Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA NINIK.

L USIA 82 TAHUN
DENGAN ARTHRITIS RHEUMATOID DI RUANG ASTER
DI BPSTW CIPARAY BANDUNG BARAT

DI SUSUN OLEH:
NAMA : UCI MINARSI
NIM : 318117
KELAS :D

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
PPNI JAWA BARAT
TAHU 2019
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA NINIK. L USIA 82 TAHUN
DENGAN ARTHRITIS RHEUMATOID DIRUANG ASTER
DI BPSTW CIPARAY BANDUNG BARAT

A. Data Umum
1. Pasien

Nama : Lien Amalia Herawati


Jenis Kelamin : Perempuan
No RM : 0918
Umur : 82 tahun
Status Perkawinan: Cerai Meninggal
Agama : Islam
Suku : Sunda
Alamat : UPTD PSRLU DAN PMP JL. RAYA PACET NO. 186
Pendidikan : SMA
Pekerjaan terakhir : Ibu Rumah Tangga
Tanggal masuk : 25 Desember 2007

2. Penanggung Jawab

Nama : Hidayat
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 56 tahun
Alamat : Kp. Balagedeh Rt 01 Rw 11 Kec. Baleendah Kab. Bandung
Pendidikan :-
Pekerjaan : Wiraswasta
Hub dengan pasien : Tetangga

B. Alasan utama menghuni BPSTW

Klien mengatakan masuk ke panti pada tanggal 25 desember 2007 di antar


tetangganya, suami klien meninggal dunia, klien tidak memiliki anak, setelah
suaminya meninggal klien hidup sebatang kara dan tidak ada yang mengurus
dirinya.

C. Keluhan Utama (saat ini)

Klien mengatakan nyeri dibagian kaki kiri, lutut dan alat gerak di bagian persendian,
klien juga mengeluh kakinya susah digerakan saat nyeri itu kambuh, nyeri akan
hilang apabila pasien minum obat dan istirahat, skala nyeri 3.
D. Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien mengatakan sebelumnya sudah mengetahui bahwa terkena penyakit rematik


dan klien mengatakan belum pernah dirawat di RS.

E. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan di keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan


dan penyakit menular lainnya

F. Riwayat Alergi

Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi

G. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum
Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 80x / menit
Respirasi : 22x / menit
Temperature : 36,5C

Nyeri : skala nyeri 3


Status gizi : BB saat ini : 41 kg TB: 140 cm
BMI : gizi cukup
Personal Hygine : Cukup

2. Sistem persepsi sensori (pemeriksaan X11 Nervus)

Sistem saraf Keterangan

Olfaktorius Klien mampu mengenali bau minyak kayu putih dan


bau jeruk

Optikus Klien mampu membaca saat disuruh baca tulisan

Oculomotorius Refleks pupil saat diberi cahaya


Mata kanan (+)
Mata kiri (+)

Trochlearis Klien mampu memutar bola mata kesemua arah,


lapang pandang (+)

Trigeminus Klien mampu merasa ketika pipinya di beri sentuhan


seperti tissu

Abdusen Kelopak mata klien berfungsi dengan baik bisa


membuka dan menutup, pergerakan bola mata bisa
berfungsi dengan baik

Fasialis Klien mampu mengikuti perintah tersenyum dan


cemberut

Vestibula kloklearis Klien mampu mendengar suara dengan jarak volume


yang keras, dan Pada saat klien ditest dengan
menggunakan jari, klien dapat mendengar

Glosopharingeus Klien mampu mengenali rasa asin dan manis

Vagus Reflek menelan klien masih bagus uvulanya berada


ditengah

Aksesorius Klien mampu mendorong dan menahan bahu ke atas


saat dilakukan tekanan/tahanan

Hipoglosus Klien mampu menjulurkan lidah keluar dan


menjulurkan lidah di dalam mulut

Pendengaran :
Posisi telinga simetris, tidak terdapat pengeluaran cairan, tidak terdapat
benjolan, tidak terdapat lesi atau luka, fungsi pendengaran klien baik, pada saat
diajak berbicara pasien bisa menjawab dengan alurnya. Pada saat klien ditest
dengan menggunakan jari, klien dapat mendengar dengan baik,

Penglihatan :
Posisi mata simetris, kelopak mata berfungsi dengan baik bisa membuka dan
menutup, pergerakan bola mata: kedua mata dapat bergerak mengikuti objek,
reflek pupil dan cahaya (+) pada mata, ketajaman penglihatan: pasien dapat
membaca tulisan di kertas tanpa menggunakan alat bantu penglihatan.

