TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian keluarga
dari tiap anggota keluarga ( Duvall dan Logan, 1996 dalam Friedman,
Keluarga diartikan sebagai dua atau lebih individu yang saling tergantung
psikologi (ikatan emosional) (Hanson 2001, dalam Doane & Varcoe, 2005
disimpulkan bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
10
11
terdiri dari ayah, ibu, dan anak serta hidup bersama dalam satu rumah
berinteraksi.
2. Tipe Keluarga
dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau
(kakek-nenek, paman-bibi).
adalah):
1) Tradisional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam satu rumah
2) Reconstituted Nuclear
anaknya, bail itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
sekolah/perkawinan/maniti karier
4) Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang
5) Single Parent
rumah.
6) Dual Carier
Yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
7) Commuter Maried
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada
8) Single Adult
9) Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
12) Institusional
panti
13) Communal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogamy
fasilitas.
satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang
adopsi
Dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
14
sama.
3. Struktur Keluarga
a. Macam-macam keluarga
1) Patrilineal
2) Matrilineal
3) Matrilokal
sedarah istri.
4) Patrilokal
sedarah suami.
15
5) Keluarga kawin
b. Ciri-ciri keluarga
dipelihara.
rumah tangga.
16
gotong royong.
social.
dan kegiatan)
pasangan.
anak.
terpenuhi.
kembang anak.
intelektual.
sertakan anak.
2) Mempertahankan keintiman.
dimasyarakat.
kepergian anaknya.
bagi anak-anaknya.
hidup.
kematian.
5. Peranan keluarga
masyarakat.
lain adalah :
a. Ayah
b. Ibu
social tertentu.
c. Anak
4 tingkatan yaitu :
rencana keperawatan.
rencana keperawatan.
benar.
rencana keperawatan.
benar.
rencana keperawatan.
benar.
neuropati. (Yuliana elin, 2009 dalam Nurarif & Kusuma, 2015 : 188)
atau tidak adanya insulin menjadikan glukosa tertahan di dalam darah dan
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kondisi gula dalam darah
insulin. Diabetes Melitus tidak dapat disembuhkan tetapi kadar gula dalam
darahnya dapat di kontrol dengan cara diet makanan yang baik dan pola
antibody sel islet (ICAs) yang dapat merusak sel-sel beta pancreas.
Bagaimana proses terjadinya kerusakan sel beta itu ini tidak jelas.
glukosa yang berasal dari makanan yang tidak disimpan dalam hati
lebih 90% sampai dengan 95% penderita diabetes adalah tipe ini.
insulin terikat oleh reseptor khusus pada permukaan sel dan mulai
tipe 2 reaksi dalam sel kurang efektif karena kurangnya insulin yang
mellitus.
28
Tabel 2.1
perbedaan ciri-ciri diabetes mellitus tipe 1 dan 2 sebagai berikut:
4. Etiologi
pentamidine.
d. Obesitas, berat badan lebih dari atau sama dengan 20%$ berat badan
ideal.
f. Hipertensi, tekanan darah lebih dari atau sama dengan 140/90 mmHg.
g. HDL kolesterol lebih dari atau sama dengan 35 mg/dl, atau trigiserida
i. Kebiasaan diet
5. Patofisiologi
Protein juga dipecahkan menjadi asam amino di otot dan jaringan lain.
Sel yang tidak dapat mengambil glukosa dalam jumlah yang cukup akan
serebri, dan penyakit pembuluh darah perifer. Untuk lebih jelasnya lihat
Gambar 2.1
Pathway Diabetes Mellitus
Defisiensi Insulin
Proteolisis lipolisis
6. Manifestasi Klinis
1) Hiperglikemia.
dan kematian.
7. Komplikasi
a. Komplikasi akut
tidak terkontrol.
b. Komplikasi kronis
mengakibatkan kebutaan.
2) Makroangiopati
yaitu :
a. Managemen diet DM
nutrisi dan diet adalah mengontrol total kebutuhan kalori tubuh, intake
Untuk menentukan status gizi dipakai rumus body mass index (BMI)
BB (Kg)
(TB(m)) 2
Ketentuan :
1) Kebutuhan kalori
Ketentuan :
2) Kebutuhan karbohidrat
3) Kebutuhan protein
4) Kebutuhan lemak
b. Latihan fisik/exercise
latihan fisik energy yang dipakai adalah glukosa dari asam lemak
karbohidrat.
