Anda di halaman 1dari 8

Etika Profesionalisme dalam bidang Teknologi Informasi

by Unknown on 17.10 No comments


Etika Profesionalisme dalam bidang Teknologi Informasi
Etika Profesionalisme dalam bidang Teknologi Informasi
Etika profesionalisme dalam dunia kerja, sangat beragam sebelum membahas
tentang Etika dan Profesionalisme dalam dunia kerja, akan terlebih dahulu
membahas apa itu Etika, Profesi dan Profesionalisme baru setelah itu akan di bahas
secara bersama secara keseluruhan apa itu etika profesionalisme dalam dunia kerja,
dan mengapa etika dan profesionalisme sangat di butuhkan dalam dunia kerja.
PENGERTIAN ETIKA Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk
manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.
PENGERTIAN PROFESI Belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi
karena tidak ada standar pekerjaan/tugas yang bagaimanakah yang bisa dikatakan
sebagai profesi. Ada yang mengatakan bahwa profesi adalah “jabatan seseorang
walau profesi tersebut tidak bersifat komersial”. Secara tradisional ada 4 profesi
yang sudah dikenal yaitu kedokteran, hukum, pendidikan, dan kependetaan.
PROFESIONALISME Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib
dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik. Ciri‐ciri profesionalisme:
1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang
bersangkutan dengan bidang tadi.
2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah
dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil
keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta
terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam
memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.

Etika Profesionalisme IT Ciri-ciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh seorang


IT berbeda dari bidang pekerjaan yang lainnya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut
:
1. Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang
berhubungan dengan bidang pekerjaan IT Seorang IT harus mengetahui dan
mempraktekkan pengetahuan IT-nya ke dalam pekerjaannya.
2. Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau Program.
3. Bekerja di bawah disiplin kerja
4. Mampu melakukan pendekatan disipliner
5. Mampu bekerja sama
6. Cepat tanggap terhadap masalah client.
Profesionalisme Kerja Bidang IT
Secara umum pekerjaan bidang teknologi informasi terbagi menjadi 4 kelompok :
a. Kelompok Pertama,yang bergelut dengan software,yaitu: Sistem
analis,programer,web designer,web programer
b. Kelompok kedua, yang bergelut dengan hardware, yaitu: Technical engineer dan
networking engineer
c. Kelompok ketiga, yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi,yaitu:
EDP operator, System Administrator, MIS Director
d. Kelompok Keempat, yang berkecimpung dalam pengembangan
bisnis teknologi Informasi
Model SEARCC untuk pembagian job dalam lingkungan TI merupakan model 2
dimensi yang mempertimbangkan jenis pekerjaan dan tingkat keahlian ataupun
tingkat pengetahuan yang dibutuhkan. Model tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut
Setiap jenis pekerjaan dari skema diatas masing-masing memiliki tingkatan, yaitu:
a. Supervised (terbimbing), 0-2 tahun pengalaman, masih butuh pengawasan dan
petunjuk
b. Moderately supervised (Madya),3-5 tahun pengalaman,masih perlu dibimbing
c. Independent/Managing (mandiri), tidakmembutuhkan bimbingan
Beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan klasifikasi job model SEARCC:
a. Cross Country,Cross-enterprise applicability, job harus relevan dengan kondisi
region yang memiliki kesamaan pemahaman.
b. Function oriented bukan tittle oriented, gelar bisa berbeda, yang penting fungsi
nya sama.
c. Testable/Certifiable, job dapat diukur atau diuji.
d. Applicable, fungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada mayoritas
profesional TI di region masing-masing.
Instruktur
Instruktur IT adalah seorang yang memiliki kopetensi dan tanggung jawab proses
belajar mengajar atau melatih dibidang Teknologi Informasi. Instruktur IT harus
memiliki kombinasi kemampuan menguasai pengetahuan tentang software dan
hardware yang menjadi tanggung jawabnya. Instruktur berperan melakukan
bimbingan, pendidikan dan pengarahan terhadap anak didik.
System Developer
Merupakan bidang keahlian dibidang pengembangan sistem informasi.
System Developer ini mencakupi 3(tiga) bidang keahlian, yaitu :
- Programer
- System Analyst
- Project Manager
Programmer
Seorang pengembang perangkat lunak atau orang yang menulis perangkat lunak
computer.
Istilah programmer komputer dapat mengacu pada suatu spesialis area computer
programming atau pada suatu generalist kode untuk macam-macam perangkat
lunak. Orang praktisi atau berprofesi secara resmi terhadap programming dikenal
juga sebagai seorang analis programmer, insinyur perangkat lunak, ilmuwan
komputer, atau analis perangkat lunak. Suatu bahasa komputer utama programmer
( Java, C++, dll).
REAL PROGRAMER
Real Programer atau “Hardcore” Programer adalah seorang programer yang
menjauhkan diri dari hal yang modern atau tidak menggunakan graphical tools
seperti IDE (Integrated Development Environment) dan lebih condong mengarah
penggunaan bahasa assembler atau kode mesin, dan semakin dekat dengan
perangkat keras.
Bahasa pemrograman yang digunakan biasanya seperti :
- Java
- C / C++
- C#
- FOLTRAN
Sistem Analist
Seseorang yang memiliki Tugas dan tanggung jawab secara umum sebagai berikut
:
1. Meneliti Kebutuhan manajemen, mengenai penggunaan peralatan pengolahan
data yang terintegrasidan proses.
2. Investigasi, merencanakan, meralisasikan, menguji dan debugs sistem perangkat
lunak.
3. Merencanakan, mengkoordinir, dan menjadwalkan investigasi, studi kelayakan
dan survei, termasuk evaluasi ekonomi dari pengolahan data dan mesin aplikasi
otomatis yang ada dan
mengusulkan.
4. Mengambil bagian didalam perencanaan anggaran pembelian perangkat keras
dan lunak dan monitoring untuk pemeliharaan perangkat keras dan lunak.
5. Menyediakan pelatihan dan instruksi ke para pemakai dan karyawan lain dan
menyediakan prosedur untuk pekerjaan.

