Anda di halaman 1dari 17

KONSEP

KEPERAWATA
N
PERIOPERATI
F
Dosen Pengampu : Bpk. Kartiwa,S.Kep.,Ners
Kelompok 01
Mellenda Rahmawati
Cica Nur Komalasari
Rifkie Malik Fhadiera
Novy Nurul Azizah
Safrizal Taufikur Rohman
Chandra Ramadhan

D3 KEPERAWATAN/ Tingkat 2A
Definisi Keperawatan Perioperatif

Keperawatan Perioperatif adalah istilah


yang digunakan untuk menggambarkan
keragaman fungsi keperawatan yang
berkaitan dengan pengalaman
pembedahan pasien.
Tahap Dalam Keperawatan
Perioperatif
1 2 3

Fase Pra Fase Intra Fase Post


Fase operatif
pra operatif merupakan dimulaioperatif
ketika pasien masuk operatif
merupakan tahap lanjutan dari
tahap pertama dari perawatan atau dipindahkan ke instalasi perawatan pre operatif dan intra
perioperatif yang dimulai bedah dan berakhir saat pasien operatif yang dimulai ketika
ketika pasien diterima masuk dipindahkan ke ruang klien diterima di ruang
di ruang terima pasien dan pemulihan. pemulihan (recovery room)/
berakhir ketika pasien pasca anaestesi dan berakhir
dipindahkan ke meja operasi sampai evaluasi tindak lanjut
untuk dilakukan tindakan pada tatanan klinik atau di
pembedahan. rumah.
Klasifikasi Perawatan
Perioperatif
01 02 03
Kedaruratan/Emerg
Urgen Diperlukan
ency perhatian
Pasien membutuhkan pasien membutuhkan perhatian pasien harus menjalani
segera, gangguan mungkin segera. Pembedahan dapat pembedahan. Pembedahan
mengancam jiwa. Indikasi dilakukan dalam 24-30 jam. Contoh : Dapat direncanakan dalam
dilakukan pembedahan tanpa di infeksi kandung kemih akut beberapa minggu atau bulan.
tunda. Contoh : perdarahan hebat, Contoh : Gangguan tyroid,
luka bakar katarak.

04 05
Elektif Pilihan
keputusan tentang dilakukan
pasien harus dioperasi ketika
pembedahan diserahkan sepenuhnya
diperlukan. Indikasi pembedahan,
pada pasien. Indikasi pembedahan
bila tidak dilakukan pembedahan
merupakan pilihan pribadi dan
maka tidak terlalu
biasanya terkait dengan estetika.
membahayakan. Contoh : hernia
Contoh : bedah kosmetik
sederhana, perbaikanvaginal.
Sedangkan menurut faktor resikonya, tindakan
pembedahan di bagi menjadi:
● Minor  Menimbulkan trauma fisik yang minimal dengan resiko kerusakan
yang minim. Contoh : incisi dan drainage kandung kemih, sirkumsisi
● Mayor  Menimbulkan trauma fisik yang luas, resiko kematian sangat
serius. Contoh : Total abdominal histerektomi, reseksi colon, dan lain-lain.
Tindakan Keperawatan
Perioperatif
Persiapan Persiapan Dokumen
Fisik dan Inform Concent

Persiapan Obat-
Persiapan
obatan pre
Psikologis
medikasi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PERIOPERATIF
Pengkajian
Pengkajian fase Pre Operatif
01

Pengkajian fase IntraOperatif


02

Pengkajian fase Post Operatif


03
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata maupun
potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan (Boedihartono, 1994 : 17). Diagnosa
keperawatan yang muncul pada pasien Perioperatif (Wilkinson, M. Judith, 2006)
meliputi :
● Cemas b.d krisis situasional operasi (Pre operatif)
● Kurang Pengetahuan b.d keterbatasan informasi tentang penyakit dan proses operasi
(Pre operatif)
● Gangguan pertukaran gas b.d efek samping dari anaesthesi (Post operatif)
● Kerusakan integritas kulit b.d luka post operasi (Post operatif)
● Nyeri akut b.d proses pembedahan (Post operatif)
PEMBAHASAN
KASUS
Seorang laki-laki berusia 63 tahun dibawa ke rumah sakit umum oleh keluarganya
pukul 17.00 wib, dengan keluhan terdapat benjolan pada lipatan paha sebelah kiri, dan
terasa nyeri bila bekerja mengangkat barang yang berat. Hasil pengkajian pasien
tampak lemas, nyeri seperti ditusuk-tusuk, pasien mengatakan nyeri terasa dibagian
abdomen bawah (inguinalis). Pasien mengatakan nyeri terasa saat bergerak dan batuk,
pasien mengatakan nyeri berkurang saat tidur / istirahat, Skala nyeri 6, TD:
110/90mmHg, Nadi : 90x/menit, RR : 22x/m, S: 36,2C. Saat di UGD pasien terpasang
infus RL 20tpm, keterolac 30mg Drip cairan infus dan pasien terpasang kateter.
perawat akan melakukan tindakan keperawatan operasi pada pasien tersebut, sebelum
melakukan tindakan perawat sebelumnya menjelaskan prosedur tindakan dan
meminta persetujuan tindakan kepada pasien dan keluarganya.
Pengkajian
● Identitas Klien ● Pola Kebiasaan
Nama : Tn.A ● Pemeriksaan Fisik
Usia : 63 tahun ● Pemeriksaan Penunjang
Jenis kelamin : Laki-laki
Diagnosa medis : Post op hernia
inguinalis sinistra
● Riwayat Kesehatan Sekarang
● Riwayat Kesehatan Dahulu
● Riwayat Kesehatan Keluarga
Analisa Data
Data Fokus Etiologi Problem
DS : Hernia Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri terasa dibagian  
paha sebelah kiri Hernia inguinalis
- Pasien mengatakan nyeri pada luka pasca  
operasi hernia inguinalis Kantung hernia memasuki celah inguinal
- Pasien mengatakan nyeri seperti di tusuk-  
tusuk Dinding posterior canalis inginal yang lemah
- Pasien mengatakan nyeri terasa hilang timbul  
- Pasien mengatakan nyeri saat bergerak dan Benjolan pada region inguinal
batuk  
DO : Diatas ligamentum inguinal mengecil bila berbaring
- Skala nyeri 6  
- TD : 110/90mmHg Pembedahan
- N : 90x/menit  
- RR : 22x/m Insisi bedah
- S : 36,2 C  
 
Terputusnya jaringan syaraf
 
 
 
Nyeri
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (tindakan operasi), ditandai dengan :
DS :
● Pasien mengatakan nyeri terasa dibagian paha sebelah kiri
● Pasien mengatakan nyeri pada luka pasca operasi hernia inguinalis
● Pasien mengatakan nyeri seperti di tusuk-tusuk
● Pasien mengatakan nyeri terasa hilang timbul
● Pasien mengatakan nyeri saat bergerak dan batuk
 
DO :
● Skala nyeri 6
● TD : 110/90mmHg
● N : 90x/menit
● RR : 22x/m
● S : 36,2 C
Intervensi
Manajemen Nyeri (I.08238)
Observasi
1. Identifikasi lokasi, karakterisrik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Indentifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Terapeutik
4. Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
5. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
6. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
7. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Diagnosa Tang Jam
Implementasi
Implementasi Respon
keperawatan gal
Nyeri akut b.d 02 – 09.00 Mengidentifikasi lokasi, karakterisrik, durasi, frekuensi, kualitas, Pasien mengatakan nyeri terasa dibagian paha sebelah kiri
agen 02 - intensitas nyeri  
pencedera fisik 2018  
(tindakan
operasi)
    09.15 Mengidentifikasi skala nyeri Pasien bersedia untuk dikaji skala nyeri. Skala nyeri 6.
    09.30 Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan Pasien mengatakan nyeri terasa saat bergerak dan batuk, pasien
nyeri mengatakan nyeri berkurang saat tidur / istirahat.
 
    09.40 Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa Pasien bersedia diberikan terapi murottal. Pasien tampak tenang saat
nyeri mendengarkan terapi murottal
   
    10.15 Memfasilitasi istirahat dan tidur Pasien merasa lebiih nyaman
    10.25 Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri Pasien mengerti terhadap yang dijelaskan oleh perawat
 
    10.40 Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa Pasien bersedia dilatih terapi murottal untuk mengurangi rasa nyeri
nyeri
 
    10.50 Mengkolaborasi pemberian analgetik Pasien meminum obat, dan merasa lebih baik.
Evaluasi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (tindakan S :
operasi) - Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang
- Pasien mengatakan setelah mendengar murottal merasa nyaman dan tenang
- Skala nyeri menjadi 5
O:
- Pasien tampak rileks
- Pasien tampak lebih tenang setalah mendengarkan terapi murottal
- Skala nyeri 5
- Luka operasi pasien tampak mulai mengering.
A : Masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian
P:
- lanjutkan intervensi
- mengkaji karakteristik nyeri
- tehnik distraksi murottal
- tehnik relaksasi nafas dalam
- koaborasi dengan tim medis pemberian analgetik
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik and illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai