PEMBAHASAN
4.1 PEMBAHASAN KASUS
Pada kasus ini telah terdiagnosis kehamilan dengan usia kehamilan 39-40 minggu
tunggal/ hidup disertai dengan ketuban pecah dini. Dari anamnesa didapatkan tinggi fundus
uteri 31 cm dan sesuai dengan usia kehamilan saat ini. Dari anamnesis memberikan
dukungan diagnosis kehamilan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tinggi fundus uteri 31
cm sesuai dengan usia kehamilan pasien yaitu 39-40 minggu, teraba kepala janin dibagian
terbawah, dan bagian punggung janin di bagian kanan. Pada auskultasi menggunakan fetal
doppler umumnya dapat terdengar detak jantung janin. Diagnosis pasti kehamilan kembar
ditegakkan berdasarkan USG yang didapatkan kesimpulan terdapatnya kehamilan
intrauterin, tunggal, hidup, saat ini letak kepala, UK 36-37 minggu, TBI 3064 gram,
placenta baik, cairan amnion cukup. Kehamilan Ny.R berakhir dengan persalinan aterm
spontan belakang kepala. Proses persalinan Ny.R terjadi secara pervaginam karena cukup
memenuhi syarat persalinan pervaginam.
Kehamilan Ny.R disertai dengan ketuban pecah dini, rembesan cairan berwarna
bening. Dari anamnesis yang didapat pasien dengan KPD merasa basah pada vagina atau
mengeluarkan cairan yang banyak berwarna putih jernih, keruh, hijau, atau kecoklatan
sedikit-sedikit atau sekaligus banyak, secara tiba-tiba dari jalan lahir. Pada pemeriksaan
abdomen, didapatkan uterus lunak dan tidak adanya nyeri tekan. Tinggi fundus harus
diukur dan dibandingkan dengan tinggi yang diharapkan menurut hari pertama haid
terakhir. Dari pemeriksaan dalam yang telah dilakukan didapatkan ketuban negatif,
presentasi kepala dan belum ada pembukaan. Secara teori pada pasien dengan ketuban
pecah dini, pemeriksaan dalam dilakukan untuk menentukan penipisan dan dilatasi serviks.
Pemeriksaan vagina juga mengindentifikasikan bagian presentasi janin dan menyingkirkan
kemungkinan prolaps tali pusat. Periksa dalam harus dihindari kecuali jika pasien jelas
berada dalam masa persalinan atau telah ada keputusan untuk melahirkan.
Pasien mendapat terapi Misoprostol 50 mg/ vag, evaluasi 6 jam, injeksi ceftriaxone 2x1
g dan dilakukan drip oksitosin dengan infus RL drip syntocain 5 iu pada saat pasien belum
partus. Setelah pasien partus, pasien mendapat terapi Cefadroxil 3x500 mg, Asam
25
26
mefenamat 3x500 mg, Vitamin C 3x1, Vitamin A 2x1. Pemberian antibiotik pada kasus
ketuban pecah dini merupakan tatalaksana secara konservatif.