Anda di halaman 1dari 12

Makalah Etika Profesi

profesional di bidang teknologi informasi dan standar pekerjaan


di bidang teknologi informasi

Oleh
Hendri 12101152610745
Rosita gusni 14101152610777

JURUSAN SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG
2016
KATA PENGANTAR

Banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya
bagi Allah sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya.

Sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul profesional di bidang teknologi
informasi dan standar pekerjaan di bidang teknologi informasi. Dalam penyusunannya, penulis
memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.

Semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang
lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

Penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca dan bermanfaat juga buat
penulis.

Padang, 6 oktober 2016

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Gambaran umum pekerjaan di bidang teknologi informasi ....................... 2
2.2 Pekerjaan di bidang teknologi informasi sebagai sebuah profesi ............. 3
2.3 Pekerjaan di bidang teknologi informasi standar pemerintah .................... 4
2.4 standarlisasi profesi IT menurut IPKIN,SRIGPS,SEARCC ...................... 6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 12
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai profesional suatu profesi yang
diterjemahkan ke dalam standart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama adalah
keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat. Kode etik dijadikan standart
aktivitas anggota profesi, kode etik tersebut sekaligus sebagai pedoman (guidelines).

Kode Etik dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda cara, tanda pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara
sebagai pedoman berperilaku. Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan
tata cara aturan yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi.

Kata etika sendiri berasar dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang berarti adat istiadat
atau kebiasaan.Oteng / Sutisna (1986 : 364) mendefinisikan bahwa kode etik sebagai
pedoman yang memaksa perilaku etis anggota profesi. Bahwasannya setiap orang harus
menjalankan serta menjiwai akan pola ketentuan aturan, karenapada dasarnya suatau tindakan
yang tidak menggunakan kode etik akan berhadapan dengan sanksi.

Salah satu profesi dibidang teknologi informasi adalah Programmer, seorang


programmer harus memiliki pengalaman yang cukup dan benar-benar mengusai ilmu
dibidangnya, selain itu seorang programmer juga harus mematuhi kode etik yang berlaku.
Maka dari itu kode etik programmer perlu dipelajari, dimengerti dan dijalankan.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 gambaran umum pekerjaan di bidang teknologi informasi (TI)

Posisi tenaga kerja di bidang teknologi informasi (TI) sangat bervariasi, menyesuaikan
skala bisnis dan kebutuhan pasar, Secara Umum pekerjaan di bidang Teknologi Informasi
dibagi menjadi 4 Kelompok :
1. Software Engineer
2. Hardware Engineer
3. Operational System Information
4. Research & Development(R&D)

1. Software Engineer
System Analyst : Orang yang bertugas menganalisa system yang akan
diimplementasikan, dari analisa system yang ada, kelebihan dan
kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system yang akan
dikembangkan.
Programmer : Bertugas mengimplementasikan rancangan sistem yang
diberikan dari sistem analis untuk dijadikan sebuah program.
Web Desainer : Melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi
kelayakan, analisis dan desain terhadap proyek tersebut.
Web Programmer : Bertugas mengimplementasikan rancangan web
designer,yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah
dirancang sebelumnya.
2. Hardware Engineer
Technical Engineer : Melakukan pemeliharaan maupun perbaikan
perangkat system computer.
Network Engineer : Bertugas di bidang teknis jaringan computer dari
maintenance sampai pada troubleshooting.
3. Operational System Information
EDP Operator : Bertugas mengoperasikan program-program yang
berhubungan dengan Electronic Data Processing (EDP) di perusahaan atau
organisasi lainnya.
System administrator : Bertugas melakukan administrasi terhadap system,
pemeliharaan system, wewenang mengatur hak akses terhadap system dan
yang berhubungan dengan pengaturan operasional system.
MIS Director : Memiliki wewenang paling tinggi terhadap sebuah system
informasi, manajemen system tersebut secara keseluruhan, baik hardware
maupun software dan sumber daya manusianya.
4. Research and Development(R&D)
Research and development ini bertugas untuk pengembangan bisnis teknologi
informasi.

2.2 Pekerjaan di bidang teknlogi informasi sebagai sebuah profesi


Untuk mengatakan apakah suatu pekerjaan termasuk profesi atau bukan, kriteria tersebut
harus diuji. Demikian juga dengan pekerjaan dibidang computer. Sebagai contoh, akan dikaji
apakah pekerjaan software engineer bias digolongkan sebagai sebuah profesi. Software
engineer melakukan aktifitas engineering (analisa, rekayasa, spesifikasi, implementasi, dan
validasi) untukmenghasilkan produk berupa perangkat lunak yang digunakan untuk
memecahkan masalah diberbagai bidang. Kemudian, untuk bias melaksanakan tugas sebagai
software engineer, seseorang harus memiliki latar belakang pendidikan tertentu yang
memberikan bekal untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan benar. Selain itu , setelah
lulus dari pendidikan , seorang engineer software juga dituntut harus memiliki pengalaman
cukup dalam pekerjaan ini melalui keikutsertaannya sebagai pekerja magang dalam proyek.
Julius Hermawan (2003), mencatat dua karakteristik yang dimiliki software engineer
sehingga pekerjaan itu layak disebut sebuah profesi. Dua karakteristik itu adalah kompetensi
dan adanya tanggung jawab pribadi. Seorang software engineer perlu terus mengembangkan
bidang ilmu dan pengembangan perangkat lunak misalnya:

a. Bidang ilmu metodologi pengembangan perangkat lunak.


b. Manajemen sumber daya
c. Mengelola kelompok kerja
d. Komunikasi Seorang

software engineer idealnya merupakan seseorang yang memiliki pendidikan formal


setingkat sarjana atau diploma dengan ilmu yang merupakan gabungan dari bidang-bidang
seperti :
a. Ilmu Komputer (Computer science)
Menurut CSAB (Computing Science Acceditation Board) definisiilmu computer adalah ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan computer dan komputasi.

b. Teknik Rekayasa (Engineering)


Ilmu tentang rekayasa adalah ilmu yang mempelajari analisa, rekayasa,spesifikasi, dan
validasi untuk menghasilkan produk yang digunakan untukmemecahkan masalah dalam
berbagai bidang .

c. Teknik Industri (Industrial Engineering)


Teknik Industri merupakan bidang teknikilmu yang mempelajaririset operasi, perencanaan
produksi, pengendalian kualitas, serta optimasi proses dan sumber daya untuk mencapai
keberhasilan proses industry.
d. Ilmu Manajemen.
Ilmu manajemen merupakan ilmu yang sangan dibutuhkan terutama dalam mengelola
manusia dan kelompok kerja serta melakukan manajemen proyek.

2.3 pekerjaan di bidang teknologi informasi standar pemerintah


Mengingat pentingnya teknologi informasi bagi pembangunan bangsa maka pemearintah pun
merasa perlu membuat standarisasi pekerjaan dibidang teknologi informasi bagi
pegawainya.Institusi pemerintah telah mulai melakukan klasifikasi pekerjaan dalam bidang
teknologi informasi sejak tahun 1992.Klasifikasi pekerjaan ini mungkin masih belum dapat
mengakomodasi klasifikasi pekerjaan pada teknologi informasi secara umum. Terlebih kagi,
deskripsi pekerjaan masih kurang jelas dalam membedakan setiap sel pekerjaan.
Pegawai Negri Sipil yang bekerja dibidang teknologi informasi, disebut pranata computer.
Beberapa penjelasan tentang pranata computer sebagai berikut :

1. Pengangkatan Pejabat Pranata Komputer

Pengangkatan Pegawai Negri Sipil dalam jabatan Pranata Komputer ditetapkan oleh
Mentri, Jaksa Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi / Tinggi Negara.
Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1.

2. Syarat-Syarat Jabatan Pranata Komputer

Bekerja pada satuan organisasi instansi pemerintah dan bertugas pokok membuat,
memelihara dan mengembangkan dan mengambangkan system dan atau program
pengelolahan dengan computer.
Berijazah serendah-rendahnya Sarjana Muda / D3 atau yang sederajat.
Memiliki pendidikan dan atau latihan dalam bidang computer dan pengalaman
melakukan kegiatan di bidang computer.
Memiliki pengetahuan dan atau pengalaman dalam bidang tertentu yang
berhubungan dengan bidang computer.
Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai baik
3. Jenjang dan Pangkat Pranata Komputer

4. Pembebasan sementara Pranata Komputer

Untuk tetap berada pada jalur profesionalitasnya, pemerintah juga menetapkan bahwa
Pranata Komputer harus dapat mengumpulkan angka kredit minimal. Angka kredit
minimal yang harus dikumpulkan adalah :

1. Asisten Pranata Komputer Madya sebanyak 20 angka kredit


2. Asisten Pranata Komputer sebanyak 20 angka kredit
3. Ajun Pranata Komputer Muda Sebanyak 20 angka kredit
4. Ajun Pranata Komputer Madya sebanyak 50 angka kredit
5. Ajun Pranata Komputer sebanyak 50 angka kredit
6. Ahli Pranata Komputer Pratama sebanyak 100 angka kredit
7. Ahli Pranata Komputer Muda sebanyak 100 angka kredit
8. Ahli Pranata Komputer Madya sebanyak 150 angka kredit
9. Ahli Pranata Komputer Utama Pratama sebanyak 150 angka kredit
10. Ahli Pranata Komputer Utama Muda sebanyak 150 angka kredit

5. Pemberhentian dari Jabatan Pranata

Komputer Pejabat Pranata Komputer diberhentikan dari jabatannya, apabila Pejabat


Pranata Komputer yang telah dibebaskan sementara dari jabatannya tidak dapat
mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan dalam waktu 3 tahun setelah
pembebasan sementara.Selain itu, Pejabat Pranata Komputer juga dapat diberhentikan
dari jabatannya, apabila Pejabat Pranata Komputer dijatuhi hukuman disiplin Pegawai
Negri Sipil berdasarkan peraturan Pemerintah No.30 tahun 1980 dengan tingkat
hukuman disiplin berat yang telah mempunyai kekuatan hokum yang tetap.