Sistem Analist bertugas melakukan pengumpulan keterangan dari para user serta
manajemen dalam rangka memperoleh bahanbahan utama bagi perancangan sistem
yang ditugaskan
kepadanya. Bahan-bahan tersebut akan digunakan sebagai kriteria ruang lingkup
dari sistem yang akan dibuatnya. Semua bahan tadi dikumpulkan dalam fase analisa
sistem, sehubungan dengan adanya kebutuhan manajemen akan adanya sistem baru
yang lebih memenuhi kebutuhan sistem informasi bagi pengelolaan perusahaan
(bisnis) yang bersangkutan. Selanjutnya, berdasarkan bahan-bahan yang
diperolehnya tadi, seorang Sistem Analis akan melakukan perancangan sistem baru.
Dalam proses perancangan sistem tersebut, maka sejumlah panduan dasar berikut
dapat digunakannya sebagai pangkal tolak bekerja (merancang sistem) tersebut.
Project Manager
Seseorang yang mempunyai keseluruhan tanggung jawab untuk pelaksanaan dan
perencanaan dan mensukseskan segala proyek. Sebutan Project Manager ini
digunakan dalam industri konstruksi, arsitektur dan banyak jabatan berbeda yang
didasarkan pada produksi dari suatu produk atau jasa.
Manager proyek harus memiliki suatu kombinasi ketrampilan yang mencakup
suatu kemampuan untuk menembus suatu pertanyaan, mendeteksi asumsi, tidak
dinyatakan dan tekad konflik hubungan antar pribadi seperti halnya ketrampilan
manajemen yang lebih sistematis.Dalam hal ini, terdapat 2(dua) macam sertifikasi
yang berkenaan dengan Profesionalisme Project Manager, yaitu:
1. Certified Project Manager (CPM)
2. Project Management Professional (PMP) Certifications.
Spesialisasi
Didalam dunia IT, memiliki beberapa spesialisasi dalam profesionalisme kerja,
diantaranya yaitu:
1. Spesialisasi Bidang System Operasi dan Networking
• System Enginer
• System Administrator
2. Spesialisasi Bidang Pengembangan Aplikasi dan Database
• Application Developer
• Database Administrator
3. Spesialisasi Audit dan Keamanan Sistem Informasi
• Information System Auditor
• Information Security Manager
ETIKA PROFESIONALISME DI BIDANG IT
Etika Profesi Bidang IT
Etika profesi adalah norma-norma, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang
harus dipenuhi oleh sekelompok orang yang disebut kalangan profesional. Lalu
siapakah yang disebut profesional itu? Orang yang menyandang suatu profesi
tertentu disebut seorang profesional.
Kode Etik Seorang Profesional Teknologi Informasi ( TI )
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau
norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI
dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta
organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang
profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program
aplikasi. Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa
hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinyadigunakan
oleh kliennya atau user; iadapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program
aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem
kerjanya(misalnya: hacker, cracker, dll).
Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk
mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. Kita
mempunyai tanggung jawab manajerial. Kita harus menerima tanggung jawab
secara etis seiring dengan aktivitas pekerjaan. Hal itu termasuk melaksanakan peran
kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem
bisnis dalam organisasi.
Sebagai seorang manajer atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab kita
untuk membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan penggunaan
teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis yang harus
dipertimbangkan.
Kode Etik Profesi Bidang Teknologi Informatika
a. Kode Etik Seorang Profesional Teknologi Informasi (TI)
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai
prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau
developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi
serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang
profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program
aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa
hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan
oleh kliennya atau user dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program
aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya
(misalnya: hacker, cracker, dll).
b. Kode Etik Pengguna Internet
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah:
· Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung
berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
· Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi
menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA),
termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan
serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi
lain.
· Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi
untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan
ketentuan internasional umumnya.
· Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah
umur.
· Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi
dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan
cracking.
· Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara
atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus
mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk
melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung
jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
· Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya
(resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
· Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat
internet umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi
situsnya.
· Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat
melakukan teguran secara langsung.
c. Etika Programmer
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para programmer adalah:
· Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.
· Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan
sengaja.
· Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja
untuk membingungkan atau tidak akurat.
· Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta
kecuali telah membeli atau meminta ijin.
· Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh
pihak kedua tanpa ijin.
· Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
· Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam
suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapat ijin.
· Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode
programmer lain untuk mengambil keunutungan dalam menaikkan status.
· Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.
· Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja
· Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
· Tidak boleh mempermalukan profesinya.
· Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
· Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya
programmer akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
· Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.
contoh ciri - ciri profesionalisme di bidang IT adalah :
1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis Profesional diasumsikan
mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang
berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
2. Asosiasi profesional Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para
anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya.
Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi
anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif Profesi yang prestisius biasanya memerlukan
pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada
persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
5. Pelatihan institutional Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti
pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis
sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui
pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
6. Lisensi Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga
hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7. Otonomi kerja Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan
teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
8. Kode etik Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya
dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9. Mengatur diri Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa
campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior,
praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
10. Layanan publik dan altruisme Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya
dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan
dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
11. Status dan imbalan yang tinggi Profesi yang paling sukses akan meraih status
yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut
bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai