Anda di halaman 1dari 80

Proses Keperawatan

pada Klien dengan Gangguan


SISTEM MUSKULOSKELETAL
Tujuan Pembelajaran :
1. Mengidentifikasi manifestasi klinis dan mekanisme penyebab
terjadinya gangguan pada sistem muskuloskeletal
2. Melakukan kajian lanjut pada klien dewasa dengan gangguan
sistem muskuloskeletal
3. Merumuskan diagnosa keperawatan melalui analisis dampak
gangguan sistem muskuloskeletal
4. Merancang asuhan keperawatan pada klien dewasa dengan
gangguan sistem muskuloskeletal
5. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan klien
dengan gangguan sistem muskuloskeletal

16/10/2017 2
Anatomi-Fisiologi (Review)

Muskuloskeletal terdiri dari kata :


- Muskulo : otot
- Skeletal : tulang
Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot
tubuh ( ilmu = Myologi )
Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh (
ilmu = Osteologi )
Muskuloskeletal disebut juga Lokomotor

16/10/2017 3
Sistem Pergerakan

Saraf
Tulang
Sendi
Otot Sistem otot terdiri dari :
- Otot
- Fascia
- Tendon

4
16/10/2017
Sistem Pergerakan
Otot
Otot: 40% BB
Fungsi: gerakan volunter dan menegakkan tubuh
Sebagian besar melakat pada tulang
Otot dapat dirangsang secara kimia, listrik dan mekanik
Otot khusus : otot jantung

16/10/2017 6
Otot
Otot terdiri dari 3 jenis:

1. Otot bergaris (otot lurik, otot rangka, otot sadar ) dan akan
berkontraksi jika dirangsang oleh stimulus syaraf.
Mis. Otot pada ekstremitas
2. Otot polos (otot tidak bergaris, otot licin, otot tidak sadar)
dan berkontraksi tanpa stimulus syaraf.
Mis. Pembuluh darah, pembuluh limfe, dll
3. Otot spinkter, mis. Spinkter ani, spinkter pilorus

16/10/2017 7
Fascia
Fascia adalah jaringan yang membungkus dan mengikat jaringan
lunak
Fascia perifer terdapat di bawah kulit dan profunda.

Fungsi: mengelilingi otot, menyedikan tempat tambahan otot,


memungkinkan struktur bergerak satu sama lain dan
menyediakan tempat saraf

16/10/2017 8
Tendon

Tendon adalah pengikat otot pada tulang berupa serabut-serabut,


putih dan memiliki sedikit elastis
Sebuah pita jaringan ikat yang melekat pada otot dan ujung yang lain
berinsersi kedalam tulang
Fungsi: Memungkinkan masa otot yang besar mengkonsentrasikan
kekuatannya pada satu tulang atau menggabungkan beberapa
tendon, protektif dan suportif di sekitar sendi

16/10/2017 9
Tendon
Fungsi Umum Tulang

Formasi Kerangka
Formasi sendi- sendi
Perlengketan otot
Sebagai Pengungkit
Penyokong BB
Proteksi
Haemopoeisis
Imunologi
Penyimpanan Kalsium (97%)
16/10/2017 11
Fungsi Khusus Tulang

Sinus-sinus paranasalis: menimbulkan nada pada suara


Email gigi: memotong, menggigit dan menggilas makanan
Tulang kecil telinga: mengkonduksi gelombang suara
Panggul wanita: memudahkan proses partus

16/10/2017 12
Faktor Pertumbuhan Tulang
Herediter
Nutrisi
Faktor Endokrin
Faktor persarafan
Faktor mekanis
Penyakit-penyakit

16/10/2017 13
Rangka Manusia

Sistem skeletal dibentuk oleh


206 buah tulang, yang terbagi
dalam 2 bagian besar :
1. Axial skeletal :
a. Tl. Tengkorak = 28 buah
b. Tl. Hyoid = 1 buah
c. Tl. Vertebra = 26 buah
d. Tl. Iga = 24 buah
e. Tl. Sternum = 1 buah

16/10/2017 14
SKULL Face: 14 bh Cranium: 8 bh

AUDITORY:
6 bh Servical: 7 bh

AXIAL HYOID: Lumbal: 5 bh


Toracal: 12 bh
1 bh
VERTEBRATA Coxigis: 4 bh Sacrum: 5 bh

IGA Sejati: 7 bh TS: 3 bh Melayang: 2

STERNUM:
1 bh
16/10/2017 15
Rangka Manusia
2. Appendicular skeletal :
a. Ekstremitas atas, termasuk sendi
dan tulang bahu = 64 buah
b. Ekstremitas bawah, termasuk tulang-
tulang panggul = 62 buah

16/10/2017 16
Scapula: 2 bh Ulna: 2 Bh
Ekrtemitas
Klavikula: 2 bh Carpalis: 16 bh
Atas
Humerus: 2 bh Metacarpal: 10 bh

Radius: 2 bh Falangus: 28 bh
APENDICULER

Femur: 2 bh
Tibia: 2 bh
Fibula: 2 bh
Ektremitas Patela: 2 bh
Bawah Tarsal: 10 bh
Falangus: 28 bh
Metatarsal: 16 bh
16/10/2017 17
Rangka Manusia
Tulang-tulang digabungkan pada persendian oleh ligamen,
kartilago dan otot.
Tulang terdiri atas 2 jenis jaringan :
1. Jaringan kompak (padat) : Tl. Pipih dan Tl. Pipa.
2. Jaringan seperti spons (berbentuk jala) : ujung
tulang pipa, dalam tulang pendek dan sebagai lapisan
tengah pada tulang pipih seperti skapula, kranium, sternum
dan iga-iga.

16/10/2017 18
Rangka Manusia

Peroisteum adalah membran vaskuler filtrus yang


melapisi tulang dan banyak pembuluh darah dijumpai di
dalamnya.
Kartilago (tulang rawan) dijumpai pada sendi dan
diantara dua tulang; tidak mengandung pembuluh darah
tetapi diselubungi membran yaitu perikodrium.

16/10/2017 19
Rangka Manusia
Tulang Rawan (Kartilago)
Macam-macam tulang kartilago :
a. Tl. Rawan Hyalin : kuat dan elastis terdapat pada ujung tulang
pipa
b. Tl. Rawan Fibrosa : memperdalam rongga dari cawan-
cawan (tl. Panggul) dan rongga glenoid dari skapula.
c. Tl. Rawan Elastik : terdapat dalam daun telinga, epiglotis dan
faring.

16/10/2017 21
Struktur Tulang

Cortex
Periosteum
Yellow Marrow
Endosteum
Medulary Cavity
Red Marrow
Spongy

16/10/2017
16/10/2017 23
SEL-SEL PENYUSUN TULANG

Osteoblast : Menghasilkan jaringan osteosid dan


mengkresikan fosfatase dalam pengendapan kalsium dan
fosfat ke dlm matrix tulang
Osteosit : Sel- sel tulang dewasa yang bertindak sebagai
lintasan untuk pertukaran kimiawi melaui tulang yang padat

16/10/2017
Fungsi Tulang (Kesimpulan)

Secara garis besar fungsi tulang adalah:


1. Melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak.
2. Melakukan pergerakan.
3. Sebagai kerangka bagi tubuh sehingga
tubuh dapat berdiri dan bergerak.

16/10/2017 25
PENGKAJIAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL

PENGKAJIAN UMUM
Data demografi
Riwayat kesehatan
Riwayat keluarga
Riwayat psiko-sosio
ADL
Riwayat diet
Status sosial ekonomi

16/10/2017
PENGKAJIAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL

DATA SUBJEKTIF

Riwayat cedera
Deskripsi tanda dan gejala
Riwayat kesehat individu dan keluarga
NYERI
Manifestasi klinis masalah muskuloskeletal yang
tersering
Dimana letak nyeri ?
Sendi osteoarthritis (OA).
Otot atau jaringan lunak Contusio, cedera otot (strains)
Tulang fractur atau tumor.