2.4 Standar profesi teknologi informasi menurut IPKIN SRIGPS dan SEARCC

Indonesa kini telah memasuki era perdagangan bebas. Dalam era perdagangan bebas, akan
terjadi pergerakan tenaga kerja secara bebas (free movement of people) antar negara. Saat
ini dalam WTO (World Trade Organization) telah diatur 40 profesi yang akan bebas
terbuka untuk semua negara. Beberapa jenis profesi dikelompokkan dalam 6 kelompok
profesi yang meliputi: pengacara, akuntan, profesional services, personal computer
services, tourism services, dan medicine services. Pada tahun 2020, seluruh standard
profesi diharapkan sudah dapat diterapkan. Kompetisi akan terbuka di seluruh dunia.

Komponen pokok yang harus diperhatikan dalam menentukan standar profesi adalah
kompetensi. Kompetensi di sini mencakup :

Pendidikan yang berkaitan dengan profesinya.


Pengetahuan dan ketrampilan di bidang yang bersangkutan.
Working attitude (sikap kerja).
Kemampuan komunikasi dan sosial serta training.

Institusi pemerintah di Indonesia telah mulai melakukan klasifikasi pekerjaan dalam


bidang teknologi informasi ini. Klasifikasi pekerjaan ini telah diterapkan sejak 1992. Tetapi
bagaimanapun juga, klasifikasi pekerjaan ini masih belum dapat mengakomodasi
klasifikasi pekerjaan pada teknologi informasi. Terlebih lagi, deskripsi pekerjaan setiap
klasifikasi pekerjaan masih tidak jelas dalam membedakan setiap sel pekerjaan. Beberapa
perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah mempunyai klasifikasi pekerjaannya sendiri.

Salah satu kegiatan SEARCC adalah SRIG-PS (Special Regional Interest Group on
Profesional Standardisation), yang mencoba merumuskan standardisasi pekerjaan di dalam
dunia Teknologi Informasi. Untuk keperluan tersebut, pada tahun ini IPKIN terlibat dalam
proses perumusan standardisasi yang akan digunakan di region ini. SRIG-PS dibentuk
karena adanya kebutuhan untuk menciptakan dan menjaga standard profesional yang tinggi
dalam dunia Teknologi Informasi, khususnya ketika sumber daya di region ini memiliki
kontribusi yang penting bagi kebutuhan pengembangan TI secara global. SRIG-PS
diharapkan memberikan hasil sebagai berikut :

Kode Etik.
Klasifikasi pekerjaan dalam bidang Teknologi Informasi.
Panduan metoda sertifikasi dalam TI.
Promosi dari program yang disusun oleh SRIG-PS di tiap negara anggota SEARCC.
Pada pertemuan yang ke empat di Singapore, Mei 1994, tiga dari empat point tersebut
hampir dituntaskan dan telah dipresentasikan pada SEARCC 1994 di Karachi. Dalam
pelaksanaannya kegiatan SRIG-PS ini mendapat sponsor dari Center of International Co
operation on Computerization (CICC). Hasil kerja tersebut dapat diperoleh di Central Academy
of Information Technology (CAIT), Jepang. Pelaksanaan SRIG-PS dilakukan dalam 2 phase.
Phase 1, hingga pertemuan di Karachi telah diselesaikan. Kini memasuki phase ke 2 hingga
diselesaikannya panduan model SRIG-PS, phase ke 2 ini telah diselesaikan di SEARCC 97 di
New Delhi.

Kegiatan ini telah dimulai, dan beberapa bagian dokumen telah diterjemahkan. Bagian-
bagian tersebut adalah klasifikasi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan. Juga beberapa usulan dan
bahasan yang berkaitan dengan permasalahan standardisasi profesi ini telah disusun.
Standardisasi profesi ini akan menuju ke suatu model sertifikasi. Sertifikasi ini memiliki tujuan
untuk :

Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi.


Membentuk standar kerja TI yang tinggi.
Pengembangan profesional yang berkesinambungan.

Sedangkan bagi tenaga TI profesional tersebut Sertifikasi ini merupakan pengakuan akan
pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji), Perencanaan karir Profesional
development Meningkatkan international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika
tenaga TI tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional. Perusahaan akan mengakui
keahliannya apabila telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut.