Pengecap :
Saat di berikan rangsangan pasien dapat membedakan rasa gula dan garam.

Penghidung :
Saat di berikan rangsangan pasien dapat membedakan bau minyak kayu
putih.dan bau jeruk

Peraba :
Klien dapat meraba, merasakan dan membedakan benda tumpul dan tajam
seperti merasakan benda keras dengan ditest menggunakan pulpen

3. Sistem pernafasan
Inspeksi :
Pada saat di inspeksi Klien terlihat bernafas dengan normal, Tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak terdapat penggunaan alat bantu napas, tidak ada
batuk, tidak ada lesi, bentuk dada simetris, pergerakan dinding dada simetris,
tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada sianosis, RR : 22 x/menit.
Palpasi :
Pada saat di palpasi Dada klien simetris, tidak ada benjolan, di test klien
mengucapkan tujuh puluh tujuh teraba simetris. Ekspansi paru simetris,tidak
terdapat nyeri tekan dan
Auskultasi :
Suara nafas normal, tidak ada suara nafas tambahan
Perkusi :
ICS 1 kanan/kiri : resonan, ICS 2 kanan/ kiri : resonan, ICS 3 kanan :
resonan/dan kiri : dalness, ICS 4 kanan : resonan/ kiri : dalness, ICS 5 kanan :
resonan/ kiri : dalness, ICS 6 kanan : dalness/kiri : dalness, ICS 7 kanan :
Timpani/kiri : Timpani

4. Sistem kardiovaskular
Bunyi jantung normal reguler S1 Lup, S2 dup tidak terdapat suara jantung
tambahan, Tekanan darah : 130/80 mmHg, Nadi: x/menit, Capillary Refill : < 2
detik

5. Sistem saraf pusat


Kesadaran : Composmentis
Orientasi waktu : klien dapat membedakan malam dan siang
Orientasi orang : klien dapat mengingat nama perawat

6. Sistem gastrointestinal
Inspeksi :
Pada saat di inspeksi Mukosa bibir kering, tidak ada kesulitan menelan, bentuk
abdomen normal, tidak terdapat lesi atau luka post operasi. Perut pasien terlihat
datar, tidak ada benjolan, tidak ada luka, kulit terlihat normal.
Auskultasi :
Pada saat di auskultasi suara bisisng usus terdengar 8x/ menit,
Palpasi :
Abdomen: tidak terdapat nyeri tekan dan tidak ada pembesaran hepar. tidak ada
asites, tidak terdapat benjolan
Perkusi :
Pada saat di perkusi terdengar suara timpani di seluruh area kuadran
Nafsu makan :
Nafsu makan normal, klien makan 3 kali sehari, dengan porsi sedang, pada
setiap makan pasien selalu habis dalam 1 porsi sedang
Pola makan :
Pasien mengatakan makan 3 kali perhari sesuai jadwal di panti.
BAB :
Pasien mengatakan tidak ada keluhan dalam BAB

7. Sistem musculoskeletal
Rentang gerak :
Tidak terbatas tetapi jalan perlahan

Kekuatan otot :
kanan Kiri
5 5
5 5

Kemampuan ADL :
klien masih dapat melakukan ADL dengan baik dan mandiri tidak memerlukan
bantuan oranmg lain

8. Sistem integument
Inspeksi :

Pada saat di inspeksi Kulit berwarna sawo matang, kulit bersih elastisitas kulit
menurun, turgor kulit menurun 3 detik, tidak ada lesi atau luka pos operasi,
terlihat bengkak dan kemerahan di bagian kaki di area persendian, tidak terdapat
luka dekubitus
Palpasi :

Pada saat palpasi terdapat nyeri tekan di bagian kaki di area persendian

9. Sistem reproduksi
Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada sistem reproduksinya.

10. Sistem perkemihan


Pola :
Normal, sehari 3-4 kali sehari BAK, klien minum 5-6 gelas sehari
Inkontinensia :
Tidak ada Pasien mengatakan masih bisa mengontrol saat ingin berkemih dan
BAK pada tempatnya, tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat kesulitan saat
BAB dan BAK.

11. Data Penunjang (jika ada dari catatan keperawatan, seperti therapy atau hasil
laboratorium)

Klien mengatakn mengkonsumsi obat anti rematik ( Ibuprofen 400 mg dikonsumsi


ketika pasien mengalami nyeri )

12. Pengkajian Psikososial dan Spiritual

1. Psikologis
Pasien tampak senang tinggal di panti dan juga aktif dalam kegiatan yang ada di
panti, pasien juga mengatakan ingin sekali di kunjungi oleh keluarganya

2. Sosial
Klien tampak bersosialisasi dengan teman satu panti. Klien dapat menjalin
hubungan sosial dengan baik dengan pengasuh dan mahasisiwa praktek. Klien
kooperatif saat diajak bicara dan memberikan umpan balik yang baik sesuai
dengan yang sedang dibicarakan kepadanya, klien juga suka membantu teman
lain nya di panti.

3. Budaya
Budaya yang diikuti klien yaitu budaya sunda, klien tidak keberatan terhadap
budaya yang diikuti.
4. Spiritual
Klien rajin pergi beribadah melaksanakan sholat 5 waktu dan mengikuti kegiatan
bimbingan agama, klien mampu menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan
sehari-harinya.

13. Identifikasi Masalah Emosional

Pertanyaan Tahap 1

 Apakah klien mengalami sulit tidur?


Tidak, klien tidak ada masalah dalam tidurnya
 Apakah klien sering mengalami gelisah?
Tidak, klien tidak pernah mengalami gelisah
 Apakah klien sering murung atau menangis sendiri?
Tidak, klien tidak pernah mengalami murung atau menangis sendiri
 Apakah klien sering was-was atau kuatir?
Tidak, klien tidak pernah mengalami was-was atau kuatir

14. Pengkajian Fungsional Klien

1. Katz Indeks :
Termasuk kategori yang manakah klien?
SKORE KRITERIA
Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, kekamar kecil,
A
berpakaian dan mandi
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali satu dari fungsi
B
tersebut
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi dan satu
C
fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi,
D
berpakaian, dan satu fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi,
E
berpakaian, kekamar kecil, dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi,
berpakaian, kekamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut
Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
Lain-lain
diklasifikasikan sebagai C, D, E atau F

Keterangan:
 Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang
lain.
 Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi, meskipun dia anggap mampu.
Keterangan:
Klien termasuk dalam kategori A dengan kemandirian dalam hal makan, kontinen,
berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi.

2. Bartel Indeks

No Kriteria Dengan Bantuan Mandiri Score Klien

1. Makan 5 10 10
5-10

Berpindah dari kursi 5= dibantu oleh satu


2. roda ke tempat tidur atau 2 orang 15 15
atau sebaliknya
10= bantuan secara
verbal /physical
Merawat Diri
(personal care)
3. (cuci muka, menyisir 0 5 5
rambut, dan gosok
gigi)
Penggunaan Toilet
(melepas dan
4. mamakai baju, 5 10 10
menyeka tubuh, atau
menyiram)

5. Mandi 5 15 15

6. Berpakaian 5 10 10
No Kriteria Dengan Bantuan Mandiri Score Klien

5-10
15
5 = menggunakan kursi
Jalan di permukaan roda sendiri, >50m
7. Sendiri/ 15
datar
(menggunakan
10 = jalan di bantu oleh
tongkat), > 50m
satu orang (verbal or
physical), > 50m
8. Naik turun tangga
5 10 10
5
10
Kontrol bowel occasional accident/
9. terkontrol/bisa 10
kadang tidak bisa
menahan
menahan
5
10
Kontrol bladder occasional accident/
10. terkontrol/ 10
kadang tidak bisa
bisa menahan
menahan

Total Score : 110


Kategori : Mandiri
Mandiri : 100-110
Ketergantungan ringan : 70-99
Ketergantungan sedang : 50-69
Ketergantungan berat : 30-49
Ketergantungann total : < 29
Keterangan:
Klien termasuk dalam kategori mandiri dengan total score yang diperoleh adalah
110.
15. Pengkajian Status Mental Gerontik

1. Short Portable Mental Status Quisioner (SPMSQ)


Digunakan untuk mendekteksi adanya tingkat kerusakan intelektual
Benar Salah No Pertanyaan
√ 1 Tanggal berapa hari ini ?
√ 2 Hari apa sekarang ?
√ 3 Apa nama tempat ini ?
√ 4 Dimana alamat anda ?
√ 5 Berapa umur anda ?
√ 6 Kapan anda lahir ?
√ 7 Siapa presiden Indonesia sekarang ?
√ 8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
√ 9 Sebutkan nama ibu anda ?
√ 10 Kurang 3 dari 20 terus menerus secara menurun

