H DENGAN
DIAGNOSA MEDIS ABSES PEDIS SINISTRA+DM TIPE II
DENGAN TINDAKAN PRO DEBRIDEMEN
DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD WANGAYA
TANGGAL 26 JANUARI 2022
OLEH:
YONING AYU BRAHTYASWARI
NIM. 2114901060
Resiko Hipotermi
Post DS: Adanya Tindakan Resiko
Operasi - Pasien mengatakan belum anestesi Jatuh
bisa merasakan dan
Kesulitan
menggerakan ekstremitas
menggerakan
bawah
ekstremitas bawah
DO:
- Pasien tampak lemas dan
Resiko Jatuh
sulit menggerakan kedua
ekstremitas bawah
- Pasien masih dalam
pengaruh anestesi (block
anestesi)
e. Diagnosa Keperawatan
a. Pre Operasi
Nyeri Akut
b. Intra Operasi
Resiko Hipotermi
c. Post Operasi
Resiko Jatuh
2. Perencanaan
a. Prioritas Masalah
Pre Operasi : Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (abses) ditandai dengan terdapat abses pada telapak kaki
bagian kiri
Intra Operasi : Resiko Hipotermi berhubungan dengan suhu lingkungan rendah ditandai dengan suhu ruangan rendah, akral pasien
teraba dingin.
Post Operasi : Resiko Jatuh berhubungan dengan pasca operasi dan efek agen farmakologi ditandai dengan Pasien tampak lemas
dan sulit menggerakan ekstremitas bawah, pasien masih dalam pengaruh anestesi
b. Rencana Keperawatan
3.Meminimalisir
Pergerakan bed selama
pasienberada di runag
recovery.
3. Implementasi
N:
3. Memberikan dan mengajarkan DS: Pasien mengatakan merasa lebih nyaman
teknik nonfarmakologis untuk setelah melakukan relaksasi Teknik nafas dalam,
mengurangi rasa nyeri yaitu skala nyeri menurun hingga skala 4.
Teknik nafas dalam DO: Pasien tampak lebih nyaman dan meringis
menurun.
E: -
K: -
2 Intra DX 2 O:
Operasi 1. Memonitor suhu tubuh pasien DS: -
Yoning
Rabu/26 DO: Suhu tubuh pasien 35,4
Januari 2022/
11.35 WITA 2. Memonitor warna kulit DS: -
DO: Warna kulit pasien sedikit pucat
N
3. Menyelimuti pasien pada DS: -
ekstremitas atas DO: Akral pasien membaik, tubuh pasien teraba
lebih hangat
DS: -
3. Memastikan bed terkunci DO: Bed pasien telah terkunci
E: -
K: -
4. Evaluasi
No Diagnosa Evaluasi Paraf
Keperawatan
1 Nyeri Akut S:
berhubungan dengan - Pasien mengeluh nyeri pada telapak kaki bagian kiri
Yoning
agen pencedera fisik - Pasien mengatakan merasa lebih nyaman setelah melakukan relaksasi Teknik nafas dalam
(abses) ditandai - Pasien mengatakan telah memahami cara mengurangi nyeri Teknik nafas dalam
dengan terdapat abses O:
pada telapak kaki - Nyeri yang dirasakan pasien yaitu P: Luka pada telapak kaki, Q: nyeri dirasakan seperti
bagian kiri tertusuk R: Telapak kaki kiri, S: 6 (0-10), T: nyeri berlangsung terus menerus dan semakin
parah jika berpindah posisi.
- TD: 152/90 mmHg
- N: 110x/menit
- Pasien tampak lebih nyaman dan skala nyeri menurun hingga skala 4, meringis menurun.
A: Tujuan 1 dan 2 tercapai Sebagian, lanjutkan intervensi 3
P: Anjurkan pasien untuk melakukan relaksasi nafas dalam jika masih merasakan nyeri
2 Resiko Hipotermi S: -
berhubungan dengan O:
Yoning
suhu lingkungan
rendah ditandai dengan - Suhu tubuh pasien 35,4℃
suhu ruangan rendah, - Akral membaik, tubuh pasien teraba hangat
akral pasien teraba - Suhu ruangan 35℃
dingin.
A: Tujuan 1 dan 2 tercapai. Resiko hipotermi dapat dikendalikan dan tidak terjadi
P: Pertahankan agar pasien tetap hangat tidak mengalami hipotermia selama proses pembedahan
sampai dengan diruang pemulihan
3 Resiko Jatuh S: -
berhubungan dengan O: Yoning
pasca operasi dan efek - Pasien mendapatkan obat anestesi dan pasien tampak sulit menggerakan ekstremitas bawah
agen farmakologi - Pengaman pada tempat tidur pasien telah terpasang
ditandai dengan Pasien - Bed pasien telah terkunci
tampak lemas dan sulit A: Tujuan 1 dan 2 tercapai. Resiko Jatuh dapat dikendalikan dan tidka terjadi
menggerakan P: Selalu perhatikan pengaman tempat tidur selama pasien masih dalam pengaruh efek anestesi
ekstremitas bawah,
pasien masih dalam
pengaruh anestesi