38
normal.
Jenis latihan fisik diantaranya adalah olah raga seperti latihan aerobic,
c. Obat-obatan
3) Pendidikan kesehatan
9. Test Diagnostik
dikaji tanda dan gejala yang dialami pasien juga yang penting adalah
ml atau lebih.
test, boleh minum air putih, tidak merokok, ngopi atau minum teh
gluconeogenesis)
dan senyawa ini akan menumpuk pada darah dan urin. Jumlah keton
yang besar pada urin akan merubah pereaksi pada strip menjadi
adalah < 7% (ADA, 2003 dalam Black & Hawks, 2005; Ignativicius &
Workman, 2006).
(NANDA, 2011)
evaluasi.
dengan kasus Diabetes Mellitus data yang diperoleh oleh penulis adalah data
1. Tahap Pengkajian
a. Data umum
Nama atau inisial kepala keluarga, umur, alamat, dan telepon jika
keluarga yang terdiri atas nama atau inisial, jenis kelamin, umur,
2) Tipe keluarga
keluarga tersebut.
3) Suku bangsa
4) Agama
bersenang-senang.
belum terpenuhi.
pelayanan kesehatan.
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
lingkungan setempat.
Tabel 2.2
Penilaian tingkat kemandirian keluarga
Barat 2009)
Keterangan :
pada kolom dengan angka 1-10 sesuai dengan kriteria berikut ini :
kesehatan
kriteria :
kesehatan tersebut.
kesehatan keluarga)
kesehatan.
51
Kesimpulan :
e. Struktur keluarga
f. Fungsi keluarga
1) Fungsi Afektif
2) Fungsi sosialisasi
4) Fungsi Reproduksi
5) Fungsi Ekonomi
Stresor jangka panjang yaitu stresor yang saat ini dialami yang
yang ada
permasalahan
Adapun data subjektif yang harus dikaji pada keluarga dengan Diabetes
Mellitus meliputi :
a. Psikososial/emosional.
dalam keluarga).
f. Sistem pendukung.
Diabetes Mellitus.
n. Penglihatan kabur.
pasien cocok.
tubuh.
2. Analisa data
keluarga, yaitu :
3. Diagnosa keperawatan
kehidupan yang aktual dan potensial ( Allen, 1998 dalam Gusti, 2013 :
persepsi)
1) Aktual
b) Gangguan menelan
pengetahuan
3) Risiko
b) Risiko konstipasi
Tabel 2.3
Skala prioritas diagnosa keperawatan
1 Sifat masalah :
a. Aktual (Tidak / kurang sehat) 3 1
b. Ancaman Kesehatan 2
c. Krisis atau keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
a. Dengan mudah 2
b. Hanya sebagian 1 2
c. Tidak dapat 0
3 Potensial masalah untuk dicegah
a. Tinggi 3 1
b. Cukup 2
c. RendahB 1
4 Menonjol masalah
a. Masalah berat harus segera ditangani 2
1
b. Ada masalah, tetapi tidak perlu harus
1
segera ditangani
c. Masalah tidak dirasakan 0
( Sumber : Baylon & Maglaya dalam Setiawan, 2016)
62
dengan bobot
Diabetes Mellitus.
Diabetes Mellitus.
4. Perencanaan keperawatan
anggota keluarga.
evaluasi.
dilakukan
masalah
1) Pengetahuan (kognitif)
keperawatan keluarga
65
2) Sikap (afektif)
3) Tindakan (psikomotor)
1) Memberikan informasi
dengan cara :
data baru, seperti respon klien terhadap tindakan atau situasi yang
Tabel 2.4
Rencana Tindakan Keperawatan Keluarga Pada Kasus Diabetes Mellitus
5. Kolaborasi melakukan
pemeriksaan gula darah
dengan menggunakan “finger
stiek”.
68
Mellitus.
4. Identifikasi sumbersumber
yang ada di masyarakat, bila
ada
(sumber : Wijayaningsih, 2012, Friedman 1981 dan Suprajitmo, 2004 dalam KTI
Assidiq, 2016).
5. Pelaksanaan
6. Tahap Evaluasi
SOAP.
lebih baik.
laporan ringkasan.