Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN PENDAHULUAN

KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH

Pembimbing :

Penyusun :

Erna sari (0117043)


Fitrotun nisa (0117046)
Nur kholila (0117057)
Sofia krismunika (0117065)
Yunita rifka annisa (0117068)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2020

A. KONSEP KELUARGA
A. Definisi
Pengertian keluarga akan berbeda- beda. Hal ini bergantung pada
orientasi yang digunakan dan orang yang mendefinisikankannya.
Marilyn M.friedman (1998) mendefinisikan bahwa keluarga adalah
dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasi diri
mereka sebagai bagian dari keluarga. Menurut UU No. 10 1992,
keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
suami-istri, atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya,
atau ibu dan anaknya. Definisi lainya keluarga adalah dua orang
atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah,
mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil yang
layak, bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras
dan seimbang antara anggota keluaarga dan masyarakat serta
lingkungannya (BKBN 1999, cit setyowati 2008)

B. CIRI CIRI KELUARGA


1. Diikat tali perkawinan
2. Ada hubungan darah
3. Ada ikatan batin
4. Tanggung jawab masing – masing
5. Ada pengambil keputusan
6. Kerjasama
7. Interaksi
8. Tinggal dalam suatu rumah

C. STRUKTUR KELUARGA
1. Struktur peran keluarga, formal dan informal
2. Nilai/ norma keluarga, norma yang diyakini oleh keluarga
3. Berhubungan dengan kesehatan
4. Pola kominikasi keluarga, bagaimana komunikasi dari orang
tua anak,ayah ibu, & anggota struktur kekuatan keluarga,
kemampuan mempengaruhi dan mengendalikan orang lain
untuk kesehatan

Ciri-ciri struktur keluarga

Menurut Anderson Carter, dikutip Nasrul Effendy (1998),


dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan


antara anggota keluarga.
2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan tetapi
mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalanjkan
fungsi dan tugasnya masing-masing.
3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga
mempunyai peranan dan fungsinya masing- masing.

Struktur keluarga ( Ikatan Darah )

1. Patrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah


dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu berasal dari
jalur ayah
2. Matrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu berasal dari
jalur ibu
3. Matrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah istri
4. Patrilokal, suami istri pada keluarga sedarah suami
5. Keluarga kawinan, hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga dan sanak saudara baik dari pihak suami
dan istri

Pemegang kekuasaan

1. Patriakal, dominan dipihak ayah


2. Matriakal, dominan dipihak ibu
3. Equalitarian, ayah dan ibu
D. PERAN KELUARGA
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam
posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari
oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan
masyarakat.
a. Peran Formal
Adalah peran yang nampak jelas dan bersifat
eksplisit yaitu peran berdasarkan posisi setiap kandungan
struktur peran keluarga, yaitu :
1) Peranan Ayah : Sebagai suami dan ayah dari anak-
anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai
kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
2) Peran Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-
anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai
salah satu kelompok dari peranan sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
3) Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan
psiko-sosial sesuai dengan tingkatan
perkembangannya baik fisik, mental, social dan
spiritual
b. Peran Informal
Adalah peran yang tertutup dan bersifat implisit, biasanya tidak
tampak kepermukaan dan hanya dimainkan untuk memenuhi
kebutuhan- kebutuhan emosional individual dan atau untuk
menjaga keseimbangan dalam keluarga, yaitu : Pendorong,
Pengharmonis, Inisiator- kontributor, Pendamai, Keras hati,
Sahabat, Kambing hitam keluarga, Penghibur, Penghalang,
Perawat keluarga, Dominator, Koordinator, Penghubung
keluarga, Saksi.

E. TIPE KELUARGA
Tipe / bentuk keluarga menurut Sudiharto dalam buku Asuhan
keperawatan keluarga dengan pendekatan keperawatan transkultural,
adalah sebagai berikut:
1. Keluarga Inti ( Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya
terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang diperoleh dari
keturunannya atau adopsi atau keduanya.
2. Keluarga Besar ( Extended Family) adalah keluarga inti
ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai
hubungan darah ( nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi dan sebagainya ) namun, dengan berkembangnya
peran individu dan meningkatnya rasa individualisme,
pengeloompokan tipe keluarga selain kedua keluarga diatas
berkembang menjadi : ( suprajitno,2004)
3. Keluarga duda atau janda (Singel Family) adalah keluarga yang
terjadi karena perceraian atau kematian.
4. Keluarga bentukan kembali ( dyadic family ) adalah keluarga
baru yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau
kehilangan pasangannya
5. Ibu dengan anak tanpa perkawinan ( the unmarried teenage
mother )
6. Orang dewasa ( laki- laki atau perempuan ) yang tinggal sendiri
tanpa pernah menikah ( the single adult living alone ).
Kecenderungan di indonesia juga meningkatkan dengan dalih
tidak mau direpotkan dengan pasangan atau anaknya kelak jika
menikah.
7. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya ( the
nonmarital heterosexual cohabiting family )
8. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin
sama ( gey and lesbian family )
Sedangkan menurut Nasrul Efendy (1998), tipe keluarga terdiri dari
1. Keluarga Inti ( Nuclear Family) adalah keluarga yang
terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
2. Keluarga Besar ( Extended Family) adalah keluarga inti
ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
3. Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri
dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan
merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga duda atau janda (Singel Family) adalah keluarga yang
terjadi karena perceraian atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi ( Composite Family) adalah keluarga
yang perkawinanya berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga Kabitas (Cahabitation Family) adalah dua orang
menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu
keluarga.

F. FUNGSI KELUARGA
Fungsi-fungsi keluarga biasanya didefinisikan sebagai
hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga. Lima
fungsi keluarga yang paling berhubungan erat saat
mengkaji dan mengintervensi keluarga menurut Friedman
( 1998 ) adalah sebagai berikut :
1) Fungsi Afektif adalah fungsi internal keluarga untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial, saling mengasuh dan
memberikan cintakasih, serta saling menerima dan
mendukung.
2) Fungsi Sosialisasi adalah proses perkembangan dan
perubahan individu keluarga, tempat anggota keluarga
berinteraksi social dan belajar berperan di lingkungan
sosial.
3) Fungsi Reproduksi adalah fungsi keluarga meneruskan
kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya
manusia.
4) Fungsi Ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga, seperti sandang, pangan dan papan.
Fungsi Perawatan Kesehatan adalah kemampuan keluarga
untuk merawat anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan

G. TUGAS KELUARGA DIBIDANG KESEHATAN


Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga
mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan
dilakukan, meliputi : (supratjitno,2004)
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh
diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan
berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan
sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu
mengenal keadaan kesehatan dan perubahan- perubahan yang
dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang
dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi
perhatian orang tua / keluarga
2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga tugas
ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga,
dengan pertimbangan siapa diantara anggota keluarga yang
mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan
tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh
keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat
dikurangi bahkan teratasi. Dalam hal ini termasuk mengambil
keputusan untuk mengobati sendiri.
3. Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang
tepat dan benar. Tetapi keluarga mempunyai keterbatasan yang
telah diketahui oleh keluarga sendiri. Jika demikian, anggota
keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu
memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah
yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di
institusi memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk
pertolongan pertama.
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi
keluarga.

H. TUGAS PERKEMBANGAN SESUAI DENGAN TAHAP


PERKEMBANGAN (DUVAL) (SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE )
1. Keluarga baru menikah
 Membina hubungan intim
 Bina hubungan dengan keluarga lain : teman dan
kelompok social
 Mendiskusikan rencana punya anak
2. Keluarga dengan anak baru lahir
 Persiapan menjadi orang tua
 Adaptasi keluarga baru, interaksi keluarga, hubungan
seksual.
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
 Memenuhi kebutuhan anggota keluarga : rumah, rasa
aman
 Membantu anak untuk bersosialisasi
 Mempertahankan hubungan yang sehat keluarga
internal dan luar
 Pembagian tanggung jawab
 Kegiatan untuk stimulasi perkembangan anak
4. Keluarga dengan anak usia sekolah
 Membantu sosialisasi anak dengan lingkungan luar
 Mempertahankan keintiman pasangan
 Memenuhi kebutuhan yang meningkat
5. Keluarga dengan anak remaja
 Memberikan kebebasan seimbang dan bertanggung
jawab
 Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga
 Komunikasi terbuka : hindari debat, permusuhan
 Persiapan perubahan sistem peran
6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
 Perluas jaringan keluarga dari keluarga inti ke extended
 Pertahankan keiintiman pasangan
 Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru
penataan kembali pada orang tua
7. Keluarga usia pertengahan
 Pertahankan kesehatan individu dan pasangan usia
pertengahan
 Hubungan serasi dan memuaskan dengan anak –
anaknya dan sebaya meningkatkan keakraban pasangan
keluarga
8. Usia tua pertahankan suasana
 Saling menyenangkan
 Adaptasi perubahan : kehilangan pasangan, kekurangan
fisik, kehilangan pengahasilan
 Pertahankan keakraban pasangan melakukan life
review masa lalu
I. KELUARGA SEBAGAI SISTEM
Keluarga merupakan sistem sosial yang terdiri dari kumpulan 2 /
lebih yang punya peran sosial yang berbeda dengan ciri saling
berhubungan dan tergantung antar individu

Alasan keluarga sebagai sistem

1. Keluarga punya subsistem : anggota, fungsi, peran, aturan,


budaya
2. Saling berhubungan dan ketergantungan
3. Unit terkecil dari masyarakat sebagai suprasitem

J. KOMPONEN SISTEM KELUARGA


1. Input, anggota keluarga, struktur, fungsi, aturan,
lingkungan, budaya, agama
2. Proses- proses pelaksanaan fungsi keluarga
3. Out put, hasil berupa perilaku : sosial, agama, kesehatan,
feedback, pengontrol prilaku keluarga

K. KARAKTERISTIK KELUARGA
1. Sistem terbuka, sitem yang punya kesempatan dan mau
menerima / memperhatikan lingkungan sekitar.
2. Sistem tertutup, kurang punya kesempatan, kurang mau
menerima / memberi perhatian pada lingkungan sekitar.

L. MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA


1. Bahaya fisik
a. Penyakit
b. Kegemukan
c. Kecelakaan
d. Kecanggungan
e. Kesederhanaan
2. Bahaya psikologis
a. Bahaya dalam konsep diri
b. Bahaya moral
c. Bahaya yang menyangkut minat
d. Bahaya dalam penggolongan peran seks
e. Bahaya dalam perkembangan kepribadian
M. TAHAP IV : KELUARGA DENGAN SEKOLAH FAMILY WITH
SCHOOL CHILDREN (OLDEST CHILID 6-13 YEARS)
1. Keluarga mencapai jumlah anggota yang maksimal,
keluarga sangat sibuk
2. Aktivitas sekolah, anak punya aktivitas masing- masing
3. Orang tua berjuang dengan tuntunan ganda : perkembangan
anak & dirinya
4. Orang tua belajar menghadapi / membiarkan anak pergi
(dengan teman sebayannya)
5. Orang tua mulai merasakan tekanan yang besar dari
komunitas diluar rumah (sistem sekolah)

B. KONSEP ANAK USIA SEKOLAH


A. Definisi
Anak usia sekolah merupakan suatu periode yang dimulai saat
anak masuk sekolah dasar sekitar usia 6 tahun sampai menunjukan tanda
akhir masa kanak-kanak yaitu 12 tahun.
Langkah perkembangan selama anak mengembangkan
kompetensi dalam ketrampilan fisik, kognitif, dan psikososial. Selama
masa ini anak menjadi lebih baik dalam berbagai hal, misalnya mereka
dapat berlari dengan cepat dan lebih jauh sesuai perkembangan kecakapan
dan daya tahannya.

B. Kelompok Anak
a. Usia prasekolah           : 2 – 5 tahun
b. Usia sekolah                : 6 – 12 tahun
c. Usia remaja                 : 13 - 18 tahun

C. Ciri-Ciri Anak Usia Sekolah


Anak usia sekolah disebut sebagai masa akhir anak-anak sejak usia 6
tahun dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Label yang digunakan oleh orang tua
1. Usia yang menyulitkan karena anak tidak mau lagi
menuruti perintah dan lebih dipengaruhi oleh teman sebaya
dari pada orang tua ataupun anggota keluarga lainnya
2. Usia tidak rapi karena anak cenderung tidak
memperdulikan dan ceroboh dalam penampilan
3. Usia bertengkar karena banyak terjadi pertengkaran antar
keluarga dan membuat suasana rumah yang tidak
menyenangkan bagi semua anggota keluarga
b. Label yang digunakan pendidik/guru
1) Usia sekolah dasar : anak diharapkan memperoleh dasar-
dasar pengetahuan yang dianggap penting untuk
keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan
mempelajari perbagai ketrampilan penting tertentu baik
kurikuler maupu ekstrakurikuler
2) Periode kritis dalam berprestasi : anak membentuk
kebiasaan untuk mencapai sukses, tidak sukses, atau sangat
sukses yang cenderung menetap sampai dewasa
c. Label yang digunakan oleh ahli psikologi
1) Usia berkelompok : perhatian utama anak tertuju pada
keinginan diterima oleh teman-teman sebaya sebagai
anggota kelompok
2) Usia penyesuaian diri : anak ingin menyesuaikan
dengan standar yang disetujui oleh kelompok dalam
penampilan, berbicara dan berperilaku
3) Usia kreatif :suatu masa yang akan menentukan apakah
anak akan menjadi konformis (pencipta karya baru) atau
tidak
4) Usia bermain : suatu masa yang mempunyai keinginan
bermain yang sangat besar karena adanya minat dan
kegiatan untuk bermain

D. Tugas PTerkembangan Orangtua Dengan Anak Usia Sekolah


Ketika anak memasuki usia sekolah, orangtua sebenarnya
merasa bahwa tahapan ini lebih berkurang kadar sibuknya, karena
pekerjaan rumah sudah dapat berjalan secara rutin. Anak secara umum
merasa puas mengenai hubungannya dengan orangtua dan mulai
terlibat dalam aktivitas rumah tangga.
A. Mensupport perkembangan anak
Mendukung perkembangan Anak dilakukan dengan cara
membiarkan anak untuk pergi dan bergabung dengan dunia di
luar rumahnya. Semakin lama, akan semakin sedikit waktu anak
tersebut berada di rumahnya. Sejak pagi hingga siang anak harus
bersekolah, kemudian setelah itu tidak jarang anak mengikuti
kegiatan olahraga atau klub-klub tertentu bersama dengan
grupnya, sehingga anak pulang ke rumah dalam keadaan lelah
pada malam hari untuk beristirahat. Belum lagi ajakan temannya
untuk menginap di rumahnya, berlibur bersama, ikut camp,
mengunjungi kerabat pada hari libur, dsb. Semua kegiatan
tersebut di atas sangat baik untuk perkembangan anak dalam hal
kemandirian, memperluas pengalaman dan untuk perkembangan
kepribadiannya.
B. Mempertahankan hubungan pernikahan
Permasalahan pernikahan pada keluarga dengan anak usia
sekolah biasanya lebih sering terjadi dibandingkan momen
lainnya. Biasanya mereka mengalami 4 kali problem lebih sering.
Potensi problem terbesar bisanya mengenai pengaturan anak di
rumah, sehingga mengurangi ekspresi afeksi dari pasangan
suami-istri, dan dijadikan nomor kedua
Ekspresi cinta dari pasangan mulai berkurang selama perjalanan
pernikahan. Hal ini biasanya terjadi pada pasangan yang
menerapkan peran gender tradisional dalam berhubungan,
dimana hubungan keduanya kemudian hanya menjadi sebuah
kebiasaan yang didasarkan pada kebutuhan, perasaan, dan
harapan dari satu pihak ke pihak lainnya. Model pernikahan
seperti ini lebih baik menggunakan metode diskusi daripada
menghindar dalam penyelesaian konfliknya, dan yang lebih
pentingberusaha untuk mengekspresikan cintanya secara spontan
(Swensen,Eskew,&Kohlhepp, 1981). Menjaga hubungan
pernikahan pada saat usia anak memasuki usia sekolah sangatlah
penting, tidak hanya untuk kepentingan suami dan istri saja,
tetapi juga demi kepentingan anak kelak

E. Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah


a. Menyediakan Tempat Tinggal yang Cocok dan
Memperhatikan Kesehatan Anak
b. Keuangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah
c. Pemberian Tanggung Jawab Dalam Memelihara Rumah
d. Sosialisasi
e. Komunikasi Di Dalam Keluarga dan Anak Usia Sekolah

F. Promosi Kesehatan Selama Periode Usia Sekolah


Periode usia sekolah merupakan periode klinis untuk penerimaan
latihan perilaku dan kesehatan menuju kehidupan dewasa yang sehat. Jika
tingkat kognisi meningkat pada periode ini, pendidikan kesehatan yang
efektif harus dikembangkan dengan tapat. Promosi praktek kesehatan yang
baik merupakan tanggung jawab perawat.
Selama progam ini, perawat berfokus pada pengembangan perilaku
yang secara positif berpengaruh pada status kesehatan anak. Perawat dapat
berperan untuk memenuhi tujuan kebijakan nasional dengan menigkatkan
kebiasaan gaya hidup yang sehat termasuk nutrisi. Anak usia sekolah
harus berpartisipasi dalam progam pendidikan yang memungkinkan
mereka untuk merencanakan, memilih dan menyajikan makanan yang
sehat. Perawat juga mengikutsertakan orang tua tentang peningkatan
kesehatan yang tepatbagi anak usia sekolah. Orang tua perlu mengenali
pentingnya kunjungan pemeliharaan kesehatan.
G. Masalah Kesehatan Spesifik Pada Anak Usia Sekolah
Kecelakaan dan cedera merupakan masalah kesehatan utama
yang terjadi pada anak. Anak usia sekolah juga secara signifikan
mengalami kanker, cacat lahir, pembunuhan, dan penyakit jantung. Pada
kelompok usia ini, masalah ini memiliki angka mordibitas tinggi jumlah
infeksi hamper 80% dari seluruh penyakit anak. Infeksi pernafasan
merupakan prevalensi terbanyak, flu biasa tetap merupakan penyakit
utama pada masa ini.
Beberapa kelompok lebih mudah mengalami penyakit dan
ketidakmampuan, sering kali sebagai akibat adanya rintangan pencapaian
pelayanan kesehatan. Retardasi mental, gangguan belajar, kerusakan
sensasi, dan malnutrisi merupakan prevalensi terbanyak di antara anak-
anak yang hidup dalam kemiskinan.
C. KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA

1. Pengkajian

a. Data umum

1) Nama kepala keluarga


2) Alamat
3) Telepon
4) Pekerjaan kepala keluarga
5) Pendidikan kepala keluarga
6) Komposisi anggota keluarga
7) Genogram
8) Tipe Keluarga
9) Suku Bangsa
10) Agama
11) Status Sosial Ekonomi Keluarga
12) Aktivitas Rekreasi Keluarga
b. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua
dari keluarga tersebut
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti,
yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing – masing anggota keluarga, sumber pelayanan kesehatan
yang biasa digunakan keluarga, serta pengalaman – pengalaman
terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari
pihak suami dan istri.
c. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga,
perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan
keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana
kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana
keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
2) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan
dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin,
norma, budaya, dan perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
pakaian, perlindungan, serta merawat anggota keluarga yang sakit,
sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit.
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah
a) Berapa jumlah anak
b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anak
c) Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya
mengendalikan jumlah anggota keluarga
5) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji adalah
a) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, papan,
maupun pangan
b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
dalam masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan
keluarga
d. Tugas Perawatan Keluarga
1) Mengenal masalah keluarga
2) Mengambil keputusan
3) Merawat anggota keluarga yang sakit
4) Memelihara lingkungan
5) Menggunakan fasilitas / pelayanan kesehatan
e. Stress dan Koping Keluarga
1) Stressor jangka pendek dan panjang
a) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga
yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6
bulan
b) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga
yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6
bulan
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
3) Strategi koping yang digunakan
Strategi yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
4) Strategi adaptasi disfungsional
f. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga
metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda
dengan pemeriksaan fisik diklinik.
1) Tanggal pemeriksaan fisik dilakukan.
2) Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota
keluarga.
3) Aspek pemeriksaan fisik mulai dari vital sign, rambut, kepala,
mata, mulut, THT, leher, thoraks, abdomen, ekstremitas atas
dan bawah, sistem genetalia.
4) Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik.

2. Pengkajian lingkungan
1. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah,
type rumah , jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank
dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta dena
rumah.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas Rw
Menjelaskan karakteristik tetangga dan komunitas
setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan /
kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan
3. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan
keluarga berpindah tempat.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga
untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan
sejauh mana interaksi keluarga dengan masyarakat
5. Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah
jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas- fasilitas yang
dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas
mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari
anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari
masyarakat setempat.
3. Pengkajian anak sekolah
1. Bagaimana krakteristik teman bermain
2. Bagaimana lingkungan bermain
3. Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah
4. Bagaimana stimulus terhadap tumbuh kembang anak dan
adakah sarana yang dimilikinya
5. Bagaimana tamperamen anak saat ini
6. Bagaimana pola anak jika menginginkan suatu barang
7. Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak
8. Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini
9. Kegiatan apa yang diikuti anak selain disekolah
10. Sudahkah memperoleh imunisassi ulangan selama disekolah
11. Pernahkah mendapat kecelakaan selama diekolah atau dirumah
saat bermain
12. Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa
jenisnya
13. Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa
ini
14. Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luang
15. Bagaimana pelaksanaan tugas dan funsi keluarga

Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada

4. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan
rspon manusia atas perubahan pola interaksi potensial atau aktual individu.
Perawat secara legal dapat mengidentifikasi dan menyusun intervensi
masalah keperawatan. Kolaborasi dengan anggota tim lain merupakan
keharusan untuk menghindari kebingungan anggota akan kurangnya
pelayanan kesehatan.
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang
didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan
berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi
perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada PES dimana
untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA.
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari :
a. Aktual (terjadi defisit / gangguan kesehatan )
b. Resiko (ancaman kesehatan)
c. Keadaan sejahterah (wellness)
Contoh diagnosa keperawatan keluarga
a. Diagnosa keperawatan keluarga aktual
a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan pada balita (anak M)
keluarga bapak R berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengenal masalah nutrisi.
b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan pada balita (anak M)
keluarga bapak R berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengaatasi masalah kekurangan nutrisi
c. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan pada balita (anak M)
keluarga bapak R berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
dengan masalah kekurangan nutrisi
pada contoh diatas yang menjadi etiologi (tugas keluarga) mengandung 3
unsur yaitu:
a. Ketidaktahuan (tidak mengenal masalah )
b. Ketidakmampuan mengambil keputusan ( tidak mengenal
masalah )
c. Ketidak mampuan merawat
Maka dari 3 diagnosa tersebut cukup menentukan 1 diagnosa yaitu
diagnosa yang ke 3 akan tetapi dalam merumuskan tujuan dan intervensi
harus melibatkan ke 3 etiologi tersebut
Contoh 2
Perubahan peran dalam keluarga (bapak s) berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah peran suami
Contoh 3
Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (ibu A) keluarga bapak
B berhubungan dengan ketidak mampuan merawat anggota
keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik)
b. Diagnosa keperawatan keluarga Resiko ( ancaman )
Sudah ada data yang menunjang tapi belum terjadi gangguan,
misalnya lingkungan rumah kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat,
stimulus tumbuh kembang yang tidak adek kuat dsb
Contoh 4
a. Resiko terjadi konflik pada keluarga bapak B berhubungan
dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah
komunikasi
b. Resiko gangguan perkembangan pada balita ( anak S)
keluarga bapak B berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga melakukan stimulus terhadap balita
c. Diagnosa keperawatan keluarga sejahterah / potensial
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahterah sehingga
kesehatan keluarga dapat ditingkatkan khusus untuk diagnosa keperawatan
potensial (sejahterah) boleh tidak menggunakan etiologi.
Contoh :
a. Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil ( ibu M)
keluarga bapak R
b. Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (anak L )
keluarga bapak R
c. Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru
menikah keluarga bapak R

5. Perencanaan
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat
untuk dilaporkan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan
yang telah diidentifikasi. Penyusunan rencana perawatan dilakukan dalam
2 tahap yaitu pemenuhan skala prioritas dan rencana perawatan.
a. Menentukan prioritas masalah keperawatan
Prioritas didasarkan pada diagnosis keperawatan yang mempunyai
skor tinggi dan disusun berurutan sampai yang mempunyai skor
terendah. Dalam menyusun prioritas masalah kesehatan dan
keperawatan keluarga harus didasarkan beberapa kriteria sebagai
berikut :
1) Sifat masalah (aktual, risiko, potensial)
2) Kemungkinan masalah dapat diubah
3) Potensi masalah untuk dicegah
4) Menonjolnya masalah
Skoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnosa keperawatan
telah dari satu proses skoring menggunakan skala yang telah
dirumuskan oleh Bailon dan Maglay.

Tabel Proses Skoring

Kriteria Skor Bobot


Sifat masalah :
a. Aktual 3
1
a) Risiko 2
b) Potensial 1
Kemungkinan masalah untuk dipecahkan :
a. Mudah 2
2
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
Potensi masalah untuk dicegah :
a. Tinggi 3
1
b. Cukup 2
c. Rendah 1
Menonjolnya masalah : 1
a. Masalah berat, harus segera ditangani 2
b. Ada masalah tetapi tidak perlu 1
ditangani 0
c. Masalah tidak dirasakan

Skoring :

Catatan : skoring dihitung bersama dengan keluarga


Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas
1. Kriteria hasil 1 sifat masalah : bobot yang lebih berat diberikan pada
tidak/kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan
biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga
2. Kriteria 2 kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu
memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut.
a. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk
menengani masalah
b. Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan
dan waktu
c. Sumber daya masyarakat dalam bentuk fadsilitas, organisasi
dalam masyarakat dan dukungan masyarakat
3. Kriteria 3 potensi masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu
diperhatikan
a. Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau
masalah
b. Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu
masalah itu ada
c. Tindakan yang sedang dijalankan adlah tindakan-tindakan yang
tepat dalam memperbaiki masalah
d. Adanya kelompok “ high risk “ atau kelompok yang sangat peka
menambah potensi untuk mencegah masalah
Menyusun tujuan
Friedman (1998:64) menjelaskan perencanaan meliputi perumusan
tujuan yang berorientasi kepada klien kemungkinan sumber-sumber
penggambaran pendekatan alternatif untuk memenuhi tujuan dan
operasional perencanaan ada 3 kegiatan menurut Friedman (1998:64)
yaitu:
1. Tujuan jangka pendek yang sifatnya dapat diukur langsung dan
spesifik
2. Tujuan jangka menengah
3. Tujuan akhir atau jangka panjang yang sifatnya umum dan
mempunyai tujuan

Proses scoring dilakukan untuk setiap diagnosa keperawatan :


1) Tentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat.
2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot.
3) Jumlahkan skor untuk semua kriteria.
4) Skor tertinggi berarti prioritas (skor tertinggi 5).

