Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

JENIS-JENIS PROFESI IT

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu


Mata Kuliah Etika Profesi
Dosen Pengampu: Suharsono, S.Kom., M.Kom.

Disusun Oleh:
Anggi Syahrul Kurniawan (NIM: 3202016023)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahwa seiring dengan perkembangan jaman, pekerjaan saat ini yang tersedia semakin
bervariasi dan banyak saingannya. Bidang teknologi dan informasi (IT) merupakan salah
satu
bidang pekerjaan atau karir yang semakin hari semakin berkembang dan banyak
peminatnya. Hal ini didukung oleh semakin berkembangnya penggunaan software/hardware
yang dipakai dalam organisasi perusahaan maupun industri. Selain itu berkembangnya
penggunaan internet, website dan penunjang bisnis bersifat E (e-Businees, e-Learning, e-
Commerce, dll) semakin menambah variasi ini dengan banyaknya alternatif yang bisa
digunakan dalam kaitannya dengan pengembangan potensi seseorang.
Oleh karena itu, dunia lapangan kerja semakin banyak membutuhkan para professional
yang bergelut dibidang Teknologi Informasi. Posisinya pun sangat bervariasi, tergantung
dari
skala bisnis atau usaha instansi/perusahaan/ lembaga yang bersangkutan. Semakin besar dan
kompleks suatu instansi, biasanya posisi dan pekerjaan yang dibutuhkan pun makin
beragam.
Saat ini ada banyak aneka profesi di bidang IT atau Teknologi Informasi. Perkembangan
dunia
IT telah melahirkan bidang baru yang tidak terlepas dari tujuan utamanya yaitu untuk
semakin
memudahkan manusia dalam melakukan segala aktivitas. Munculnya bidang IT yang baru
juga memunculkan profesi di bidang IT yang semakin menjurus sesuai dengan keahlian
masing-masing.
Istilah profesi dalam kehidupan sehari-hari sering kali digunakan untuk menunjukkan
tentang pekerjaan seseorang. Misalnya seseorang yang memiliki keahlian untuk
memproduksi
perangkat lunak mulai dari tahap awal spesifikasi system sampai pemeliharaan sistem
setelah
digunakan, maka seseorang tersebut memiliki profesi sebagai Spfware Engineer. Jadi istilah
profesi dalam konteks ini sama artinya dengan pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang
dalam kehidupan sehari-hari.
Kurangnya pemahaman makna profesi pada kehidupan sehari-hari, maka diperlukan
suatu
pelurusan pemahaman dalam memaknai arti profesi. Karena dalam kenyatannya tidak semua
pekerjaan yang di lakukan seseorang atau masyarakat dapat disebut sebagai profesi. Namun
hanya pekerjaaan-pekerjaan yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu saja yang dapat di
katakana sebagai profesi dan tidak semua pekerjaan dikatakan sebagai profesi.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui profesi di bidang IT
2. Untuk mengetahui perbandingan Profesi IT di Indonesia dengan Negara lain
3. Untuk mengetahui Lembaga yang melaksanakan sertifikasi dalam bidang IT

C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengenal profesi di bidang IT
2. Mengenal bagaimana perbandingan Profesi IT di Indonesia dengan Negara lain
3. Mengenal Lembaga yang melaksanakan sertifikasi di bidang IT

D. Metodeologi Penulisan
Metodeologi penulisan melalui pencarian informasi menggunakan akses internet melalui
sumber website, jurnal dan ebook.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profesi di bidang IT
Secara umum, pekerjaan di bidang IT setidaknya terbagi dalam 4 kelompok sesuai
bidangnya yaitu :
1. Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software),
baik mereka yang merancang sistem operasi, database maupun sistem aplikasi. Pada
llingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti misalnya:
- Sistem Analis, merupakan orang yang bertugas menganalisa sistem yang akan
diimplementasikan mulai dari menganalisa sistem yang ada, kelebihan
kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan di
kembangkan.
- Programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan
sistem analis, yaitu membuat program (baik aplikasi maupun sistem operasi) sesuai
dengan sistem yang dianalisa sebelumnya.
- Web Designer, merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk
studi kelayakan, analis dan desain terhadap suatu pembuatan proyek.
- Web Programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancagan
web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah
dirancang sebelumnya.
2. Kelompok kedua,adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware).
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
- Technical engenieer, sering juga disebut teknisi yaitu orang yang berkecimpung
dalam bidang teknik, baik mengenal pemeliharaan maupun perbaikan perangkat
sistem computer
- Networking engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknisi
jaringan komputer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
3. Kelompok ketiga adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem
informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:
- EDP Operator adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang
berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah
perusahaan atau organisasi lainnya.
- Sistem Administrator merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi
terhadap sistem melakukan pemeliharaan sstem, memiliki kewenangan mengatur
hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan
operasional sebuah sistem.
- MIS Director, merupakan orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap
sebuah sistem informasi, melakukan manajemen terhadap sistem tersebut secara
keseluruhan baik perangkat keras, perangkat lunak maupun SDM nya.
4. Kelompok keempat, adalah mereka yang berkecimpung di pengembangan bisnis IT.
Pada bagian ini, pekerjaan diidentifikasikan oleh pengelompokkan berbagi sektor di
industri IT.

B. Perbandingan Profesi IT di Indonesia dengan Negara lain


1. Amerika, Model Association for Computing Machinery (ACM) ACM merupakan
sebuah serikat ilmiah dan pendidikan komputer pertama di dunia yang didirikan pada
tahun 1947. Anggota ACM sekitar 78.000 terdiri dari para profesional dan para pelajar
yang tertarik akan komputer. ACM bermarkas besari di Kota New York. ACM memiliki
empat “Dewan (boards)” yang membuat berbagai komite dan sub kelompok. Dewan ini
bertugas untuk membantu staf utama dalam menjaga kualitas layanan dan produk.
Dewan tersebut adalah :
- Publications
- SIG (Special Interest Group) Governing Board
- Education
- Membership Services Board
Pesaing utama ACM adalah IEEE Computer Society. Sulit untuk membedakan
perbedaan keduanya secara akurat. ACM berfokus pada ilmu komputer teoritis dan
aplikasi pengguna akhir. Namun, IEEE lebih memfokuskan pada perangkat keras dan
masalah standardisasi. Perbedaan lainnya, ACM bagi para ilmuwan komputer dan IEEE
untuk insinyur listrik, walaupun sub kelompok IEEE terbesar adalah yang Computer
Society. Tentu saja, ada yang signifikan tumpang tindih antara kedua organisasi, dan
mereka kadang-kadang bekerjasama dalam proyek-proyek seperti pengembangan
kurikulum ilmu komputer. Model ACM ini terlalu berorientasi ke hardware sehinggga
kurang cocok untuk profesi Teknologi Informasi.
2. Inggris, Model British Computer Society (BCS) BCS merupakan suatu model yang
komprehensif, tetap berlangsung dan mudah dipahami. Namun, bukan suatu sistem
sertifikasi, melainkan suatu model yang menjadi acuan program pengembangan
profesi. Sertifikasi model ini hanya meliputi beberapa fungsi dari sistem spesialis,
prog rammer, dan sistem analis.
Model BCS mengklasifikasikan pekerjaan IT ke dalam beberapa tingkatan, yaitu:
Level 0. Unskilled Entry Level
- Standard Entry Level
- Initially Trainded Practitioner Level
- Trained Practitioner Level
- Fully Skilled Practitioner Level
- Experienced Practitioner/Manager Level
- Specialist Practitioner/Manager Level
- Senior Specialist/Manager Level
- Principal Specialist/Experienced Manager Level
- Senior Manager/Director Setiap sel dari model BCS/ISM ditentukan berdasarkan
Latar belakang akademik, pengalaman dan tingkatan keahlian, Tugas dan atribut,
dan Pelatihan yang dibutuhkan.
3. Jepang, Model Japan Information Technology Engineer Examination (JITEE) yaitu
Model JITEE ini komprehensif, tetapi tidak ada yang tertulis dalam bahasa Inggris.
Berdasarkan kemungkinan yang tercocok pemetaan dilakukan terhadap model BCS,
dan Japan IT Engineer Model.Model ini mendefenisikan setiap cellberdasarkan atas
fungsi, pengalaman, serta pengetahuan ,keahilian, dan kemampuan. Sertifikasi dari
model ini melakukan pemetaan cukup komprehensif dengan model SRIG-PS.
4. Australia, Australian Computer Society Certification Scheme(ACS)
Sistem ACS dibentuk pada tahun 1965 dan merupakan satu-satunya himpunan TI
di Australia. ACS beranggotakan sekitar 15.500 orang, sehingga termasuk salah satu
himpunan komputer terbesar di dunia berdasarkan per kapita. Sertifikasi pada sistem
ini hanya meliputi beberapa area saja .
Materi yang diujikan pada sistem sertifikasi tersebut terdiri dari 2 subjek utama
trend TI, legal bisinis, issue etik, dan Spesialis dalam area Project
Manajement,Applications Planning, System Integration, dan Data Communication.
Skema ini memiliki kesesuaian dengan model SRIG-PS yaitu : Data Communication
Specialists dan System Integration Specialist. ACS merencanakan untuk
mengembangkan sertifikasi untuk Security Specialist.
ACS Certification System ini ditawarkan melalui proses belajar jarak jauh melalui
Deakin University. Dan pusat-pusat ujian tersebar di negara-negara anggota
SEARCC seperti : Auckland, Hong Kong, Jakarta, Johor Baru, Kelantan Kota
Kinibalu, Kuala Lump ur, Penang, Singapore, Wellington. Biaya untuk mengikuti
pelatihan dan ujian ACS ini sekitar $400.00. Setiap pemegang sertifikat wajib
mengikuti re-sertifikasi setelah 5 tahun. Ini dapat dilakukan dengan duduk mengikuti
ujian ulang atau dengan mengikuti 30 jam profesional development, mela lui
Practising Computer Profesional Scheme.
5. Singapura, menggunakan Singapore Computer Society (Profesional Code of
Conduct)
Pada model Singapore ini juga dilakukan pembagian berdasarkan tingkatan
senioritas. Misalnya tingkatan pada System development -nya, yaitu:
- Programmer
- Analyst/Programmer
- Senior Analyst/Programmer
- Principal Analyst/Programmer
- System Analyst
- Senior System Analyst
- Principal System Analyst
- Development Manage.
6. Malaysia, menggunakan Malaysian Computer Society (Code of Profesional
Conduct)
Model Malaysia ini mirip dengan model Singapore membedakan posisi pekerjaan
pada berbagai sektor bisnis. Namun, keduanya memuliki perbedaan dalam
melakukan ranking senioritas, misalnya tingkatan untuk System Development-nya
adalah:
- Programmer
- System Analyst/Designer
- System Development Executive
Model Singapore dan Malaysia memiliki banyak kesamaan dan dapat diintegrasi,
dengan pembagian sebagai berikuti :
- System Development
- Computer Operations
- Sales, Marketing and Services
- Education and Trainings
- Research and Developments
- Spesialist Support
- Consultancy
C. Lembaga yang melaksanakan sertifikasi di bidang IT
Sertifikasi profesional pada dasarnya memiliki 3 model, yaitu :
- Dikembangkan oleh Profesional Society, sebagai contoh British Computer Society
(BCS), Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer
Confederation (SEARCC) etc
- Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai contoh Linux Profesional, SAGE
(System Administration Guild), CISA(IS Auditing) [http://www.isaca.org/]
- Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE
(Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh
sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor
tersebut.
Lembaga yang Melakukan Sertifikasi, yaitu :
- LSP-Telematika
LSP Telematika dibentuk oleh pemerintah dan setelah terbentuk harus dilaksanakan
oleh komunitas Telematika dan bersifat independen. Bertugas menyelenggarakan
standarisasi kompetensi kerja, menyiapkan materi uji serta mengakreditasi unit-unit
Tempat Uji Kompetensi dan menerbitkan Sertifikasi Kompetensi bidang Telematika.
Keuntungan Sertifikasi di LSP-Telematika adalah LSP Telematika merupakan
lembaga yang bersifat independen dan profesional dalam menyelenggarakan
standarisasi, uji kompetensi dan sertifikasi bagi para profesional di bidang telematika.
Dalam perkembangannya, LSP Telematika menjadi rujukan profesionalisme bagi
industri telematika di dalam dan luar negeri. Sertifikat yang dikeluarkan LSP
Telematika merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan
uji kompetensi.
- LSP-TIK
Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Indonesia
(LSP TIK) didirikan pada tanggal 1 Mei 2007, dengan tujuan untuk memenuhi
tersedianya pengakuan tenaga yang kompeten di bidang teknologi informasi dan
telekomunikasi. Perkembangan teknologi informasi yang cepat dan dengan adanya
kebutuhan tenaga kerja profesional maka dibutuhkan pengakuan kompetensi para
tenaga profesional baik nasional ataupun internasional. Pengakuan tersebut bisa
diperoleh jika telah dinyatakan kompeten dalam bidang informasi dan komunikasi oleh
sebuah lembaga yang mendapatkan lisensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi
Profesi).
LSP TIK merupakan lembaga yang telah memiliki lisensi dari BNSP (Keputusan
Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 19/BNSP/VII/2007) untuk melakukan proses
pembuktian bahwa seorang tenaga yang profesional benar-benar kompeten dalam
bidang kompetensinya. Sehingga tenaga professional tersebut mendapatkan pengakuan
Kompetensi profesi yang dimilikinya baik secara Nasional ataupun Internasional.
Pembuktian kompetensi yang dilakukan oleh LSP TIK berdasarkan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang merupakan rumusan kemampuan profesi
seseorang yang mencakup seluruh aspek yang diperlukan untuk menentukan
kompetensi seseorang, misalnya pengetahuan, ketrampilan, keahlian, dan sikap.
Seseorang yang sudah dinyatakan kompeten harus member laporan kepada LSP TIK
minimal satu tahun satu kali, sehingga kompetensi pada profesionalismenya tetap
tercatat dan diakui oleh LSP TIK maupun BNSP.

Anda mungkin juga menyukai