Apakah terasa tajam seperti pada fraktur atau tumpul


seperti pada tumor ?

Apakah nyerinya menyebar ?


Kearah bokong atau kaki Nyeri Low Back Pain.
Dari lutut kearah lipat paha Fraktur Panggul.
NYERI
Apa yang menyebabkan peningkatan nyeri ?
Apa yang dapat menyebabkan lebih baik ?
Keterbatasan ROM ?
Apakah ada kekakuan? Sudah berapa lama?
Pada pagi hari kurang dari 30 menit atau setelah duduk lama OA
Dapat terus menerus terkait dengan nyeri akut pada spasme otot pinggang
setelah duduk
Apakah terdapat bengkak dan keterbatasan mobilitas?
Mungkin terdapat fraktur
Mungkin ada cedera jaringan lunak / otot
Bagimana keterbatasan mobilitas menggangu ADL ?
NYERI
P : Provoking Incident
Q : Quality
R : Region, Radiation, Relief
S : Severity of Pain
T : Time
PENGKAJIAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL
Tanda Gejala yang Berkaitan
Adakah defisit sensori dan motorik ? Seperti Rasa baal,
parastesia, kelemahan
Gangguan neuromuscular
Adakah kehilangan berat badan, demam, malaise

Tumor tulang
Adakah nodul atau deformitas

Rematoid Arthritis
PENGKAJIAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL
Riwayat Penyakit
Mekanisme cedera
Bagimana kejadian cedera ? Bagamana terjadinya ?
Esensial untuk semua trauma : Identifikasi sebaran
cedera
Bagaimana perkembangan tanda dan gejala ?
Jika bukan nyeri akut, Gerakan apa atau regangan otot
seperti apa yang menimbulkan nyeri ? tenditis
PENGKAJIAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL

Riwayat Pengobatan (Medical History)


Apakah ada riwayat penggunan kortikosteroid

Osteoporosis
Apakah post memopause ? Penggunaan estrogen ?
Riwayat kanker ?
Kondisi kronis yang menyebabkan imobilitas ? Misal
pemasangan traksi, gips atau pembedahan.
PENGKAJIAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL
Status Sosial & Budaya
Apa pekerjaan pasien ?
Apa aktifitas atau olahraga yang biasa dilakukan?
Adakah faktor risiko osteoporosis seperti merokok,
penurunan aktivitas atau kurang terpapar matahari?
Adakah riwayat keluarga mengalami osteoporosis atau
artritis?
Apa isue budaya / agama yang berkontribusi terhadap
status muskuloskeletal ?
PENGKAJIAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL
DATA OBJEKTIF
Data diambil dari kemampuan fungsional dan kondisi sistem
saat ini melalui inspeksi, palpasi, dan pengukuran
Selalu bandingkan dengan sisi kontralateral tubuh

Komponen tulang (Rangka)


Komponen Skeletal
Catat adanya perubahan struktur, deformitas, perpedaan
panjang, Pergerakan dan amputasi
Identifikasi gerakan abnormal dan krepitasi
PENGKAJIAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL

POSTUR
PENGKAJIAN SISTEM
Komponen Sendi MUSKULOSKELETAL
Identifikasi adanya bengkak
Perhatikan adanya deformitas terkait dengan
kontraktur atau dislokasi
Evaluasi kestabilan yang mungkin berubah
Kaji ROM (aktif /pasif)
PENGKAJIAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL
Komponen Otot
Inspeksi ukuran dan kontur otot
Kaji kordinasi pergerakan

Palpasi tonus dan kekuatan otot Skala Lovetts


Ukur lingkar tubuh (Organ)
Identifikasi abnormal klonus (rithmik kontraksi dan
relaksasi) atau fasikulasi (Kontraksi serat otot)
PENGKAJIAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL
PENGKAJIAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL
Pengkajian tambahan
Komponen Neurovaskular
Kaji status sirkulasi warna kulit, denyut periperal, capillary refill,
Nyeri
Kaji satatus neurologi (Mis, Lumpuh, Paresthesia).
Test reflex ekstremitas.
Bandingkan dengan ekstremitas yang tidak terganggu
Komponen Kulit
Inspeksi cedera traumatik (luka, tergores)
Kaji londisi kronis (Mis, dermatitis, Dekubitus).
Perhatikan distribusi rambut dan kondisi kuku
Kaji suhu kulit
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Laboratorium:
Tes darah rutin
Elektrolit
Rhematoid Factor.

Pemeriksaan Diagnostik :
X-Ray
CT Scan
MRI
Biopsi Tulang
Biopsi Otot

16/10/2017
Pemeriksaan Laboratorium
Serum Kalsium & Pospor
Nilai normal (Dewasa)
Kalsium : 8,0 10,5 mg/dL atau 4,5 5,5 mEq/L
Posfor : 2,5 4,5 mg/dL atau 1,7 2,6 mEq/L

Penurunan kadar Peningkatan kadar


Gejala tetani Letargi
Tremor Sakit kepala
Spasme laring Kelemahan otot
Parestesia Anoreksia
Spasme Otot Mual-muntah
Pemeriksaan Laboratorium
Serum Kalsium & Pospor
Kadar Kalsium
Peningkatan kalsium : Kanker tulang yang bermetastase,
Pagets Disease, tahapan pemulihan fraktur tulang
Penurunan Kalsium : Osteoporosis, Osteomalsia

Kadar Posfor
Peningkatan Posfor : Pemulihan fraktur tulang, tumor pada
tulang, Acromegali
Penurunan Posfor : Osteomalasia
Kuis
Sebutkan manifrestasi klinis pada pasien muskuloskeletal
Sebutkan sistem pergerakan
Sebutkan minimal 3 gaaangguan struktur tulang

16/10/2017
Referensi :
Nettina, Sandra M.; Mills, Elizabeth Jacqueline (2006).
Lippincott Manual of Nursing Practice, 8th
Edition. LippincottWilliams &Wilkins
Brunner & Suddarths 10th ed, Text Book of Medical
Surgical Nursing, Philadelphia, JB Lippincot
Mayo Foundation for Medical Education and Research
(MFMER) (2007). Osteoporosis.
http://www.mayoclinic.com/health/osteoporosis/d
s00128

16/10/2017 45
GANGGUAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL

Ganguan Metabolisme
Osteoporosis
Osteomalasia
Gangguan akibat infeksi
Osteomielitis
Spondilitis
Bursitis
Gangguan akibat Keganasan
Tumor tulang
Kanker tulang
Gangguan akibat fraktur
Fraktur
OSTEOPOROSIS
Definisi
Osteoporosis (Porous Bone) atau Tulang Berongga merupakan penyakit dengan karakteristik
penurunan massa/densitas tulang dan kerusakan struktur jaringan tulang yang dapat menyebabkan
kerapuhan dan peningkatan risiko patah (Fraktur) pada tulang.

Karakteristik lain Osteoporosis adalah :


Perubahan struktur tulang
Tergangunya proses homeostatis tulang Laju reabsorbsi tulang lebih besar dari pembentukan tulang.
Osteoporosis sering menjadi predisposisi fraktur Kompresi pada tulang torakal, lumbal, femur, pegelangan
tangan.

Tingkat kejadian
Risiko mengalami fraktur panggul : 14 % wanita kaukasian berusia 50 tahun dan 5-6 % pada pria kaukasian
Risiko orang america-afrika 6 % untuk wanita & 3 % untuk pria
TULANG NORMAL OSTEOPOROSIS
Patofisiologi
Usia Nutrisi
Genetik
Post Menopause Intake kalsium rendah
Kaukakus / Asia
Usia Lanjut Intake vitamin D Rendah
Peremnpuan
Kadar Testosteron rendah Intake phosfat tinggi
Riwyat Keluarga
pada Laki-Laki Makanan karbonisasi
Frame Kecil
Penurunan Kalsitonin Intake kalori rndah