6. Implementasi
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan
perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan
keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal dibawah ini.
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah
dan kebutuhan kesehatan dengan cara :
1. Memberikan informasi
2. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
3. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tidak
tepat dengan cara :
1. Mengidentifikasi kosekuensi tidak melakukan tindakan
2. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
3. Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
sakit dengan cara :
1. Mendemonstrasikan cara perawatan
2. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah
3. Mengawasi keluarga melakukan perawatan
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi sehat, dengan cara :
1. Menemukan sumber- sumber yang dapat digunakan oleh
keluarga
2. Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin.
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada dengan cara :
1. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada dilingkungan
keluarga
2. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang
ada
7. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan antara hasil
implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk
melihat keberhasilannya. Kerangka kerja evaluasi sudah terkandung dalam
rencana perawatan jika secara jelas telah digambarkan tujuan perilaku
yang spesifik maka hal ini dapat berfungsi sebagai kriteria evaluasi bagi
tingkat aktivitas yang telah dicapai
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA MOJOKERTO

PROGRAM STUDI NERS

Jln Raya Gemekan Sooko Kabupaten Mojokerto

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


a. Identitas Kepala Keluarga

Nama :………………………….. Pendidikan :……………………………

Umur :………………………….. Pekerjaan :……………………………

Agama :………………………….. Alamat :…………………………….

Suku :………………………….. No Tlp :………………………….....

b. Komposisi Keluarga
No Nama L/P Umur Pendidik Pekerjaa Keterangan
an n

10

a. Genogram

b. Type Keluarga
( ) Keluarga inti ( ) Keluarga besar
( ) Janda / duda ( ) Lain-lain

c. Sifat Keluarga
1. Siapa pengambilan Keputusan didalam keluarga
( ) Ayah ( ) Bersama-sama
( ) Ibu
2. Bagaimana kebiasaan tidur/istirahat keluarga sehari-hari
( ) Tidur malam saja ( ) Tidur siang dan malam
( ) Tidur siang saja
3. Apakah mempunyai kebiasaan rekreasi saat memanfaat waktu luang
anggota keluarga
( ) Ya , sebutkan berpa kali selama sebulan :..........kali
( ) Tidak
4. Apakah keluarga punya kebiasaan untuk selalu makan bersama keluarga
( ) Ya
( ) Tidak
5. Status Sosial Ekonomi Keluarga
1) Total pendapatan keluarga per bulan :
( ) Dibawah Rp. 600.000,-
( ) Rp. 600.000,- s/d Rp. 1.000.000,-
( ) Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 2.000.000,-
( ) Di atas dari Rp. 2.000.000,-
2) Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya sehari – hari ?
( ) Ya ( ) Tidak
Bila tidak apa yang dilakukan keluarga : __________________
3) Apakah keluarga mempunyai tabungan ?
( ) Ya ( ) Tidak
4) Apakah ada anggota keluarga yang membantu keuangan keluarga ?
( ) Ada ( ) Tidak
Bila ada, siapa : ______________________________________
5) Siapa yang mengelola keuangan dalam keluarga ?
( ) Ayah ( ) Ibu ( ) Lain - lain
6. Suku (kebiasaan kesehatan terkait suku bangsa)

7. Agama (kebiasaan kesehatan terkait agama)

8. Aktivitas Rekreasi
1) Kebiasaan rekreasi keluarga
( ) Tidak tentu ( ) 1 kali sebulan
( ) 2 kali sebulan ( ) 3 kali sebulan
( ) Lain – lain sebutkan : _______________________________
2) Penggunaan waktu senggang
( ) Nonton TV ( ) Mendengarkan radio
( ) Membaca ( ) Nonton bioskop
( ) Lain – lain sebutkan : _______________________________

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua):
…………………………………………………………………………………
……….
…………………………………………………………………………………
……….
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:
…………………………………………………………………………………
……….
…………………………………………………………………………………
……….
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini:
……………………………………………………………………………
……….
……………………………………………………………………………
……….
b) Riwayat penyakit keturunan:
……………………………………………………………………………
……….
……………………………………………………………………………
……….
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan
Kesehat (BCG/Polio/DP Kesehata Yang
an T/ n Telah
HB/Campak) Dilakuka
n

d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


……………………………………………………………………………
……….
……………………………………………………………………………
……….
e) Riwayat keluarga sebelumnya
…………………………………………………………………………………
………..
…………………………………………………………………………………
………..

