KEPERAWATAN TRAUMATOLOGI
Disusun oleh
Mahardika Wiguna, S.Kep
A. BAHASAN
Pokok Bahasan : Transportasi dan Evakuasi
Sub Pokok Bahasan : Transportasi dan Evakuasi Korban Kebakaran
Tempat : Posko Komunitas Kelompok 4
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal : Kamis, 8 November 2018
Sasaran : Kelompok Komunitas Karang Taruna
Kelurahan Nanggeleng
Penyuluh : Mahardika Wiguna, S.Kep
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, Kelompok Komunitas
Usia Dewasa Akhir di RW 04 Kelurahan Nanggeleng memahami tentang
penanggulangan bencana Kebakaran.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, Kelompok Komunitas
Usia Dewasa Akhir di RW 04 Kelurahan Nanggeleng dapat:
a. Menjelaskan kembali tentang konsep Kebakaran
b. Menjelaskan kembali tentang konsep Evakuasi dan Transportasi
c. Mampu melakukan cara evakuasi korban bencana
C. MATERI
1. Pengertian Kebakaran
2. Pengertian Evakuasi
3. Metode evakuasi korban bencana
D. SUMBER MATERI
a. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Buku Saku Tanggap Tangkas
Tangguh Menghadapi Bencana, Jakarta: BNPB, 2012.
b. Nurjanah, dkk. Manajemen Bencana, Bandung: CV. Alfabeta, 2012
F. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap K e g i a t an
Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
5 menit Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam
kepada sasaran
3. Penyebab kebakaran
Pada umumnya penyebab kebakaran bersumber pada 3 faktor yaitu :
a. Faktor manusia
b. Faktor teknis sebagai penyebab kebakaran dan peledakan :
c. Faktor Alam
4. Pencegahan Kebakaran
a. Latihlah keluarga dan masyarakat untuk selalu peduli terhadap
kebersihan lingkungan, raih mereka untuk membersihkan rumput-
rumput liar dihalaman rumah, setidaknya radius 9 meter dari rumah
harus bebas dari rumput yang tinggi karena mereka dapat menjalarkan
kebakaran. Potonglah pohon-pohon yang menyentuh kabel listrik
karena hal ini dapat memicu kebakaran.
b. Latihlah keluarga dan masyarakat untuk selalu mematikan peralatan
listrik yang tidak digunakan.
c. Berilah informasi dan sarankan keluarga dan masyarakat mengenai
cara penempatan lilin atau lampu minyak yang benar, yaitu jauh dari
bahan yang mudah terbakar (kertas, gorden, kain dll) dan selalu
dipasang diatas landasan yang tidak mudah terbakar contohnya: piring
beling, mangkok beling, kaleng atau bahan lainnya.
d. Biasakan tidur dalam kondisi kamar tidur tertutup, karena dengan pintu
yang terbuka api dan asap akan lebih mudah masuk.
e. Tanamkan kepada keluarga dan masyarakat untuk selalu rapih,
berprilaku hidup bersih dan sehat.
f. Kenalkan kepada keluarga dan masyarakat bau gas dan beritahu
mereka bahwa tidak boleh menyalakan api atau peralatan listrik yang
sifatnya mudah terbakar apabila tercium gas karena itu mungkin
kebocoran gas.
g. Ajarkan keluarga dan masyarakat untuk minta tolong kepada orang
lain jikalau terjadi kebakaran dirumah kita.
h. Informasikan kepada keluarga dan masyarakat mengenai nomer-nomer
penting yang harus dihubungi bila terjadi kebakaran seperti pemadam
kebakaran, polisi, rumah sakit, dll. Tempelkan stiker nomer-nomer
darurat di tempat yang mudah dilihat oleh semua warga misalkan tiap
rumah, pos ronda, gang yang sering dilalui warga dan sebagainya.
5. Penanggulanggan Kebakaran
3) Segera setelah api padam, dinginkan daerah itu dengan air (jika
tersedia), dan jika memungkinkan, lepaskan serpihan-serpihan
pakaian terbakar yang tidak melekat pada kulit korban. Segera
panggil ahli medis untuk situasi darurat
Materi 2
EVAKUASI
A. Pengertian
Pemindahan Emergency
a. Tarikan Baju
Kedua tangan korban gawat darurat harus diikat untuk mencegah naik
kearah kepala waktu baju ditarik. Bila tidak sempat, masukkan kedua
tangan dalam celananya sendiri.
b. Tarikan Selimut
Korban gawat darurat ditaruh dalam selimut yang kemudian ditarik.
c. Tarikan Lengan
Dari belakang korban gawat darurat, kedua lengan paramedic masuk
dibawah ketiak korban gawat darurat, memegang kedua lengan bawah
korban gawat darurat.
d. Ekstrikasi Cepat
Dilakukan pada korban gawat darurat dalam kendaraan yang harus
dikeluarkan secara cepat.
Pemindahan Non-Emergency
Dalam keadaan ini dapat dilakukan urutan pekerjaan normal, seperti control
TKP, suvey lingkungan, dan stabilisasi kendaraan.
a. Pengangkatan dan pemindahan secara langsung
Oleh 2 atau 3 petugas. Harus diingat bahwa cara ini tidak boleh
dilakukan bila ada kemungkinan fraktur servikal. Prinsip pengangkatan
tetap harus diindahkan.
b. Pemindahan dan pengangkatan memakai seprei atau selimut