Seorang laki-laki kecelakaan lalu lintas menderita cedera kepala (Head Injury), dibawa ke ruang UGD Rumah
Sakit Hasan Sadikin Bandung. Dari hasil pemeriksaan GCS : E2M2V2, TTV : Nadi 140x/menit, RR : 33
x/menit, terdapat akumulasi sekret ditandai dengan :bunyi nafas snowring dan gargling, retraksi dinding (+),
sianosis bibir dan kuku, CRT > 2’, Terpasang kateter (jumlah urine : 400 ml)
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. D
Tempat/tanggal lahir : Bogor, 27 Juni 1998
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Is lam
Suku/Bangsa : J awa
Pendidikan :S1
Pekerjaan : P elajar
Alamat Rumah : Jln. Anggur no. 07 RT. 05/08 situ teratai Kec. Cikande serang
Banten
Sumber Biaya : Orang Tua
Sumber Informasi : Keluarga
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien dalam keadaan tidak sadarkan diri
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST)
Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas dan dibawa ke UGD dengan penurunan kesadaran akibat
cedera kepala. Setelah dikaji, hasil ttv menunjukkan TD : 120/80 mmHg, nadi : 140x/m, suhu : 37oC,
R : 33x/m, GCS : E2M2V2, terdapat akumulasi sekret ditandai dengan :bunyi nafas snowring dan
gargling, retraksi dinding (+), sianosis bibir dan kuku, CRT > 2’, Terpasang kateter (jumlah urine :
400 ml)
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit atau alergi makanan, obat-obatan
atau yang lainnya.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga (Genogram dan Keterangan)
Keluarga pasien mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat
penykit yang sama maupun penyakit menular (herediter).
-
Riwayat Spiritual
Pola Nutrisi dan Cairan Makan 3x sehari, dengan Klien sedang tidak
lauk dan nasi, pasien sadar dan terpasang
Pola Tidur Klien tidur 6-8 jam, tidak Tidak ada masalah
tidur siang, tidak ada
gangguan tidur
Kemampuan bicara :-
Persepsi penyakit : -.
C. Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum
Keadaan umum : berat
Penampilannya : baik
TB : 167 cm
BB : 60 kg
2. Kesadaran
3. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 37oC
Respirasi : 33x/m
Mata
Inspeksi: pembukaan kelopak mata simetris, Sklera tidak ikterik, konjungtiva pucat,
pupil isokor dengan ukuran 3/3 mm, reaksi pupil miosis terhadap cahaya ketika
didekatkan pada mata, kornea mata berwarna coklat kehitaman. Palpasi: kelopak mata
tidak terdapat massa, pembengkakan, dan nyeri tekan.
Hidung
Inspeksi: lubang hidung simetris, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, warna
membrane mukosa merah muda, tidak terdapat secret dan epitaksis, terdapat silia,
fungsi penciuman berfungsi dengan baik.
Mulut dan Tenggorokan
Inspeksi: bibir berwarna biru, bibir tampak kering, tidak terdapat stomatitis, tidak
ada palatoshizis (sumbing), tidak terdapat karang gigi, tidak terdapat pembesaran
tonsil, klien tidak mengalami kesulitan/gangguan bicara, mengunyah maupun menelan.
Telinga
Inspeksi: bentuk daun telinga simetris kanan dan kiri, keadaan daun telinga bersih,
terdapat sedikit serumen, fungsi pedengaran baik. Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan.
c. Sistem Kardiovaskuler
Jantung
Inspeksi: terdapat ictus cordis/denyutan detak jantung. Palpasi: nadi = 140x/menit,
Perkusi: terdengar suara pekak , batas jantung dari ICS 3 sampai dengan ICS 5.
Auskultasi: suara jantung S1 lup dan suara jantung S2 dup, tidak terdengar bunyi
jantung tambahan seperti murmur dan gallop.
d. Sistem Pernafasan
Thorax
Inspeksi: bentuk normal, retraksi dinding (+), pernapasan 33x/menit. Palpasi: retraksi dinding
(+), Perkusi: terdengar bunyi sonor pada seluruh lapang paru.
Auskultasi: terdapat akumulasi sekret ditandai dengan bunyi nafas snowring dan gargling.
e. Sistem Pencernaan
Abdomen
Inspeksi: pengembangan abdomen simetris kanan dan kiri, tidak ada pembesaran,
bentuk umbilicus tidak menonjol. Auskultasi: bising usus = 8x/menit. Palpasi: tidak
terdapat nyeri tekan, tidak terdapat adanya massa. Perkusi: tidak ada nyeri tekan dan
nyeri lepas.
f. Sistem Muskuloskeletal
Punggung/tulang belakang
Inspeksi: tidak terdapat kelainan pada tulang belakang. Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak
terdapat massa
Lengan dan Tungkai
Inspeksi: klien dapat mengikuti perintah saat diberikan instruksi oleh perawat.
Palpasi: tidak adanya edema pada daerah ekstremitas atas dan bawah. Masing-
masing kekuatan otot kanan dan kiri = 5.
g. Sistem Urogenital
Genetalia
Anus
h. Sistem Integument
Kepala
Inspeksi: bentuk kepala normal, terdapat cedera kepala, persebaran rambut merata diseluruh
kepala, tidak terdapat ketombe, warna rambut hitam, rambut pendek dan lurus. Palpasi: tidak
terdapat deformitas/prubahan bentuk, tidak ada benjolan, terdapat lesi/luka karena cedera.
Kulit
Inspeksi: warna kulit sawo matang. Palpasi: CRT >2 detik, tidak terdapat pitting
edema.
i. Sistem Endokrin
Leher
Inspeksi: tidak ada pembengkakan, tidak terdapat peninggian vena jugularis, dan tidak ada
lesi. Palpasi: posisi trakea tepat ditengah, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening,
dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
D. Pemeriksaan Penunjang
Hematologi lengkap
Indeks Eritrosit
Hitung Jenis
Neutrofil L 42,6 % 50 - 70
Koagulasi
Kimia Darah
E. Penatalaksanaan Medis
-
F. Analisa Data
- Klien terdapat
akumulasi sekret
ditandai dengan :
bunyi nafas
snowring dan
gargling,
- retraksi dinding
(+),
- sianosis bibir
- GCS : E2M2V2
2. Data Subjektif Cedera k Resiko Perfusi
epala
(DS) : serebral tidak
- efektif
G. Diagnosa Keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan benda asing dalam jalan nafas, sekresi
yang tertahan
b. Resiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan cedera kepala
H. Asuhan Keperawatan
penghisapan endotrakeal
- Keluarkan sumbatan dengan forsep
mcgill
- Anjurkan asupan cairan 2000
ml/hari sesuai toleransi jantung
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
jantung
- Monitor ireguleritas irama
jantung
- Monitor penurunan tingkat
kesadaran
- Monitor perlambatan atau
ketidaksimetrisan respon pupil
- Monitor kadar CO2 dan
pertahankan dalm rentang yang
diindikasikan
- Monitor tekanan perfusi
serebral
- Monitor jumlah, kecepatan, dan
karakteristik drainase cairan
serebrospinal
- Monitor efek stimulus
lingkungan terhadap TIK
Terapeutik
- Ambil sampel drainase cairan
serebrospinal
- Kalibrasi transduser
- Pertahankan sterilitas system
pemantauan
I. Catatan Perkembangan
- Melakukan
Penghisapan lendir
kurang dari 15
detik