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


1. Karakteristik Rumah
1) Jenis rumah
( ) permanen ( ) Semi permanen ( ) Non permanen
2) Luas bangunan rumah:………………….m2
3) Status kepemilikan rumah :
( ) Milik pribadi ( ) Sewa bulanan
( ) Kontrakan ( ) Lain-lain :..................................
4) Atap rumah
( ) Genting ( ) Seng/Asbes
( ) Sirap/atap ( ) Lain-lain : ................................
5) Ventilasi rumah :
( ) Ada ( ) Tidak
6) Bila Ada berapa luasnya
( ) > 10% luas lantai ( ) < 10% luas lantai
7) Apakah cahaya dapat masuk rumah pada siang hari
( ) Ya ( ) Tidak
8) Penerangan rumah
( ) Listrik ( ) Petromak
( ) Lampu tempel ( ) Lain - lain
9) Lantai rumah :
( ) Keramik ( ) Ubin ( ) Tanah
( ) Papan ( ) Plaster
10) Bagaimana kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan
( ) Bersih ( ) Banyak lalat ( )Berdebu
( ) Sampah bertebaran ( ) Banyak lawa-lawa ( ) Lain-lain

2. Denah Rumah

3. Pengelolaan Sampah
1) Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah
( ) Ya ( ) Tidak
2) Bagaimana pengelolaan sampah rumah tangga
( ) Dibuang di got/ sungai ( ) Diambil petugas
( ) Ditimbun ( ) Dibakar ( ) Lain-lain :
4. Sumber Air
1) Sumber air yang diguankan oleh keluarga:
( ) Sumur gali ( ) Pompa listrik ( ) Pompa
tangan
( ) Sungai ( ) Membeli ( ) Lain-lain: .............
2) Sumber air minum yang digunakan oleh keluarga
( ) Sumur gali ( ) Pompa listrik ( ) Pompa
tangan
( ) Sungai ( ) PAM ( ) Air isi ulang
5. Jamban Keluarga
1) Apakah keluarga mempunyai WC sendiri
( ) Ya ( ) Tidak

2) Bila ya apa jenis jamban keluarga


( ) Leher angsa ( ) Cemplung ( ) Lain – lain
______
3) Beberapa jarak antara sumber air dengan penampungan tinja ?
( ) < 10 meter ( ) > 10 meter
6. Pembuangan Air Limbah
Apakah keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah (air kotor) ?

( ) Ya, bagaimana kondisinya _____________________________________

( ) Tidak, dimana pembuangannya _________________________________

7. Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan


1) Adakah perkumpulan sosial dalam kegiatan di masyarakat setempat ?
( ) Tidak
( ) Ada, apa jenisnya ________________________________________
2) Adakah fasilitas kesehatan di masyarakat
( ) Tidak

( ) Ada, apa jenisnya..................................................................................

3) Apakah keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan tersebut ?


( ) Tidak

( ) Ada, apa alasannya...............................................................................

4) Apakah fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh keluarga dengan
kendaraan umum ?
( ) Bila ya dengan kendaraan apa ..............................................................

( ) Bila tidak bagaimana cara mengatasinya .............................................

8. Sarana komunikasi dan transportasi


1) Sarana komunikasi apa ang digunakan oleh keluarga untuk
berkomunikasi :
( ) Telepon rumah ( ) Hp
2) Sarana Transportasi yang digunakan keluarga untuk beraktifitas sehari-
hari
( ) Sepeda ( ) Sepeda Motor ( ) Mobil

( ) Lain-lain : ...........................

9. Fasilitas hiburan
Fasilitas hiburan yang ada dirumah:

( ) Televisi ( ) Radio

( ) Tape Recorder ( ) VCD/DVD ( ) Lain-lain:....................

10. Mobilitas Geografis keluarga:


………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
……….
11. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
…………………………………………………………………………………
……….
…………………………………………………………………………………
……….
12. Sistem pendukung keluarga
…………………………………………………………………………………
……….
…………………………………………………………………………………
……….

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola/cara komunikasi keluarga:
………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
……….
b. Struktur kekuatan keluarga:
……………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……….
c. Struktur peran (peran masing/masing anggota keluarga):
……………………………..
…………………………………………………………………………………
……….
d. Nilai dan norma keluarga:
……………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
……….
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
…………………………………………………………………………………
……….
…………………………………………………………………………………
……….
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga:
……………………………………………………………………………
………...
……………………………………………………………………………
…………
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga
……………………………………………………………………………
………...
……………………………………………………………………………
…………
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
……………………………………………………………………………
………..
……………………………………………………………………………
………...
d) Kegiatan keluarga waktu senggang
……………………………………………………………………………
………..
……………………………………………………………………………
………..
e) Partisipasi dalam kegiatan social
……………………………………………………………………………
………...
……………………………………………………………………………
………...
c. Fungsi perawatan kesehatan
…………………………………………………………………………………
……….
…………………………………………………………………………………
……….
…………………………………………………………………………………
……….
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak
b) Akseptor : Ya ………..yang digunakan…………
lamanya…………………………
c) Akseptor: Belum………, alasannya:
……………………………………………….
d) Keterangan lain :
……………………………………………………………………
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan :
………………………………………………

……………………………………………………………………………
………..
b) Pemanfaatan sumber dimasyarakat:
……………………………………………….
……………………………………………………………………………
………..

