Oleh kelompok 9 : Nanda Elsa P17210184118 Siti Nurus S.N P17210184119 Siti Nur Aisyah P17210184120 Kamelia A. P17210184121 Milenia Reva I.H P17210184122 Yulia Rachmasari P17210184123 DEFINISI
Kekurangan darah,dimana keadaan saat jumlah sel
darah merah atau jumlah Hb (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung Hb yang memungkinkan dapat mengangkut O2 dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi Hb nya kurang dari13,5 g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hbkurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan. ETIOLOGI 1. Kehilangan darah kehilangan zat besi dalam sel tubuh dan sumsum tulang belakang. Seperti perdarahan internal, perdarahan cidera, dan menstruasi berat 2. Pola makan yang buruk kekurangan zat besi pada makanan yang di konsumsi dan mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengganggu penyerapan zat besi – berisiko terkena anemia defisiensi besi 3. Perubahan bentuk tubuh Pertumbuhan remaja yang pesat ataupun kehamilan dapat meningkatkan produksi sel darah merah yang justru menguras zat besi dalam tubuh. 4. Kesulitan menyerap zat besi Kondisi medis yang dapat menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh MANIFESTASI Hb rendah oksigen << gangg. Jaringan Palpitasi Pusing berkunang-kunang lemah, letih, lesu PATOFISIOLOGI Zat besi pada makanan diubah menjadi besi keto dalam lambung dan duodenum, penyerapan zat besi terjadi pada duodenum dan jejenum proksimal, kemudian besi diangkat oleh tranferin plasma ke sumsum tulang untuk sintesis hemoglobin. Pembentukan Hb terjadi di sumsum tulang melalui semua stadium. pematangan zat besi merupakan susunan atau sebuah molekul dari hemoglobin. jika zat besi rendah dalam tubuh maka pembentukan eritrosit atau eritropoetin akan terganggu sehingga produksi sel darah merah berkurang, sel darah merah yang berkurang atau menurun mengakibatkan hemoglobin menurun. sehingga transportasi oksigen dan nutrisi ke jaringan menjadi berkurang, hal ini mengakibatkan metabolisme tubuh menurun (Price, 1995). PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Jumlah darah lengkap di bawah normal (hemoglobin, hematokrit dan SDM). 2. Feritin dan kadar besi serum rendah pada anemia defisiensi besi. 3. Kadar B12 serum rendah pada anemia pernisiosa. 4. Tes Comb direk positif menandakan anemia hemolitik autoimun. 5. Hemoglobin elektroforesis mengidentifikasi tipe hemoglobin abnormal pada penyakit sel sabit. 6. Tes schilling digunakan untuk mendiagnosa defisiensi vitamin B12 PENATALAKSANAAN MEDIS