Total Score :3
Kategori : Fungsi intelektual utuh
Fungsi intelektual utuh : jika jumlah salah 0-3
Fungsi intelektual ringan : jika jumlah salah 4-5
Fungsi intelektual sedang : jika jumlah salah 6-8
Fungsi intelektual berat : jika jumlah salah 9-10
Keterangan :
Dari hasil Short Portable Mental Status Quctioncre (SPMSQ) didapatkan hasil,
Benar= 7, Salah= 3 dalam kategori fungsi intelektual utuh.

2. Mini Mental Status Exam


Menguji aspek kognitif dari fungsi mental: orientasi, registrasi, perhatioan
dan kalkulasi, mengingat kembali dan bahasa

No Aspek Kognitif Nilai Maks Nilai Klien Kriteria


1 Orientasi 5 1 Menyebutkan dengan benar
o Tahun
No Aspek Kognitif Nilai Maks Nilai Klien Kriteria
o Musim
o Tanggal
o Hari
o Bulan
Dimana kita berada ?
o Negara Indonesia
o Provinsi Jawa Barat
5 5
o Kota Bandung
o PSTW
o Wisma Aster
Sebutkan nama 3 objek oleh
pemeriksa masing-masing 1
detik kemudian minta klien
untuk menyebutkan ulang
2 Registrasi 3 3 ketiga objek tersebut ?
o Objek pensil
o Objek buku
o Objek telapak meja
Minta klien untuk memulai
angka 100 dikurangi 7 sampai
5 kali/tingkat
Perhatian dan o 93
3 5 5 o 86
kalkulasi
o 79
o 72
o 65
Minta klien untuk mengingat
objek pada nomor 2 (registrasi)
4 Mengingat 3 3 dan nilai 1 poin untuk jawaban
benar untuk masing-masing
objek
o Tunjukkan pada klien suatu
benda dan minta pada klien
menyebutkan namanya
- Jam tangan
9 - Pulpen
5 Bahasa 9
o Minta klien untuk
mengulang kata-kata berikut
“tak ada jika atau tetapi”

o Minta klien untuk mengikuti


No Aspek Kognitif Nilai Maks Nilai Klien Kriteria
perintah yang terdiri dari 3
langkah : “ambil kertas
ditangan anda, lipat dua dan
taruh dilantai”
- Ambil kertas ditangan
anda
- Lipat dua
- Taruh dilantai

o Perintahkan klien untuk


membaca dan melakukan
peritah yang sudah kita tulis
dalam selembar kertas:
“Tutup mata anda”

o Perintahkan klien untuk


membuat kalimat dan suatu
gambar
- Tulis satu kalimat
- Manyalin gambar

Total Nilai 30 26

Total Score : 26
Aspek kognitif dan fungsi mental baik : jika total skor 24-30
Kerusakan aspek fungsi mental ringan : jika total skor 18-23
Kerusakan aspek fungsi mental berat : jika total skor 0-17
Keterangan:

Didapat Hasil 26 dari aspek kognitif klien termasuk dalam kategori 24- 30 aspek
kognitif dan fungsi mental baik

16. Pengkajian Keseimbangan

Berikan nilai sesuai kemampuan klien


Nilai 1 : Jika klien menunjukkan kondisi di bawah ini
Nilai 0 : Jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini
Komponen Utama
Langkah Kriteria Nilai
dalam Bergerak
Perubahan posisi/ Mata dibuka Bangun dari tempat duduk
gerakan Bangun dari tidak dengan satu gerakan, 0
keseimbangan kursi tetapi mendiring tubuhnya
keatas dengan tangan atau
bergerak ke depan kursi
terlebih dahulu, tidak stabil
pada saat berdiri pertama kali
Duduk ke kursi Menjatuhkan diri ke kursi, 0
tidak duduk ditengah kursi
Menahan Pemeriksa mendorong 0
dorongan pada sternum (perlahan-lahan
sternum sebanyak 3 kali)
 Klien menggerakkan kaki,
memegang objek untuk
dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya
Mata ditutup 0
Bangun dari Kriteria sama dengan kriteria
kursi untuk mata terbuka

Duduk ke kursi Kriteria sama dengan kriteria 0


untuk mata terbuka
Menahan Kriteria sama dengan kriteria 0
dorongan pada untuk mata terbuka
sternum
Perputaran leher  Menggerakkan kaki, 0
memegang obyek untuk
mencari dukungan
 Kaki tidak menyentuh
sisi-sisinya
 Keluhan vertigo, pusing
atau keadaan tidak stabil

Gerakan  Tidak mampu untuk 0


menggapai menggapai sesuatu
sesuatu dengan bahu fleksi
maximal,
 Berdiri pada ujung-ujung
jari kaki tidak stabil
 Memegang sesuatu untuk
dukungan
Membungkuk  Tidak mampu 0
membungkuk untuk
mengambil objek-objek
Komponen Utama
Langkah Kriteria Nilai
dalam Bergerak
kecil dari lantai
 Memegang objek untuk
bisa berdiri, memerlukan
usaha-usaha multiple
untuk bangun
Gaya berjalan dan Minta klien Ragu-ragu tersandung, 0
gerak untuk berjalan memegang objek untuk
ke tempat yang dukungan
ditentukan
Ketinggian Kaki tidak naik dari lantai 0
langkah kaki secara konsisten (menggeser
(saat berjalan) atau menyeret kaki),
mengangkat kaki terlalu
tinggi (>50 cm)
Kontinuitas Setelah langkah-langkah 0
langkah kaki awal, langkah-langkah
(diobservasi dari menjadi tidak konsisten,
sampinh klien) memulai mengangkat satu
kaki sementara yang lain
menyentuh tanah
Kesimetrisan Tidak berjalan pada garis 0
langkah lurus, bergelombang dari sisi
(diobservasi dari ke sisi
samping klien)
Penyimpangan Tidak berjalan pada garis 0
jalur pada saat lurus, bergelombang dari sisi
berjalan ke sisi
(diobservasi dari
belakang klien)
Berbalik Berhenti sebelum berbalik, 0
jalan sempoyongan,
bergoyang, memegang obyek
untuk dukungan

Total Score : 0
0-5 : Resiko jatuh rendah
6-10 : Resiko jatuh sedang
11-15 : Resiko jatuh tinggi
Keterangan :
Klien termasuk dalam kategori resiko jatuh rendah dengan total score 0.
H. Analisa Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


.
1. DS : Proses menua Nyeri
- Klien mengatakan memiliki penyakit
rematik. Perubahan hormonal
- Klien mengatakan nyeri dibagian
kaki kiri, lutut dan alat gerak di Permukaan tulang dan
bagian persendian sendi tidak lagi licin
- klien juga mengeluh kakinya susah
digerakan saat nyeri itu kambuh Tulang mengalami
gesekan
DO :
- Tekanan darah :130/80 mmHg Nyeri
- Nadi : 80x / menit
- Respirasi : 22x / menit
- Temperature : 36,5C
- Skala 3

I. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan destruksi sendi
J. Intervensi keperawatan

Diagnosa
No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Nyeri Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x12 1. Monitor Tanda-tanda vital
berhubungan jam, diharapkan masalah nyeri dapat teratasi dengan 2. Lakukan pengkajian nyeri secara
dengan destruksi kriteria hasil: komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
sendi 1. Melaporkan bahwa nyeri berkurang durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
dengan menggunakan manajemen presipitasi
nyeri/penurunan skala 0-10 3. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
2. Mampu mengontrol nyeri (tahu (teknik relaksasi nafas dalam) untuk
penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik mengurangi nyeri
nonfarmakologi) 4. Lakukan penyuluhan tentang cara mengatasi
3. Menyatakan rasa nyaman setelah
nyeri dengan menggunakan kompres hangat
nyeri berkurang yang ditandai tanda-tanda vital
dalam rentang normal serai
5. Latih klien untuk melakukan cara mengatasi
nyeri dengan menggunakan kompres hangat
serai
6. Evaluasi klien untuk melakukan cara
mengatasi nyeri dengan menggunakan
kompres hangat serai
K. Implementasi keperawatan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosa Hari, Jam Implementasi Evaluasi Ttd


tanggal
Nyeri Senin, 10:40 1. Memonitor Tanda-tanda vital S:
berhubungan 20 juli WIB (Tekanan darah, Nadi, Suhu, - Klien mengatakan memiliki
dengan 2019 Respirasi) penyakit rematik.
destruksi - Klien mengatakan nyeri dibagian
sendi 10:46 2. Melakukan pengkajian nyeri kaki kiri, lutut dan alat gerak di
WIB secara komprehensif termasuk bagian persendian
lokasi, karakteristik, durasi, - klien juga mengeluh kakinya susah
frekuensi, kualitas dan faktor digerakan saat nyeri itu kambuh
presipitasi
O:
10:49 3. Mengajarkan tentang teknik - skala nyeri 3
non farmakologi (teknik - klien tampak memegang,
WIB relaksasi nafas dalam) untuk mengelus lutut dan kakinya
mengurangi nyeri
- Tekanan darah : 110/90 x/menit
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 36,9C
- Respirasi : 22x/menit

A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Intervensi 1, 2 dan 3 di
lanjutkan

Rabu, 11:10 1. Memonitor ulang Tanda- S:


24 juli WIB tanda vital (Tekanan darah, - Klien mengatakan sudah
2019 Nadi, Suhu, Respirasi) mengerti tentang penyakit
rematik
11:15 2. Melakukan ulang pengkajian - Klien mengatakan sudah bisa
WIB nyeri secara komprehensif melakukan gerakan teknik
termasuk lokasi, karakteristik, relaksasi nafas dalam
durasi, frekuensi, kualitas dan - Klien mengatakan maasih nyeri
faktor presipitasi dibagian kaki kiri, lutut dan alat
gerak di bagian persendian
11:18
3. Mengevaluasi kembali tentang
WIB teknik non farmakologi (teknik O:
relaksasi nafas dalam) untuk - Klien tampak mengerti tentang
mengurangi nyeri
penyakit yang di deritanya
- Skala nyeri 2
4. Memberikan penyuluhan - Klien mempraktekkan cara
11:20
tentang penyakit rematik dan teknik relaksasi nafas dalam
WIB
tentang cara mengatasi nyeri untuk mengatasi nyeri
dengan menggunakan kompres - Klien tampak bertanya tentang
hangat serai langkah menggunakan kompres
hangat serai untuk mengatasi
nyeri
- Tekanan darah : 120/80 x/menit
- Nadi : 885 x/menit
- Suhu : 36,7C
- Respirasi : 21x/menit

A:
- Masalah teratasi sebagian

P:
- Memberikan kompres hangat
serai
- Intervensi 1 dan 2 masih tetap
dilanjutkan

Jum’at, 09:25 1. Memonitor ulang Tanda-tanda S:


26 juli WIB vital (Tekanan darah, Nadi, - Klien mengatakan nyaman saat
2019 Suhu, Respirasi) di kompres hangat serai

09:30 2. Melakukan ulang pengkajian O:


WIB nyeri secara komprehensif - Skala nyeri 1
termasuk lokasi, karakteristik, - Klien tampak rileks
durasi, frekuensi, kualitas dan - Klien tampak nyaman
faktor presipitasi - Tekanan darah : 110/80 x/menit
- Nadi : 79 x/menit
3. Memberikan kompres hangat - Suhu : 36,2C
09:35 serai - Respirasi : 20x/menit
WIB A:
- Masalah teratasi

P:
- Evaluasi kembali tentang cara
mengatasi nyeri dengan
menggunakan kompres hangat
serai
- Intervensi 1dan 2 masih tetap
dialnjutkan

Selasa, 12:40 1. Memonitor ulang Tanda-tanda S:


30 juli WIB vital (Tekanan darah, Nadi, - Klien mengatakan badanya
2019 Suhu, Respirasi) semakin membaik
- Klien mengatakn masih ingat
12:45 2. Melakukan ulang pengkajian cara mengatasi nyeri dengan
WIB nyeri secara komprehensif menggunakan kompres hangat
termasuk lokasi, karakteristik, serai
durasi, frekuensi, kualitas dan O:
faktor presipitasi - Klien tampak rileks
- klien mampu
3. Mengevaluasi kembali tentang mendemontrasikan tentang
13:05 cara mengatasi nyeri dengan cara mengatasi nyeri dengan
WIB menggunakan kompres hangat menggunakan kompres hangat
serai
serai
- Tekanan darah : 120/80
x/menit
- Nadi : 87 x/menit
- Suhu : 36,4C
- Respirasi : 22x/menit

A:
- masalah teratasi

P:
- klien mampu menerapkan
terapi kompres hangat serai
L. Dokumentasi kompres hangat serai

Anda mungkin juga menyukai