STANDARISASI PROFESI TI MENURUT SRIG-PS SEARCC

SEARCC ( South East Asia Regional Computer Confideration) merupakan suatu badan
yang beranggotakan himpunan profesianal IT yang terdiri dari 13 negara. SEARCC dibentuk
pada februari 1978 di Singapura oleh 6 ikatan computer dari Negara Negara tetangga seperti
Hongkong, Indonesia, Malaysia, Philipina, Singapura dan Thailand. Indonesia sebagai
anggota SEARCC telah turut aktif serta dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakanoleh
SEARCC. Salah satunya adalah SRIG-PS (Spesial Regional Internet Groups on Profesional
Standaritation), yang mencoba merumuskan standarisasi pekerjaanmdalam dunia teknologi
informasi. Dapat dilihat jenis pekerjaan dibidang TI yang direkomendasikan SRIGPS
SEARCC antara lain meliputi :
a.Programmer Merupakan bidang pekerjaan untuk melakukan pemrograman computer
terhadap suatu system yang telah dirancang sebelumnya.
b.Sistem Analist Merupakan bidang pekerjaan untuk melakukan analisis dan desain terhadap
sebuah system sebelum dilakukan implementasi atau pemrograman lebih lanjut.
c.Project Manager Merupakan pekerjaan untuk melakukan manajemen terhadap proyek-
proyek berbasis system informasi. Level ini adalah level pengambil keputusan.
d.Instructor Berperan dalam melakukan bimbingan, pendidikan dan pengarahan baik terhadap
anak didik maupun pekerja level dibawahnya.
e.Specialist Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus.

Pekerjaan spesialis menurut model SEARCC ini terdiri dari:


- Data Comunication
- Database
- Quality Assurances
- IS Audit
- System Software Support
- Distributed system
- System Integration

Posisi programmer dan system analyst adalah dua dari beberapa posisi terdepan yang banyak
di cari oleh perusahaan-perusahaan. Jika lulusan TI lebih mengincar bidang kerja yang sesuai
keahliannya, yaitu programmer dan system analyst, mereka harus memperhatikan kualifikasi
utama, yaitu technical knowledge dan technical skill. Di samping dua posisi tersebut, posisi
IT sales juga merupakan salah satu posisi yang banyak dicari perusahaan. Pada posisi sales,
para professional dibidang teknologi informasi tentunya memiliki kelebihan dengan adanya
penguasaan TI yang baik sebagai product knowledge.
BAB 3
KESIMPULAN
Posisi tenaga kerja di bidang teknologi informasi (TI) sangat bervariasi, menyesuaikan
skala bisnis dan kebutuhan pasar, Secara Umum pekerjaan di bidang Teknologi Informasi
dibagi menjadi 4 Kelompok :
1. Software Engineer
2. Hardware Engineer
3. Operational System Information
4. Research & Development(R&D)

Untuk mengatakan apakah suatu pekerjaan termasuk profesi atau bukan, kriteria tersebut
harus diuji. Demikian juga dengan pekerjaan dibidang computer. Sebagai contoh, akan dikaji
apakah pekerjaan software engineer bias digolongkan sebagai sebuah profesi. Software
engineer melakukan aktifitas engineering (analisa, rekayasa, spesifikasi, implementasi, dan
validasi) untukmenghasilkan produk berupa perangkat lunak yang digunakan untuk
memecahkan masalah diberbagai bidang. Kemudian, untuk bias melaksanakan tugas sebagai
software engineer, seseorang harus memiliki latar belakang pendidikan tertentu yang
memberikan bekal untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan benar. Selain itu , setelah
lulus dari pendidikan , seorang engineer software juga dituntut harus memiliki pengalaman
cukup dalam pekerjaan ini melalui keikutsertaannya sebagai pekerja magang dalam proyek.

Mengingat pentingnya teknologi informasi bagi pembangunan bangsa maka pemearintah


pun merasa perlu membuat standarisasi pekerjaan dibidang teknologi informasi bagi
pegawainya.Institusi pemerintah telah mulai melakukan klasifikasi pekerjaan dalam bidang
teknologi informasi sejak tahun 1992.Klasifikasi pekerjaan ini mungkin masih belum dapat
mengakomodasi klasifikasi pekerjaan pada teknologi informasi secara umum. Terlebih kagi,
deskripsi pekerjaan masih kurang jelas dalam membedakan setiap sel pekerjaan.

Komponen pokok yang harus diperhatikan dalam menentukan standar profesi adalah
kompetensi. Kompetensi di sini mencakup :

Pendidikan yang berkaitan dengan profesinya.


Pengetahuan dan ketrampilan di bidang yang bersangkutan.
Working attitude (sikap kerja).
Kemampuan komunikasi dan sosial serta training.

Anda mungkin juga menyukai