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek :
…………………………………………………………..
……………………………………………………………………………
………..
b. Stressor jangka panjang :
………………………………………………………….
……………………………………………………………………………
………..
c. Respon keluarga terhadap stressor :
………………………………………………
……………………………………………………………………………
……….
d. Strategi koping :
…………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………
……….
e. Strategi adaptasi disfungisonal :
………………………………………………….
……………………………………………………………………………
……….
VII.KEADAAN GIZI KELUARGA
a. Pemenuhan gizi :
…………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………
b. Upaya lain :
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………
VIII. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya :
……………………………………………………………………………
………
……………………………………………………………………………
………
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada :
……………………………………………………………………………
………
……………………………………………………………………………
………
IX. PENGKAJIAN ANAK SEKOLAH
1. Bagaimana karakteristik teman bermain anak ?
Anak 1:
Anak 2:
2. Bagaimana lingkungan bermain anak ?
Anak 1 :
Anak 2 :
3. Berapa lama anak menghabiskan waktunya di sekolah ?
Anak 1 :
Anak 2 :
4. Bagaimana proses tumbuh kembang anak ?
Anak 1 :
Anak 2 :
5. Bagaimana tempremen anak saat ini ?
Anak 1 :
Anak 2 :
6. Bagaimana pola anak jika mengingingkan suatu barang ?
Anak 1 :
Anak 2 :
7. Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak ?
Anak 1 :
Anak 2 :
8. Bagaimana prestasi yang di capai oleh anak ?
Anak 1 :
Anak 2 :
9. Kegiatan apa yang di ikuti oleh anak selain sekolah ?
Anak 1 :
Anak 2 :
10. Apakah anak sudah memperoleh imunisasi uang ketika di
sekolah ?
Anak 1 :
Anak 2 :
11. Apakah anak pernah mengalami kecelakaan ketika di sekolah atau
di rumah pada saat bermain ?
Anak 1 :
Anak 2 :
12. Adakah penyakit yang muncul dan dialami anakselama masa ini ?
Anak 1 :
Anak 2 :
13. Adakah sumber baca lain selain buku sekolah dan apa jenisnya ?
Anak 1 :
Anak 2 :
14. Bagaimana anak memanfaatkan waktu luangnya ?
Anak 1 :
Anak 2 :

X. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

1. Pemeriksaan fisik Bapak …


1) Keadaan umum :
2) Kesadaran
3) Tanda-tanda vital :
1. TD :
2. N :
3. RR :
4. S :
4) Kepala :
1. Rambut :
2. Mata :
3. Hidung :
4. Telinga :
5. Mulut :
5) Dada / Thorax :
1. I :
2. P :
3. P :
4. A :
6) Perut / Abdomen :
1. I :
2. A :
3. P :
4. P :
7) Genetalia / Anus :
8) Ekstremitas :
2. Pemeriksaan fisik Ibu …….
1) Keadaan umum :
2) Kesadaran :
3) Tanda-tanda vital :
1. TD :
2. N:
3. RR :
4. S:
4) Kepala :
1. Rambut :
2. Mata :
3. Hidung :
4. Telinga :
5. mulut
5) Dada / Thorax :
1. I:
2. P:
3. P:
4. A:
6) Perut / Abdomen :
1. I:
2. A:
3. P:
4. P:
7) Genetalia / Anus :
8) Ekstremitas :
3. Pemeriksaan fisik Anak …… (1)
1) Keadaan umum :
2) Kesadaran :
3) Tanda-tanda vital :
1. TD :
2. N:
3. RR :
4. S:
4) Kepala :
1. Rambut :
2. Mata :
3. Hidung :
4. Telinga :
5. Mulut :
5) Dada / Thorax :
1. I:
2. P:
3. P:
4. A:
6) Perut / Abdomen :
1. I:
2. A:
3. P:
4. P:
7) Genetalia / Anus :
8) Ekstremitas
4. Pemeriksaan fisik Anak …… (2)
a. Keadaan umum :
b. Kesadaran :
c. Tanda-tanda vital :
1. TD :
2. N:
3. RR :
4. S:
d. Kepala :
1. Rambut :
2. Mata :
3. Hidung :
4. Telinga :
5. Mulut :
e. Dada / Thorax :
1. I:
2. P:
3. P:
4. A:
f. Perut / Abdomen :
1. I:
2. A:
3. P:
4. P:
g. Genetalia / Anus :
h. Ekstremitas
DAFTAR MASALAH

N DATA ETIOLOGI PROBLEM


O
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Perawatan TTD
SKORING MASALAH

Diagnosa Keperawatan :
………………………………………………………………………........................
....................................................................................................................................
..........................................

No Kriteria Nilai Bobot Scorin Pembenara


g n

1 Sifat Masalah 1

 Kurang/tidak sehat 3
 Ancaman Kesehatan
2
 Krisis atau sejahtera
1

2 Kemungkinan masalah 2
dapat diubah

 Mudah
2
 Sebagian
 Tidak dapat 1

3 Potensial masalah dapat 1


dicegah

 Tinggi
3
 Cukup
 Rendah 2

4 Menonjolnya masalah 1

 Masalah berat, harus 2


segera ditangani
 Ada masalah, tetapi
tidak perlu segera
1
ditangani
 Masalah tidak dirasakan

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diaknosa Tujuan
Intenverensi
Keperawatan TUM TUK
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi


DAFTAR PUSTAKA
Arlina. 2012. Keluarga Anak Usia Sekolah. Diakses pada tanggal 25 Januari 2018
di http:/www.scribd

Agustiansyah, Tri A. 2009. Asuhan Keperawatan keluarga  Pasangan Baru Menikah


dengan Masalah KB. Dimuat dalam
http://ners86.wordpress.com/2009/03/30/asuhan-keperawatan- keluarga/

Friedman, M., Marilyn. 1998. Family Nursing : Research, Theory & Practice.
USE : Appleton And Lange.
_______.com/tika_arlina/d/50136705-Keluarga-Anak-Usia-Sekolah

Anda mungkin juga menyukai