Hormon (Esterogen, Kalsitonin, Penurunan Nutrisi


Predisposisi Penurunan dan Testosteron) yang dibutuhkan untuk
Massa Tulang Menghambat kehilangan tulang Pembentukan Tulang

OSTEOPOROSIS

Tulang membutuhkan Penurunan osteogenesis Mempengaruhi absorbsi


stres untuk dalam pembentukan tulang Dan metabolisme kalsium
mempertahankan tulang

Medikasi
Corticosteroid, Pengobatan anti kejang
Pola Hidup Heparin
Latihan Fisik
Cafein Hormon tiroid
Duduk yang lama
Alkohol Co-Morbiditas
Kurangnya latihan fisik
Rokok Anoreksia Nervosa
Berat badan dan BMI rendah
Eksposure mathari kurang Hipertiroidisme
Sindrom mal absorbsi
Gagal Ginjal
Faktor Risiko
Terjadinya
Osteoporosis
Diagnosa Keperawatan
Kurang Pengetahuan mengenai proses osteoporosis &
Regimen Terapeutik
Nyeri Akut b.d fraktur dan Spasme Otot
Risiko Konstipasi b.d. Imobilitas atau perkembangan ileus
(Obstruksi intestinal)
Risiko injury: fraktur tambahan b.d osteoporosis
OSTEOMALACIA

Osteomalacia merupakan penyakit metabolik pada


tulang dengan karakteristik tidak adekuatnya
mineralisasi tulang.
Terdapat perlunakan dan kelemahan pada tulang
Menyebabkan nyeri saat disentuh
Tulang melengkung
Fraktur Patologis
OSTEOMALACIA

Pada pemeriksaan fisik ditemukan deformitas skeletal


(Kifosis & Kaki melengkung) Penampilan yang
tidak biasa dan langkahnya pendek (Seperti bebek)

Defisiensi Kalsium meningkatkan risiko jatuh &


Fraktur
Patofisiologi

Penyakit Hati & Ginjal

Intake Lemak tidak adekuat Kelainan Gastrointestinal

Defisiensi
Vitamin D

Penurunan Perpindahan
Kalsium & Posfat Ke tulang

OSTEOMALACIA

Terdapat perlunakan dan kelemahan pada tulang


Menyebabkan nyeri saat disentuh
Tulang melengkung
Fraktur Patologis
OSTEOMALACIA
Patofisiologi
Penyebab utamanya adalah Defisiensi Vitamin D (calcitriol),
yang berfungsi meningkatkan absorbsi kalsium dari traktus
gastrointestinal dan memfasilitasi mineralisasi tulang
Tanpa vitamin D yang adekuat maka kalsium dan posfat tidak
dipindahkan ke sisi kalsifikasi pada tulang.
Osteomalacia dapat terjadi karena kegagalan absorbsi kalsium
atau pelepasan kalsium yang berlebihan dari tubuh.
Kelainan Gastrointestinal (Mis, Penyakit celiac, Obstruksi
saluran empedu kronis, pankreatitis kronis, Reseksi usus
halus)
OSTEOMALACIA
Patofisiologi (Lanjutan)
Pada kondisi lemak tidak cukup untuk mengabsorbsi Vitamin D
dapat menyebabkan Osteomalacia
Penyakit hati dan ginjal dapat menyebabkan kekurangan vitamin
D karena melalui organ ini vitamin D diubah menjadi bentuk
aktif.
Insufisiensi ginjal berat menyebabkan asidosis. Tubuh
menggunakan kalsium untuk mengatasi asidosis dan PTH
merangsang pelepasan kalsium tulang dan mencoba
mempertahakan pH fisiologis.
OSTEOMALACIA
Patofisiologi (Lanjutan)
Glomerulonephritis Kronis, Uropati obstruktif dan keracunan
logam berat akan menurunkan level serum posfat dan
demineralisasi tulang
Hiperparatiroid menyebabkan dekalsifikasi tulang dan berlanjut
menjadi osteomalacia dengan meningkatkan ekskresi posfat
melalui urin
Penggunaan antikejang jangka panjang (Mis, phenytoin,
phenobarbital) meningkatkan risiko osteomalacia, sama seperti
insufisiensi vitamin D (dietary, sunlight).
OSTEOMIELITIS
Osteomielitis adalah infeksi pada tulang yang dapat terjadi
melalui :
1. Penyebaran infeksi dari jaringan disekitar tulang
2. Kontaminasi langsung pada saat pembedahan tulang
3. Penyebaran Hematogenus melalui darah
Individu yang berisiko
Nutrisi tidak adekuat
Lansia
Individu dengan gangguan sitem imun (Mis; penyakit
kronik, Pemberian Kortikosteroid jangka panjang)
OSTEOMIELITIS

Infeksi tulang lebih sulit diatasi karena :


1. Tulang yang terinfeksi terkungkung
2. Respon imun alamiah tubuh terhalang
3. Penetrasi antibiotik tidak banyak
Patofisiologi
Staphylococcus aureus
Proteus & Pseudomonas
Escherichia coli.
Infeksi Tulang

Inflamasi
Nekrosis Tulang Vaskularisasi
Edema
Infeksi berlanjut
Kavum Medula, Periosteum
Jaringan Lunak
Sendi

Sequestrum OSTEOMIELITIS
Involucrum
KRONIS
OSTEOMIELITIS
Patofisiologi
70% to 80% infeksi tulang disebabkan Staphylococcus aureus
Sisanya Proteus & Pseudomonas, Escherichia coli.
Respon pertama terjadinya infeksi adalah inflamasi selanjutnya
terjadi vaskularisasi dan edema
Setelah 2 atau 3 hari, trombosis pada pembuluh darah terjadi
dan menyebabkan iskemia dan nekrosis tulang
Infeksi berlanjut ke kavum medula, periosteum dan terus
menyebar ke jaringan lunak dan sendi
OSTEOMIELITIS
Patofisiologi (Lanjutan)
Jika proses infeksi tidak segera diatasi abses tulang akan
terbentuk terbentuk rongga abses yang berisi jaringan tulang
mati sequestrum, yang sulit dikeluarkan.
Rongga ini tidak dapat ditutup dan sembuh seperti halnya pada
jaringan lunak
Pertumbuhan tulang baru involucrum terbentuk dan
mengelilingi sequestrum.
Walaupun penyembuhan tampaknya berlangsung, infeksi
sequestrum terus berlanjut dan menghasilkan abses sepanjang
hidup individu. osteomielitis kronis
OSTEOMIELITIS
Tanda dan Gejala
Demam tinggi
Menggigil
Peningkatan nadi
Iritabilitas dan letargi (Pada Anak)
Nyeri
Bengkak, hangat dan kemerahan pada daerah infeksi

Osteomielitis Kronis:
Kelemahan kronik
Keluaran dari daerah infeksi
Demam Kadang-kadang
OSTEOMIELITIS
Penatalaksanaan
Pemberian antibiotik
Pembedahan
Pembuatan drainase
Mengeluarkan bagian tulang yang terinfeksi dan rusak
Bone graft (Cangkok tulang)
OSTEOMIELITIS
Pencegahan
Perawatan luka yang baik
Pola hidup sehat
Stop merokok
Makan buah-buahan dan sayuran
BURSITIS

Bursitis adalah inflamasi yang


terjadi pada bursa yang
disebabkan oleh Penggunaan
Berlebihan (sendi), Tekanan serta
trauma langsung pada sendi.
Bursitis juga dapat disebabkan
oleh infeksi, artritis dan gout
BURSITIS
Tanda dan Gejala
Bengkak pada daerah yang mengalami inflamasi (siku, lutut,
bahu dan sendi)
Nyeri yang meningkat apabila bergerak atau tertekan
Kadang-kadang Kemerahan pada daarah bursa yang
mengalami inflamasi
Pada daerah panggul tidak terlihat kemerahan dan
bengkak
BURSITIS
Penatalaksanaan
Imobilisasi & Istirahatkan daerah yang menaglami
inflamasi
Kompres es untuk mengurangi bengkak
Pemberian anti-inflamasi (NSAIDs)
jika disertai/disebabkan infeksi diberikan antibiotik
BURSITIS
Pencegahan
Melakukan perenganan dan pemansan sebelum aktifitas fisik
Istirahat yang cukup pada saat melalukan suatu aktifitas berulang
Pergunakan pelindung sendi
Jangan duduk diam dalam waktu yang lama bangun dan
gerakkakn tubuh secar teratur
Biasakan posisi pada psosisi yang baik, misal hindarkan berbaring
dengan ditopang siku
Artritis Reumatoid
Artritis reumatoid merupakan radang yang umumnya
menyerang pada sendi sendi tangan dan kaki,yang semakin
lama semakin bertambah berat sakitnya.

16/10/2017
Gejalanya
Kedua tangan terasa kaku pada pagi hari lebih dari setengah
jam.
Tidak enak badan ,kaku dan nyeri pada sendi,bengkak semu
merqh dan terasa hangat.

16/10/2017
Penyebab
Dapat berasal dari faktor genetik atau faktor resiko
lingkungan tertentu yang dapat menybabkan kekacauan daya
tahan tubuh atau gangguan autoimun. Gangguan autoimun
dapat menyebabkan gangguan artritis reumatoid

16/10/2017
Pencegahan
Istirahat yang cukup,pakailah kaos kaki atau sarung tangan
sewaktu tidur malam hari dan kurangi aktivitas yang berat
secara perlahan lahan

16/10/2017
Referensi :
1. Evelyn C.Pearce (1993), Anatomi dan Fisiologi
untuk Paramedis, Gramedia, Jakarta
2. Lewis, Heitkemper and Dirksen (2000), Medical
Surgical Nursing, Mosby, Philadelphia
3. Pusdiknakes (1990), Asuhan Keperawatan pada
Pasien dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal,
Jakarta

16/10/2017 74
Fraktur
Terputusnya kontinuitas skeletal yang
ditentukan oleh jenis dan luasnya ,terjadi
apabila tulang dikenai stres yang lebih besar
dari yang dapat diabsorsinya

16/10/2017
Jenis fraktur
1. Fraktur komplit = patah tulang pada seluruh garis tengah
tulang dan bisanya dan biasanya mengalami pergeseran
2. Fraktur tidak komplit = patah terjadi pada sebagian dari
tengah tulang
3 Fraktur tertutup (simpel ) tidak menyebabkan robeknya
kulit
4. Fraktur terbuka (kompleks )= fraktur dengan luka pada
kulit or membrana mukosa sampai pada patahan tulang

16/10/2017
Lanjutan.
Fraktur terbuka dibagi menjadi :
1. Grade 1 dengan luka bersih kurang dari 1 cm panjanya
2. Grade 2 dengan luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan
lunak yg ekstensif
3. Grade 3 = sangat terkontaminasi dan mengalami kerusakan
jaringan lunak ekstensif paling berat

16/10/2017
Jenis fraktur sesuai pergeseran
anatomis
Greenstick dimana salah satu sisi tulang patah
sedangkan sisi yang lainya membengkok
Tranversal = patah sepanjang garis tengah tulang
Oblik = patahnya membentuk satu sudut dengan garis garis
tengah tulang (lebih tidak stabil dibanding transversal
Spiral = fraktur memuntir seputar batang tulang
Komiunitif = fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa
fragmen
Depresi = fraktur dengan patahan fragmen tulang patahan
terdorong ke dalam (tengkorang, wajah)

16/10/2017
Lanjutan..
Kompresi = mengalami tekanan (tulang belakang biasanya)
Patologik= patah pada daerah skeletal yang terjadi penyakit(
kista skletal, kiansantang)
Avulsi = tertarinya fragmen tulang oleh ligamen or tendon
pada perlekatanya
Impaksi = fragmen tulang terdorong ke fragmen tulang lain

16/10/2017
Manifestasi klinis
Nyeri, pembedakan, deformitas ,krepitasi,pembengkakan
,perubahan warna lokal kilit

16/10/2017

Anda mungkin juga menyukai