang terpisah, menguji keseluruhannya, penyebaran dan
pemeliharaan perangkat lunak.

Disiplin masih berada dalam pertumbuhannya (tahap awal


perkembangan/pengembangan) sebagai suatu disiplin rekayasa. Kita tidak pernah
mempunyai pengalaman yang cukup, maupun kumpulan data empiris yang cukup
untuk secara sistematis memahami dan meramalkan sisklus hidup proyek perangkat
lunak.

The Software Engineering Body of Knowledge (SWEBOK) membagi


rekayasa perangkat lunak ke dalam 10 area pengetahuan , yaitu :

1. Kebutuhan perangkat lunak,


2. Perancangan perangkat lunak,
3. Konstruksi perangkat lunak,
4. Pengujian perangkat lunak,
5. Pemeliharaan perangkat lunak,
6. Manajemen konfigurasi perangkat lunak,
7. Manajemen perangkat lunak,
8. Proses perangkat lunak,
9. Metode dan tool perangkat lunak, dan
10. Kualitas perangkat lunak

B. FAKTOR – FAKTOR REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Berbagai faktor yang memengaruhi perencanaan , manajemen ,dan pemilihan


aktivitas SQM dan Teknik – Teknik adalah sebagai berikut.

1. Daerah system yang akan ditempati perangkat lunak (safety-critical,


mission- critical, dan business critical),
2. Kebutuhan system dan perangkat lunak,
3. Komponen komersial (eksternal) atau standar (internal) untuk digunakan
di dalam sistem
4. Standar rekayasa perangkat lunak spesifik yang bisa diterapkan,
5. Metode dan tool perangkat lunak yang digunakan untuk pengembangan
dan pemeliharaan, dan untuk peningkatan dan evaluasi kualitas
6. Anggaran, staf, organisasi proyek, rencana dan penjadwalan dari semua
proses – proses
7. Pengguna yang diharapkan dan pengguna system , dan
8. Tingakt integritas system.

Informasi pada faktor ini memengaruhi bagaimana proses SQM diorganisasikan dan
didokumentasikan, bagaiamana aktivitas SQM spesifik dipilih, dan sumber daya apa yang
diperlukan dan yang akan memaksakan batas atau usaha.

1. Keterkaitan

Dalam situasi dengan kegagalm system yang mungkin mempunyai konsekuensi yang
sangat hebat, keterkaitan keseluruhan (perangkat keras, perangka lunak, dan manusia) adalah
kebutuhan kualitas yang utama disamping kemampuan dasar. Keterkaitan perangkat lunak
mencakup karakteristik toleransi kesalahan, keselamatan, keamanan, dan usabilitas.
Keandalan juga menjadi sebuah ukuran yang dapat digambarkan dalam hubungannya dengan
keterkaitan.

Badan literature untuk system harus sangat dapat tergantung (“kepercayaan tinggi”
atau “system integritas tinggi”). Istilah untuk mekanisme tradisional dan system elektrik yang
tidak boleh mencakup perangkat lunak telah di import untuk mendiskusikan ancaman atau
risiko, integritas system, dan konsep yang berhubungan, dan mungkin menemukan acuan
yang dikutip untuk bagian ini.

2. Tingkat integritas perangkat lunak

Tingkat integritas ditentukan berdasarkan pada konsekuensi kegagalan dari perangkat

Lunak. Dalam perangkat lunak yang memetingkan keselamatan atau keamanan, Teknik –
Teknik analisis risiko untuk keselamatan atau analisis ancaman untuk keamanan mungkin
digunakan untuk mengembangkan suatu aktivitas perencanaan yang akan mengidentifikasi
daerah yang potensial terhada kekacauan. Sejarah kegagalan dari perangkat lunak juga bisa
membantu mendeteksi kesalahan dan menilai kualitas. Tingkat integritas ( misalnya, gradasi
integritas ) akan di usulkan di dalam suatu perangkat lunak.

3. Faktor Tim

Tim dapat digambarkan sebagai suatu kelompok perseorangan yang telah


terorganisasi untuk kepentingan bekerja Bersama untuk mencapai sekumpulan tujuan yang
tidak bisa secara efektif dicapai oleh perseorangan yang bekerja sendiri. Efektivitas suatu tim
mungkin diukur dalam hasil terhadap penerima pelanggan, kemampuan tim, dan kepuasan
perseorangan.

Masukan perseorangan dan organisasi dengan mantap memengaruhi masukan tim.


Proses pekerjaan tim di tandai oleh usaha yang mengarah pada tujuan, pengetahuan dan
keahlian yang digunakan, strategi pengadopsian, dan dinamika kelompok. Konstruksi tim dan
manajemen mrupakan sebuah tantangan kritis di dalam pemecahan masalah yang
dikendalikan perangkat lunak ( software-driven ). Sebuah tim akan memerlukan.

1. Identfikasi tujuan
2. Definisi strategi
3. Manajemen tugas
4. Manajemen waktu
5. Penempatan sumber daya
6. Komposisi tim antar disiplin ilmu
7. Waktu control
8. Pelatihan
9. Komunikasi tim
10. Keterpaduan tim , dan
11. Evaluasi dan jaminan kualitas
4. Faktor Pelanggan

Ada suatu kebenaran yang mutlak, yaitu rekayasa perangkat lunak harus bisa
menjadi pengendali pelanggan ( Customer – driver ). Bagian ini mempertimbangkan
beberapa karakteristik dan Teknik khusus dari lingkungan pengembangan perangkat
lunak yang di kendalikan pelangga ( Customer – driven ), yang meliputi ;

1. Pengembangan yang dikendalikan pelanggan bersifat padat kebutuhan dan


dikendalikan fitur karena kebutuhan pelanggan adalah prioritas yang tertinggi,
kebutuhan pelanggan harus secara hati - hati dikumpulkan, dikenali, diterapkan ,
divisualisasikan, dan secara internal, diprioritaskan antar kebutuhan sendiri.
Sebagai konsekuensinya, kebutuhan rekayasa menjadi kunci tahap strategis antrar
proses rekayasa perangkat lunak.
2. Pengembangan yang dikendalikan pelanggan bersifat iterative pengembangan
iterative menjadi penting karena mengizinkan umpa balik yang luas dan
pemberian jawaban untuk umpan balik.
3. Pengembangan yang dikendalikan pelanggan bertujuan untuk mengembangkan
aplikasi – aplikasi terbaik ( killer application ) Teknik ini adalah satu satunya cara
untuk bertahan pada pasar yang sangat tinggi kompetisisnya.
4. Pengembangan yang dikendalikan pelanggan sangat meghargai waktu pemasaran.
Waktu berarti kesempatan sehingga aplikasi harus direkayasa secara cepat dan
efisien, cukup untuk menangkap peluang pasar yang bergantung waktu.
5. Pengembangan yang dikendalikan pelanggan berusaha untuk memberikan
kepuasan pada banyak stakeholder melalui situasi yang saling menguntungkan.
6. Setiap aktivitas pengembangan perangkat lunak melibatkan banyak orang, masing
masing mempunyai tujuan dan pandangan yang berbeda. Oleh karena itu,
rekonsiliasi yang efektif dari konflik atas kebutuhan system menjadi sebuah factor
kunci dalam meyakinkan kepuasan pelanggan.
7. Pengembangan yang dikendalikan pelanggan berfokus pada kualitas produk dan
layanan. Jaminan kualitas menyiratkan pengaturan proses perangkat lunak,
seperti pengembang dan pelanggan yang dicukupi dengan kualitas dan konsistensi
barang barang atau jasa yang dihasilkan atau yang disediakan. Pengembangan
yang dikendalikan pelanggan memandang pelanggan sebagai mitra, tidak hanya
sebagai pembeli
Dalam meyakinkan harapan pelanggan, pelanggan perlu duduk Bersama dengan
pengembang pada masing masing tahan proses pengembangan perangkat lunak.
Hal tersebut dapat memperkecil resiko dan mengurangi siklus waktu selama
proses pengembangan.
8. Pengembangan yang dikendalikan pelanggan dapat di kostumisasi,
dipersonalisasi, dan sesuai dengan kebutuhan individu dan perubahan pada
kebutuhan
Tidak ada dua bisnis atau perseorangan yang sama ( permintaan dan kebutuhan
bertukar – bertukar dan meningkat bahkan antarorganisasi tunggal ). Mengenali
perbedaan perseorangan dan keanekaragaman organisasi menjadi suatu kerumitan
dalam penyediaan solusi yang efektif.
9. Pengembangan yang dikendalikan pelanggan diarahkan oleh psikologi kognitif
psikologi kognitif mendapat pemikiran seperti Bahasa untuk program sumber
perangkat lunak. Oleh karena itu, suatu pendekatan pengembangan perangkat
lunak yang dikendalikan pelanggan perlu menguji luas perancang perangkat lunak
dengan teliiti untuk mencerminkan kebuthan pelanggan sebagai kebuthan yang
dirasakan oleh pelanggan.
10. Pengembangan yang dikendalikan pelanggan harus informative dan mudah di
akses perancangan suatu solusi perangkat lunak di dalam “era pelanggan”
( customer age ) memerlukan layanan pelanggan yang penuh, dan mendukung
bantuan yang terdokumentasi dengan baik dan web interaktif. Aplikasi tidak
menyediakan informasi pendukung, seperti subjek kepada keluhan pelanggan,
ketidakpuasan, dan penolakan.
11. Keamanan dan privasi adalah suatu pertimbangan dalam solusi yang dikendalikan
pelanggan untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan, perekayasa perangkat
lunak harus merancang system yang dapat dipercaya , dan peka akan invasi
privasi atau serangan peretas (hacker). Keamanan dan privasi merupakan
perhatian utama dari pelanggan perangkat lunak.

C. ASPEK REKAYASA PERANGKAT LUNAK


Aspek multidisplin ilmu factor manusia menjelma pada tingkat masalah, isu
yang dibahas adalah disiplin yang terkait dengan orang – orang yang dapat membantu
seseorang untuk memahami dasar masalah. Pada tingkat solusi, perhatian yang utama
adalah disiplin yang terkait dengan orang orang yang memungkinkan seseorang untuk
ditunjuk di dalam pemecahan masalah yang lebih baik.

Suatu proyek dapat dipikirkan sebagai kelompok tugas dan aktivitas yang
dilakukan di dalam periode dan pertemuan spesifik. Sebuah proyek melibatkan suatu
kumpulan sumber daya temporer yang ada Bersama sama untuk memecahkan sebuah
masalah spesifik.

Tatnall dan shackleton (1995), Rosenau (1998), dan Meredith dan Mantel
(1995) mengidentifikasi bebrapa fitur karakteristik proyek dan menjelaskan bahwa
proyek itu unik. Proyek harus di selesaikan pada periode waktu tertentu. Definisi
proyek yang benar menjadi penting pada manajemen proyek. Definisi proyek
membantu menetapkan suatu lingkup yang jelas untuk proyek dan bertindak sebagai
dasar perencanaan proyek.

Langkah Langkah yang diperlukan untuk menggambarkan sebuah awal proyek


dilakukan dengan menggambarkan peluan proyeknya, penyedian uraian latar
belakang yang menerapkan kebutuhan pada proyek, dan kemudian menggambarkan
tujuan proyek. Setelah mengidentifikasi stakeholder dan sumber daya yang tersedia,
seseorang harus mengidentifikasi proyek yang terkait yang akan memengaruhi atau
dipengaruhi oleh proyek dalam pertimbangan.
Seseorang kemudian mengidentifikasi kriteria kriteria untuk memutuskan
apakah suau proyek itu baik, pemahamannya mencakup Batasan proyek, asumsi, dan
risiko, seperti halnya implikasi seperti Batasan dan asumsi untuk risiko proyek.
Manajemen proyek dapat digambarkan sebagai sekumpulan prinsip, metode, alat. Dan
Teknik untuk perencanaan, pengorganisasian, penempatan pekerja,pengarahan, dan
pengendalian aktivitas yang berkaitan dengan proyek untuk mencapai tujuan proyek
di dalam waktu, di bawah biaya, dan Batasan kinerja.

Aktivitas manajemen proyek dapat digolongkan menurut tahapan proyek, yaitu :


1. Konsepsi proyek
Tujuan dari tahap konseptuan adalah menentukan kelayakn proyek. Sasaran
akan di uji dalam konteks lingkungan bisnis, cara alternative akan ditetapkan
dan dievaluasi, dan perkiraan persiapan biaya, jadwal, dan risiko yang
dikerjakan akan ditentukan. Puncak dari tahap ini adalah keputusan, misalnya
keputusan untuk meneruskan proyek
2. Perencanaan
Kinerja, biaya, dan perkiraan jadwal ditentukan sampai batas pemerincian
rencana untuk pelaksanaan proyek dapat dibuat. Anggara dan jadwal akan
dikembangkn, tim proyek dibentuk, dan system manajemen manajemen
proyek dibentuk untuk memandu manajemen proyek.
3. Eksekusi
Manajer proyek akan bertanggung jawab untuk mengatur sumber daya yang
diperlukan untuk memenuhi sasaran. Penekanan dari tanggung jawab bergeser
dari perencanaan untuk control
4. Terminasi
Tahap ini dapat dipicu dengan terminasi premature atau dengan pencapaian
kesuksesan dari tujuan.

Anda mungkin juga menyukai