Anda di halaman 1dari 6

2.

1 Konsep Dasar Keluarga


2.1.1 Pengertian

Menurut Fiedman (2002) dalam Muhlisin (2012), keluarga merupakan kesatuan dari

orang-orang yang terikat dalam perkawinan, ada hubungan darah, atau adopsi dan tinggal

dalam satu rumah.

Depkes RI (1988) dalam Andarmoyo (2012), keluarga adalah unit terkecil dari

masyarakat yaitu terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Menurut BKKBN (1992) Muhlisin (2012), keluarga adalah unit terkecil dalam

masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dengan

anaknya, atau ibu dengan anaknya.

2.1.2 Ciri-Ciri Keluarga

Menurut Muhlisin (2012), ciri-ciri keluarga yaitu :

1. Diikat dalam suatu tali perkawinan


2. Ada hubungan darah
3. Ada ikatan batin
4. Ada tanggung jawab masing-masing anggota
5. Ada pengambilan keputusan
6. Kerjasama diantara anggota keluarga
7. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga.
2.1.3 Tipe Keluarga

Tipe keluarga menurut Muhlisin (2012)adalah :

1. Tipe keluarga tradisional, terdiri dari :


a. Keluarga inti atau Nuclear family
Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri, dan anak (kandung atau angkat).
b. Keluarga besar atau extended family
Keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah

seperti kakek, nenek, paman, bibi, saudara sepupu.


c. Keluarga bentukan kembali atau dyadic nuclear
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri dan tidak mempunyai anak yang hidup

bersama dalam satu rumah.


d. Orang tua tunggal atau single parent family
Suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak baik kandung atau

adopsi dan kondisi ini disebabkan oleh perceraian atau kematian.


e. Single adult living alone/single adult family
Suatu rumah tangga yang hanya terdiri dari satu orang dewasa yang hidup sendiri

karena pilihannya atau perpisahan baik perceraian atau ditinggal mati.


f. Blended family
Duda atau janda karena perceraian yang menikah kembali dan membesarkan anak dari

perkawinan sebelumnya
g. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan

saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama seperti dapur, kamar

mandi, dan lain-lain.


h. Multigeneration family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam

satu rumah.
i. Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai

tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul pada anggota

keluarga pada saat libur.

j. Keluarga usila
Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri yang berusia lanjut dengan anak yang

sudah tidak tinggal lagi bersama mereka.


k. Composit family
Keluarga dengan perkawinan poligami dan hidup bersama.
l. The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak

terlambat waktunya yang disebabkan karena mengejar karier atau pendidikan yang

terjadi pada wanita.


2. Tipe keluarga non tradisional, terdiri dari :
a. Unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua terutama ibu dengan anak dari hubungan tanpa

nikah.
b. Commune family
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogamy dengan anak

anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.


c. The nonmarital heterosexsual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama dan berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
d. Gay and lesbian family
Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.

e. Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan karena beberapa alasan

tertentu.
f. Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang

saling merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu

termasuk sexsual dan membesarkan anak.


g. Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain

dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan, dan

bertanggung jawab membesarkan anaknya.


h. Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di dalam waktu

sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk

menyatukan kembali keluarga aslinya.


i. Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena

krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomidan atau problem

kesehatan mental.
j. Gang/together family
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan

emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam

kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.


2.1.4 Karakteristik Keluarga

Menurut Muhlisin (2012), karakteristik keluarga adalah :

1. Terdiri atas dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan, atau

adopsi.
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah tetap memperhatikan satu sama

lain.
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial

sebagai suami, istri, anak, kakak, dan adik.


4. Mempunyai tujuan menciptakan dan mempertahankan budaya serta meningkatkan

perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.


2.1.5 Struktur Keluarga

Dalam Muhlisin (2012), struktur keluarga terdiri dari :

1. Patrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi

dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah


2. Matrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana

hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.


3. Matrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
4. Patrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.

5. Keluarga kawinan
Hubungan suami istri sebagai dasar bagi Pembina keluarga dan beberapa sanak saudara

yang menjadi bagian.


2.1.6 Fungsi keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman (2002) dalam Muhlisin (2012), mengidentifikasi

lima fungsi dasar keluarga, yaitu :


1. Fungsi afektif
Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan

anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk

perkembangan individu dan psikososial keluarga.


2. Fungsi sosialisasi
Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum

meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.


3. Fungsi reproduksi
Fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat

untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk

memenuhi kebutuhan keluarga.


5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan
Fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap

mempunyai produktivitas tinggi.


2.1.7 Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan

Menurut Freeman (1981) dalam Suprajitno (2014), membagi 5 tugas keluarga dalam bidang

kesehatan antara lain :

1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarga


2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.
2.1.8 Peran Keluarga
Menurut Muhlisin (2012), prilaku peran anggota keluarga adalah sebagai berikut :
1. Ayah
Ayah sebagai pemimpin keluarga mempunyai peran sebagai pencari nafkah, pelindung

dan pemberi rasa aman dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari

lingkungannya.
2. Istri
Ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-

anaknya, pelindung keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial

tertentu, serta bisa berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
3. Anak-anak
Anak-anak melaksanakan peranan sebagai pelaku psikososial sesuai dengan tingkat

perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

2.1.9 Perawatan Kesehatan Keluarga


Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang

ditujukan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan

melalui perawatan sebagai sarana atau penyalur (Bailon dan Maglaya, 1978 dalam

Andarmoyo, 2012).
Menurut Ruth B Freemen (1981) dalam Andarmoyo (2012) Alasan Keluarga sebagai

Unit Pelayanan:
1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut

kehidupan masyarakat.
2. Keluarga sebagai suatu kelompok yang dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan

atau memperbaiki masalah kesehatan dalam kelompoknya.


3. Masalah kesehatan dalam keluarga akan saling mempengaruhi terhadap anggota keluarga

lainnya.
4. Keluarga berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan para

anggotanya.
5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya kesehatan

masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai